Siklus Menstruasi,
Kehamilan, dan Laktasi
Siklus menstruasi
Menstruasi
atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang
terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen
atau LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia,
hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause.
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar
28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki
siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga
30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari,
kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari paling
lama 15 hari. Jika darah keluar lebih dari 15 hari maka itu termasuk darah
penyakit. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL
per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.
Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari empat fase, yaitu
fase proliferasi, fase sekresi, fase ovulasi, dan fase menstruasi. Penjelasannya sebagai berikut :
1. Fase
Proliferasi/Fase Pra-Ovulasi
Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen maka disebut
juga “fase estrogenik”. Fase ini dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari
siklus.
Setiap bulan setelah haid, hipofisis anterior
mensekresikan FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hormon ini berpengaruh
terhadap proses pertumbuhan dan pematangan ovum dan folikel Graaf. Selama
pertumbuhan folikel menjadi folikel Graaf terjadi proses pembentukan dan
pengeluaran hormon estrogen. Estrogen
berfungsi untuk membangun endometrium sehingga endometrium rahim menebal hingga
5-7 cm. Selain itu, estrogen juga mempengaruhi kelenjar serviks untuk
menghasilkan cairan encer.
Adanya estrogen akan menghambat pengeluaran FSH dan
memacu pengeluaran LH yang dikeluarkan lobus anterior hipofisis. Pada tahap
akhir, dengan pecahnya folikel Graaf, ovum terlepas dan terlempar keluar,
disebut ovulasi, kira-kira hari ke-14 dari suatu siklus.
2. Fase
Sekresi (Fase Progesteron)/Fase Pasca Ovulasi
Fase ini terjadi pada hari ke-14 sampai hari ke-28 dari
siklus. Folikel Graaf yang pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak
darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum (badan kuning). Korpus luteum mensekresikan hormone
progesterone.
Selama fase sekresi, endometrium terus menebal.
Arteri-arteri membesar dan kelenjar endometrium tumbuh. Perubahan endometrium
dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron yang disekresikan oleh korpus
luteum sesudah ovulasi. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum berdegenerasi
sehingga progesteron dan estrogen menurun bahkan sampai hilang.
3. Fase
Premenstruasi
Jika telur tidak dibuahi, korpus luteum berdegenerasi dan
lapisan endometrium mengalami pengerutan. Saat ini hormon progesteron dan
estrogen akan turun. Fase ini biasanya terjadi selama 3 hari.
4. Fase
Menstruasi
Tahap ini berlangsung selama 4-6 hari dalam satu siklus.
Oleh karena hormon estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan, maka
endometrium mengalami degenerasi. Darah, mucus dan sel-sel epitel dikeluarkan
sebagai darah haid dari rongga uterus ke vagina.
Dengan
menurun dan hilangnya progesteron dan estrogen, FSH aktif diproduksi lagi dan
siklus dimulai kembali.
Periode Masa Subur Wanita
Masa subur adalah
suatu masa dalam siklus menstruasi perempuan dimana terdapat sel telur yang
matang yang siap dibuahi, sehingga bila prempuan tersebut melakukan hubungan
seksual maka dimungknkan terjadi kehamilan. Masa subur wanita berlangsung
kurang dari satu hari (sekitar 23 jam). Hal itu berbeda dengan sperma yang
mampu membuahi sel telur selama 2 atau 3 hari meskipun demikian sperma
mampunyai kemampuan terbaik untuk membuahi sel telur pada jam-jam pertama sejak
sperma dikeluarkan.
Tanda-tanda Kehamilan
1.
Gejala Kehamilan Tidak Pasti
* Menstruasi
terlambat dan tidak menstruasi (amenorea)
* Merasa mual
dan muntah
* Sulit buang
air besar
* Sering buang
air kecil
2.
Tanda Kehamilan Tidak pasti
* Perubahan
payudara
* Perubahan
pada perut
* Leukore atau
keputihan
* Epulis atau
pembengkakan pada gusi
* Suhu basal
* Perubahan
pada rahim
3.
Tanda Kehamilan Pasti
* Teraba
bagian-bagian janin dan dapat dikenal bagian-bagian janin
* Terdengar dan
dapat dicatat bunyi jantung janin
* Dapat
dirasakan gerakan janin
* Pada
pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin
* Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang
janin, dan dapat diperkirakan usia
kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan janin
Kehamilan
Fertilisasi
adalah proses penggabungan sperma dan ovum. Setelah ejakulasi ke dalam saluran
reproduksi wanita, sperma akan tetap hidup selama beberapa hari. Sedangkan
ovum akan tetap fertil selam 24 jam setelah ovulasi. Setelah sperma memasuki
uterus, kontraksi pada dinding uterin akan membantu sprema mendekati ovum.
Setelah sperma
bertemu dengan ovum, akan muncul bukaan di bagian akrosom sperma. Bukaan
tersebut akan mengeluarkan enzim pelarut zona pelusida pada oosit sekunder.
Setelah sperma memasuki ovum akan terjadi perubahan yang mencegahsperma lain
masuk. Biasanya sperma akan kehilangan ekornya ketika masuk untuk membuahi
ovum.
Proses masuknya
sperma akan merangsang oosit sekunder menyelesaikan pembelahan meiosis
keduanya.Kepala sperma bersifat haploid membengkak dan membentuk pronukleus
jantan. Pronukleus jantan
akan melebur dengan pronukleus betina, kemudian membentuk nukleus zigot yang
diploid.
Zigot akan tumbuh menjadi embrio di dalam uterus sejak
terjadi fertilisasi hingga dilahirkan. Waktu kehamilan manusia berkisar rata-rata
266 hari atau 38 minggu.
Hormon yang Berperan dalam Kehamilan
1.
Progesteron
dan estrogen
Merupakan hormon yang berperan dalam masa
kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil
alih oleh plasenta. Hormon estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan
bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan
hormon progesteron semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi
uterus.
2.
Prolaktin
Merupakan hormon yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi
untuk memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk
mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.
3.
HCG
(Hormone Chorionic Gonadotrophin) merupakan hormon untuk mendeteksi adanya
kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8. Pada masa kehamilan hormon ini
ditemukan pada urin wanita pada uji kehamilan.
4.
Hormon oksitosin merupakan hormon yang berperan dalam
kontraksi uterus menjelang persalinan.
Perkembangan Embrio
1.
Perkembangan
embrio di rahim.
Telur yang
telah dibuahi oleh sperma membentuk zigot. Kemudian zigot digerakkan oleh silia
oviduk menuju ke uterus. Setelah 24 jam, terjadilah pembelahan sel (cleavage).
Pembelaha ini terjadi saat sel telur yang dibuahi berjalan dari oviduk ke
uterus yang memakan waktu 3-5 hari. Sel telur yang sudah dibuahi tadi akan
mengalami pembelahan menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel
dan akhirnya akan menjadi satu kelompok sel baru yang merupakan suatu benda
bulat seperti buah murbeiyang disebut stadium/fase morula. Morula kemudian
membentuk bola berongga; bentuk ini disebut blastosit.
Blastosit berdiferensiasi menjadi 3 bagian, yaitu :
a.
Sel-sel
terluar disebut tropoblas
b.
Sel-sel
bagian dalam disebut embrioblas
c.
Rongga
berisi cairan disebut blastosol
Proses perubahan morula menjadi blastosit deisebut blastulasi. Blastosit kemudian turun ke
uterus dan menanamkan diri di endometrium atau melakukan implantasi. Implantasi terjadi pada hari ke-7 atau ke-8. Implantasi
terjadi Karena sel protoblas mengeluarkan enzim
proteolitik. Selanjutnya embrioblas membelah diri sehingga menjadi satu
kelompok sel yang sedikit menonjol dan diberi nama bintik benih.
Sel-sel tropoblas mengeluarkan bermacam cairan sehingga
antara tropoblas dan bintik benih terpisah. Antara keduanya terbentuk suatu ruangan
yang berisi cairan yang makin lama makin luas. Akan tetapi, antara bintik benih
dengan tropoblas masih berhubunganpada satu tempat yang dinamakan selom
(coelom). Stadium/fase ini dinamakan fase blastula.
Setelah terjadi blastula maka stadium selanjutnya adalah
stadium gastrula. Di stadium, ini
bintik benihmengalami pertumbuhan sel yang berbeda-beda dan membagi diri
menjadi beberapa lapisan sel-sel yang berlainan sifatnya. Lapisa-lapisan itu
antar lain ektoderma (lapisan luar) yang dekat dengan tropoblas, lapisan
endoderma (lapisan dalam) yang sedikit menonjol ke dalam ruangan eksoselom, dan
mesoderma (lapisan tengah).
Saat embrio tumbuh, endoderma berkembang menjadi vatas
epithelium gastrointestinum, alat pernapasan, dan sejumlah organ. Mesoderma membentuk peritoneum, otot,
tulang, dan jaringan ikat lain. Ektoderma membentuk kulit dan sistem saraf.
2.
Pembentukan
Membran Embrio
Selama periode embrionik, membrane embrio terbentuk.
Membran-membran ini berada di luar embrio dan berfungsi melindungi dan member
makan embrio. Membran-membran
tersebut adalah kantong kuning telur,
amnion, karion, dan alantois.
a.
Kantong
kuning telur
Kantong ini adalah membrane yang dibatasi endoderma. Pada
beberapa spesies, kantong kuning telur berfungsi menyediakan nutrisi utama bagi
embrio. Pada manusia, kantong ini berfungsi menyediakan tempat mula-mula bagi
pembentukan darah. Kantong kuning telur juga mengandung sel-sel yang akan
berkembang menjadi spermatogonium atau oogonium setelah bayi dewasa.
b.
Amnion
Amnion merupakan membrane pelindung yang tebal. Saat
embrio tumbuh, amnion menyelubungi embrio dan membentuk ruang yang berisi
cairan amnion. Cairan amnion berfungsi melindungi embrio dari gesekan dan
membantu regulasi suhu tubuh embrio.
c.
Korion
Korion merupakan derivat dari ektoderma dan mesoderma
tropoblas. Korion menjadi bagian utama plasenta. Korion ini menyelubungi amnion
dan kantong kuning telur.
d.
Alantois
Alantois
beruba membran vascular kecil yang merupakan tempat mula-mula pembentukan
darah. Fungsi alantois adalah untuk respirasi, saluran makanan dan sekresi.
3.
Pembentukan
Plasenta
Pada bulan ketiga, terjadi pembentukan plasenta (ari-ari
atau tembuni). Plasenta berbentuk pipih dan berkembang dari korion dan sebagian
endometrium. Fungsi
plasenta adalah sebagai berikut.
1.
Memungkinkan
oksigen dan makanan dari darah ibu berdifusi ke darah janin.
2.
Memungkinkan
karbondioksida dan sisa metabolism janin berdifusi ke darah ibu.
3.
Mencegah
mikroorganisme masuk ke tubuh janin.
4.
Menyuplai
makanan seperti karbohidrat, protein, kalsium dan besi ke tubuh janin.
5.
Menghasilkan
beberapa hormon yang dibutuhkan untuk memelihara kehamilan.
Tali pusar
Selama
pertumbuhan embrio, pada korion tumbuh struktur seperti jari-jari yang disebut
vili korion. Vili korion mengandung pembuluh darah janin dari alantois. Vili
korion tumbuh terus hingga terendam pada ruang darah ibu yang disebut ruang
intervili. Darah ibu dan janin akan berdekatan, namun tidak bercampur. Fungsi
vili korion adalah tempat pertukaran oksigen dan makanan dari darah ibu ke
bayi. Dari pembuluh darah dari vili, makanan akan disirkulasikan ke vena
umbilikus (tali pusar) dan sisa metabolism dari janin akan meninggalkan janin
lewat arteri umbilicus dan berdifusi ke darah ibu.
Tali pusar
tersusun atas lapisan terluar amnion yang mengandung arteri umbilikus dan vena
umbilikus serta diperkuat oleh jaringan ikat pipih dan alantois. Apabila bayi
telah lahir maka tali pusar akan tetap menempel di perut bayi hingga beberapa
hari. Setelah tali pusar tanggal, akan meninggalkan bekas di perut yang sering
disebut pusar.
Banyak perubahan
fisik yang akan anda alami selama trimester pertama (3 bulan pertama
kehamilan). Periode ini juga merupakan waktu pembentukan sekaligus perkembangan
pesat dari semua sistem dan organ tubuh bayi. Berbagai gejala kehamilan akan
datang di trimester kehamilan pertama ini misalnya pembesaran payudara, sering
buang air kecil, konstipasi, mual muntah, merasa lelah, sakit kepala, pusing,
emosional, dan peningkatan berat badan.
Kalendar
kehamilan berikut ini memberikan informasi yang cukup memadai mengenai apa yang
terjadi pada tubuh ibu dan janin yang dikandungnya dari minggu pertama hingga
saat menjelang persalinan.
Trimester
Pertama :
Ø
Minggu
1
Tubuh ibu akan banyak berubah dalam 3 bulan
pertama kehamilan. Janin berkembang di dalam rahim ibu, perasaan mual, nyeri punggung,
lelah, perubahan mood, keram kaki, sering berkemih, dan konstipasi dapat
terjadi di awal kehamilan. Ibu tidak usah khawatir karena semua kejadian ini
normal dialami dalam kehamilan. Seiring dengan bertambahnya waktu, semakin
besarnya kehamilan, maka keluhan ini perlahan-lahan akan menghilang. Makanlah
asupan nutrisi yang bergizi karena trimester pertama adalah masa paling penting
di dalam pertumbuhan organ janin (organogenesis). Setiap kehamilan berbeda, dan
kehamilan ibu
akan memiliki keunikan tersendiri.
Minggu
pertama adalah minggu periode menstruasi terakhir, meskipun pembuahan belum
terjadi, Ibu sekarang sudah mulai menghitung hari. Minggu ini rahim ibu akan meluruh dan periode menstruasi
sedang terjadi. Perlahan-lahan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) mulai
diproduksi untuk membantu pematangan sel telur. Pembuahan (pertemuan sel sperma
dan sel telur) baru terjadi 12-14 hari lagi dimana setelah terjadi pembuahan
maka pada saat itu embrio baru tumbuh.
Ø
Minggu
2
Apabila
siklus menstruasi ibu
adalah 28 hari, maka Ibu akan berada di masa subur pada akhir minggu ini. Hal
ini dikarenakan ovulasi (keluarnya sel telur dari indung telur) terjadi pada
pertengahan siklus menstruasi (12-14 hari). Jadi mingu ini adalah saat paling
tepat untuk terjadinya pembuahan. Minggu ke-2 adalah berakhirnya masa haid dan
masuk ke masa proliferasi (lapisan endometrium rahim mengadakan proliferasi
atau pertumbuhan rahim untuk mempersiapkan kehamilan). Hormon estrogen mulai
meningkat dan menyebabkan lapisan endometrium tumbuh atau berproliferasi.
Hormon FSH yang dihasilkan oleh tubuh akan berfungsi untuk membantu
mengembangkan 1 atau beberapa folikel menjadi sel telur yang matang. Sel telur
matang akan berjalan dari indung telur ke saluran tuba dan menunggu untuk
dibuahi.
Akhir minggu
ini, adalah waktu Ibu berovulasi. Apabila ibu berhubungan seksual tanpa
pelindung, maka setelah pasangan Ibu ejakulasi, 200 – 300 juta sperma berenang
di dalam vagina, jutaan sperma yang mampu mencapai rongga rahim dan tuba, hanya
sekitar 300 – 500 sel sperma yang mampu mencapai ampula tuba (dimana sel telur
menanti dibuahi), dan hanya 1 sel sperma yang mampu memenangkan persaingan dari
jutaan sel sperma lainnya pada akhir perjalanan.
Ø
Minggu
3
Tanda awal kehamilan :
Setelah
ejakulasi, sel sperma yang mencapai saluran kelamin wanita harus melalui masa
penyesuaian terlebih dahulu selama 7 jam yang berlangsung di dalam vagina
Membutuhkan waktu sekitar 10 jam bagi sperma untuk mencapai saluran tuba namun
hanya butuh 20 menit untuk sel sperma membuahi sel telur. Pembuahan berlangsung
selama 12 – 24 jam, dimulai ketika sel sperma memasuki sel telur dan berakhir
dengan terbentuknya zigot (sel yang berkembang).
Hasil utama
dari pembuahan adalah kombinasi kromosom (materi genetik) dari kedua orangtua,
penentuan jenis kelamin, dan dimulainya pembelahan. Pronukleus sel sperma akan
bergabung dengan pronukleus sel telur untuk mengkombinasikan materi genetik. Apabila
sperma membawa kromosom Y, maka bayi ibu laki-laki, sedangkan apabila sperma membawa kromosom
X, maka bayi Ibu perempuan. Dalam beberapa jam setelah sel telur dibuahi,
dimulailah pembelahan zigot.
Sel akan
membelah menjadi 2 sel, dan terus membelah, membelah, dan membelah lagi setiap
12 jam. Dalam waktu 30 jam sel akan membelah menjadi 2, dalam waktu 3 hari sel
akan membelah menjadi 16 (morula). Dalam stadium morula, sel akan diarahkan
perlahan-lahan berjalan dari saluran tuba menuju rahim. Di dalam rongga rahim
sel akan berkembang menjadi ratusan sel dan dikelilingi oleh rongga berisi
cairan yang disebut dengan blastokista.
Blastokista
akan mencari tempat untuk nidasi atau implantasi (melekat) ke dinding rahim
(terkadang terjadi perdarahan di saat nidasi-salah satu tanda kehamilan). Dalam
waktu 9 hari blastokista akan berimplantasi pada dinding depan atau dinding
belakang rahim, dekat pada fundus rahim (bagian paling atas dari rahim). Tubuh ibu akan mengeluarkan protein
imunosupresan yang mencegah tubuh bereaksi karena melihat janin sebagai benda
asing. Jika implantasi atau perlekatan ini terjadi barulah dapat disebut
kehamilan.
Ø
Minggu
4
Awal Pembentukan Organ :
Embrio :
Telur yang
sudah dibuahi akan melakukan interaksi dan perlekatan dengan rahim. Setelah
perlekatan terjadi, hormon hCG akan dilepaskan-hormon kehamilan yang akan
memberikan tanda 2 strip pada tes kehamilan. hCG akan merangsang korpus luteum
(kantung tempat keluar sel telur) untuk memproduksi hormon progesteron yang
berguna untuk menjaga lapisan rahim sebagai sarana perlekatan embrio sampai
plasenta mengambil alih-6 minggu dari sekarang.
Embrio akan
bekerja keras minggu ini, membuat plasenta, tali pusat, dan dasar dari
tubuhnya. Kantung amnion akan berisi cairan amnion yang mengelilingi embrio dan
berguna untuk melindungi embrio. Sedangkan yolk sac akan memproduksi darah dan
membantu memberikan nutrisi untuk embrio sampai plasenta mengambil alih.
Saat ini
embrio akan berkembang menjadi 3 lapisan, dimana masing-masing lapisan akan
membentuk organ. Lapisan endoderm atau lapisan terdalam akan membentuk saluran
pencernaan, usus, hati, dan paru. Lapisan tengah atau mesoderm akan membentuk
jantung, alat kelamin, otot, tulang dan ginjal. Lapisan terluar, yaitu ektoderm
akan membentuk rambut, kulit, mata, dan sistim saraf. Pada akhir minggu ke-4
embrio Ibu akan memiliki kepala, mulut yang terbuka, otak serta jantung
primitif. Embrio akan berukuran 0,36 mm – 1 mm dan memiliki berat kurang dari 1
gram.
Ø
Minggu
5
Permulaan masa embriogenik :
Embrio :
Minggu ke-5
adalah permulaan periode embrionik (dari minggu 5 – 10 kehamilan), suatu
periode yang sangat penting di dalam perkembangan organ janin. Embrio ibu saat ini berusia 3 minggu.
Peristiwa yang paling khas dalam minggu kelima adalah gastrulasi, yaitu proses
yang membentuk ketiga lapisan germinal pada embrio. Tiga lapisan yang
berkembang yaitu endoderm, mesoderm, dan, ektoderm, masing-masing akan
membentuk organ. Lapisan endoderm atau lapisan terdalam akan membentuk saluran
pencernaan, usus, hati, dan paru. Lapisan tengah atau mesoderm akan membentuk
jantung, alat kelamin, otot, tulang, dan ginjal. Lapisan terluar, yaitu
ektoderm akan membentuk rambut, kulit, mata, dan sistim saraf.
Pada akhir
minggu ke-5 embrio akan membentuk dasar kerangka sumbu badan, otak, serta
jantung primitif. Embrio akan berukuran 0,36 mm – 1 mm dan memiliki berat
kurang dari 1 gram. Minggu ini adalah suatu tahapan yang sangat peka terhadap
gangguan-gangguan teratogenik (kecacatan janin).
Pada akhir
minggu, embrio yang sebelumnya hanya berbentuk kumpulan sel, saat ini berbentuk
tabung dengan bagian atas dan bagian bawah yang melebar. Terbentuk alur saraf
yang memanjang dari atas ke bawah. Lipatan saraf kranial sudah membagi diri
menjadi bagian-bagian dari otak. Pembuatan jantung primitif akan dimulai pada
tengah minggu ke-5, jantung akan terbagi menjadi 4 ruang engan menggunakan USG
atau echocardiografi fetal, pergerakan jantung embrio dapat terlihat.
Ø
Minggu
6
Prenatal pertama :
Embrio
:
Minggu ini embrio akan memiliki bentuk seperti kecebong,
dengan kepala yang lebih besar dari organ lain dan memiliki buntut. Tabung
saraf yang akan membentuk saraf tulang belakang dan otak memanjang dari atas
sampai bawah embrio. Penonjolan pada pusat embrio (tengah) akan membentuk jantung.
Pembentukan otak, jantung dan pembuluh darah, sistim saraf, dan organ lain
mulai berkembang. Lidah mulai terbentuk pada embrio berusia 4 minggu dalam
bentuk 2 tonjolan lidah lateral dan 1 tonjolan lidah medial. Saluran usus
primitif dan pembentukan tunas hati akan terbentuk pada embrio berukuran 3 mm
ini. Kantung amnion dan plasenta juga sedang dibentuk.
Embrio Ibu memiliki panjang sekitar 1,25 mm – 3 mm.
Minggu ini adalah minggu perkembangan besar-besaran dari organ tubuh embrio.
Sudah terbentuk lempeng telinga, lempeng mata, lengkung faring, dan rigi
lengan. Tonjol-tonjol wajah berupa tonjol maksila (rahang atas) dan tonjol
mandibula (rahang bawah) sudah terbentuk.
Sel mesoderm akan berkembang menjadi sel-sel darah dan
kemudian membentuk pembuluh-pembuluh darah kecil. Dengan berlanjutnya
pembentukan tunas pembuluh darah, pembuluh darah ekstraembrional akan membentuk
hubungan dengan pembuluh darah di dalam embrio sehingga menghubungkan embrio
dan plasenta (ari-ari).Selaput perikardium (meliputi jantung) mulai terbentuk.
Tunas paru mulai tampak sebagai suatu tonjolan di dekat dinding depan usus.
Bagian-bagian dari ginjal yaitu tubulus nefron dan glomerulusnya berkembang
pesat minggu ini.
Ø
Minggu
7
Perubahan
tubuh ibu hamil :
Embrio
:
Pada minggu ke-7, bentuk luar dari embrio berkembang
dengan pesat. Mata yang berukuran sebesar titik saat ini akan membentuk lensa
mata. Lempeng telinga juga akan membentuk gelembung telinga yang berkembang
membentuk bangunan-bangunan yang berfungsi untuk pendengaran dan keseimbangan.
Pembentukan lapisan untuk kavum timpani serta tuba eustachius (bagian dari
telinga) sudah mulai berkembang. Minggu ini tangkai kantung kuning telur dan
tangkai penghubung bersatu membentuk tali pusat.
Rongga jantung yang hampir sempurna sudah mulai dialiri
oleh darah. Sekat jantung mulai dibentuk mulai minggu ke-6 sampai minggu ke-8.
Apabila terjadi gangguan pada pembentukan sekat jantung saat ini, maka bayi
dapat lahir dengan kelainan jantung bawaan.
Permulaan dari sistim pencernaan dan sistim pernapasan
mulai terbentuk. Tunas paru akan membentuk trakea dan tunas bronkialis. Tunas
bronkialis akan membentuk saluran bronkus di kanan dan kiri. Otak, otot, dan
tulang juga sudah memiliki bentuk awal. Plakoda hidung membentuk lubang hidung
dan membentuk tonjol hidung. Tunas untuk anggota badan depan dan belakang
(tangan dan kaki) sudah mulai berbentuk dayung dan semakin memanjang. Panjang
embrio dari puncak kepala sampai bokong berukuran 2-5 mm, pengukuran ini lebih
sering dipakai daripada pengukuran dari kepala ke tumit karena kaki embrio
seringkali terlipat yang mengakibatkan sulitnya pengukuran.
Ø
Minggu
8
Perkembangan
pesat otak dan jantung embrio :
Perkembangan terbanyak minggu ini adalah perkembangan
otak dan kepala embrio. Pada minggu ke-8, otak embrio berkembang dengan
kecepatan yang luar biasa. Wajah dari embrio juga semakin jelas terlihat,
matanya terbuka, mulut dan lidahnya berkembang, dan embrio sudah mulai
membentuk ginjal. Saat ini adalah periode kritis perkembangan lengan hampir berakhir,
tonjolan lengan dan kaki mulai membentuk bagian tangan, bahu, dan jari-jari.
Tonjolan lengan sudah berada di posisi proporsional akhir dan perkembangan rigi
jari-jari tangan dan kaki sudah terbentuk. Tali pusat-bagian yang menghubungkan
antara embrio dengan plasenta- sudah terbentuk. Tali pusat akan menjamin
transportasi nutrisi dan oksigen untuk embrio Ibu.
Pada minggu ke-8, jantung janin sudah lengkap terbentuk 4
rongga, sekat untuk membatasi ruang bilik dan serambi, serta katup diatara
ruang-ruangnya. Tonjolan paru sudah diliputi oleh pleura (selaput paru) dan
cabang dari saluran bronkus. Saluran-saluran dari ginjal juga semakin banyak
dan semakin berkembang. Membrana kloakalis pada janin sudah terbagi menjadi
membarana urogenitalis (membentuk saluran kencing dan alat kelamin) serta
membrana analis (membentuk anus atau dubur). Tonjol genitalia akan berkembang
menjadi tonjol skrotum (kantong kemaluan) pada bayi laki-laki dan akan
berkembang menjadi labia mayora pada bayi wanita. Embrio Ibu saat ini memiliki
panjang 2 kali lipatnya yaitu 11-13 mm.
Akhir minggu ke-8, embrio Ibu berusia 6 minggu dan
berukuran 22-24 mm, kepala masih lebih besar dibandingkan dengan tulang
belakang. Tonjolan jari tangan dan kaki sudah ada, saluran dari tenggorokan ke
paru-paru sudah terbentuk. Bibir atas sudah sempurna dan bentuk telinga bagian
luar mulai membentuk elevasi pada kedua sisi kepala. Bagian ‘buntut’ embrio
akan perlahan menghilang. Pertumbuhan embrio memiliki kecepatan 1 mm/hari,
namun tidak harus di dalam penambahan panjang badan, dapat juga di pertumbuhan
organ lain seperti di lengan dan kaki.
Periode kritis perkembangan jantung sudah hampir
berakhir. Bilik jantung sudah lengkap dan akan menyempurnakan bentuknya.
Perkembangan hati disini akan menyebabkan penonjolan dari perut embrio. Sistim
saluran pencernaan berkembang di umbilikus, usus halus berkembang dan akan
bermigrasi ke dalam perut ketika ruang di perut embrio sudah cukup besar.
Punggung embrio semakin memanjang sekarang, rangka embrio masih terdiri atas
kartilage (tulang rawan) dimana sel tulang pertama akan menggantikan kartilage
pada hari ke 47 kehamilan. Osifikasi (proses penulangan) primer mulai terjadi
di pusat dari tulang panjang, Embrio ibu sudah mulai terlihat seperti bayi kecil sekarang.
Ø
Minggu
9
Pergerakan
embrio pertama kali :
Embrio
:
Minggu ini mata embrio sudah memiliki lensa, iris,
retina, kornea, dan kelopak mata. Mata janin belum terbuka karena kelopak mata
belum terbentuk sempurna. Pigmentasi retina didapatkan pada embrio. Saat ini
embrio Ibu sudah menjadi janin yang berarti ‘muda’. Meskipun masih tergolong
sangat kecil, embrio Ibu sudah terlihat mirip dengan bayi. Selama perkembangan
organ, lengan atas lebih cepat tumbuh dibanding paha dan betis. Lengan sudah
berada di lokasi final dan jari-jari mulai memisah. Lekukan yang menandai
perkembangan jari tangan di kemudian hari sudah terbentuk.
Tonjol rahang atas (maksila) menyatu dengan tonjol hidung
ketika bibir atas terbentuk. Herniasi umbilikus atau masuknya organ pencernaan
(usus, lambung) yang berada di luar perut embrio ke dalam perut mulai terjadi
minggu ini.
Pankreas, kandung empedu, duktus biliaris, dan anus
(dubur) sudah siap di posisi masing-masing. Hati embrio sudah terbentuk dan
mulai menghasilkan sel darah merah yang dipompakan ke seluruh tubuh oleh
jantungnya yang kecil. Jantung embrio sendiri saat ini sudah terbagi atas 4
ruangan dan berdebar 150x/menit.
Perkembangan luar biasa minggu ini adalah embrio Ibu yang
mulai bergerak. Meskipun sudah mulai bergerak, Ibu masih belum bisa
merasakannya. Gigi yang sangat kecil sudah berada di bawah gusi, pita suara dan
kelenjar ludah mulai terbentuk, serta janin akan mulai membuka mulutnya minggu
ini. Pertumbuhan alat kelamin janin Ibu akan dimulai. Panjang janin Ibu saat
ini adalah 22-30 mm dengan berat badan sekitar 2 gram.
Ø
Minggu
10
Pembesaran
pembuluh vena ibu hamil :
Embrio
:
Embrio saat ini memiliki panjang 31 sampai 42 mm dengan
perkiraan berat badan sekitar 4-5 gram. Embrio Ibu sudah memiliki jari-jari
tangan dan kaki yang bebas sehingga membuat Ibu dapat merasakan tendangan di
perut. Tungkai semakin memanjang dan membengkok di daerah siku dan lutut.
Penulangan tulang anggota badan akan dimulai pada akhir masa embrio. Saat ini
tulang embrio mulai terbentuk dan indentasi di kaki yang akan membentuk lutut
dan tumit mulai mengeras.
Telinga sudah mulai berbentuk dan kelopak mata sudah
tidak transparan lagi. Tonjolan untuk pembentukan gigi yang berada di bawah
gusi mulai terbentuk (meskipun bayi Ibu nantinya baru memiliki gigi pada usia
6-7 bulan setelah lahir). Menjelang perkembangan minggu ke-10, lamina dentis
yang berada di sepanjang rahang atas dan rahang bawah membentuk tunas gigi,
masing-masing 10 buah pada setiap rahang. Wajah embrio saat ini sudah
menyerupai manusia dengan ekornya yang sudah menghilang. Herniasi umbilikus
akan bertahan sampai minggu ke-15.
Otak embrio akan membentuk 250.000 sel saraf baru setiap
menitnya, ginjal embrio Ibu sudah mulai memproduksi air seni, lambungnya mulai
memproduksi asam lambung, dan bila embrio Ibu laki-laki, dia akan mulai
memproduksi hormon testosteron. Detak jantung janin sudah mulai dapat
terdeteksi oleh suatu alat yang bernama Doppler. Kemungkinan keguguran janin
akan menurun setelah minggu ke-10. Paru sudah terbagi atas 3 lobus di sebelah
kanan, dan 2 lobus di sebelah kiri, lengkap dengan selaputnya.
Ø
Minggu
11
Penyempurnaan
organ janin :
Janin
:
Janin saat ini memiliki panjang dari kepala sampai bokong
sekitar 44 sampai 60 mm dengan perkiraan berat janin sekitar 8 gram, kurang
lebih sebesar telapak tangan ibu.
Tahap gangguan atau kecacatan pada janin sudah terlewat minggu ini, minggu
pembentukan organ sudah selesai dan sekarang memasuki tahap pembesaran,
pemanjangan, dan penyempurnaan.
Tangan janin akan mulai terbuka dan membentuk kepalan
tinju, nail bed atau dasar dari kuku mulai terbentuk, tonjolan di bawah giginya
mulai terbentuk, dan beberapa tulangnya mulai mengeras. Janin akan memulai
refleks menelan dan mencium.
Janin akan mulai bergerak dan menggeliat dan gerakan
tersebut akan semakin bertambah seiring dengan perkembangan tubuhnya yang makin
sempurna. Namun gerakan ini hanya terlihat dengan pemeriksaan Ultrasonografi
(USG). Ibu sendiri baru akan merasakan gerakan janin dalam beberapa minggu ke
depan. Meskipun testis dan indung telur sudah sempurna terbentuk minggu ini,
jangan buru-buru menyiapkan dekorasi kamar bayi, Ibu baru dapat melihat jenis
kelamin janin dalam waktu beberapa minggu lagi. Bila bayi Ibu perempuan,
perkembangan rahim dan vaginanya sudah dimulai.
Ø
Minggu
12
Refleks
bayi mulai terbentuk :
Janin
:
Berat janin Ibu sekarang antara 8 – 14 gram dengan
panjang kepala sampai bokong hampir 60 mm. Janin Ibu tumbuh dan berkembang 2
kali lipat dalam 3 minggu terakhir. Perkembangan terbesar janin minggu ini
adalah refleks bayi. Jari janin Ibu akan mulai terbuka, ibu jari kaki janin
akan mulai menekuk, otot mata akan berkontraksi dimana janin dapat mengedipkan
mata, dan mulut janin akan membentuk gerakan menghisap. Usus janin Ibu yang
berkembang dengan sangat cepat sampai membuat suatu tonjolan di tali pusat akan
mulai masuk ke rongga abdomen (perut) mulai minggu ini, dan ginjal janin akan
mulai menghasilkan air seni ke dalam kantong kemih.
Sementara itu sel saraf janin berkembang sangat cepat dan
di dalam otak janin sinaps atau aliran listrik saraf juga mulai terbentuk. Mata
janin akan berpindah dari sisi samping ke depan kepala dan telinga janin berada
di sisi kepala, di tempat yang seharusnya. Janin mulai dapat menelan cairan
amnion (ketuban) di mana janin Ibu sedang berenang-renang sekarang. Jangan
khawatir janin Ibu tidak bisa bernapas dan tenggelam di dalam cairan amnion.
Janin mendapatkan oksigen dari darah yang dipompakan ke dalam tubuh oleh
plasenta dikarenakan janin belum dapat bernapas menggunakan paru-paru.
Sebagian besar organ janin sudah sempurna terbentuk
minggu ini. Sekarang janin akan memasuki masa maintenance yaitu masa pematangan
fungsi sistim organ agar organ dapat berfungsi sempurna dalam 28 minggu ke
depan.
Kehamilan Bayi Kembar
Kembar atau anak kembar adalah dua atau lebih individu
yang membagi uterus yang sama dan biasanya, tapi tidak selalu, dilahirkan dalam
hari yang sama. Pada manusia, ibu dengan kandungan yang membawa bayi kembar
dengan demikian akan mengalami persalinan berganda dan biasanya masa mengandung
yang lebih singkat (34 sampai 36 minggu) daripada kehamilan bayi tunggal.
Karena kelahiran prematur biasanya memiliki konsekuensi kesehatan kepada bayi,
kelahiran kembar seringkali ditangani secara khusus yang agak berbeda daripada
kelahiran biasa.
Jenis-jenis Kembar
1.
Kembar dizigotik atau fraternal (DZ)
Kembar dizigotik (dikenal sebagai "kembar
non-identik") terjadi karena zigot-zigot yang terbentuk berasal dari sel
telur yang berbeda. Terdapat lebih dari satu sel telur yang melekat pada
dinding rahim yang terbuahi oleh sel-sel sperma pada saat yang bersamaan. Pada
manusia, proses ovulasi kadang-kadang melepaskan lebih dari satu sel telur
matang ke tuba fallopi yang apabila mereka terbuahi akan memunculkan lebih dari
satu zigot.
Kembar dizigotik secara genetik tidak berbeda dari
saudara biasa dan berkembang dalam amnion dan plasenta yang terpisah. Mereka
dapat memiliki jenis kelamin yang berbeda atau sama.
2.
Kembar monozigotik atau identik (MZ)
Kembar monozigotik terjadi ketika sel telur tunggal
terbuahi dan membentuk satu zigot (monozigotik). Dalam perkembangannya, zigot
tersebut membelah menjadi embrio yang berbeda. Kedua embrio berkembang menjadi
janin yang berbagi rahim yang sama. Tergantung dari tahapan pemisahan zigot,
kembar identik dapat berbagi amnion yang sama (dikenal sebagai monoamniotik)
atau berbeda amnion. Lebih jauh lagi, kembar identik bukan monoamniotik dapat
berbagi plasenta yang sama (dikenal dengan monokorionik, monochorionic) atau
tidak. Semua kembar monoamniotik pasti monokorionik. Berbagi amnion yang sama
(atau amnion dan plasenta yang sama) dapat menyebabkan komplikasi dalam
kehamilan. Contohnya, tali pusar dari kembar monoamniotik dapat terbelit
sehingga mengurangi atau mengganggu penyaluran darah ke janin yang berkembang.
Laktasi
atau menyusui
ASI adalah cairan
dengan komposisi khas untuk menjamin pertumbuhan optimal pada tiap spesies.
Makhluk yang
menyusui seperti mamalia memproduksi susu untuk makanan anaknya. Manusia
memiliki kelenjar susu & sepasang payudara terletak di bawah kulit,
tertanam dalam jaringan penunjang dan lemak di atas otot dada depan.
Masa laktasi
adalah periode yang terjadi sesaat setelah bayi lahir dimana ASI dibentuk dan
dikeluarkan. Masa laktasi ini sangat erat sekali kaitannya dengan manajemen
maupun motivasi ibu untuk menyusui bayinya.
Laktasi
adalah proses sintesis atau produksi serta pengeluaran ASI dari payudara.
Proses sintesis atau pengeluaran ASI ini melibatkan 2 hormon, yaitu hormon
prolaktin dan hormon oksitosin. Hormon prolaktin untuk membantu menstimuli
produksi susu. Hormon oksitosin membantu proses pengeluaran susu ke puting.
Menyusui
adalah proses anak mendapatkan air susu melalui menyusu/mengisap/mengemut
payudara ibu. Menyusui memiliki pengertian yang kompleks, karena tidak hanya
membahas tentang ibu, tetapi juga anak, atau dengan kata lain laktasi salah
satu bagian dari menyusui.
Pada umumnya, bayi hanya memerlukan ASI sampai usia 3
bulan. Biasanya tidak terdapat gangguan pertumbuhan pada masa usia ini, kecuali
jika anak menderita penyakit atau karena hal-hal tertentu di luar faktor
makanan.
Akan tetapi, setelah tiga bulan, jumlah ASI yang
dihasilkan ibu akan mulai berkurang, sehingga tidak dapat lagi memenuhi
kebutuhan anak akan kalori dan protein. Anak mulai memperlihatkan tanda-tanda
awal gangguan pertumbuhan, seperti kenaikan berat badan mulai lambat dan
sebagainya. Pengaturan makanan yang tepat dan benar merupakan kunci pemecahan
masalah ini.
Khasiat ASI sebagai makanan untuk bayi tidak perlu
disangsikan lagi. Ahli kedokteran anak di seluruh dunia telah mengadakan
penelitian terhadap kebaikan ASI sebagai makanan bayi dan menyimpulkan sebagi
berikut.
Air susu ibu mengandung hampir semua zat gizi yang
diperlukan oleh bayi dengan komposisi yang sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI
mengandung kadar laktosa tinggi. Laktosa dalam usus akan mengalami peragian
hingga membentuk asam laktat. Asam laktat dalam susu bayi bermanfaat untuk :
1)
Menghambat
pertumbuhan bakteri yang patogen.
2)
Merangsang
pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan berbagai asam organik dan
mensintesis beberapa jenis vitamin dalam usus.
3)
Memudahkan
terjadinya pengendapan calcium caseinate (protein
susu).
4)
Memudahkan
penyerapan berbagi jenis mineral, seperti kalsium, fosfor dan magnesium.
5)
ASI
tidak mengandung bibit penyakit, justru mengandung zat penolak untuk melindungi
bayi dari berbagai penyakit infeksi. Zat kekebalan yang terdapat dalam ASI
antara lain laktoferin, dan antibody yang dapat melindungi anak dari bakteri,
virus, dan jamur.
6)
ASI
lebih aman terhadap kontaminasi, karena ASI diberikan langsung, maka
kemungkinan tercemar zat yang berbahaya lebih kecil.
7)
Resiko
alergi pada bayi sangat kecil.
8)
Temperatur
ASI sesuai dengan temperatur tubuh bayi.
9)
Pemberian
ASI dapat mempererat hubungan kasih saying antara ibu dan bayinya.
10) Bayi yang menyusu pada ibunya memiliki
pertumbuhan geraham lebih baik.
11) Bentuk payudara ibu memungkinkan bayi
menyusu tidak tersedak.
Proses laktasi tidak terlepas dari pengaruh hormonal, adapun
hormon-hormon yang berperan adalah :
1.
Progesteron,
berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli. Tingkat progesteron dan
estrogen menurun sesaat setelah melahirkan. Hal ini menstimulasi produksi
secara besar-besaran.
2.
Estrogen,
berfungsi menstimulasi sistem saluran ASI untuk membesar. Tingkat estrogen
menurun saat melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa bulan selama tetap
menyusui. Sebaiknya ibu menyusui menghindari KB hormonal berbasis hormon
estrogen, karena dapat mengurangi jumlah produksi ASI.
3.
Follicle
stimulating hormone (FSH).
4.
Luteinizing
hormone (LH).
5.
Prolaktin,
berperan dalam membesarnya alveoil dalam kehamilan.
6.
Oksitosin,
berfungsi mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat melahirkan dan
setelahnya, seperti halnya juga dalam orgasme. Selain itu, pasca melahirkan,
oksitosin juga mengencangkan otot halus di sekitar alveoli untuk memeras ASI
menuju saluran susu. Oksitosin berperan dalam proses turunnya susu let-down/
milk ejection reflex.
7. Human placental lactogen (HPL): Sejak
bulan kedua kehamilan, plasenta mengeluarkan banyak HPL, yang berperan dalam
pertumbuhan payudara, puting, dan areola sebelum melahirkan.
Pada bulan
kelima dan keenam kehamilan, payudara siap memproduksi ASI. Namun, ASI bisa
juga diproduksi tanpa kehamilan (induced lactation).
Proses Pembentukan Laktogen :
·
Laktogenesis
I
Merupakan
fase penambahan dan pembesaran lobulus-alveolus. Terjadi pada fase terakhir
kehamilan. Pada fase ini, payudara memproduksi kolostrum, yaitu berupa cairan
kental kekuningan dan tingkat progesteron tinggi sehingga mencegah produksi
ASI. Pengeluaran kolustrum pada saat hamil atau sebelum bayi lahir, tidak
menjadikan masalah medis. Hal ini juga bukan merupakan indikasi sedikit atau
banyaknya produksi ASI.
·
Laktogenesis
II
Pengeluaran
plasenta saat melahirkan menyebabkan menurunnya kadar hormon progesteron,
esterogen dan HPL. Akan tetapi kadar hormon prolaktin tetap tinggi. Hal ini
menyebabkan produksi ASI besar-besaran.
Apabila payudara dirangsang, level prolaktin
dalam darah meningkat, memuncak dalam periode 45 menit, dan kemudian kembali ke
level sebelum rangsangan tiga jam kemudian. Keluarnya hormon prolaktin
menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI, dan hormon ini juga
keluar dalam ASI itu sendiri. Penelitian mengemukakan bahwa level prolaktin
dalam susu lebih tinggi apabila produksi ASI lebih banyak, yaitu sekitar pukul
2 pagi hingga 6 pagi, namun level prolaktin rendah saat payudara terasa penuh.
Hormon
lainnya, seperti insulin, tiroksin, dan kortisol, juga terdapat dalam proses
ini, namun peran hormon tersebut belum diketahui. Penanda biokimiawi
mengindikasikan bahwa proses laktogenesis II dimulai sekitar 30-40 jam setelah
melahirkan, tetapi biasanya para ibu baru merasakan payudara penuh sekitar
50-73 jam (2-3 hari) setelah melahirkan. Artinya, memang produksi ASI
sebenarnya tidak langsung keluar setelah melahirkan.
Kolostrum
dikonsumsi bayi sebelum ASI sebenarnya. Kolostrum mengandung sel darah putih
dan antibodi yang tinggi daripada ASI sebenarnya, khususnya tinggi dalam level
immunoglobulin A (IgA), yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan
mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga mencegah alergi makanan. Dalam dua
minggu pertama setelah melahirkan, kolostrum pelan pelan hilang dan tergantikan
oleh ASI sebenarnya.
·
Laktogenesis
III
Sistem
kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan beberapa
hari pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem
kontrol autokrin dimulai. Pada tahap ini, apabila ASI banyak dikeluarkan,
payudara akan memproduksi ASI banyak. Penelitian berkesimpulan bahwa apabila
payudara dikosongkan secara menyeluruh juga akan meningkatkan taraf produksi
ASI. Dengan demikian, produksi ASI sangat dipengaruhi seberapa sering dan
seberapa baik bayi menghisap, dan juga seberapa sering payudara dikosongkan.
ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga
atau keempat setelah persalinan disebut kolostrum.
Setelah hari keempat sampai kira-kira minggu kelima disebut air susu peralihan.
Setelah minggu kelima dan seterusnya, ASI yang diproduksi mempunyai komposisi
zat gizi yang tetap.
Kolostrum berwarna lebih kuning dan lebih kental daripada
ASI. Kolostrum berkhasiat membersihkan saluran percernaan bayi dari mukoneum (kotoran yang terdapat dalam
saluran percernaan janin). Selain itu, kolostrum juga merangsang kematangan
mukosa usus sehingga saluran pencernaan bayi siap untuk mencerna ASI.
ASI memiliki kandungan gizi lengkap, baik makronutrien,
seperti protein, lemak, karbohidrat, maupun mikronutrien, yaitu vitamin dan
mineral. Mineral yang terdapat dalam ASI sama dengan yang terkandung dalam
kolostrum, hanya kadarnya lebih rendah. Keuntungan lain dalam pemberian ASI
adalah praktis, karena dapat diberikan kapan saja, dimana saja dalam keadaan
segar dengan suhu yang sesuai dengan suhu bayi, higienis, dan ekonomis.
Anjuran Pemberian ASI
ü 0-6 bulan
:
ASI eksklusif memenuhi 100% kebutuhan
ASI eksklusif memenuhi 100% kebutuhan
ü 6-12
bulan :
ASI memenuhi 60-70% kebutuhan, perlu makanan pendamping ASI yang adekwat
ASI memenuhi 60-70% kebutuhan, perlu makanan pendamping ASI yang adekwat
ü >12
bulan :
ASI hanya memenuhi 30% kebutuhan, ASI tetap diberikan untuk keuntungan lainnya
ASI hanya memenuhi 30% kebutuhan, ASI tetap diberikan untuk keuntungan lainnya
Manfaat ASI bagi Bayi
·
Mudah dicerna dan diserap
·
Mengandung enzim pencernaan (maka sering merasa lapar)
·
Mengandung zat penangkal penyakit
·
Selalu berada dalam suhu yang tepat
·
tidak menyebabkan alergi mencegah maloklusi/ kerusakan
gigi
·
Mengoptimalkan perkembangan
·
Meningkatkan hubungan ibu dan bayi
·
Menjadi orang yang percaya diri
·
Mengurangi kemungkinan berbagai penyakit kronik
dikemudian hari, seperti diabetes mellitus, penyakit jantung, dan penyakit
keganasan.
Manfaat ASI bagi Bayi
·
Mencegah perdarahan pasca persalinan
·
Mempercepat involusi uterus
·
Mengurangi anemia
·
Mengurangi risiko kanker ovarium & payudara
·
Memberikan rasa dibutuhkan
·
Mempercepat kembali ke berat semula
·
Sebagai metoda KB sementara
0 komentar:
Posting Komentar