RSS

Anatomi Fisiologi
 Sistem Muskuloskeletal




Kelompok Anatomi:                                                                           Kelompok Fisiologi:
1. Rizki Nurhidayah                                                                            1. Rahmat Ikhwan
2. Sheli Rahmawati                                                                             2. Tiara Nurlita

Notulen :
Reisye Chairunnisa
Verawati


Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta 2
Desember, 2014





Sistem Muskuloskeletal

A. Pengertian muskuloskeletal
 Muskuloskeletal terdiri dari kata Muskulo    : otot , Skeletal            : tulang. Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot tubuh (ilmu = Myologi). Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh (ilmu = Osteologi ). Muskuloskeletal disebut juga “Lokomotor”Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan untuk  pergerakan. Sistem Muskuloskeletal adalah sistem tubuh yang terdiri dari otot dan tulang tulang yang membentuk rangka. Komponen utama sistem muskoluskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, dan otot.
1. Otot


            Otot merupakan alat gerak aktif yang berkontraksi dan relaksasi. Otot berperan dalam gerakan tubuh dan postur tubuh. Otot dihubungkan oleh tendon (tali jaringan ikat fibrus) atau aponeurosis (lembaran jaringan ikat fibrus yang lebar dan pipih) ke tulang jaringan ikat, atau kulit. Otot akan berkembang dan terpelihara bila digunakan secara aktif. Otot mengandung sejumlah besar mioglobulin (otot merah) yang ternyata berkontraksi lebih lambat dan lebih kuat ( misal otot pernafasan dan postur) . Otot yang sedikit mengandung mioglobulin (otot putih) berkontraksi cepat dan dalam waktu yang lama (misal otot ekstraokuler di mata). Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit. Ada 3 jenis otot yaitu otot rangka, otot polos dan otot jantung.
Ciri-Ciri sistem muskuler/otot :
Kontrakstilitas
Eksitabilitas
Ekstensibilitas
Elastisitas


Jenis – Jenis otot :
a. Otot rangka merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.
Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.
Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.
Kontraksinya sangat cepat dan kuat.

Struktur Otot Rangka


            Setiap otot dilapisi jaringan konektif yang disebut epimisium. Otot rangka disusun oleh fasikula yang merupakan berkas otot yang terdiri dari beberapa sel otot. Setiap fasikula dilapisi jaringan konektif yang disebut perimisium dan setiap sel otot dipisahkan oleh endomisium.

Organisasi otot rangka terdiri dari :
1. Otot
2. Fasikula
3. Serabut Otot
4. Miofibril
5. Miofilamen

Struktur Mikroskopis Otot Skelet/Rangka



Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari serabut-serabut berbentuk silinder yang panjang, disebut myofiber /serabut otot. Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang mempunyai banyak nukleus ditepinya.
Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-macam organella, kebanyakan berbentuk silinder yang panjang disebut dengan myofibril.
Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang berbeda-beda ukurannya :
Y
ang kasar terdiri dari protein myosin
Yang  halus terdiri dari protein aktin/actin.
Sarkoplasma (cairan intrasel berisi kalsium, magnesium, phosfat, protein & enzim), Retikulum Sarkoplasma (tempat penyimpanan kalsium), Tubulus T (sistem tubulus pada serabut otot)

Konstraksi otot rangka / lurik
Otot rangka dapat mengadakan kontraksi dengan cepat bila dapat rangsangan dari luar berupa rangsangan arus listrik,rangsangan mekanis panas,dingin dan lain-lain. Dalam keadaan sehari hari otot ini berkontraksi menurut perintah yang datang dari susunan saraf motoris.

b. Otot Polos

Disebut otot polos karena protoplasmanya licin yang tidak mempunyai garis-garis melintang. Otot ini terdapat di organ dalam,seperti usus, kandung kemih,pembuluh darah dan lain-lain.
Merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah. Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral. Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah) sampai 0,5 mm pada uterus wanita hamil.Kontraksinya kuat dan lamban.

Struktur Mikroskopis Otot Polos
Sarcoplasmanya terdiri dari myofibril yang disusun oleh myofilamen-myofilamen.
Jenis otot polos

Ada dua kategori otot polos berdasarkan cara serabut otot distimulasi untuk berkontraksi.
1. Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar, pada jalan udara besar traktus respiratorik, pada otot mata yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil
dan pada otot erektor pili rambut.
2. Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan dinding organ berongga atau visera. Semua serabut dalam lapisan mampu berkontraksi sebagai satu unit tunggal. Otot ini dapat bereksitasi sendiri atau miogenik dan tidak memerlukan stimulasi saraf eksternal untuk hasil dari aktivitas listrik spontan

c. Otot Jantung

Otot jantung adalah bergaris lintang, sama seperti otot rangka. Selanjutnya otot jantung mempunyai myofibril khas yang mengandung filament aktin dan myosin yang terdapat pada otot rangka dan filament-filamen ini selama proses kontraksi saling bertautan satu sama lan dengan cara yang sama yang terjadi pada otot rangka. Disebut juga otot seran lintang involunter. Otot ini hanya terdapat pada jantung. Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.

Kerja Otot
-           Fleksor (bengkok) >< Ekstentor (meluruskan)
-           Supinasi(menengadah) >< Pronasi (tertelungkup)
-           Defresor(menurunkan) >< Lepator (menaikkan)
-           Sinergis (searah) >< Antagonis (berlawanan)
-           Dilatator(melebarkan) >< Konstriktor (menyempitkan)
-           Adduktor(dekat) >< Abduktor (jauh)

Mekanisme Kerja Otot
      Pada keadaan relaksasi ujung filamen aktin dari dua membrane z (cakram z) satu sama lain hampir tidak tumpang tindih. Sedangkan pada saat yang sama filament myosin mengadakan tumpang tindih sempurna.
      Pada saat kontraksi,filament-filamen aktin ini tertarik diantara filament myosin sehingga satu sama lain saling tumpah tindih luas.
      Filament aktin dapat tertarik satu sama lain demikian kuatnya sehingga ujung filamen myosin sebenarnya melengkung pada saat kontraksi yang sangat kuat.
      Molekul myosin terdiri dari dua bagian,yaitu meromiosin ringan dan meromiosin berat. Meromiosin ringan terdiri atas dua utas peptide yang satu sama lain saling melilit dalam suatu heliks. Sebaliknya meromiosin berat terdiri dari dua bagian,pertama heliks kembar yang sama seperti meromiosin ringan,kedua kepala yang terletak pada ujung heliks kembar. Kepala itu sendiri terdiri dari dua massa protein olobular.

Relaksasi Otot 


Relaksasi otot adalah menegangkan dan merilekskan otot-otot. Dengan demikian yang bekerja tidak hanya syaraf simpatetik tetapi juga parasimpatetik. Pada kondisi ini kondisi tubuh maupun pikiran akan berubah dari tegang menjadi rileks.
            Struktur Otot
v  Origo,yaitu tempat lekat otot pada tulang yang relative diam sewaktu kontraksi otot.
v  Insersio,yaitu tempat lekat otot pada tulang lain yang relative banyak berpindah saat kontraksi.
v  Tendon, yaitu jaringan ikat yang kuat dan melekat pada tulang berfungsi sebagai penarik tali penarik pada pergerakkan 
      Ligamentum, yaitu jaringan ikat penghubung tulang maupun sendi-sendi.
      Kartilago,yaitu tulang rawan. Fungsi kartilago yang lain ialah menunjang jaringan lunak.




Kelelahan otot






Kelelahan otot terjadi karena akibat ketidakseimbangan kebutuhan energy (ATP) untuk aktivitas (kontraksi) otot dengan suplai O2 dan glukosa oleh aliran darah bagi proses glikolisis aerobic di mitokondria sel-sel otot. Hutang oksigen ini harus dibayar setelah aktivitas selesai dengan glikolisis aerobic yang tanpa zat sisa penyebab kelelahan otot

2. Tulang
Tulang adalah suatu jaringan dinamis yang tersusun dari tiga jenis sel:
      Osteoblas
      osteosit
      Osteoklas dan sel osteoprogenitor

1.      Osteoblas membangun tulang dengan membentuk kolagen tipe I dan proteoglikan sebagai matriks tulang atau jaringan osteoid melalui suatu proses yang disebut osifikasi. Ketika sedang aktif menghasilkan jaringan osteoid, osteoblas menyekresikan sejumlah besar fosfatase alkali yang memegang peranan penting dalam mengendapkan kalsium dan fosfat kedalam matriks tulang.
2.      Osteosit adalah sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan untuk pertukaran kimiawi melalui tulang yang padat.
3.    Osteoklas adalah sel besar berinti banyak yang memungkinkan mineral dan matriks tulang dapat diabsorpsi. Tidak seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas mengikis tulang. Sel ini menghasilkan enzim proteolitik yang memecahkan matriks dan beberapa asam yang melarutkan mineral tulang sehingga kalsium dan fosfat terlepas ke dalam aliran darah.
4.   Sel osteoprogenitor merupakan sel mesenchimal primitive yang menghasilkan osteoblast  selama pertumbuhan tulang dan osteosit pada permukaan dalam jaringan tubuh.

Klasifikasi Tulang :
Terdapat berbagi bentuk dan ukuran tulang. Ini membolehkan tulang-tulang memenuhi keperluan khusus bagi tulang tersebut. Tulang-tulang memenuhi keperluan khusus bagi tulang tersebut. Tulang-tulang diklasifikasikan berdasarkan kepada empat bentuknya.
                                       
A. Tulang Panjang
Tulang-tulang dalam kumpulan ini secara umumnya lebih panjang, lebar dan berfungsi sebagai tuas. Contoh tulang pada tangan (humerus, radius, ulna, metacarpal, dan falanges) dan kaki (femur, tibia, fibula, metatarsal, falangus) kecuali pergelangan tangan dan pergelangan kaki.


B. Tulang Pendek
Secara umumnya tulang-tulang pendek berbentuk kiub dan didapati di ruang-ruang yang tertutup. Tulang-tulang ini berongga. Contoh tulang-tulang pergelangan tangan (karpal) dan pergelangan kaki (tarsal). berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih.


C. Tulang Pipih



Tulang-tulang ini berbentuk pipih, tipis, dan melengkung. Tulang-tulang ini berfungsi sebagai tempat pelekatan otot-otot dan melindungi organ-organ di bawahnya. Contohnya tulang-tulang cranium (tulang kepala), rusuk, dan sternum (tulang di tengah dada).

D. Tulang Tak Beraturan
Tulang-tulang tak sama bentuk berfungsi sebagai tempat pelekatan otot atau artikulasi. Contoh tulang-tulang vertebrata (servikel, torasik, lumbar, sekrum, dan koliks) dan tulang telinga tengah (stapes, inkus, maleus).

E. Tulang berongga udara
Tempat melekatnya otot dan gigi,contohnya tulang rahang (os maxilla)

Pembagian Sistem Skeletal Ada 2
1.Axial / rangka aksial, terdiri dari :
      tengkorak kepala / cranium dan tulang-tulang muka yang berfungsi melindungi otak.
      columna vertebralis / batang tulang belakang berfungsi menyangga berat tubuh manusia dalam posisi tegak yang secara mekanik sebenarnya melawan pengaruh gaya gravitasi agar tubuh tetap tegak dan melindungi medulla spinalis.
      costae / tulang-tulang rusuk. Tulang rusuk berfungsi melindungi dada (Latin: thorax), paru-paru, jantung, hati, dan organ dalam lainnya di rongga dada.
      sternum / tulang dada berfungsi sebagai pemberi bentuk tubuh,tempat melekat otot dan pelindung organ tubuh dari tekanan luar.
2. Appendicular / rangka tambahan, terdiri dari :
      tulang extremitas superior
a)      korset pectoralis, terdiri dari scapula (tulang berbentuk segitiga) dan clavicula (tulang berbentuk lengkung).
b)      lengan atas, mulai dari bahu sampai ke siku.
c)      lengan bawah, mulai dari siku sampai pergelangan tangan.
d)     Tangan

Fungsi Utama Tulang
1.      Formasi kerangka
Tulang-tulang membentuk rangka tubuh untuk menentukan ukuran tulang dan menyokong struktur tubuh yang lain.
2.      Formasi sendi-sendi
Tulang-tulang membentuk persendian yang bergerak dan tidak bergerak tergantung dari kebutuhan fungsional.Sendi yang bergerak menghasilkan bermacam-macam pergerakan.
3.      Perlekatan otot
Tulang-tulang menyediakan permukaan untuk tempat melekatnya otot,tendon,dan ligamentum. Untuk melaksanakan pekerjaan yang layak dibutuhkan suatu tempat melekat yang kuat dan untuk itu disediakan oleh tulang.
4.      Sebagai pengungkit
Untuk bermacam-macam aktivitas selama pergerakkan.
5)      Penyokong berat badan
Memelihara sikap tegak tubuh manusia dan menahan gaya tarikan dan gaya tekanan yang terjadi pada tulang sehingga dapat menjadi kaku dan lentur.
6)      Hemopoiesis
Sum-sum tulang merupakan tempat  pembentukan sel-sel darah, tetapi terjadinya pembentukan sel-sel darah sebagian besar terjadi disumsum tulang merah.
7)      Proteksi
Tulang membentuk rongga yang mengandung dan melindungi struktur-struktur yang halus seperti otak,medulla spinalis,jantung,paru-paru,alat-alat dalam perut,dan panggul.
8)      Fungsi immunologi
Limfosit B dan makrofag-makrofag dibentuk dalam system retikuloendotelial sum-sum tulang.Limfoist B diubah menjadi sel-sel plasma yang membentuk antibody guna keperluan kekebalan kimiawi, sedangkan makrofag merupakan fagositotik.
9)       Penyimpanan kalsium
Tulang mengandung  97% kalsium tubuh, baik dalam bentuk anorganik maupun dalam bentuk garam-garam, terutama kalsium fosfat. Sebagian besar fosfor disimpan dalam tulang dan kalsium dilepas dalam darah bila dibutuhkan.

Fungsi Umum Tulang
      Sinus-sinus paranasalis dapat menimbulkan nada khusus pada suara.
      Email gigi dikhususkan untuk memotong, menggigit, dan menggilas makanan. Email merupakan struktur yang terkuat dari tubuh manusia.
      Tulang-tulang kecil telinga berfungsi sebagai pendengaran dalam mengonduksi gelombang suara.
      Panggul wanita dikhususkan untuk memudahkan proses kelahiran bayi.

Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan berkembang dari mesenkim membentuk sel yg disebut kondrosit. Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel (berupa proteoglikans) yg basofilik. Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan tumbuh menjadi tulang (keras).

Jenis Tulang Rawan
1. Hialin Cartilago : matriks mengandung seran kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai.
2. Elastic Cartilago : serupa dg tl rawan hialin tetapi lebih banyak serat elastin yang mengumpul
pada dinding lakuna yang mengelilingi kondrosit
3. Fibrokartilago: tidak pernah berdiri sendiri tetapi secara berangsur menyatu dengan tulang rawan hialin atau jaringan ikat fibrosa yang berdekatan.

3. Sendi
Persendian adalah hubungan antar dua tulang dengan tujuan untuk memudahkan terjadinya gerakan.

Jenis Sendi
Berdasarkan pergerakannya sendi dibagi menjadi :
1. Synarthrosis (suture)
Hubungan antara dua tulang yang tidak dapat digerakkan, strukturnya terdiri atas fibrosa.
Contoh: Hubungan antara tulang di tengkorak.
2. Amphiarthrosis
Hubungan antara dua tulang yang sedikit dapat digerakkan, strukturnya adalah kartilago. Contoh:
Tulang belakang
3. Diarthrosis
Hubungan antara dua tulang yang memungkinkan pergerakan, yang terdiri dari struktur sinovial. Contoh: sendi peluru (tangan dengan bahu), sendi engsel (siku), sendi putar (kepala dan leher), dan sendi pelana (jempol/ibu jari).

Pada diartrosis terhadap bagian-bagian sebagai berikut:
1. Ujung-ujung tulang yg bersendi:
kepala sendi (caput articulare) & lekuk sendi (cavitas glenoidalis)
2. Simpai sendi (capsula articularis): stratum fibrosum (bagian luar) & stratum synoviale (bagian dalam)
3. Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial
4. Alat-alat khusus:
Tendon: membatasi gerak sendi & sebagai penyokong mekanik.
Kartilago & bantalan lemak (fat pads): discus & meniscus articulares sbg alat menerima tumbukan, penyangga, & untuk mengurangi diskongruen
Kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan gerakan sendi
Ligament (accessories, extracapsular, & intracapsular ligaments)

Penstabil sendi
1. Jaringan kolagen kapsula sendi & ligamen.
2. Bentuk permukaan sendi->menentukan gerakan spesifik sendi.
3. Adanya tulang lain, otot rangka, & bantalan lemak pada sendi.
4. Tegangan pada tendon yang menempel pada tulang yang bersendi.

Sedangkan berdasarkan strukturnya sendi dibagi menjadi :
1. Sendi Fibrosa 
Sendi fibrosa dihubungkan oleh jaringan fibrosa. Terdapat dua tipe sendi fibrosa; (1) Sutura diantara tulang tulang tengkorak dan (2) sindesmosis yang terdiri dari suatu membran interoseus atau suatu ligamen di antara tulang. Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas

2. Sendi Kartilago/tulang rawan
Ruang antar sendinya diisi oleh tulang rawan dan disokong oleh ligamen dan hanya dapat sedikit bergerak. Ada dua tipe sendi kartilaginosa yaitu sinkondrosis adalah sendi sendi yang seluruh persendiannya diliputi oleh rawan hialin. Sendi sendi kostokondral adalah contoh dari sinkondrosis. Simfisis adalah sendi yang tulang tulangnya memiliki suatu hubungan fibrokartilago antara tulang dan selapis tipis rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi. Contoh sendi kartilago adalah simfisis pubis dan sendi sendi pada tulang punggung.

3. Sendi Sinovial/sinovial joint 
Sendi ini dilengkapi oleh kartilago yang melicinkan permukaan sendi, kapsul sendi (kantung sendi), membran sinovial (bagian dalam kapsul), cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas dan ligamen yang berfungsi memperkuat kapsul sendi. Cairan sinovial normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan. Jumlah yang ditemukan pada tiap tiap sendi normal relatif kecil (1 sampai 3 ml).

Gerakan Sendi
1. Gerakan lurus (linear motion) - gliding
2. Gerakan sudut (angular motion)
* fleksi-ekstensi-hiperekstensi
* abduksi-adduksi
* sirkumduksi
3. Gerakan putar (rotation)
* rotasi kanan-kiri
* rotasi medial-lateral
* pronasi-supinasi
4. Gerakan khusus
* inversi-eversi
* dorsofleksi-plantar fleksi
* opposisi       
* protraksi-retraksi
* elevasi-depresi
* fleksi lateral

4. Penyembuhan tulang
      tahapan penyembuhan tulang terdiri dari: inflamasi, proliferasi sel, pembentukan kalus, penulangan kalus (osifikasi), dan remodeling.


1. Tahap Inflamasi. 
            Tahap inflamasi berlangsung beberapa hari dan hilang dengan berkurangnya pembengkakan dan nyeri.Terjadi perdarahan dalam jaringan yang cidera dan pembentukan hematoma di tempat patah tulang.Ujung fragmen tulang mengalami devitalisasi karena terputusnya pasokan darah. Tempat cidera kemudian akan diinvasi oleh magrofag (sel darah putih besar), yang akan membersihkan daerah tersebut. Terjadi inflamasi, pembengkakan dan nyeri.

2. Tahap Proliferasi Sel.
            Kira-kira lima hari hematom akan mengalami organisasi, terbentuk benang-benang fibrin dalam jendalan darah, membentuk jaringan untuk revaskularisasi, dan invasi fibroblast dan osteoblast. Fibroblast dan osteoklast (berkembang dari osteosit, sel endotel, dan sel periosteum) akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan sebagai matriks kolagen pada patahan tulang. Terbentuk jaringan ikat fibrus dan tulang rawan (osteoid). Dari periosteum, tampak pertumbuhan melingkar.Kalus tulang rawan tersebut dirangsang oleh gerakan mikro minimal pada tempat patah tulang. Tetapi gerakan yang berlebihan akan merusak sruktur kalus. Tulang yang sedang aktif tumbuh menunjukkan potensial elektronegatif.

3. Tahap Pembentukan Kalus.
            Pertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang rawan tumbuh mencapai sisi lain sampai celah  sudah terhubungkan. Fragmen patahan tulang digabungkan dengan jaringan fibrus, tulang rawan, dan tulang serat matur.Bentuk kalus dan volume dibutuhkan untuk menghubungkan defek secara langsung berhubungan dengan jumlah kerusakan dan pergeseran tulang.Perlu waktu tiga sampai empat minggu agar fragmen tulang tergabung dalam tulang rawan atau jaringan fibrus.Secara klinis fargmen tulang tidak bisa lagi digerakkan.


4. Tahap Penulangan Kalus (Osifikasi).
            Pembentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam dua sampai tiga minggu  patah tulang, melalui proses penulangan endokondral. Patah tulang panjang orang dewasa normal, penulangan memerlukan waktu tiga sampai empat bulan.Mineral terus menerus ditimbun sampai tulang benar-benar telah bersatu dengan keras.Permukaan kalus tetap bersifat elektronegatif.

5. Tahap Menjadi Tulang Dewasa (Remodeling).
            Tahap akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan jaringan mati dan reorganisasi tulang baru ke susunan struktural sebelumnya. Remodeling memerlukan waktu berbulan-bulan sampai bertahun – tahun tergantung beratnya modifikasi tulang yang dibutuhkan, fungsi tulang, dan pada kasus yang melibatkan tulang kompak dan kanselus – stres fungsional pada tulang. Tulang kanselus mengalami penyembuhan dan remodeling lebih cepat daripada tulang kortikal kompak, khususnya pada titik kontak langsung.


Daftar Pustaka :



Notulen Muskuloskeletal
Kamis, 18 December 2014

Pertanyaan Termin 1
1. Prangga - Apakah proses penyembuhan luka , Fraktura ada penambahan , pengurangan, atau tidak berubah?
Jawaban : Proses penyembuhan mempunyai mekanisme sendiri dan tergantung tulangnya. Pada saat proses penyembuhan, tulang menyesuaikan dan akan membentuk bengkok akibat menggesernya tulang sehingga kelihatan-nya memanjang. Perangsangan pertumbuhan sel baru akan lebih panjang dari sebelumnya.

2. Hani - Apa yang terjadi pada otot kita jika terjadi keram?
Jawaban : Keram adalah tarikan pada otot, ligamen atau tendon yang disebabkan oleha regangan yang berlebihan, terjadi secara mendadak yang biasanya menimbulkan nyeri. Nyeri itu diakibatkan spasme otot yang timbul karena otot berkontraksi terlalu keras, intens, mendadak dan diluar control. Biasanya terjadi karena kelelahan akibat aktivitas sehari – hari dan kekurangan kalsium.
Penanganan : peregangan pasif, pemijatan dan kontraksi dengan gerak yang  berlawanaan, dan bisa diberikan air garam untuk mengendurkan

3. Rika - Penjelasan mekanisme kerja otot!
Jawaban : Trisep

      Pada keadaan relaksasi ujung filamen aktin dari dua membrane z (cakram z) satu sama lain hampir tidak tumpang tindih. Sedangkan pada saat yang sama filament myosin mengadakan tumpang tindih sempurna.
      Pada saat kontraksi,filament-filamen aktin ini tertarik diantara filament myosin sehingga satu sama lain saling tumpah tindih luas.
      Filament aktin dapat tertarik satu sama lain demikian kuatnya sehingga ujung filamen myosin sebenarnya melengkung pada saat kontraksi yang sangat kuat

Pertanyaan Termin 2
1. Mia – Apakah boleh membunyikan sendi pada tangan ataupun  badan?
Jawaban : Tidak boleh. Hal itu dikarenakan mebunyikan sendi memicu keluarnya cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas yang terdapat di sendi dan dapat menyebabkan pengapuran pada tulang. Kedua ujung tulang pada sendi terdapat cairan sinovial mengandung CO2, Jika tidak ada cairan ini maka tulang sendi tidak akan bergerak. Apabila sendi dibunyikan, akan terjadi peningkatan gelembung CO2 tetapi cairanya akan semakin berkurang. Jadi jika hal itu dilakukan dalam jangka waktu lama akan menyebabkan Osteoarthritis

2. Vera – Mengapa proses penyembuhan tulang pada anak lebih cepat dibandingkan orang dewasa?
Jawaban : karena aktivitas pada proses osteogenesis pada daerah periosteum dan endoestium. Selain itu juga ada kaitan-nya dengan proses remodeling tulang pada bayi. Proses ini akan semakin berkurang cara kerjanya apabila umur bertambah. Itulah alasan mengapa proses penyembuhan tulang pada anak lebih cepat dibandingkan orang dewasa.

3. Indri – Apakah yang menyebabkan pinggang terasa ngilu?
Jawaban : Karena kurang minum air putih dan ginjal bekerja keras sehingga membuat rasa nyeri didaerah sekitar pinggang. Jadi bukan hanya karena aktivitas otot yang menyebakan pinggang terasa ngilu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar