Rheumatoid
atritis adalah Penyakit autoimun yang menyebabkan penyakit inflamasi sistemik
kronik dengan manifestasi utama poliartritis reumatoid dan melibatkan seluruh
organ tubuh. Terlibatnya sendi pada pasien-pasien atritis reumatoid terjadi
setelah penyakit ini berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat
progesivitasnya. Artritis Reumatoid ditandai dengan adanya peradangan dari
lapisan selaput sendi (sinovium) yang mana menyebabkan sakit, kekakuan, hangat,
bengkak dan merah. Peradangan sinovium dapat menyerang dan merusak tulang dan
kartilago. Sel penyebab radang melepaskan enzim yang dapat mencerna tulang dan
kartilago. Sehingga dapat terjadi kehilangan bentuk dan kelurusan pada sendi,
yang menghasilkan rasa sakit dan pengurangan kemampuan bergerak.
Artritis Reumatoid
ditandai dengan adanya peradangan dari lapisan selaput sendi (sinovium) yang
mana menyebabkan sakit, kekakuan, hangat, bengkak dan merah. Peradangan
sinovium dapat menyerang dan merusak tulang dan kartilago. Sel penyebab radang
melepaskan enzim yang dapat mencerna tulang dan kartilago. Sehingga dapat
terjadi kehilangan bentuk dan kelurusan pada sendi, yang menghasilkan rasa
sakit dan pengurangan kemampuan bergerak.
ETIOLOGI RA
v
Penyebab
utama tidak diketahui.
v
Ada
beberapa teori yang mengatakan:
1.Infeksi Streptokokus hemolitikus
dan Streptokokus non-hemolitikus.
2. Endokrin.
3. Autoimun.
4. Faktor genetik serta faktor pemicu lingkungan.
EPIDEMIOLOGI
Sering ditemukan pada sendi.
Insidensnya sekitar 3% dari penduduk menderita kelainan ini dan
terutama ditemukan pada umur 20-30 tahun.
Lebih sering pada wanita daripada priadengan perbandingan 3:1.
PATOGENESIS
Peradangan
AR berlangsung terus-menerus dan menyebar ke struktur-struktur sendi dan sekitarnya
termasuk tulang rawan sendi dan kapsul fibrosa sendi. Ligamentum dan tendon
meradang. Peradangan ditandai oleh penimbunan sel darah putih, pengaktivan
komplemen, fagositosis ekstensif dan pembentukan jaringan parut.
Peradangan
kronik akan menyebabkan membran sinovium hipertrofi dan menebal sehingga
terjadi hambatan aliran darah yang menyebabkan nekrosis sel dan respons
peradangan berlanjut. Sinovium yang menebal kemudian dilapisi oleh jaringan
granular yang disebut panus. Panus dapat menyebar ke seluruh sendi sehingga
semakin merangsang peradangan dan pembentukan jaringan parut. Proses ini secara
lambat merusak sendi dan menimbulkan nyeri hebat serta deformitas.
CONTOH
PENYAKIT RA
Kriteria American Rheumatism Association
(ARA) untuk Artritis Reumatoid, Revisi 1987 adalah :
1.
Kaku
pada pagi hari ( morning stiffness ). Pasien merasa kaku pada persendian
dan di sekitarnya sejak bangun tidur sampai sekurang-kurangnya 1 jam sebelum
perbaikan maksimal .
- Atritis pada 3 daerah . Terjadi pembengkakakn jaringan lunak atau persendian (soft tissue swelling) atau lebih efusi, bukan pembesaran tulang. Terjadi pada sekurang-kurangnya 3 sendi secara bersamaan dalam observasi seorang dokter. Dalam kriteria ini terdapat 14 persendian yang memenuhi kriteria yaitu PIP, MCP, pergelangan tangan, siku pergelangan kaki dan MTP kiri dan kanan.
- Atritis pada persendian tangan. Sekurang-kurangnya terjadi pembengkakan satu persendian tangan seperti tertera di atas.
- Atritis simetris. Keterlibatan sendi yang sama (seperti yang tertera pada kriteria 2 pada kedua belah sisi, keterlibatan PIP, MCP atau MTP bilateral dapat diterima walaupun tidak mutlak bersifat simetris.
- Nodul rheumatoid. Nodul subkutan pada penonjolan tulang atau permukaan ekstensor atau daerah juksta-artrikular yang diobservasi oleh seorang dokter.
- Faktor rheumatoid serum Terdapatnya titer abnormal faktor reumatoid serum yang diperiksa dengan cara yang memberikan hasil positif kurang dari 5% kelompok kontrol yang diperiksa.
- Perubahan gambaran Perubahan gambaran radiologis yang radiologis khas bagi arthritis reumotoid pada periksaan sinar X tangan posteroanterior atau pergelangan tangan yang harus menunjukkan adanya erosi atau dekalsifikasi tulang yang berlokalisasi pada sendi atau daerah yang berdekatan dengan sendi
Gejala-gejala
RA datang dan pergi. Penyakit aktif ketika jaringan tubuh meradang, dan kembali tidak aktif saat peradangan
mereda. Ketika penyakit aktif,
gejala-gejalanya antara lain kelelahan, kehilangan nafsu makan, nyeri otot dan
sendi, dan kekakuan. Kekakuan otot dan sendi paling terasa biasanya pada pagi
hari. Beragam sendi biasanya
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Tes faktor reuma biasanya positif pada lebih dari 75 % pasien atritis
reumatoid terutama bila masih aktif
Ptotein C- reaktif biasanya positif
LED meningkat
Leukosit niral atau meningkat sendikit.
Anemia normositik hipokrom akibat adanya inflamasi yang kronik
Trombosit
Kadar albumin serum turun dan globulin naik
PENATALAKSANA
Pendidikan pada pasien mengenai penyakitnya dan penatalaksanaan yang
dilakukan sehingga terjalin hubungan baik dan terjamin ketaan pasien untuk
tetap berobat dalam jangka waktu yang lama
OAINS diberikan sejak dini untuk mengatasi nyeri sendi akibat inflamasi
ang sering dijumpai. OAINS yang dapat diberikan :
ü Aspirin
ü Ibuprofen, naproksen, piroksikam,diklofenak, dsb
DMARD digunakan untuk melindungi
rawan sendi dan tulang dari proses dekstruksi akibat artritis reumatoid.
ü Klorokuin
ü Sulfasalazin
ü D-penisilinamin
ü Garam emas
ü Methothrexate
ü obat imunosupresif atau
imunoregulator
ü Kortikosteroid
Rehabilitasi
rehabilitasi bertujuan meningkatkan
kualitas hidup pasien.
ü Pemakaian alat bidai, tongkat,/ tongkat penyangga
ü Alat ortorik protetik lainnya.
ü Terapi mekanik
ü Pemanasan : baik hidroterapi maupun elektroterapi
ü Occupational therapy
Pembedahan
Jika berbagai cara pengobatan telah dilakukan dan tidak berhasil serta
terdapat alasan yang cukup kuat, dapat dilakukan pengobatan pembedahan. Jenis
pengobatan ini pada pasien atritis reumatoid umumnya bersifat ortopedik,
misalnya sinovektomi, atrodesis, dan sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar