Anatomi
Fisiologi
Sistem Muskuloskeletal
Kelompok
Anatomi: Kelompok
Fisiologi:
1.
Rizki Nurhidayah 1.
Rahmat Ikhwan
2.
Sheli Rahmawati 2.
Tiara Nurlita
Notulen
:
Reisye
Chairunnisa
Verawati
Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jakarta 2
Desember,
2014
Sistem
Muskuloskeletal
A. Pengertian muskuloskeletal
Muskuloskeletal terdiri dari kata Muskulo : otot , Skeletal : tulang. Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot
tubuh (ilmu = Myologi). Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh (ilmu
= Osteologi ). Muskuloskeletal disebut juga “Lokomotor”Sistem muskuloskeletal
merupakan penunjang bentuk tubuh dan untuk
pergerakan. Sistem Muskuloskeletal adalah sistem tubuh yang terdiri dari
otot dan tulang tulang yang membentuk rangka. Komponen utama sistem
muskoluskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi,
dan otot.
1. Otot
Otot merupakan alat gerak aktif yang berkontraksi dan
relaksasi. Otot berperan dalam gerakan tubuh
dan postur tubuh. Otot dihubungkan oleh tendon (tali jaringan ikat fibrus) atau
aponeurosis (lembaran jaringan ikat fibrus yang lebar dan pipih) ke tulang
jaringan ikat, atau kulit. Otot akan berkembang dan terpelihara bila digunakan
secara aktif. Otot mengandung sejumlah besar mioglobulin (otot merah) yang
ternyata berkontraksi lebih lambat dan lebih kuat ( misal otot pernafasan dan
postur) . Otot yang sedikit mengandung mioglobulin (otot putih) berkontraksi
cepat dan dalam waktu yang lama (misal otot ekstraokuler di mata). Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia.
Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh
oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit. Ada
3 jenis otot yaitu otot rangka,
otot polos
dan otot jantung.
Ciri-Ciri sistem muskuler/otot :
Kontrakstilitas
Eksitabilitas
Ekstensibilitas
Elastisitas
Jenis – Jenis otot :
a. Otot rangka merupakan otot lurik, volunter,
dan melekat pada rangka.
Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.
Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.
Kontraksinya sangat cepat dan kuat.
Struktur Otot Rangka
Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.
Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.
Kontraksinya sangat cepat dan kuat.
Struktur Otot Rangka
Setiap otot dilapisi jaringan konektif yang disebut epimisium. Otot rangka disusun oleh fasikula yang merupakan berkas otot yang terdiri dari beberapa sel otot. Setiap fasikula dilapisi jaringan konektif yang disebut perimisium dan setiap sel otot dipisahkan oleh endomisium.
Organisasi otot rangka terdiri dari :
1. Otot
2. Fasikula
3. Serabut Otot
4. Miofibril
5. Miofilamen
Struktur Mikroskopis Otot Skelet/Rangka
Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari
serabut-serabut berbentuk silinder yang panjang, disebut myofiber /serabut
otot.
Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang
mempunyai banyak nukleus ditepinya.
Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-macam organella, kebanyakan berbentuk silinder yang panjang disebut dengan myofibril.
Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang berbeda-beda ukurannya :
Yang kasar terdiri dari protein myosin
Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-macam organella, kebanyakan berbentuk silinder yang panjang disebut dengan myofibril.
Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang berbeda-beda ukurannya :
Yang kasar terdiri dari protein myosin
Yang halus terdiri
dari protein aktin/actin.
Sarkoplasma (cairan intrasel berisi
kalsium, magnesium, phosfat, protein & enzim), Retikulum
Sarkoplasma (tempat penyimpanan kalsium), Tubulus T (sistem tubulus pada
serabut otot)
Konstraksi otot rangka / lurik
Otot rangka dapat mengadakan kontraksi
dengan cepat bila dapat rangsangan dari luar berupa rangsangan arus
listrik,rangsangan mekanis panas,dingin dan lain-lain. Dalam keadaan sehari
hari otot ini berkontraksi menurut perintah yang datang dari susunan saraf
motoris.
b. Otot Polos
Disebut otot polos karena protoplasmanya
licin yang tidak mempunyai garis-garis melintang. Otot ini terdapat di organ
dalam,seperti usus, kandung kemih,pembuluh darah dan lain-lain.
Merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan pada
dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba,
seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem
sirkulasi darah.
Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral. Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi
pembuluh darah) sampai 0,5 mm pada uterus
wanita hamil.Kontraksinya kuat dan lamban.
Struktur Mikroskopis Otot Polos
Sarcoplasmanya terdiri dari myofibril
yang disusun oleh myofilamen-myofilamen.
Jenis otot polos
Jenis otot polos
Ada dua kategori
otot polos berdasarkan cara serabut otot distimulasi untuk berkontraksi.
1. Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar, pada jalan udara besar traktus respiratorik, pada otot mata yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil dan pada otot erektor pili rambut.
1. Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar, pada jalan udara besar traktus respiratorik, pada otot mata yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil dan pada otot erektor pili rambut.
2. Otot polos unit tunggal
(viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan dinding organ berongga atau
visera. Semua serabut dalam lapisan mampu berkontraksi sebagai satu unit
tunggal. Otot ini dapat bereksitasi sendiri atau miogenik dan tidak memerlukan
stimulasi saraf eksternal untuk hasil dari aktivitas listrik spontan
c. Otot Jantung
Otot jantung adalah bergaris lintang,
sama seperti otot rangka. Selanjutnya otot jantung mempunyai myofibril khas
yang mengandung filament aktin dan myosin yang terdapat pada otot rangka dan
filament-filamen ini selama proses kontraksi saling bertautan satu sama lan
dengan cara yang sama yang terjadi pada otot rangka. Disebut juga
otot seran lintang involunter. Otot ini hanya terdapat pada jantung. Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot
jantung juga mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.
Kerja Otot
- Fleksor (bengkok)
>< Ekstentor (meluruskan)
- Supinasi(menengadah)
>< Pronasi (tertelungkup)
- Defresor(menurunkan)
>< Lepator (menaikkan)
- Sinergis
(searah) >< Antagonis (berlawanan)
- Dilatator(melebarkan)
>< Konstriktor (menyempitkan)
- Adduktor(dekat) >< Abduktor
(jauh)
Mekanisme Kerja Otot
• Pada
keadaan relaksasi ujung filamen aktin dari dua membrane z (cakram z) satu sama
lain hampir tidak tumpang tindih. Sedangkan pada saat yang sama filament myosin
mengadakan tumpang tindih sempurna.
• Pada
saat kontraksi,filament-filamen aktin ini tertarik diantara filament myosin
sehingga satu sama lain saling tumpah tindih luas.
• Filament
aktin dapat tertarik satu sama lain demikian kuatnya sehingga ujung filamen
myosin sebenarnya melengkung pada saat kontraksi yang sangat kuat.
• Molekul
myosin terdiri dari dua bagian,yaitu meromiosin ringan dan meromiosin berat.
Meromiosin ringan terdiri atas dua utas peptide yang satu sama lain saling
melilit dalam suatu heliks. Sebaliknya meromiosin berat terdiri dari dua bagian,pertama
heliks kembar yang sama seperti meromiosin ringan,kedua kepala yang terletak
pada ujung heliks kembar. Kepala itu sendiri terdiri dari dua massa protein
olobular.
Relaksasi
Otot
Relaksasi
otot adalah menegangkan dan merilekskan otot-otot. Dengan demikian yang bekerja
tidak hanya syaraf simpatetik tetapi juga parasimpatetik. Pada kondisi ini
kondisi tubuh maupun pikiran akan berubah dari tegang menjadi rileks.
Struktur
Otot
v Origo,yaitu tempat lekat otot
pada tulang yang relative diam sewaktu kontraksi otot.
v
Insersio,yaitu
tempat lekat otot pada tulang lain yang relative banyak berpindah saat
kontraksi.
v
Tendon,
yaitu jaringan ikat yang kuat dan melekat pada tulang berfungsi sebagai penarik
tali penarik pada pergerakkan
•
Ligamentum,
yaitu jaringan ikat penghubung tulang maupun sendi-sendi.
•
Kartilago,yaitu
tulang rawan. Fungsi kartilago yang lain ialah menunjang jaringan lunak.
Kelelahan otot
Kelelahan otot
terjadi karena akibat ketidakseimbangan kebutuhan energy (ATP) untuk aktivitas
(kontraksi) otot dengan suplai O2 dan glukosa oleh aliran darah bagi
proses glikolisis aerobic di mitokondria sel-sel otot. Hutang oksigen ini harus
dibayar setelah aktivitas selesai dengan glikolisis aerobic yang tanpa zat sisa
penyebab kelelahan otot
2. Tulang
Tulang adalah suatu jaringan dinamis
yang tersusun dari tiga jenis sel:
•
Osteoblas
•
osteosit
•
Osteoklas
dan sel osteoprogenitor
1.
Osteoblas
membangun tulang dengan membentuk kolagen tipe I dan proteoglikan sebagai matriks
tulang atau jaringan osteoid melalui suatu proses yang disebut osifikasi.
Ketika sedang aktif menghasilkan jaringan osteoid, osteoblas menyekresikan
sejumlah besar fosfatase alkali yang memegang peranan penting dalam
mengendapkan kalsium dan fosfat kedalam matriks tulang.
2.
Osteosit
adalah sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan untuk pertukaran
kimiawi melalui tulang yang padat.
3. Osteoklas adalah sel besar
berinti banyak yang memungkinkan mineral dan matriks tulang dapat diabsorpsi.
Tidak seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas mengikis tulang. Sel ini
menghasilkan enzim proteolitik yang memecahkan matriks dan beberapa asam yang
melarutkan mineral tulang sehingga kalsium dan fosfat terlepas ke dalam aliran
darah.
4. Sel osteoprogenitor merupakan sel
mesenchimal primitive yang menghasilkan osteoblast selama pertumbuhan tulang dan osteosit pada
permukaan dalam jaringan tubuh.
Klasifikasi Tulang :
Terdapat berbagi bentuk dan ukuran
tulang. Ini membolehkan tulang-tulang memenuhi keperluan khusus bagi tulang
tersebut. Tulang-tulang memenuhi keperluan khusus bagi tulang tersebut.
Tulang-tulang diklasifikasikan berdasarkan kepada empat bentuknya.
A. Tulang Panjang
Tulang-tulang
dalam kumpulan ini secara umumnya lebih panjang, lebar dan berfungsi sebagai
tuas. Contoh tulang pada tangan (humerus, radius, ulna, metacarpal, dan
falanges) dan kaki (femur, tibia, fibula, metatarsal, falangus) kecuali
pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
B. Tulang Pendek
Secara umumnya
tulang-tulang pendek berbentuk kiub dan didapati di ruang-ruang yang tertutup.
Tulang-tulang ini berongga. Contoh tulang-tulang pergelangan tangan (karpal)
dan pergelangan kaki (tarsal). berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah
merah dan sel darah putih.
C. Tulang Pipih
Tulang-tulang
ini berbentuk pipih, tipis, dan melengkung. Tulang-tulang ini berfungsi sebagai
tempat pelekatan otot-otot dan melindungi organ-organ di bawahnya. Contohnya
tulang-tulang cranium (tulang kepala), rusuk, dan sternum (tulang di tengah
dada).
D. Tulang Tak Beraturan
Tulang-tulang
tak sama bentuk berfungsi sebagai tempat pelekatan otot atau artikulasi. Contoh
tulang-tulang vertebrata (servikel, torasik, lumbar, sekrum, dan koliks) dan
tulang telinga tengah (stapes, inkus, maleus).
E. Tulang berongga udara
Tempat melekatnya otot dan
gigi,contohnya tulang rahang (os maxilla)
Pembagian Sistem Skeletal Ada 2
1.Axial / rangka aksial, terdiri dari :
•
tengkorak
kepala / cranium dan tulang-tulang muka yang berfungsi melindungi otak.
•
columna
vertebralis / batang tulang belakang berfungsi menyangga berat tubuh manusia
dalam posisi tegak yang secara mekanik sebenarnya melawan pengaruh gaya
gravitasi agar tubuh tetap tegak dan melindungi medulla spinalis.
•
costae
/ tulang-tulang rusuk. Tulang rusuk berfungsi melindungi dada (Latin: thorax),
paru-paru, jantung, hati, dan organ dalam lainnya di rongga dada.
•
sternum
/ tulang dada berfungsi sebagai pemberi bentuk tubuh,tempat melekat otot dan
pelindung organ tubuh dari tekanan luar.
2. Appendicular / rangka tambahan,
terdiri dari :
•
tulang
extremitas superior
a)
korset
pectoralis, terdiri dari scapula (tulang berbentuk segitiga) dan clavicula
(tulang berbentuk lengkung).
b)
lengan
atas, mulai dari bahu sampai ke siku.
c)
lengan
bawah, mulai dari siku sampai pergelangan tangan.
d)
Tangan
Fungsi Utama Tulang
1.
Formasi
kerangka
Tulang-tulang
membentuk rangka tubuh untuk menentukan ukuran tulang dan menyokong struktur
tubuh yang lain.
2.
Formasi
sendi-sendi
Tulang-tulang
membentuk persendian yang bergerak dan tidak bergerak tergantung dari kebutuhan
fungsional.Sendi yang bergerak menghasilkan bermacam-macam pergerakan.
3.
Perlekatan
otot
Tulang-tulang
menyediakan permukaan untuk tempat melekatnya otot,tendon,dan ligamentum. Untuk
melaksanakan pekerjaan yang layak dibutuhkan suatu tempat melekat yang kuat dan
untuk itu disediakan oleh tulang.
4.
Sebagai
pengungkit
Untuk
bermacam-macam aktivitas selama pergerakkan.
5)
Penyokong
berat badan
Memelihara sikap
tegak tubuh manusia dan menahan gaya tarikan dan gaya tekanan yang terjadi pada
tulang sehingga dapat menjadi kaku dan lentur.
6)
Hemopoiesis
Sum-sum tulang
merupakan tempat pembentukan sel-sel darah, tetapi terjadinya pembentukan
sel-sel darah sebagian besar terjadi disumsum tulang merah.
7)
Proteksi
Tulang membentuk
rongga yang mengandung dan melindungi struktur-struktur yang halus seperti
otak,medulla spinalis,jantung,paru-paru,alat-alat dalam perut,dan panggul.
8)
Fungsi
immunologi
Limfosit B dan makrofag-makrofag
dibentuk dalam system retikuloendotelial sum-sum tulang.Limfoist B diubah
menjadi sel-sel plasma yang membentuk antibody guna keperluan kekebalan
kimiawi, sedangkan makrofag merupakan fagositotik.
9)
Penyimpanan kalsium
Tulang
mengandung 97% kalsium tubuh, baik dalam bentuk anorganik maupun dalam
bentuk garam-garam, terutama kalsium fosfat. Sebagian besar fosfor disimpan
dalam tulang dan kalsium dilepas dalam darah bila dibutuhkan.
Fungsi Umum Tulang
•
Sinus-sinus
paranasalis dapat menimbulkan nada khusus pada suara.
•
Email
gigi dikhususkan untuk memotong, menggigit, dan menggilas makanan. Email
merupakan struktur yang terkuat dari tubuh manusia.
•
Tulang-tulang
kecil telinga berfungsi sebagai pendengaran dalam mengonduksi gelombang suara.
•
Panggul
wanita dikhususkan untuk memudahkan proses kelahiran bayi.
Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan berkembang dari mesenkim
membentuk sel yg disebut kondrosit. Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna)
di dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel (berupa proteoglikans) yg
basofilik. Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan tumbuh menjadi tulang (keras).
Jenis Tulang Rawan
Jenis Tulang Rawan
1. Hialin Cartilago : matriks mengandung
seran kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai.
2. Elastic Cartilago : serupa dg tl
rawan hialin tetapi lebih banyak serat elastin yang mengumpul
pada dinding lakuna yang mengelilingi
kondrosit
3. Fibrokartilago: tidak pernah berdiri
sendiri tetapi secara berangsur menyatu dengan tulang rawan hialin atau
jaringan ikat fibrosa yang berdekatan.
3. Sendi
Persendian adalah hubungan antar dua tulang dengan tujuan untuk memudahkan
terjadinya gerakan.
Jenis Sendi
Berdasarkan pergerakannya sendi dibagi
menjadi :
1. Synarthrosis (suture)
Hubungan antara dua tulang yang tidak dapat digerakkan, strukturnya terdiri
atas fibrosa.
Contoh: Hubungan antara tulang di tengkorak.
2. Amphiarthrosis
Hubungan antara dua tulang yang sedikit dapat digerakkan, strukturnya
adalah kartilago. Contoh:
Tulang belakang
3. Diarthrosis
Hubungan antara dua tulang yang memungkinkan pergerakan, yang terdiri dari
struktur sinovial. Contoh: sendi peluru (tangan dengan bahu), sendi engsel
(siku), sendi putar (kepala dan leher), dan sendi pelana (jempol/ibu jari).
Pada diartrosis terhadap bagian-bagian sebagai berikut:
1. Ujung-ujung tulang yg bersendi:
kepala sendi (caput articulare) & lekuk sendi (cavitas glenoidalis)
2. Simpai sendi (capsula articularis): stratum fibrosum (bagian luar) & stratum synoviale (bagian dalam)
3. Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial
4. Alat-alat khusus:
Tendon: membatasi gerak sendi & sebagai penyokong mekanik.
Kartilago & bantalan lemak (fat pads): discus & meniscus articulares sbg alat menerima tumbukan, penyangga, & untuk mengurangi diskongruen
Kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan gerakan sendi
Ligament (accessories, extracapsular, & intracapsular ligaments)
Penstabil sendi
1. Jaringan kolagen kapsula sendi & ligamen.
2. Bentuk permukaan sendi->menentukan gerakan spesifik sendi.
3. Adanya tulang lain, otot rangka, & bantalan lemak pada sendi.
4. Tegangan pada tendon yang menempel pada tulang yang bersendi.
1. Ujung-ujung tulang yg bersendi:
kepala sendi (caput articulare) & lekuk sendi (cavitas glenoidalis)
2. Simpai sendi (capsula articularis): stratum fibrosum (bagian luar) & stratum synoviale (bagian dalam)
3. Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial
4. Alat-alat khusus:
Tendon: membatasi gerak sendi & sebagai penyokong mekanik.
Kartilago & bantalan lemak (fat pads): discus & meniscus articulares sbg alat menerima tumbukan, penyangga, & untuk mengurangi diskongruen
Kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan gerakan sendi
Ligament (accessories, extracapsular, & intracapsular ligaments)
Penstabil sendi
1. Jaringan kolagen kapsula sendi & ligamen.
2. Bentuk permukaan sendi->menentukan gerakan spesifik sendi.
3. Adanya tulang lain, otot rangka, & bantalan lemak pada sendi.
4. Tegangan pada tendon yang menempel pada tulang yang bersendi.
Sedangkan berdasarkan strukturnya sendi
dibagi menjadi :
1. Sendi Fibrosa
Sendi fibrosa
dihubungkan oleh jaringan fibrosa. Terdapat dua tipe sendi fibrosa; (1) Sutura
diantara tulang tulang tengkorak dan (2) sindesmosis yang terdiri dari suatu
membran interoseus atau suatu ligamen di antara tulang. Sendi ini mempunyai
pergerakan yang terbatas
2. Sendi Kartilago/tulang rawan
2. Sendi Kartilago/tulang rawan
Ruang antar
sendinya diisi oleh tulang rawan dan disokong oleh ligamen dan hanya dapat
sedikit bergerak. Ada dua tipe sendi kartilaginosa yaitu sinkondrosis adalah
sendi sendi yang seluruh persendiannya diliputi oleh rawan hialin. Sendi sendi
kostokondral adalah contoh dari sinkondrosis. Simfisis adalah sendi yang tulang
tulangnya memiliki suatu hubungan fibrokartilago antara tulang dan selapis
tipis rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi. Contoh sendi kartilago
adalah simfisis pubis dan sendi sendi pada tulang punggung.
3. Sendi Sinovial/sinovial joint
3. Sendi Sinovial/sinovial joint
Sendi ini
dilengkapi oleh kartilago yang melicinkan permukaan sendi, kapsul sendi
(kantung sendi), membran sinovial (bagian dalam kapsul), cairan sinovial yang
berfungsi sebagai pelumas dan ligamen yang berfungsi memperkuat kapsul sendi.
Cairan sinovial normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau
berwarna kekuningan. Jumlah yang ditemukan pada tiap tiap sendi normal relatif
kecil (1 sampai 3 ml).
Gerakan Sendi
1. Gerakan lurus (linear motion) - gliding
2. Gerakan sudut (angular motion)
* fleksi-ekstensi-hiperekstensi
* abduksi-adduksi
* sirkumduksi
3. Gerakan putar (rotation)
* rotasi kanan-kiri
* rotasi medial-lateral
* pronasi-supinasi
4. Gerakan khusus
* inversi-eversi
* dorsofleksi-plantar fleksi
* opposisi
* protraksi-retraksi
* elevasi-depresi
* fleksi lateral
4. Penyembuhan tulang
•
tahapan
penyembuhan tulang terdiri dari: inflamasi, proliferasi sel, pembentukan kalus,
penulangan kalus (osifikasi), dan remodeling.
1. Tahap Inflamasi.
Tahap
inflamasi berlangsung beberapa hari dan hilang dengan berkurangnya pembengkakan
dan nyeri.Terjadi perdarahan dalam jaringan yang cidera dan pembentukan
hematoma di tempat patah tulang.Ujung fragmen tulang mengalami devitalisasi
karena terputusnya pasokan darah. Tempat cidera kemudian akan diinvasi oleh
magrofag (sel darah putih besar), yang akan membersihkan daerah tersebut.
Terjadi inflamasi, pembengkakan dan nyeri.
2. Tahap Proliferasi Sel.
Kira-kira
lima hari hematom akan mengalami organisasi, terbentuk benang-benang fibrin
dalam jendalan darah, membentuk jaringan untuk revaskularisasi, dan invasi
fibroblast dan osteoblast. Fibroblast dan osteoklast (berkembang dari osteosit,
sel endotel, dan sel periosteum) akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan
sebagai matriks kolagen pada patahan tulang. Terbentuk jaringan ikat fibrus dan
tulang rawan (osteoid). Dari periosteum, tampak pertumbuhan melingkar.Kalus
tulang rawan tersebut dirangsang oleh gerakan mikro minimal pada tempat patah
tulang. Tetapi gerakan yang berlebihan akan merusak sruktur kalus. Tulang yang
sedang aktif tumbuh menunjukkan potensial elektronegatif.
3. Tahap Pembentukan Kalus.
Pertumbuhan
jaringan berlanjut dan lingkaran tulang rawan tumbuh mencapai sisi lain sampai
celah sudah terhubungkan. Fragmen
patahan tulang digabungkan dengan jaringan fibrus, tulang rawan, dan tulang
serat matur.Bentuk kalus dan volume dibutuhkan untuk menghubungkan defek secara
langsung berhubungan dengan jumlah kerusakan dan pergeseran tulang.Perlu waktu
tiga sampai empat minggu agar fragmen tulang tergabung dalam tulang rawan atau
jaringan fibrus.Secara klinis fargmen tulang tidak bisa lagi digerakkan.
4. Tahap Penulangan Kalus (Osifikasi).
Pembentukan
kalus mulai mengalami penulangan dalam dua sampai tiga minggu patah tulang, melalui proses penulangan
endokondral. Patah tulang panjang orang dewasa normal, penulangan memerlukan
waktu tiga sampai empat bulan.Mineral terus menerus ditimbun sampai tulang
benar-benar telah bersatu dengan keras.Permukaan kalus tetap bersifat
elektronegatif.
5. Tahap Menjadi Tulang Dewasa
(Remodeling).
Tahap
akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan jaringan mati dan
reorganisasi tulang baru ke susunan struktural sebelumnya. Remodeling
memerlukan waktu berbulan-bulan sampai bertahun – tahun tergantung beratnya
modifikasi tulang yang dibutuhkan, fungsi tulang, dan pada kasus yang
melibatkan tulang kompak dan kanselus – stres fungsional pada tulang. Tulang
kanselus mengalami penyembuhan dan remodeling lebih cepat daripada tulang kortikal
kompak, khususnya pada titik kontak langsung.
Daftar Pustaka :
Notulen
Muskuloskeletal
Kamis,
18 December 2014
Pertanyaan
Termin 1
1.
Prangga - Apakah proses penyembuhan luka , Fraktura ada penambahan ,
pengurangan, atau tidak berubah?
Jawaban
: Proses penyembuhan mempunyai mekanisme sendiri dan tergantung tulangnya. Pada
saat proses penyembuhan, tulang menyesuaikan dan akan membentuk bengkok akibat
menggesernya tulang sehingga kelihatan-nya memanjang. Perangsangan pertumbuhan
sel baru akan lebih panjang dari sebelumnya.
2.
Hani - Apa yang terjadi pada otot kita jika terjadi keram?
Jawaban
: Keram adalah tarikan pada otot, ligamen atau tendon yang disebabkan oleha
regangan yang berlebihan, terjadi secara mendadak yang biasanya menimbulkan
nyeri. Nyeri itu diakibatkan spasme otot yang timbul karena otot berkontraksi
terlalu keras, intens, mendadak dan diluar control. Biasanya terjadi karena
kelelahan akibat aktivitas sehari – hari dan kekurangan kalsium.
Penanganan
: peregangan pasif, pemijatan dan kontraksi dengan gerak yang berlawanaan, dan bisa diberikan air garam
untuk mengendurkan
3.
Rika - Penjelasan mekanisme kerja otot!
Jawaban
: Trisep
• Pada
keadaan relaksasi ujung filamen aktin dari dua membrane z (cakram z) satu sama
lain hampir tidak tumpang tindih. Sedangkan pada saat yang sama filament myosin
mengadakan tumpang tindih sempurna.
• Pada
saat kontraksi,filament-filamen aktin ini tertarik diantara filament myosin
sehingga satu sama lain saling tumpah tindih luas.
• Filament
aktin dapat tertarik satu sama lain demikian kuatnya sehingga ujung filamen
myosin sebenarnya melengkung pada saat kontraksi yang sangat kuat
Pertanyaan
Termin 2
1.
Mia – Apakah boleh membunyikan sendi pada tangan ataupun badan?
Jawaban
: Tidak boleh. Hal itu dikarenakan mebunyikan sendi memicu keluarnya cairan
sinovial yang berfungsi sebagai pelumas yang terdapat di sendi dan dapat
menyebabkan pengapuran pada tulang. Kedua ujung tulang pada sendi terdapat
cairan sinovial mengandung CO2, Jika tidak ada cairan ini maka tulang sendi
tidak akan bergerak. Apabila sendi dibunyikan, akan terjadi peningkatan
gelembung CO2 tetapi cairanya akan semakin berkurang. Jadi jika hal itu
dilakukan dalam jangka waktu lama akan menyebabkan Osteoarthritis
2.
Vera – Mengapa proses penyembuhan tulang pada anak lebih cepat dibandingkan
orang dewasa?
Jawaban
: karena aktivitas pada proses osteogenesis pada daerah periosteum dan
endoestium. Selain itu juga ada kaitan-nya dengan proses remodeling tulang pada
bayi. Proses ini akan semakin berkurang cara kerjanya apabila umur bertambah. Itulah
alasan mengapa proses penyembuhan tulang pada anak lebih cepat dibandingkan
orang dewasa.
3.
Indri – Apakah yang menyebabkan pinggang terasa ngilu?
Jawaban
: Karena kurang minum air putih dan ginjal bekerja keras sehingga membuat rasa
nyeri didaerah sekitar pinggang. Jadi bukan hanya karena aktivitas otot yang
menyebakan pinggang terasa ngilu
0 komentar:
Posting Komentar