Sistem
Kardiovaskuler
Sistem
kardiovaskuler atau sistem peredaran darah merupakan organ sirkulasi darah yang
terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi
memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh
yang diperlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardiovaskuler
memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat
merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai
darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi.
A.
Darah
A)
Sel-sel darah
a)
Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah meupakan penyusun sel-sel darah yang jumlahnya
paling banyak. Pada wanita, jumlahnya ± 4,5 juta/mm³ darah, sedangkan pada
laki-laki ± 5 juta/mm³ darah. Akan tetapi, jumlah itu bisa naik atau turun,
tergantung dari kondisi seseorang.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi jumlah eritrosit:
a. Jenis
kelamin
b. Usia
c. Tempat
tinggal
d. Kondisi
tubuh seseorang
Fungsi
dari eritrosit adalah mengangkut
oksigen yang terikat
pada hemoglobin. Kandungan air sebanyak 70%, hemoglobin 25%, protein, lipid, dan kolesterol
5%. Bentuknya bikonkaf, seperti cakram, dengan sitoplasma
berada di dalam membran sel yang elastis.
b)
Sel
darah putih (leukosit)
Dalam setiap 1 mm3 darah terdapat 4 ribu-13
ribu sel darah putih dengan perbandingan sel darah putih dengan sel darah
merah 1:600. Pada manusia jumlah leukosit berkisar antara 6
ribu-9 ribu butir/mm³. Fungsi
umum dari leukosit adalah melawan
peradangan dan infeksi. Leukosit dibuat di dalam sumsum tulang, limfe, dan
kelenjar limfe.
Macam sel darah putih
1. granulosit,
macamnya;
a. Neutrofil,
plasmanya bersifat netral, bentuk inti bercamam-macam (berinti bengkok, banyak,
dan batang) bersifat fagosit.
b. Eosinofil,
plasmanya bersifat asam, berbintik-bintik kemerahan, jumlahnya meningkat jika
terjadi infeksi, bersifat fagosit.
c.
Basofil,
plasmanya bersifat basa, berbintik-bintik kebiruan dan bersifat fagosit
2. agranulosit,
macamnya;
a. Limfosit,
berinti satu dan tidak dapat bergerak bebas, fungsinya berperan dalam
pembentukan zat anti bodi
b.
Monosit,
berinti satu besar,berbentuk bulat panjang. dapat bergerak cepat, danbersifat
fagosit
c) Sel-sel
darah pembeku (trombosit)
Bentuk
dari trombosit adalah oval sangat
kecil, tidak mempunyai inti, dan dapat melekat pada daerah yang luka pada
dinding pembuluh darah, hanya dapat dilihat dengan
mikroskop. Dalam 1mm3 darah terdapat 150ribu-350ribu sel
trombosit. Fungsi dari
trombosit yaitu berperan dalam
proses pembekuan darah.
Di dalam trombosit terdapat enzim yang disebut trombokinase. Apabila darah keluar
karena terluka, trombosit akan pecah. Enzim trombokinase keluar dari trombosit.
Akibat pengaruh ion kalsium dalam darah, enzim trombokinase akan mengubah protrombin (calon trombin) menjadi trombin. Trombin akan mengubah protein
darah fibrinogen menjadi
benang-benang fibrin. Terbentuknya
benang-benang fibrin menyebabkan luka tertutup sehingga tidak mengeluarkan
darah secara terus-menerus.
Protrombin adalah senyawa protein yang dibentuk di hati.
Pembentukan senyawa ini dipengaruhi oleh vitamin K. Oleh sebab itu, seseorang
yang kekurangan vitamin K akan mengalami kesulitan pembekuan darah jika terjadi
luka.
B) Cairan Darah (Plasma Darah)
Plasma merupakan cairan yang menyertai sel-sel darah.
Plasma ini berwarna kekuning kuningan. Di dalam plasma
terdapat beberapa zat, antara lain:
a. Zat
makanan dan mineral, antara lain protein, glukosa, gliserin, asam amino, asam
lemak, kolestrol, dan garam mineral.
b.
Zat
hasil produksi dari sel-sel, antara lain enzim, hormone, dan antibodi.
c.
Protein,
dalam plasma terdiri atas: antiheofilik, tromboplastin,prototombhin,
fibrinogen,albumin, gammaglobulin.
d. Karbon
dioksida, oksigen, dan nitrogen
Protein yang larut di
dalam plasma darah disebut protein darah.
Protein darah yang penting antara lain hormon, fibrinogen, albumin, dan
globulin. Zat-zat tersebut sangat penting bagi tubuh:
a. Hormon
penting untuk kerja fisiologi alat tubuh
b. Fibrinogen penting untuk proses pembekuan darah
c.
Albumin
penting untuk menjaga tekanan osmotik darah
d. Globulin
penting untuk membentuk zat kebal. Zat kebal adalah zat yang berfungsi untuk
melawan benda-benda asing atau kuman yang masuk ke dalam tubuh.
C.
Golongan
Darah
Dibagi menjadi tiga golongan yaitu:
a.
Sistem
ABO
b.
Sistem
Reshus dan
c.
Sistem
Mn.
A) Golongan
darah ABO
1) Golongan darah A
Pada
eritrositnya mempunyai antigen atau aglutinogen A. dan pada plasma darahnya
mempunyai antibodi aglutinin beta atau anti-B.
2) Golongan
darah B
Pada
eritrositnya mempunyai antigen B dan mempunyai antibodi atau aglutinin alfa atau anti-A.
3) Golongan
darah AB
Mempunyai
antigen A dan B, tetapi pada plasma darahnya tidak mempunyai antibodi atau
aglutinin.
4) Golongan
darah O
Eritrositnya
tidak mempunyai antigen tetapi pada plasma darahnya mempunyai antibodi atau
aglutinin alfa dan beta atau anti-A dan anti-B.
B) Golongan
Darah sistem Mn dan sistem Rhesus
1)
Sistem MN
Golongan
darah digolongkan menjadi
3 yaitu M, MN dan N. pada
golongan darah sistem MN serum atau plasma darah orang tidak mengandung zat
anti M maupun anti N. Dengan begitu, golongan darah sistem MN tidak penting
untuk keperluan transfusi darah karena tidak ada bahaya penggumpalan.
2)
Sistem Rh
(Rhesus)
Golongan
darah manusia di golongkan menjadi 2 yaitu Rh+ dan Rh-. Seseorang yang memiliki faktor Rh di
dalam darah merahnya disebut bergolongan darah Rh+, sedangkan orang
yang tidak memiliki faktor Rh dalam darah merahnya disebut bergolongan Rh-.
Faktor Rh tidak begitu berpengaruh dalam transfusi darah, tetapi pada kasus
tertentu dapat menyebabkan kematian bayi dalam kandungan.
Jika
seorang ibu Rh- kawin dengan lelaki Rh+, maka anak dalam
kandungannya mungkin Rh+. Saat
dalam kandungan, sel darah merah Rh+ anaknya dapat keluar menembus
plasenta ke system sirkulasi ibunya, yaitu saat plasenta rusak sebelum atau
sesudah bayi dilahirkan. Hal itu menyebabkan si ibu memproduksi antibodi
anti-Rh. Jika ibu hamil lagi dan anaknya memiliki faktor Rh+, maka
antibodi anti-Rh ibu akan masuk lewat plasenta dan merusak sel darah merah
anak. Akibatnya, terjadi kerusakan sel darah merah pada anak kedua dapat
menyebabkan kematian. Keadaan seperti ini disebut penyakit eritroblastosis fetalis.
B. Alat-Alat Pada Sistem Kardiovaskuler
1.
Jantung
A. Anatomi Jantung
Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida
terbalik dengan apeks (superior-posterior:C-II) berada di bawah dan basis (
anterior-inferior ICS –V) berada di atas. Jantung sebagai pusat sistem
kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri
yang terlindung oleh costae tepatnya pada mediastinum. Untuk mengetahui
denyutan jantung, kita dapat memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya
Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah
berpindah tempat. Penyokong jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari
samping, diafragma menyokong dari bawah, pembuluh darah yang keluar masuk dari
jantung sehingga jantung tidak mudah
berpindah.
B.
Bagian-
bagian dari jantung:
·
Basis
kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh darah
besar
·
Apeks
kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul.
C.
Struktur
jantung
1) Ruang-ruang
jantung
Jantung
terdiri dari empat ruang yaitu:
1.
Atrium
dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya
membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
2. Ventrikel dekstra: berhubungan dengan atrium kanan melalui
osteum atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum
pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium
kanan.
3.
Atrium
sinistra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula
4.
Ventrikel
sinistra: Berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum atrioventrikuler
sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta.
2) Otot
jantung
Otot
jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu:
a)
Luar/pericardium
Berfungsi sebagai
pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus jantung yang terletak di
mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV yang
terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan
serosa yaitu lapisan parietal dan viseral. Diantara dua lapisan jantung ini
terdapat lendir sebagai pelicin untuk menjaga agar gesekan pericardium tidak
mengganggu jantung.
b)
Tengah/ miokardium
Lapisan otot jantung
yang menerima darah dari arteri koronaria. Susunan miokardium yaitu:
i.
Otot atria
ii.
Otot ventrikuler
iii.
Otot atrioventrikuler
c)
Dalam / Endokardium
Dinding
dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang terdiri dari
jaringan endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula dan bagian
depan sinus vena kava yang berfungsi untuk membatasi ruang jantung.
Antara ruangan jantung terdapat klep (katup) yang
berfungsi untuk mengatur aliran darah agar tetapsearah. Klep
pada ruang jantung tersebut, antara lain:
a.
Vavulatrikuspidalis
dan valvula mitral, terdapat dianta serambi kanan dan bilik kanan
b.
Valvula
bikuspidalis, terdapat diantara serambi kiri dan bilik kiri
c. Valvula
semilunaris, terdapat pada pangkal nadi besar
D.
Kerja
jantung
Pada janin yang berusia
2 bulan, jantung sudah mulai berdenyut memompa darah. Kerja jantung tidak
diperintah otak sadar. Ternyata kerja jantung diatur oleh arus listrik yang
dihasilkan sendiri.
Jantung bekerja dengan melakukan kontriaksi otot dengan
gerakan mengembang dan mengempis secara bergantian. Denyutan jantung tersebut
dapat dirasakan pembuluh nadi pada tubuh.
E.
Fisiologi
Jantung
Fungsi umum otot jantung yaitu:
1.
Sifat
ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari
luar.
2. Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas
mencapai ambang rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi
maksimal.
3.
Tidak dapat berkontraksi tetanik.
4. Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.
2.
Sistem
pembuluh darah
Pembuluh darah adalah prasarana jalan
bagi aliran darah keseluruh tubuh. Aliran darah dalam tubuh terdiri dari:
1. Aliran
darah koroner
2. Aliran
darah portal
3. Aliran
darah pulmonal
4. Aliran
darah sistemik
1. Pembuluh Arteri
Arteri merupakan
pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah keseluruh tubuh dan
alat tubuh. Pembuluh darah
terbesar yang keluar dari ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri
arteri dibedakan menjadi 3, yaitu:
1.1 Aorta
Merupakan pembuluh darah arteri
terbesar keluar dari jantung bagian ventrikel sinistra melalui aorta asendes
membelok kebelakang melalui radiks pulmonalis sinistra, turun sepanjang kolumna
vertebralis menembus diafragma, turun ke abdomen.
1.2 Arteri
Pembuluh arteri
merupakan cabang dari aorta
1.3
Arteriola
Pembuluh ini merupakan cabang arteri yang berhubungan
langsung dengan kapiler. Pada kapiler ini akan terjadi pertukaran gas, kemudian
dari kapiler ini darah kana kembali ke jantung melalui venula dan dibawa ke
pembuluh balik (vena).
2. Pembuluh Vena
Pembuluh darah vena adalah
kebalikan dari arteri yang membawa darah dari alat-alat tubuh kembali ke
jantung. Vena terbesar adalah vena
pulmonalis. Pembuluh darah vena yang terdapat dalam tubuh yaitu:
·
Vena ke jantung, Meliputi : Vena cava
superior, inferior dan pulmonalis
·
Vena
yang bermuara pada vena cava superior
Pembuluh ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a) Vena cava,
pembuluh ini mengangkut darah dari bagian atas (kepala) yang disebut vena cava
superior dan dari bagian bawah, misalnya kaki, ginjal hati, dan lain-lain yang
disebut vena cava inferior
b)
Vena,contoh pembuluh vena, yaitu
vena pulmonalis. Pembuluh ini mengangkut darah yang kaya O2 dari paru-paru
menuju serambi kiri.
c) Venula,
merupakan pembuluh balik yang langsung berhubungan dengan kapiler.
Kecepatan aliran darah ditentukan oleh perbedaan tekanan
antara kedua ujung pembuluh darah. Perbedaan
arteri dan vena dapat dilihat pada table berikut:
Arteri
|
Vena
|
Dindingnya
elastis dan tebal
|
Dindingnya tipis
dan kurang elastis
|
Tekanan darahnya
kuat/cepat
|
Tekanan darahnya
lemah
|
Darah kaya akan
O2 kecuali arteri pulmonalis
|
Darah kaya akan
CO2 kecuali vena pulmonalis
|
Letaknya agak
dalam
|
Letaknya dekat
dengan permukaan kulit
|
Denyut jantung terasa
|
Denyut jantung tidak terasa
|
3. Kapiler
Pembuluh darah yang paling kecil sehingga
disebut dengan pembuluh rambut. Kapiler terdiri dari:
1) Kapiler
arteri
2)
Kapiler vena
Fungsi kapiler:
1. Penghubung
arteri dan vena
2. Tempat
pertukaran darah dan cairan jaringan
3. Mengambil
hasil dari kelenjar
4. Menyerap
zat makanan yang terdapat dalam usus
5. Menyaring
darah dalam ginjal
3.
LIMFE
Terletak di sebelah
kiri abdomen di daerah hipogastrium kiri bawah dan pada iga ke -9, 10, dan 11,
berdekatan dengan fundus abdomen dan permukaannya menyentuh diafragma. Parenkim
limpa terdiri dari:
1. Pulpa
Putih
2. Pulpa
Merah
Sistem
Pembuluhan Limfe
Sistem
pembuluh limfe merupakan suatu jalan tambahan tempat cairan dapat mengalir dari
ruang interstitial ke dalam darah. Pembuluh
limfa dapat mengangkut protein dan zat partikel besar, keluar ruang jaringan
yang tidak dikeluarkan dengan absorbs secara langsung kedalam kapiler darah.
1. Duktus
limfatikus dekstra: Duktus limfatikus jugularis dekstra, subclavia, dan
bronkomediastinalis masing-masing mengalisrkan cairan limfa sisi kepala dan leher.
2.
Duktus
limfatikus sinistra: Mulai terlihat dalam abdomen sebagai kantong limfe yang
memanjang.
3.
Nodus
limfatisi: Berbentuk lonjong seperti buah kacang dan terdapat di sepanjang
pembuluh limfe.
4.
Kapiler
limfa: sedikit cairan yang kembali ke sirkulasi melalui pembuluh limfe.
Secara
garis besar, darah kembali dari paru-paru (pulmonum) lewat
pembuluh balik paru-paru (pulmonal) dengan cadangan oksigen yang diperbaharui
masuk ke dalam serambi kiri jantung. Ketika serambi berkontraksi, maka darah diperas masuk kedalam bilik melalui
klep mitral. Ketika bilik kiri berkontraksi, maka klep mitral ini menutup dan
klep aorta membuka. Darah diperas masuk ke dalam aorta. Kemudian di alirkan ke
seluruh pembuluh nadi menuju seluruh tubuh, membagikan oksigen ke
jaringan-jaringan.
Kemudian
darah kembali masuk jantung. Melewati serambi kanan dari pembuluh balik besar,
dari bagian bawah tubuh dan dari kepala serta bagian atas tubuh. Darah tersebut
diperas masuk ke dalam bilik kanan lewat klep trikuspidalis. Ketika
bilik kanan berkontraksi, maka klep trikuspidalis ini menutup. Darah diperas
masuk ke dalam pembuluh nadi paru-paru lewat klep pulmonalis. Di dalam jaringan
paru-paru (alveoli) cadangan oksigen darah diperbaharui kemudian kembali ke serambi kiri melalui pembuluh balik
pulmonal.
Oleh
karena darah kita beredar di dalam pembuluh darah, maka peredaran darah kita
digolongkan peredaran darah tertutup. Setiap kali beredar, darah melewati
jantung dua kali. Berdasarkan hal tersebut, maka peredaran darah manusia
disebut sebagai peredaran darah ganda
yang terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
a. Peredaran darah kecil
Peredaran darah kecil adalah peredaran darah yang dimulai
dari bilik kanan jantung menuju ke paru-paru, kemudian kembali lagi ke serambi
kiri jantung.
b. Peredaran darah besar
Peredaran darah besar adalah peredaran darah yang dimulai
dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh, kemudian kembali ke serambi kanan
jantung.
0 komentar:
Posting Komentar