Definisi
Penyakit asma
berasal dari kata “Asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti
“sukar bernapas.”
Etiologi
Asma adalah
penyakit yang disebabkan oleh peningkatan respon dari trachea dan bronkus
terhadap bermacam – macam stimuli yang ditandai dengan penyempitan bronkus atau
bronkhiolus dan sekresi yang berlebih – lebihan dari kelenjar – kelenjar di
mukosa bronchus.
Patofisiologis.
Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu
penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada
paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga
mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak
nafas. Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan
jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya
peradangan dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan
memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan
penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat
bernafas.
Epidemiologi
Di Amerika, 14 sampai
15 juta orang mengidap asma, dan kuranglebih 4,5 juta di
antaranya adalah anak-anak.
Indonesia : merupakan salah satu penyakit utama yang menyebabkan
pasien memerlukan perawatan, baik di rumah sakit maupun di rumah.
Separuh dari semua kasus asma berkembang sejak masa
kanakkanak, sedangkan sepertiganya pada masa dewasa sebelum umur 40 tahun.
dapat dimulai pada segala usia, mempengaruhi pria dan
wanita tanpa kecuali, dan bisa terjadi pada setiap orang pada segala etnis.
Faktor Pemicu
•
ISPA
(rhinovirus, influenza, pneumonia, dll)
•
Alergen
(debu, serbuk sari bunga, tengu, kecoa, jamur, dll)
•
Lingkungan
(udara dingin, gas SO2,NO2, asap rokok, dll)
•
Emosi
: cemas, stress
•
Olahraga:
terutama pada suhu dingin dan kering
•
Obat/pengawet
: Aspirin, NSAID, sulfit, benzalkonium klorida, beta bloker
Tanda dan Gejala Penyakit Asma
•
Pernafasan berbunyi
(wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak
semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang
yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma!
•
Adanya sesak nafas sebagai akibat
penyempitan saluran bronki (bronchiale).
•
Batuk berkepanjangan di waktu malam hari
atau cuaca dingin.
•
Adanya keluhan penderita yang merasakan
dada sempit..
•
Serangan asma yang hebat menyebabkan
penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
Pencegahan
Langkah tepat yang dapat dilakukan
untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang
memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki
ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
Setelah terjadinya serangan asma,
apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega akan tetapi disarankan untuk
meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.
Penanganan
Asma dapat diterapi
dengan 2 macam cara:
•
Cara pertama merupakan terapi non-obat, dapat dilakukan dengan menghindari pemicunya, atau dengan
terapi napas (senam asma).
•
Cara kedua dengan melibatkan obat-obat
asma
Terapi
melibatkan obat-obat asma yang digolongkan menjadi 2
•
untuk penggunaan jangka panjang yang
berguna mengontrol gejala asma dan sebagai terapi untuk mencegah kekambuhan (long-term
prevention)
•
obat asma untuk penggunaan jangka pendek
yang merupakan pengobatan cepat untuk mengatasi serangan asma akut (short-term
relief).
Terapi Jangka Panjang
Obat jangka panjang memberikan pencegahan jangka panjang
terhadap gejala asma, menekan, mengontrol, dan menyembuhkan inflamasi jika
digunakan teratur namun tidak efektif untuk mengatasi serangan akut.
Beberapa obat jangka panjang antara lain kortikosteroid inhalasi yang merupakan
obat paling efektif, beta-2 agonis aksi panjang dan metil ksantin (teofilin)
untuk mengatasi gejala asma pada malam hari (gejala nocturnal), kromolin
dan nedokromil sebagai antiinflamasi
Terapi Jangka Pendek
untuk jangka pendek, berupa obat-obat bronkodilator
(salbutamol, terbutalin, dan ipratropium) dan kortikosteroid oral ketika serangannya
sedang sampai berat.
Untuk jangka panjang dan pendek, dapat digunakan
obat-obat sistemik (prednisolon, prednison, metilprednisolon)
Daftar Pustaka
•
hhtp:/medicastore.com/med/subkategori_pyk.Php,2007)
0 komentar:
Posting Komentar