Definisi
Diabetes
mellitus adalah penyakit
yang ditunjukkan oleh gula darah yang tinggi. Gula darah yang tinggi disebabkan
oleh kerja insulin yang tidak sempurna.
Pada orang sehat, kadar glukosa
di dalam darah dijaga oleh tubuh agar tetap berada antara 70 – 120 mg/dl. Pada dasarnya pengendalian kadar glukosa di
pengaruhi oleh 3 faktor, yaitu :
• Kemampuan tubuh untuk menghasilkan insulin
• kemampuan insulin untuk menghambat
produksi glukosa dan menstimulasi pemakaian glukosa
• kemampuan glukosa untuk masuk ke sel tanpa
adanya insulin
klasifikasi dan Etiologi
• Menurut American Diabetes Association
(ADA) tahun 2009, klasifikasi Diabetes Melitus adalah sbb:
• Diabetes Melitus tipe 1
• Diabetes Melitus tipe 2
• Diabetes Melitus tipe lain
• Diabetes Kehamilan/gestasional
q Diabetes Melitus tipe 1
• dapat terjadi mulai dari usia 4 tahun dan
memuncak pada usia 11-13 tahun, selain itu dapat juga terjadi pada akhir usia
30 atau menjelang 40.
• Karakteristik dari DM tipe 1 adalah
insulin yang beredar di sirkulasi sangat rendah, kadar glukagon plasma yang meningkat,
dan sel beta pankreas gagal berespons terhadap stimulus yang semestinya
meningkatkan sekresi insulin
q Diabetes Melitus tipe 2
• tidak memiliki hubungan dengan aktivitas
HLA, virus atau autoimunitas dan biasanya pasien mempunyai sel beta yang masih berfungsi (walau
terkadang memerlukan insulin eksogen tetapi tidak bergantung seumur hidup).
• Defek yang terjadi pada DM tipe 2
disebabkan oleh gaya hidup yang
diabetogenik (asupan kalori yang berlebihan, aktivitas fisik yang
rendah, obesitas) dan kecenderungan secara genetik
q Diabetes Melitus tipe lain
• Defek genetik fungsi sel beta
onset hiperglikemia pada usia
yang relatif muda (<25 tahun) atau disebut maturity-onset diabetes of the
young (MODY). Terjadi gangguan
sekresi insulin namun kerja insulin di jaringan tetap normal. Telah
diidentifikasi kelainan genetik yang mengakibatkan ketidakmampuan mengubah
proinsulin menjadi insulin.
• Defek genetik kerja insulin
Terdapat mutasi pada reseptor insulin, yang mengakibatkan hiperinsulinemia,
hiperglikemia dan diabetes.
• Penyakit eksokrin pankreas
Meliputi pankreasitis, trauma,
pankreatektomi, dan carcinoma pankreas.
• Endokrinopati
seperti GH, kortisol, glukagon dan epinefrin bekerja mengantagonis aktivitas
insulin. Kelebihan hormon-hormon ini, seperti pada sindroma Cushing,
glukagonoma, feokromositoma dapat menyebabkan diabetes. Umumnya terjadi pada
orang yang sebelumnya mengalami defek sekresi insulin, dan hiperglikemia dapat
diperbaiki bila kelebihan hormon-hormon tersebut dikurangi.
• Karena obat/zat kimia
Beberapa obat dapat mengganggu sekresi dan kerja insulin. Vacor
(racun tikus) dan pentamidin dapat merusak sel beta. Asam nikotinat dan
glukokortikoid mengganggu kerja insulin.
• Infeksi
Virus tertentu dihubungkan dengan kerusakan sel beta, seperti
rubella, coxsackievirus B, CMV, adenovirus, dan mumps.
• Imunologi
• Sindroma genetik lain
q Diabetes Kehamilan/gestasional
• Diabetes kehamilan didefinisikan sebagai intoleransi glukosa dengan onset pada waktu
kehamilan. Diabetes jenis ini merupakan komplikasi pada sekitar 1-14%
kehamilan
Epidemiologi
• Pada tahun 2000 menurut WHO diperkirakan
sedikitnya 171 juta orang di seluruh dunia menderita Diabetes Mellitus, atau
sekitar 2,8% dari total populasi. Insidensnya terus meningkat dengan cepat, dan
diperkirakan pada tahun 2030, angka ini akan bertambah menjadi 366 juta atau
sekitar 4,4% dari populasi dunia. DM terdapat di seluruh dunia, namun lebih
sering (terutama tipe 2) terjadi di negara berkembang. Peningkatan prevalens
terbesar terjadi di Asia dan Afrika, sebagai akibat dari tren urbanisasi dan
perubahan gaya hidup, seperti pola makan “Western-style” yang tidak sehat.
• Di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, dari 24417 responden berusia
>15 tahun, 10,2% mengalami Toleransi Glukosa Terganggu (kadar glukosa
140-200 mg/dl setelah puasa selama 14 jam dan diberi glukosa oral 75 gram).
Sebanyak 1,5% mengalami Diabetes Melitus yang terdiagnosis dan 4,2% mengalami
Diabetes Melitus yang tidak terdiagnosis.
• DM lebih banyak ditemukan pada wanita
dibandingkan pria, dan lebih sering pada golongan dengan tingkat pendidikan dan
status sosial rendah. Daerah dengan angka penderita DM paling tinggi yaitu
Kalimantan Barat dan Maluku Utara yaitu 11,1 %, sedangkan kelompok usia
penderita DM terbanyak adalah 55-64 tahun yaitu 13,5%. Beberapa hal yang
dihubungkan dengan risiko terkena DM adalah obesitas (sentral), hipertensi,
kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi sayur-buah kurang dari 5 porsi perhari.
Gejala Klinis
• Gejala
Awal
– Poliuria (banyak kencing)
– Polidipsi (banyak minum)
– Polifagi (banyak makan)
• Gejala Lanjutan
– Berat badan berkurang.
– Penglihatan Menjadi Kabur.
– Cepat Lelah.
– Gatal Di Daerah Kemaluan.
– Luka Sulit Sembuh
• Gejala Kronis
– Impoten / Disfungsi Ereksi & Kesemutan
di Kaki
– Kerusakan ginjal
– Gangren (infeksi berat pada kaki hingga
membusuk)
– Kebutaan
– Serangan Stroke
– Serangan Jantung Koroner
– Kematian Mendadak
Pathogenesis
Perkembangan
penyakit dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:
• Normal atau
Sehat
1) Kadar gula darah normal
2) Perlu waktu bertahun-tahun untuk berkembang menjadi Diabetes Mellitus.
1) Kadar gula darah normal
2) Perlu waktu bertahun-tahun untuk berkembang menjadi Diabetes Mellitus.
• Pre Diabetes
1) Mulai terjadi peningkatan kadar glukosda darah secara bertahap.
2) Kadar glukosa darah tidak cukup tinggi untuk menimbulkan gejala tetapi cukup
mampu menyebabkan kerusakan dan gangguan fungsi berbagai jaringan tubuh.
1) Mulai terjadi peningkatan kadar glukosda darah secara bertahap.
2) Kadar glukosa darah tidak cukup tinggi untuk menimbulkan gejala tetapi cukup
mampu menyebabkan kerusakan dan gangguan fungsi berbagai jaringan tubuh.
3) Beresiko
mengalami komplikasi
4) Sering
disertai faktor resiko lain seperti hipertensi,dislipidemia dan kegemukan
atau obesitas.
atau obesitas.
5) Dapat
dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi
dan perkembangan menjadi diabetes.
dan perkembangan menjadi diabetes.
Komplikasi
1) Terutama
penyakit jantung koroner dan stroke
2) Dapat menyebabkan kerusakan berbagai organ misalnya mata, ginjal, dan syaraf
3) Dapat berakibat fatal.
2) Dapat menyebabkan kerusakan berbagai organ misalnya mata, ginjal, dan syaraf
3) Dapat berakibat fatal.
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan diabetes mellitus dapat
dilakukan dengan 5 cara, yaitu
• diet,
• latihan fisik dan pengaturan aktivitas
fisik,
• obat-obatan,
• terapi insulin,
• pengawasan glukosa di rumah dan
pengetahuan tentang diabet dan perawatan diri.
• Diet diperlukan untuk mengatur jumlah
kalori dan karbohidrat yang diperlukan setiap hari.
• Untuk obat diabetes melitus, biasanya
diberikan obat pensesitif insulin dan sulfonilurea.
• Untuk pengobatan diabetes mellitus tipe 1
adalah diet, olahraga dan suntikan insulin.
• Sedangkan pengobatan diabetes mellitus
tipe 2, yaitu terapi diet, penurunan berat badan, dan olahraga.
• Untuk obatnya, hanya diberikan jika memang
diperlukan.
0 komentar:
Posting Komentar