RSS

ANATOMI FISIOLOGI

 


                                   

SISTEM REPRODUKSI 

Anatomi         : 1. Rika Oktavia Setiawati
  2. Tiara Ajeng Putri Suseno
Fisiologi          : 1. Nur Hujaifah
  2. Nurul Maidah
Notulen           : 1. Renata Rahma Dianty
                                      2. Shela Damayanti

                        Kelas               : D III/IB







Sistem Reproduksi pada Manusia

A.    Organ Reproduksi Pria
Alat kelamin laki-laki terbagi atas tiga bagian besar :
1.      Kelenjar
2.      Kelenjar Duktuli
3.      Bangun Penyokong atau Penyambung

Ketiga bagian ini di bagi menjadi bagian-bagian pendukung didalamnya yaitu :
·         Kelenjar, yang termasuk kelenjar :
a.     Testis
b.    Vesika seminalis
c.     Prostat
d.    Bulbouretralis

·         Kelenjar Duktuli, yang termasuk Kelenjar Duktuli :
a.       Epididimis
b.      Duktus Deferens
c.       Uretra

·         Bangun Penyambung atau Penyokong :
a.       Skrotum
b.      Fenikulus Spermatikus
c.       Penis


B.     Anatomi Organ Reproduksi Pria

a)   Kelenjar
1.      Testis
Adalah organ kelamin laki-laki tempat spermatozoa dan horman laki-laki dibentuk.Testis ini terletak menggantung pada urat-urat spermatik di dalam skrotum. Sepasang kelenjar yang masing-masing sebesar telur ayam tersimpan di dalam skrotum masing-masing di tunika albugenia testis. Dibelakang testis, selaput ini agak menebal sehingga membentuk suatu bagian yang disebut mediastinum testis.Di dalam testis terdapat saluran-saluran halus yang disebut saluran penghasil sperma (tubulus seminiferus). Dinding sebelah dalam saluran tersebut terdiri dari jaringan epitelium dan jaringan ikat. Di jaringan epithelium terdapat :
a.       Sel induk sperma (sprematogonium)
b.      Sel sertoli
c.       Sel Leydig
Testis terdiri dari belahan-belahan yang disebut lobulus testis. Testis juga menghasilkan hormon testoteron dan bekerja sebagai kelenjar endokrin.

Kelenjar testis, bentuknya seperti telur, banyaknya dua buah menghasilkan sel mani atau sperma.Dikirim melaluisaluran yang terdapat dibelakang buah pelir dan melewati sebelah dalam. Disebelah belakang saluran ini terdapat duktus deferens. Kelenjar testis menghasilkan hormon Folicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH). Disamping itu testis dapat menghasilkan hormon testosteron. Hormon testosteron ini di sekresikan oleh testis, sebagian besar berkaitan dengan protein plasma. Beredar dalam darah 15-30 menit, kemudian disekresi.

Testosteron dihasilkan pada anak usian 11-14 tahun. Pembentukan ini meningkat dengan cepat pada permulaan pubertas berlangsung hampir seluruh kehidupan. Berkurang kecepatan produksi setelah umur 40 tahun. Pada umur 80 tahun menghasilkan testosteron lebih kurang 1/5 dari nilai puncak.

Testosteron meningkatkan kecepatan sekresinya oleh beberapa kelenjar utama pada kelenjar sebasea. Pada wajah menimbulkan jerawat gambaran yang paling sering pada pubertas.

Fisiologi
Fungsi testis terdiri dari :
a. Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, di lakukan di tubulus seminiferus.
b. Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstisial.


2.      Vesika seminalis
Kelenjar yang panjangnya 5 – 10 cm berupa kantong seperti huruf S berkelok-kelok sekretnya yang alkalis bersaman dengan cairan prostat merupakan bagian terbesar semen yang mengandung fruktosa yang merupakan sumber energi untuk spermatazoa, vesika seminalis bermuara pada duktus deferens pada bagian hampir masuk prostat, dindingnya tipis mengandung serabut otot dan mukosa terbagi ruang-ruang dan lekuk-lekuk dimana penampangnyamemperlihatkan gambaran jembatan membran mukosa.

Vesikula seminalis mempunyai saluran yang dinamai duktus vesikula seminalis. Duktus vesikula seminalis akan bergabung dengan duktus deferens.

Penggabungan dari kedua duktus ini membentuk duktus baru yang bernama duktus ejakulatoris, yang bermuara pada 2 buah kelenjar tubulo alveolar yang terletak di kanan dan kiridi belakang leher kandung kemih.

Fisiologi

berfungsi untuk mengsekresi cairan yang diperlukan sebagai media berenangnya sperma, mempertahankan kehidupan sperma, dan menetralisir asam.
3.      Prostat
Adalah kelenjar yang terletak dibawah vesika urinaria melekat pada dinding bawah vesika urinaria disekitar uretra bagian atas.Kelenjar prostat kira-kira sebesar buah kenari dan letaknya dibawah kandung kemih mengelilingi uretra dan terdiri dari kelenjar majemuk, saluran – saluran dan otot polos.

Prostat mengeluarkan sekret cairan yang bercampur sekret dari testis, perbesaran prostat akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin.Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30 – 50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu :
a.       Lobus posterior
b.      Lobus lateral
c.       Lobus anterior
d.      Lobus media

Fungsi kelenjar prostat, menambah cairan alkalis pada cairan seminalis berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan yang terdpat pada uretra dan vagina.

4. Semen

            Semen berfungsi untuk mendorong sperma keluar dari duktus ejakulatorius dan uretra. Cairan dari vesikula seminalis membuat semen lebih kental. Enzim pembeku dari cairan prostat menyebabkan fibrinogen dari cairan vesikula semenalis membentuk kuagulum yang lemah.

Enjakulat dibagi tiga porsi berdasarkan urutan keluarnya, yaiutu :
a. sekret kelenjar Bulbouretra : ± 0,1 – 0,2 mL
b. sekret kelenjar Prostat : ± 0,5 mL merupakan 13 – 33 % dari volume semen, berwana jernih mempunyai pH basa.
c. sekret vesikula seminalis : ±2,0 – 2,5 mL merupakan 46 – 48 % dari volume semen, alkalis karena ada gula reduksi dan fruktosa.

Tata cara Pengumpulan Semen :
a. Pengeluaran dengan cara mastrubasi.
b. Harus abstinensia paling sedikit 48 jam, dan jangan lebih dari 7 hari.
c. Penampungan dengan botol bersih, dan sebaiknya enjakulasi dilakukan di laboratorium, jika dirumah diserahkan paling lama 1 jam setelah ejakulasi.



5.Bulbouretralis
Kelenjar bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak disepanjang uretra, dibawah prostat panjangnya 2 – 5 cm. Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
Fungsinya hampir sama dengan kelenjar prostat.



b)   Kelenjar Duktuli

1.      Epididimis
Adalah saluran halus yang panjangnya ±6 cm terletak di sepanjang atas tepi dan belakang dari testis.Terdiri dari kepala / kaput yang terletak di atas kutup testis, badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan viseral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal.

Stuktur epididimis. Saluran ini dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput epididimis. Duktus eferentis panjangnya ±20 cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara ke duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens.

Semen, terdiri dari sekret epididimis vesika seminalis dan prostrat serta mengandung spermatozoa yang dikeluarkan setiap enjakulasi, spermatozoa bergerak dalam semen lingkungan cairan alkalis melindungi dari ke asaman.
Fungsi epididimis ialah sebagai tempat penyimpanan dan pematangan spermatozoa.

2.      Duktus Deferens
Kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan masuk ke rongga dalam perut terus ke kandung kemih di belakang kandung kemih akhirnya bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjutnya membentuk enjakulatorius, dan bermuara di prostat, panjang duktus deferens 5040 cm berjalan bersama pembuluh darah dan syaraf dalam fenikulus spermatikus melalui kanalis inguinalis memenjang pada bagian akhir berbentuk kumparan disebut amapula duktus deferentis, terletak dalam osteum vesika seminalis berlanjut sebagai duktus ejakulatorius yang menembus prostat.
3.      Uretra
    Saluran kemih pada pria yang sekaligus merupakan saluran enjakulasi (mani). Pengeluaran urin tidak bersamaan dengan enjakulasi karena diatur oleh kegiatan kontraksi prostat. Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis.Berfungsi sebagai saluran pengeluaran air mani.



c)    Bangun penyambung atau penyokong

1.      Skrotum
Adalah Kantong yang menggantung di dasar pelvis, dimana sepasang testis tersimpan didepan skrotum terletak penis, dibelakang skrotum terletak anus. Skrotum (kandung buah pelir), berupa kantung yang terdiri atas kulit tanpa lemak.

Subkutan berisi sedikit jaringan otot, testis (buah pelir) berada dalam pembungkus yang disebut tunika vaginalis yang dibentuk dari peritonium.

Skrotum merupakan kantung kulit banyak mengandung pigmen, sebelah dalamnya terdapat kantung yang dipisahkan satu sama lain oleh septum. Tiap kantung berisi testis epididimis funikulus spermatikus.

Lapisan dinding abdomen turut serta dalam pembentukan dan pembungkus testis, tiap lapisan testikuler berhubungan dan bergabung dengan lapisan dinding abdomen. Lapisan dalam (peritonium), tunika vaginalis testis mengelilingi skrotum. Lapisan tengah, otot dan fasia dinding abdomen, fasia spermatika interna dan fasia tranfersal dinding abdomen melapisi tunika vaginalis.

Obligues internus abdominalis yang menggantungkan testis, dapat mengangkat testis menurut kemauan dan reflek enjakulasi. Lapisan luar atau kulit skrotum merupakan lanjutan kulit abdomen yang berpigmen mengandung kelenjar sebasea.

Tugasnya adalah menyanggah dan melindungi testis. Karena menggantung diluar tubuh, Skrotum juga membuat suhu testis lebih rendah dari suhu tubuh. Kondisi ini menguntungkan karena testis dapat membuat sperma pada kondisi terbaik dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat merubah ukuranya. Bila suhu udara dingin, skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat sebaliknya pada cuaca panas, skrotum akan membesar dan mengendur akibatnya luas permukaan skrotum meningkat dan panas dapat di keluarkan.

2.      Fenikulus Spermatikus
Bangun penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut syaraf.

3.      Penis
Terletak menggantung di depan skrotum. Bagian ujung penis disebut glan penis. Bagian tengahnya disebut korpus penis dan pangkalnya disebut radik penis, glan penis tertutup oleh kulit korpus penis, kulit penutup ini disebut preputium. Penis terdiri atas jaringan seperti busa dan terletak memanjang, tempat muara uretra dari glan penis adalah prenulum atau kulup.

Penis merupakan alat yang mempunyai jaringan erektil yang satu sama lainnya dilapisi jaringan fibrosa ringan erektil ini terdiri dari rongga-rongga seperti ret busa.

Dengan adanya rangsangan seksual, karet busa ini akan dipenuhi darah sebagai vasopresi. Berdasarkan ini terjadilah ereksi penis. Ereksi penis dipengaruhi oleh otot :
a.    Muskulus Iskia Kavernosus, muskulus erektor penis, otot-otot ini menyebabkan erektil (ketegangan) pada waktu koitus (persetubuhan).

b.    Muskulus bulbo kavernosus, untuk mengeluarkan urin. Penis mempunyai 3 (tiga) buah korpus kavernosa (alat pengeras zakar) yaitu : dua buah korpus kavernosus uretra, terletak di sebelah punggung atas dari penis. Satu korpus kavernosus uretra, terletak di sebelah bawah dari penis yang merupakan saluran kemih.

Korpus kavernosus penis terdiri dari jaringan yang mengandung banyak sekali pembuluh darah. Pada waktu akan mengadakan hubungan kelamin (koitus), maka penis akan menjadi besar dan keras oleh karena korpus tersebut banyak mengandung darah, dengan jalan demikian maka spermatozoid dapat dihantarkan sampai pintu vagina.

Organ ini berfungsi untuk tempat keluar urine dan semen serta sebagai organ kopulasi.



C.    Hormon Pada Sistem Reproduksi Pria

Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), dan hormon pertumbuhan.

·         Testoteron
Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.

·         LH (Luteinizing Hormone)
LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron.

·         FSH (Follicle Stimulating Hormone)
berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.

·         Esterogen
Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.

·         Hormon Pertumbuhan
untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.



D.    Siklus Enjakulasi


Sperma yang dihasilkan oleh testes akan keluar melalui saluran kelamin, yang terdiri atas :

a.    Epididimis yaitu saluran yang keluar dari testis. Saluran ini panjang dan berkelok- kelok di dalam skrotum. Setiap testis mempunyai satu epididimis. Oleh sebab itu, epididimis manusia berjumlah sepasang kanan dan kiri. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara waktu, dan di sinilah sperma menjadi masak dan dapat bergerak menuju saluran berikutnya, yaitu vas deferens.
b.    Vas Deferens merupakan saluran lanjutan dari epididimis. Kalau epididimis merupakan saluran yang berkelok- kelok maka vas deferens merupakan saluran lurus dan mengarah ke atas. Bagian ujungnya terdapat di dalam kelenjar prostat.
c.    Saluran Ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantong semen dengan uretra.
d.   Uretra adalah saluran yang terdapat di dalam penis. Uretra merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi. Uretra terdapat di dalam penis.

E.     Semen Pada Manusia

Enjakulat dibagi tiga porsi berdasarkan urutan keluarnya, yaiutu :
a.       sekret kelenjar Bulbouretra : ± 0,1 – 0,2 mL
b.      sekret kelenjar Prostat : ± 0,5 mL merupakan 13 – 33 % dari volume semen, berwana jernih mempunyai pH basa.
c.       sekret vesikula seminalis : ±2,0 – 2,5 mL merupakan 46 – 48 % dari volume semen, alkalis karena ada gula reduksi dan fruktosa.

Kriteria Semen Normal :
a.       Volume 2 – 6 mL
b.      Konsentrasi spermatozoa >20 juta/mL
c.       Total spermatozoa >40 juta/enjakulat
d.      Motilitas sperma > 50 %
e.       Bentuk dari sperma yang normal > 30 %

Tata cara Pengumpulan Semen :
a.       Pengeluaran dengan cara mastrubasi.
b.      Harus abstinensia paling sedikit 48 jam, dan jangan lebih dari 7 hari.
c.       Penampungan dengan botol bersih, dan sebaiknya enjakulasi dilakukan di laboratorium, jika dirumah diserahkan paling lama 1 jam setelah ejakulasi



Proses Pembentukan Sperma
Proses pembentukan sperma, terjadi di dalam testis, dan dipengaruhi oleh hormon FSH, LH, dan testosteron. Mula-mula spermatogonium (2n) tumbuh menjadi spermatosit primer (2n). Selanjutnya spermatosit primer membelah secara meiosis menjadi 2 spermatosit sekunder (n) pada meiosis I. Pada meiosis II, spermatosit sekunder membelah menjadi spermatid (n). Spermatid mengalami spermatozoa yang bersifat haploid (n). Spermatid mengalami metamorposis menjadi spermatozoa yang bersifat haploid (n). spermatogenesis menghasilkan 4 spermatozoa fungsional dari satu spermatosist primer. 



A.      Alat Reproduksi Wanita

 
Alat reproduksi wanita berada di bagian tubuh seorang wanita yang disebut panggul. Secara anatomi nilai reproduksi wanita dibagi menjadi dua bagian, yaitu : bagian yang terlihat dari luar ( genitalia eksterna ) dan bagian yang berada di dalam panggul ( genitalia interna ).

A.            Anatomi Alat Reproduksi Wanita

       I.            Genitalia eksterna (bagian luar)
Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi. Bagian luar sistem reproduksi wanita yaitu :
1)   kemaluan ( vulva ) : Vulva merupakan suatu daerah yang menyelubungi vagina. Pada vulva terdapat bagian yang menonjol yang di dalamnya terdiri dari tulang kemaluan yangditutupi jaringan lemak yang tebal. Pada saat pubertas bagian kulitnya akan ditumbuhi rambut. Lubang kemaluan ditutupi oleh selaput tipis yang biasanya berlubang sebesar ujung jari yang disebut selaput dara ( hymen ).
Mons pubis : gundukan jaringan lemak yang terdapat dibagian bawah perut, Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa.Fungsi Mons veneris adalah sebagai pelindung terhadap benturan-benturan dari luar dan dapat menghindari infeksi dari luar.
2)    
Labia mayora (Bibir Besar) : lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum pada pria. Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora. Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).

Labia Mayora berfungsi untuk menutupi organ-organ kelamin yang ada didalamnya dan mengeluarkan cairan saat menerima rangsangan seksual.

3)   Labia minora (Bibir Kecil) : lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.
Berfungsi  untuk saluran urin, pembukaan kelenjar bartholin dan juga vestibula. Ibarat pertahanan, labia minora adalah lapis kedua dari labia mayora.

4)   Klitoris : merupakan organ kecil yang terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sebesar kacang polong, penuh dengan sel syaraf sensorik dan pembuluh darah. Organ mungil ini sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual.

5)   Vestibulum: merupakan rongga yang berada di antara labia minora, muka belakang dibatasi oleh klitoris dan perineum, dalam vestibulum terdapat muara-muara dari :
d.      Liang senggama (introitus vagina)
e.       Uretra
f.       Kelenjar Bartolin
g.      Kelenjar skene kiri dan kanan
Vestibulum ini berfungsi mengeluarkan cairan apabila menerima rangsangan seksual dan melumasi saat terjadi sanggama.

6)   Introitus / orificium vagina : terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous.Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan / para.Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.
Belum ada yang bisa memastikan fungsi hymen sebenarnya,namun beberapa ahli menduga bahwa membran ini melindungi organ intim ketika masih bayi. Pada bayi hymen lebih tebal dan tidak berlubang namun ketika bertambahnya usia hymen menjadi lebih tipis dan memiliki lubang dengan bentuk yang bervariasi untuk aliran darah menstruasi.


7)   Perineum : daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Panjangnya lebih kurang 4 cm. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra).Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina. Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur


    II.            Genetalia interna

 
 
1)      Mulut rahim
Mulut rahim terdapat pada bagian yang disebut leher rahim ( cervrz ), yaitu bagian ujung rahim yang menyempit. Rahim berbentuk seperti buah pir gepeng, berukuran panjang B-9 cm. Letaknya terdapat di belakang kandung kencing dan di depan saluran pelepasan. Dindingnya terdiri dari dua lapisan yang teranyam saling melintang. Lapisan dinding rahim yang terdalam disebut endometrium, merupakan lapisan selaput kndir. Terurai dari ujung atas kanan kiri rahim terdapat saluran telur yang ujungnya berdekatan dengan indung telur kiri dan kanan. lndung tekur berukuran 2,5x1,5x0,6 cm, mengandung sel-sel telur ( ovum ) yang jumtahnya lebih kurang 200.000-400.000 butir. Otot-otot panggul dan jaringan ikat disekitarnya menyangga alat-alat reproduksi, kandung kencing dan saluran peiepasan sehingga alat-alat itu tetap berada pada tempatnya.
2)      Rahim ( uterus )
Merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Panjang uterus ± 7½ cm, lebar 5 cm, tebal 2½ cm, berat 50 g. Pada rahim wanita dewasa yang belum pernah menikah (bersalin) panjang uterus 5-8 cm dan beratnya 30-60 g. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
         Perimetrium.
         Miometrium.
         Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.
Fungsi rahim:
         -    Sebagai alat tempat terjadinya menstruasi
         -    Sebagai alat tumbuh dan berkembangnya hasil konsepsi
         -    Memberi makanan janin melalui plasentadimana plasenta ini melekat pada dinding uterus

Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan. Uterus terdiri dari :
a.    Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum).
Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.
b.    Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium.
Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria. Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita.
c.    Fundus uteri (dasar rahim)
Bagian uterus yang terletak antara kedua pangkal saluran telur.Dinding uterus terdiri dari :
Ñ Endometrium (epitel, kelenjar, jaringan dan pembuluh darah)
            Merupakan lapisan dalam uterus yang mempunyai arti penting dalam siklus haid. Seorang wanita pada masa reproduksi, pada kehamilan endometrium akan menebal, pembuluh darah bertambah banyak yang diperlukan untuk memberi makanan pada janin.
Ñ Miometrium (lapisan otot polos)
            Tersusun sedemikian rupa sehingga dapat mendorong isinya keluar pada waktu persalinan. Sesudah plasenta lahir akan mengalami pengecilan sampaike ukuran normal sebelumnya.
Ñ Lapisan serosa (peritoneum visceral)
     Terdiri atas ligamentum yang menguatkan uterus yaitu :
1.        Ligamentum karnidale kiri dan kanan.
2.        Ligamentum sakrouterinum kiri dan kanan.
3.        Ligamentum rotundum kiri dan kanan.

3)      Saluran telur ( tuba falopi )
Tuba falopii adalah organ yang dikenal dengan istilah saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10cm yang menghubungkan uterus dengan ovarium melalui fimbria. Merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Ujung yang satu dari tuba falopii akan bermuara di uterus sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai yang bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh ovarium (indung telur). Dari fimbria, telur akan digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
Fungsi tuba fallopii sangat vital dalam proses kehamilan, yaitu menjadi saluran tempat bertemunya spermatozoa dan ovum, mempunyai fungsi penangkap ovum, tempat terjadinya pembuahan (fertilitas), menjadi saluran dan tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu menanamkan diri pada lapisan dalam rahim

Tuba fallopi dibagi berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
A. Pars Interstitialis, bagian perbatasan antara dinding otot uterus dan tuba faallopi yang berperan dalam menjamin hubungan stabil dan kuat.
B. Pars Ismika/Istmus, bagian yang panjang, sempit dan menyerupai pensil, berperan untuk menyeleksi sperma.
C. Pars Ampularis/Ampula, merupakan tempat terjadinya fertilisasi
D. Infundibulum, memiliki fimbria yang menyerupai jari-jari. Fimbria ini berperan dalam aktivitas menyerupai gerakan menyapu secara terus menerus untuk mengangkap telur matang yang jatuh dibelakan uterus. Bagian dalam dari tuba fallopi dilapisi sel-sel epitel bersilia untuk mendorong ovum bergerak ke dalam tuba fallopi ketika terjadi ovulasi

4)      Indung telur ( Ovarium )
Merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi menghasilkan sel telur (ovum). Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga berfungsi menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel. Setiap folikel mengandung satu sel telur.Folikel merupakan struktur, seperti bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan melindungi perkembangan sel telur.Sel telur yang telah masak akan lepas dari ovarium. Peristiwa itu disebut ovulasi. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga berfungsi menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Fungsi ovarium:
-    Sebagai penghasil sel telur / ovum
-    Sebagai organ yang menghasilkan hormon (estrogen dan progesteron)

5)            Oviduk
 Oviduk berjumlah sepasang dan berfungsi menggerakkan ovum ke arah
rahim dengan gerakan peristaltik. Ujungnya berbentuk corong berjumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Pembuahan sel telur oleh sperma terjadi pada oviduk, selanjutnya ovum yang telah dibuahi bergerak ke rahim (uterus). Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium.

Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan inilah yang mengalami penebalan dan akan mengelupas setiap bulannya, jika tidak ada zigot yang menempel, yaitu saat terjadi menstruasi.

6)      Liang sanggama ( vagina)
Merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Di dalam vagina ditemukan selaput dara. Vagina merupakan saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim. Vagina dilalui oleh darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-beda antara tiap wanita. Selaput ini akan robek pada saat kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dsb.

Vagina berfungsi sebagai organ persetubuhan dan untuk melahirkan bayi. Organ tersebut mempunyai banyak lipatan sehingga pada saat melahirkan dapat mengembang. Dalam vagina terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu kelenjar, yaitu kelenjar bartholini.

B.     Hormon Pada Sistem Reproduksi Wanita

1.      Oksitosin
berfungsi mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat melahirkan dan setelahnya, seperti halnya juga dalam orgasme. Selain itu, pasca melahirkan, oksitosin juga mengencangkan otot halus di sekitar alveoli untuk memeras ASI menuju saluran susu. Oksitosin berperan dalam proses turunnya susu let-down/ milk ejection reflex.

2.      Prostaglandin
berperan dalam membesarnya alveoil dalam kehamilan.

3.      Relaksin

4.      GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)

GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.

5.      FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH ( Follicle Stimulating Hormone ) berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita

6.      LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Berfungsi untuk memicu perkembangan folikel ( sel-sel teka dan sel-sel granulosa ), mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus, selama fase lutea, siklus, LH meningkatkan dan mempertahankkan fungsi korpus luteum pasca ovulasi dalam menghasilkan progesteron
7.      Estrogen
Hormon estrogen berfungsi membantu pembentukan kelamin sekunder seperti tumbuhnya payudara, panggul membesar, dan ciri lainnya. Selain itu, estrogen juga membantu pertumbuhan lapisan endometrium pada dinding ovarium.

8.      Progesteron
Progesteron berfungsi menjaga pertumbuhan endometrium seperti pembesaran pembuluh darah dan pertumbuhan kelenjar endometrium yang menyekresikan cairan bernutrisi.

9.      HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum, produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal dan juga memiliki fungsi imunologik, serta deteksi HCG pada darah / urine dapat dijadikan sebagai tanda adanya kehamilan / test pack

10.  LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolact

Berfungsi sebagai berikut:
-memiliki aktivitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara
- di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum
- pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta ( HPL / Human Plasenta Lactogen )
- fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada laktasi / pasca persalinan
- prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus, sehingga jika kadarnya berlebihan dapat terjadi gangguan pematangan folikel, gangguan ovulasi dan gangguan haid berupa menorhea

Laktasi
Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.

Pada payudara terdapat 3 bagian utama, yaitu :
1. Korpus (badan).
2. Areola.
3. Papilla atau puting.


Korpus ( badan )
Korpus terdiri dari jaringan kelenjar payudara, saluran susu (duktus laktiferus), jaringan ikat, lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe.

C Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus.
C Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).

Areola
Areola merupakan bagian yang lebih berpigmen di sekeliling puting.
·         Kelenjar morgagni adalah kelenjar keringat besar yang salurannya bermuara pada areola.
·         Selain itu pada areola juga terdapat otot polos dan ujung-ujung serabut saraf.
·         Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.



Papilla
Puting mengandung ujung-ujung saraf perasa yang sensitif, dan otot polos yang akan berkontraksi bila ada rangsangan.

Tumbuh kembang payudara berawal saat memasuki akil balik dimana sistem hormonal wanita mulai berfungsi.

Selama masa kehamilan, payudara membesar akibat pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang meningkat. Umumnya air susu belum diproduksi saat hamil. Segera setelah melahirkan kelenjar hipofisis mulai mengeluarkan hormon prolaktin yang bertanggung jawab atas produksi air susu pada kelenjar susu akibat adanya rangsang puting dari hisapan bayi. Sedangkan proses pengeluaran air susu dibantu oleh kontraksi otot disekitar puting dan areola yang dirangsang oleh hormon oksitosin (hormon yang utamanya bertanggung jawab dalam kontraksi rahim saat bersalin).


Hormon-Hormon Yang Mempengaruhi Sekresi Air Susu


1.      Hormon Prolaktin
Adalah hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis bagian anterior (depan). Hormon ini ada pada laki2 dan perempuan. Prolaktin banyak terdapat pada ibu yang sedang menyusui, karena ia adalah hormon penting yang merangsang kelenjar susu untuk memproduksi susu, sehingga pada saat diperlukan siap berfungsi. Hormon ini juga diproduksi oleh plasenta.

         Kadar normal hormon prolaktin di dalam darah sekitar 5-10 ng/mL.
         Sekresi hormon prolaktin meningkat pada masa hamil, stres fisik dan mental, keadaan hipoglikemia.

2.    Hormon Oksitosin
Adalah hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian posterior (belakang).
         Setelah menerima rangsangan dari payudara, otak juga mengeluarkan hormon Oksitosin selain hormon Prolaktin.
         Hormon Oksitosin diproduksi lebih cepat daripada Prolaktin.
         Hormon ini juga masuk ke dalam aliran darah menuju payudara.
         Di payudara, hormon Oksitosin ini merangsang sel-sel otot untuk berkontraksi.


DAFTAR PUSTAKA

www.forumpositif.com
www.biohealthworld.com
www.wikipedia.com
http://intanriani.wordpress.com/pembentukan-gamet-jantan-spermatogenesis/
http://sintayuliaastuti.blogspot.com/2012/10/proses-pembentukan-asi-air-susu-ibu.html



NOTULEN

1.      Putri Dika Rahmawati  : Bagaimana ibu dapat melahirkan dengan sesar?
2.      Sheli Rahmawati          : Mengapa badan terasa pegal-pegal dan ngilu sebelum menstruasi? Ada pengaruhnya atau tidak pada kesuburan seseorang?

Jawaban:
1.      Nurul Maidah  : Tindakan operasi caesar ini hanya dilakukan jika terjadi kemacetan pada persalinan normal atau jika ada masalah pada proses persalinan yang dapat mengancam nyawa ibu dan janin. Keadaan yang memerlukan operasi caesar, misalnya gawat janin, jalan lahir tertutup plasenta (plasenta previa totalis), persalinan meacet, ibu mengalami hipertensi (preeklamsia), bayi dalam posisi sungsang atau melintang, serta terjadi pendarahan sebelum proses persalinan.

Sumber : 
Persalinan Dengan Operasi Caesar - Bidanku.com http://bidanku.com/persalinan-dengan-operasi-caesar#ixzz3MGg7dx5c

2.      Rika Oktavia S.           :
Rasa nyeri saat haid merupakan keluhan ginekologi yang paling umum dan banyak dialami oleh wanita. Rasa nyeri saat haid tidak diketahui secara pasti kaitannya dengan penyebabnya, namun beberapa faktor dapat mempengaruhi yaitu ketidakseimbangan hormon dan faktor psikologis. Rasa nyeri tersebut dapat merupakan gangguan primer atau merupakan gangguan sekunder dari berbagai jenis penyakit.
Nyeri haid yang disebabkan gangguan primer cukup sering terjadi, biasanya timbul setelah dimulainya menstruasi pertama dan sering kali hilang setelah hamil atau dengan meningkatnya umur wanita. Kemungkinan penyebabnya merupakan hasil dari peningkatan sekresi hormon prostaglandin yang menyebabkan peningkatan kontraksi uterus, jenis sakit haid ini banyak menyerang remaja dan berlangsung sampai dewasa. Pengobatan medis yang dapat dilakukan untuk nyeri haid karena gangguan primer dapat dilakukan dengan pemberian obat analgesik atau dengan pemberian hormon antiprostaglandin, namun pemberian hormon antiprostaglandin tersebut harus hati-hati terutama pada wanita yang ingin hamil.       
Nyeri haid yang disebabkan oleh gangguan sekunder biasanya terjadi pada wanita yang lebih tua yang sebelumnya tidak mengalami nyeri. Biasanya rasa sakit tersebut berhubungan dengan gangguan ginekologis seperti endometriosis, penyempitan serviks, malposisi uterus, penyakit radang panggul, dan tumor dari rongga panggul. Oleh karena itu, untuk mengatasinya harus diketahui secara pasti apa penyebabnya, sehingga dapat diambil langkah-langkah medis yang tepat.
Gejala-gejala nyeri haid di antaranya yaitu : rasa sakit datang secara tidak teratur, tajam dan kram di bagian bawah perut yang biasanya menyebar ke bagian belakang, terus ke kaki, pangkal paha dan vulva (bagian luar alat kelamin wanita). Rasa sakit menstruasi juga diikuti dengan premenstruasi sindrom yaitu sekumpulan gejala bervariasi yang muncul antara 7 hingga 14 hari sebelum masa haid dimulai dan biasanya berhenti saat haid mulai. Gejala-gejala tersebut meliputi tingkah laku seperti kegelisahan, defresi, iritabilitas/sensitif, rasa permusuhan, gangguan tidur, kelelahan, dan lemah, dan juga keluhan fisik seperti payudara terasa sakit atau membengkak, perut kembung atau sakit, sakit kepala, sakit sendi, mual, muntah, diare atau sembelit, dan masalah kulit seperti jerawat.
Olahraga ringan seperti senam, jalan kaki, atau bersepeda yang dilakukan sebelum dan selama haid dapat membuat aliran darah pada otot sekitar rahim menjadi lancar, sehingga rasa nyeri dapat teratasi atau berkurang.






KESIMPULAN

v  Organ kelamin laki-laki dan perempuan yang secara khusus yaitu testis menghasilkan spermatozoid (sel kelamin laki-laki) dan ovarium menghasilkanovum (sel kelamin perempuan).
v  Alat kelamin laki-laki terbagi atas tiga bagian besar :
         Kelenjar yang terdiri dari Testis, Vesika seminalis, Prostat dan Bulbouretralis.
         Kelenjar Duktuli yang terdiri dari Epididimis, Duktus Deferens dan Uretra.
         Bangun Penyokong atau Penyambung yang terdiri dari Skrotum, Fenikulus Spermatikus dan Penis.

v  Secara anatomi nilai reproduksi wanita dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
         Bagian yang terlihat dari luar (genitalia eksterna)terdiri dari vulva, mons pubis / mons veneris (Tundun), labia mayora (Bibir Besar), labia minora (Bibir Kecil), clitoris, vestibulum, introitus / orificium vagina dan perineum.
         Dan bagian yang berada di dalam panggul (genitalia interna)terdiri dari vagina/liang kemaluan, uterus/rahim yang terbagi atas (Serviks uteri, Corpus uteri dan fundus uteri/dasar rahim yang terdiri atas Endometrium, Miometrium, dan Lapisan serosa), salping / Tuba Falopi, dan ovarium.

v  Serta Hormon yang berperan dalam reproduksi terbagi atas ;
       Hormon Laki-laki : Testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), Esterogen, dan Hormon Pertumbuhan.
       Dan Hormon pada Wanita : Oksitosin, Prostaglandin, Relaksin, GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone), Estrogen, Progesteron, HCG (Human Chorionic Gonadotrophin), dan LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin.

v  Struktur Pada payudara terdapat 3 bagian utama, yaitu :
         Korpus (badan)
Korpus Alveolus, unit terkecil yang memproduksi susu.
         Areola
Kelenjar morgagni, kelenjar ini mengeluarkan cairan yang berfungsi untuk melemaskan dan melindungi areola seaktu menyusui.
Fungsi otot polos dalam areola adalah mengurangi permukaan areola dan mengosongkan sinus laktiferus aktu menyusui.

         Papilla atau puting
Sedangkan Hormom yang mempengaruhi pembentukan ASI terdiri atas : hormon Prolaktin dan hormon Oksitosin. Berfungsi untuk jalan keluar ASI yang dimasukkan pada mulut bayi


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS