Definisi
Toxoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh
protozoon ( bersel satu ) yang disebut toxoplasma gondii yaitu suatu parasit
intraselluler yang banyak terinfeksi pada manusia dan hewan peliharaan.
Penyakit toxoplasmosis biasanya ditularkan dari kucing atau anjing tetapi
penyakit ini juga dapat menyerang hewan lain seperti babi, sapi, domba, dan
hewan peliharaan lainnya.
Epidemiologi
Penyebaran parasit ini sangatlah cepat. Penyebaran
parasit toxoplasma gondii sangat luas yaitu dari daerah Alaska sampai dengan
Australia. Distribusi yang sangat luas ini mungkin menjadi suatu bagian dalam
mekanisme penularan. Kejadian toksoplasmosis ini pernah dilaporkan pada 35.940
wanita hamil di Norwegia antara tahun 1992-1994. Di Indonesia pernah dilaporkan
oleh Gandahusada pada tahun 1995, bahwa angka prevelensi dari toksoplasmosis
pada manusia berkisar antara 2-63%, kucing 35-73%, anjing 75%, babi 11-36%,
kambing 11-61%, sedangkan sapi/kerbau kurang dari 10%.
Etiologi
Siklus hidup dari Toxoplasma gondii pertama kali
dikemukakan pada tahun 1970 dan sebagai inang definitif ( penjamu ) adalah
kelompok familia Felidae termasuk kucing – kucing yang sudah terdomestikasi.
Hewan berdarah panas, manusia, dan unggas sebagai inang perantara. Kucing yang
terdomestikasi merupakan golongan yang sangat penting untuk penularan
terjadinya toksoplasmosis pada hewan lain ataupun manusia. Parasit ini
ditularkan dengan tiga cara yaitu dengan cara kongenital yaitu melalui
plasenta, mengkonsumsi daging yang terkontaminasi oleh kista dan melalui
kotoran asal kucing yang mengandung ookista.
Situasi-situasi berikut berpotensi memaparkan
seseorang pada parasit toxoplasma dan meningkatkan risiko memperoleh
toxoplasmosis:
menyentuh tangan-tangan anda pada mulut
anda setelah berkebun, membersihkan tempat kucing buang air besar, atau apa
saja yang bersentuhan dengan feces kucing
memakan daging mentah atau yang kurang
masak, terutama daging babi, daging kambing, atau daging rusa
menyentuh tangan-tangan anda pada mulut
anda setelah kontak dengan daging mentah atau setengah matang
transplantasi organ atau transfusi (ini
adalah jarang)
Pathogenesis
Terdapat tiga tahap dalam patogenesis toxoplasma.
- Yang pertama adalah parasitemia (ditemukan toxoplasma dalam darah) yang merupakan fase akut, yaitu sekitar satu minggu pasca infeksi.
- Kedua, terjadi respon imun humoral seperti IgA, IgM, IgG, dan komplemen dan juga terjadi respon imun seluler berupa makrofag dan sitokin.
- Tahap ketiga adalah pembentukan kista (bentuk inaktif) dalam sel yang sewaktu-waktu dapat mengalami reaktivasi (aktif kembali)
- Jika seseorang makan atau minum dari sumber terkontaminasi Toxoplasma gondii, selanjutnya Toxoplasma akan menembus permukaan usus halus dan ditangkap oleh sel-sel darah putih. Sebagian Toxoplasma masih dapat bereplikasi. Reaksi ini akan mencetuskan keluarnya mediator atau zat-zat kimia dalam darah yang dapat menginduksi timbulnya tanda-tanda infeksi. Bagaimana perjalanan toxoplasmosis ini tergantung pada jumlah partikel protozoa yang masuk ke saluran cerna, faktor genetik, kekebalan tubuh, dan virulensi protozoa.2
- Sekali seseorang terserang toxoplasmosis, T.gondii akan menyebar ke seluruh jaringan tubuh; termasuk ke sirkulasi plasenta pada wanita hamil. Hal ini tentu saja membahayakan bagi janin.
- Kucing sering makan mangsa yang terinfeksi, seperti burung, dan kemudian membawa Toxoplasma gondii dalam sistem mereka, buang air keluar larva dalam beberapa hari pertama. Ketika hewan lain hidup makan terkontaminasi rumput atau tanaman dan kemudian dimakan oleh predator lain, siklus terus sampai akhirnya mereka dengan kekebalan lemah tidak mampu melawan infeksi. Manusia dapat kontrak toksoplasmosis melalui kontak dengan tinja kucing yang terinfeksi, makan daging yang terinfeksi, dengan menggunakan peralatan yang telah terkena daging yang terinfeksi, minum air yang terkontaminasi, makan buah-buahan yang terkontaminasi dan kotor dan sayuran, dan menerima organ yang terinfeksi melalui transplantasi atau menerima darah yang terinfeksi melalui transfusi .
Diagnosis
Diagnosa terhadap penyakit toxoplasmosis dapat
dilakukan dengan cara serologi maupun pemeriksaan hispatologi. Pemeriksaan
langsung dapat dilakukan dengan cara melihat adanya dark spot pada retina,
melakukan pemeriksaan darah untuk melihat apakah parasit sudah menyebar melalui
darah dengan melihat perubahan yang terjadi pada gambaran darahnya, Pemeriksaan
juga bisa dilakukan dengan biopsi dan dari sample biopsi tersebut bisa
dilakukan pengujian dengan menggunakan PCR, isolasi pada hewan percobaan ataupun
pembuatan preparat hispatology. Metode diagnosa lain yang sering digunakan
adalah dengan menggunakan Indirect haemaglutination ( IHA ),
Immunoflourrescence ( IFTA ), ataupun dengan Enzym Immunoassay (Elisa). Dapat
juga dengan pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan antibodi spesifik
toxoplasma dengan IgM, IgG, dan IgG affinity
Gejala Klinik
Manusia yang menderita Toxoplasmosis akut pada
umumnya tidak merasakan sakit yang menarik perhatiannya sehingga tidak
terdeteksi. Gejala klinis yang muncul mirip dengan gejala klinis penyakit
infeksi pada umumnya, yaitu :
·
Demam
·
Pembesaran
kelenjar limfa dileher bagian belakang tanpa rasa sakit
·
Sakit
kepala
·
Rasa
sakit di otot
·
Lesu
/ lemas
Pencegahan
- Memasak daging hingga matang untuk meminimalkan parasit toxoplasma.
- Menghindari kontak langsung dengan tanah yang berpotensi sebagai tempat ookista.
- Hindari kontaminasi silang antara bahan mentah dengan bahan makanan yang telah matang.
- Membiasakan mencuci sayur dan buah yang akan dikonsumsi.
- Membersihkan tangan dengan sabun setelah mempersiapakan daging mentah untuk dimasak.
- Membuang feses kucing dari kandang kucing setiap hari untuk mencegah ookista sporulasi.
- Melakukan disinfeksi kandang kucing dengan menggunakan air mendidih.
- Tidak memberikan kucing daging mentah.
Pengobatan
Pyrimethamine dengan trisulfapyrimidine.Dosis
pyrimethamine ialah 25-50 mg per hari selama sebulan dan trisulfapyrimidine
dengan dosis 2.000-6.000 mg sehari sebulan. Karena efek samping obat tadi ialah
leukopenia dan trombositopenia, maka dianjurkan untuk menambahkan asam folat
dan yeast selama pengobatan.
Spiramycin. Dosis spiramycin yang dianjurkan ialah
2-4 gram sehari yang di bagi dalam 2 atau 4 kali pemberian. Dianjurkan
pengobatan wanita hamil trimester pertama dengan spiramycin 2-3 gram sehari
selama seminggu atau 3 minggu kemudian disusul 2 minggu tanpa obat. Demikian
berselang seling sampai sembuh.
0 komentar:
Posting Komentar