·
Pengertian alergi
Istilah alergi pertama kali dipergunakan pada
tahun 1906 oleh Clemens Von Pirquet, seorang dokter ahli anak dari Austria.Kata
alergi berasal dari kata-kata Greek "allos," yang berarti berbeda
atau berubah dan "ergos," berarti bekerja atau beraksi. Alergi secara
garis besar dirujuk sebagai suatu "reaksi yang berubah".
Alergi timbul oleh karena pada seorang terjadi
perubahan reaksi terhadap bahan tertentu.Hal tersebut tidak terjadi pada
kebanyakan orang.Jadi alergi adalah reaksi yang abnormal terhadap suatu bahan
atau lebih yang terdapat dalam lingkungan hidup sehari-hari.
·
Sistem pertahanan badan
Guna untuk mempertahankan diri agar tidak menjadi
sakit, badan mempunyai cara untuk menghadapinya yang disebut sistem imun.
Sistem inI terdiri dari dua yaitu:
a. Sistem imun non spesifik
Badan mempunyai sistem imun non
spesifik melalui berbagai jalan:
-
Cara mekanis yaitu batuk dan bersin untuk mengeluarkan bahan yang
merangsang dan mengganggu saluran napas.
-
Melalui bahan yang dibentuk badan dan dapat menghancurkan kuman,
seperti asam lambung, enzim dalam air mata, keringat, ludah, dan bahan serupa
lilin ditelinga
-
Penghancuran benda-benda asing oleh sel-sel tertentu dalam sirkulasi
darah yaitu fagosit yang merupakan bagian sel darah putih
-
Penghancuran benda asing dengan bantuan bahan tertentu dalam darah
yaitu komplemen.
b. Sistem imun spesifik
Dalam
sistem ini diperlukan sel khusus dalam badan yaitu limfosit.Bagian dari sel
darah putih ini dapat menghancurkan kuman penyakit seperti bakteri, virus, dan
jamur.
-
Antigen/allergen
Semua
bahan yang berasal dari luar tubuh seperti kuman, virus, dan jamur maupun yang
berasal dari dalam tubuh yang merangsang sistem imun spesifik dinamakan
antigen.Pada golongan orang-orang tertentu, bahan dalam lingkungan hidup
sehari-hari seperti debu rumah, makanan dan obat tertentu dapat menimbulkan
gejala alergi.Antigen yang menimbulkan gejala alergi disebut allergen.
-
Antibody
Sel
limfosit membentuk bahan yang disebut antibody, antibody tersebut mengikat
antigen sehingga antigen tidak dapat menimbulkan sakit.Antibody yang dibentuk
dan berfungsi dalam pertahanan badan ditandai dengan IgM, IgG dan IgA.Badan
orang alergi membentuk antibody terhadap alergen yang ditandai dengan IgE yang
bukan IgM, IgG dan IgA.IgE tersebut tidak punya fungsi melindungi, bahkan dapat
menimbulkan penyakit pada orang yang membentuknya. IgE yang terbentuk menempel
pada permukaan sel tertentu dan akan mengikat alergen yang masuk kedalam tubuh.
-
Mediator
Ikatan alergen dan IgE pada permukaan sel basofil dan
mastosit akan melepas butiran yang disebut histamin, histamin menyebabkan
hidung berair, tersumbat, kulit gatal, sesak napas, karena itu histamine
disebut mediator.
·
Jenis-jenis alergi
a. Alergi debu
Alergi debu adalah kerentatan
yang abnormal terhadap debu rumah.Dalam alergi debu gejala yang sering
ditemukan adalah bersin-bersin, hidung gatal, berair, dan tersumbat.
b. Alergi jamur
Alergi jamur adalah kerentanan
tubuh terhadap kapang.Spora jamur adalah benih yang tumbuh dan berkembang
menjadi jamur. Jika spora jamur terhirup maka akan menimbulkan reaksi alergi.
Penyakit ini sering terjadi pada usia muda berupa asma dan rinintis. Gejala
asma biasanya berupa batuk kering dan tidak beriak terutama pada malam hari,
disusul dengan sesak dan napas bunyi (mengi).Cara mencegah alergi ini adalah
mulai menghindari segala sesuatu yang dapat menjadi sumber jamur.Disamping itu,
obat diberikan untuk mengurangi gejala, misalnya antihistamin.
c. Alergi obat
Alergi obat merupakan reaksi
tubuh yang tidak normal yang disebabkan oleh obat-obatan. Gejalanya adalah
gatal, timbul kemerahan pada kulit, panas badan dan sendi yang disertai rasa
sakit. Tindakan pertama dalam penanggulangan reaksi obat adalah menghentikan
pemberiannya. Gejala yang timbul dapat diobati dengan antialergi. Obat yang
sudah lama disimpan dan pemakaian obat yang berlebihan dapat menimbulkan reaksi
alergi.
d. Alergi makanan
Alergi makanan merupakan reaksi kepekaan yang
terjadi pada bagian-bagian tertentu dari tubuh manusia terhadap beberapa jenis
makan tertentu. Alergi makanan merupakan salah satu masalah yang penting karena
makanan merupakan suatu zat yang mutlak diperlukan tubuh.Ada dua jenis reaksi
alergi makanan yaitu reaksi cepat dan reaksi lambat.Pada reaksi cepat gejala
timbul segera setelah alergen dimakan. Gejala reaksi lambat terjadi beberapa
jam bahkan beberapa hari sesudah alegren dimakan selain itu dalam reaksi lambat
alegren mungkin berasal dari hasil pencernaan makanan tersebut didalam usus.
·
Alergi makanan
o
Bagaimana alergi makanan terjadi
Alergen yang terdapat pada makanan adalah
komponen utama terjadinya alergi makanan. Alergen ini berupa protein yang tidak
rusak pada saat proses memasak, dan tidak rusak pada saat berada di keasaman lambung.
Akibatnya alergen dapat melenggang mulus di dalam tubuh masuk ke peredaran
darah mencapai organ yang menjadi targetnya guna menimbulkan reaksi alergi.
Mekanisme terjadinya alergi makanan melibatkan sistem imun dan
herediter/keturunan.
Alergi
makanan merupakan reaksi hipersensitif yang artinya sebelum reaksi alergi
terhadap alergen pada makanan muncul, seseorang harus pernah terkena alergen
yang sama sebelumnya. Pada saat pertama kali terkena, alergen akan merangsang
limfosit (bagian dari sel darah putih) untuk memproduksi antibodi (IgE)
terhadap alergen tersebut. Antibodi ini akan melekat pada sel Mast jaringan
tubuh manusia. Jika kelak orang tersebut memakan makanan yang sama maka
antibodi ini akan menyuruh sel Mast untuk melepaskan histamin. Zat kimia yang
bernama histamin inilah yang menyebabkan gejala alergi makanan.
o Gejala alergi makanan
Alergi makanan dapat
menimbulkan berbagai gejala, tergantung pada alat badan tempat reaksi alergen
dan antibody terjadi. Bila reaksi terjadi dihidung atau mata, maka akan timbul
gejala rinintis dan konjungtivitis. Bila reaksi terjadi disaluran napas, timbul
gejala asma seperti batuk, sesak dan napas bunyi/mengi.Bila reaksi terjadi
disaluran cerna, timbul mual, muntah, usus sakit dan diare.Bila reaksi terjadi
dikulit, timbul kaligata, bengkak-bengkak atau eksim terutama dilipatan
tubuh.Mungkin seluruh sistem pembuluh darah tubuh bereaksi dan menimbulkan
syok.Gejala yang jarang terjadi seperti pendengaran yang berkurang, luka-luka
dimulut dan sakit kepala yang disebut migrain, diduga disebabkan reaksi alergi
terhadap makanan.Reaksi makanan yang terjadi sangat cepat, dapat berbahaya bila
menimbulkan bengkak diselaput lender tenggorokan dan menutup jalannya napas,
atau syok yang dapat mengakibatkan kematian.Syok biasanya didahului oleh gejala
seperti mual, muntah, tekanan darah menurun, bengkak-bengkak, dan kemudian tak
sadarkan diri.
o Makanan yang menimbulkan alergi
Setiap jenis makanan dapat
menimbulkan reaksi alergi, terutama susu, telur, makanan asal laut dan
kacang-kacangan. Beberapa orang menunjukan alergi terhadap makanan hanya pada
waktu tertentu atau berhubungan dengan musim (buah, sayuran).Alergi tersebut
diduga timbul karena memakan buah/ sayuran lebih banyak daripada biasanya.
Dapat juga karena adanya persamaan makanan yang dimakan dengan jenis makanan
yang bisa menimbulkan alergi, yang disebut satu family. Contoh makanan yang
termaksud satu family misalnya jeruk bali- jeruk keprok- jeruk nipis- jeruk
garut, udang- kepiting, kacang tanah- kacang panjang- kacang polong, tomat-
kentang- Lombok besar, kol- radis- kentang, ketimun- waluh- semangka.
o Cara untuk mengetahui alergi
makanan
Cara yang terbaik untuk
mengetahui alegi makanan ialah meneliti riwayat timbulnya gejala dengan
seksama. Bila dengan cara tersebut alergen penyebab belum dapat ditemukan,
dapat dicoba memantangkan jenis makanan yang diduga merupakan penyebab untuk
1-2 minggu. Bila gejala menghilang, kemudian jenis makanan yang dipantangkan
tersebut diberikan dalam jumlah yang besar untuk beberapa hari, lalu diawasi
gejala yang timbul.Bila gejala timbul dalam beberapa kali percobaan, maka dapat
dipastikan bahwa makanan tersebut adalah penyebab alergi. Dalam cara ini, harus
diperhatikan jenis makanan yang mengandung atau merupakan hasil pengolahan
makanan yang dipantangkan. Seseorang yang pantang susu, harus pula menghindari
es krim, kue-kue, keju, roti dan sebagainya yang mengandung susu. Bila dengan
cara tersebut diatas belum juga ditemukan alergennya, dapat dilakukan dua cara lain. Pertama, bila gejala timbul
sekali-sekali saja, alergennya adalah makanan yang jarang dimakan dengan buku
harian dan mencatat hari-hari dengan dan tanpa gejala, serta jenis-jenis
makanan yang dimakan pada hari-hari tersebut mungkin dapat ditemukan alergennya.
Cara kedua dilakukan bila gejala timbul setiap hari. Dalam hal ini diperlukan
cara yang disebut diit eliminasi. Cara ini memantangkan semua jenis makanan
yang sering menimbulkan alergi.Kemudian jenis makanan yang dipantangkan itu
diberikan satu persatu sambil mengawasi gejala dan jenis makanan yang
diberikan. Bahan-bahan yang ditambahkan pada makanan seperti zat warna, bahan
pengawet dan penyedap dapat pula menimbulkan reaksi alergi. Bubuk ikan sering
ditambahkan pada makanan ternak dan alergen ikan sering pula ditemukan dalam
susu sapi. Susu tersebut menimbulkan gejala bila diminum orang yang alergi
terhadap ikan.Pada beberapa orang, gejala timbul bila alergen termakan dalam
jumlah besar. Masak /pemanasan makanan dapat menghilangkan sifat alergen, misalnya
seseorang tidak menunjukan reaksi alergi kalau makan telur godog/goreng, tetapi
reaksi timbul kalau menelan telur mentah. Seseorang dapat menunjukan alergi
ringan terhadap berbagai jenis makanan, dan gejala timbul bila dua jenis
makanan atau lebih dimakan sekaligus
o Cara mengobati dan mencegah
alergi makanan
Pengobatan terbaik adalah
menghindari makanan yang jelas menimbulkan alergi.Hal ini dapat dilakukan tanpa
mengganggu kualitas gizi. Kalsium yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang,
banyak terdapat dalam susu. Bila susu sapi tidak diberikan kepada anak dengan
alergi, kalsium dapat diberikan dalam bentuk tablet atau susu kacang kedelai.
Seseorang dengan alergi terhadap spora jamur tertentu dianjurkan tidak makan
makanan yang dalam pengolahannya memerlukan jamur yaitu oncom dan tempe.
Penjelasan tentang bahan-bahan yang diperlukan pada pengolahan makanan sangat
berguna bagi orang dengan alergi makanan, misalnya telur untuk pudding, kue,
mayonnaise, permen, es krim, sedang putih telur sering dipulaskan diatas roti,
kue-kue untuk memberikan permukaan yang mengkilat.Vaksin virus, misalnya
influenza, dihasilkan dari biakan kuning telur, sehingga vaksin sendiri masih
mengandung bahan telur dan tidak dapat diberikan kepada orang yang alergi
terhadap telur.
o Lamanya pantang makanan yang
harus dilakukan
Pada alergi makanan, pantangnya
biasanya dilakukan paling sedikit 3-6 bulan.Sesudah itu makanan dapat dicoba
untuk diberikan dalam jumlah sedikit.Jika tidak terjadi apa-apa, makanan
tersebut dapat dimakan sekali.Kadang-kadang alergi menghilang setelah beberapa
tahun dan kemudian timbul lagi.Alergi makanan pada anak sering menghilang bila
anak menjadi besar.Alergi bentuk cepat, sering menetap seumur hidup.Mereka
tidak boleh makan bahan yang mengandung alergen meskipun dalam jumlah yang
sangat sedikit.
o
Menu makanan orang yang memiliki alergi
Seseorang
yang alergi harus menghindari penyebab alergi makanan dengan mengkonsumsi
makanan pengganti yang nilai gizinya tidak kalah bagus. karena makanan penyebab
alergi pada umumnya bergizi tinggi, maka sebaiknya harus dicari makanan
pengganti yang relatif aman yang nilai gizinya tidak kalah bagusnya. Misalnya,
ayam dan telur diganti daging sapi, tahu dan tempe atau mentega diganti
margarin, susu sapi bisa diganti susu kedelai dan sebagainya.
- Faktor resiko alergi makanan
a. Umur
Resiko alergi terhadap jenis
bahan makanan tertentu ternyata tergantung pada umur.Jenis bahan makanan yang
dapat menimbulkan alergi berbeda antara anak dan orang dewasa.Telur merupakan
penyebab alergi makanan terbanyak pada anak-anak, sedangkan merupakan penyebab
terbanyak pada orang dewasa. Pada bayi umur 0-3 bulan susu sapi adalah penyebab
alergi makanan utama, sedangkan makanan penyebab alergi lain seperti telur, ikan dan lain-lain belum
dijumpai. Hal ini mungkin karena jarang bayi usia 0-3 bulan mendapatkan makanan
lain. Alergi susu sapi pada bayi makin berkurang sesuai dengan peningkatan umur
anak, sedangkan yang karena bahan makanan lain makin meningkat
b. Jenis kelamin
Pada penelitian yang dilaporkan
oleh Oehling et al(1991) pada 400
orang anak umur 3-12 tahun didapatkan bahwa 60% penderita alergi makanan adalah
perempuan dan 40% laki-laki.
Hal
ini dapat terjadi karena perempuan sering mengalami gangguan keseimbangan hormonal
yang dapat memicu terjadinya alergi. Biasanya hal ini terjadi saat kehamilan
dan menstruasi sehingga banyak ibu hamil mengeluh batuk lama, gatal-gatal dan
asma yang terjadi terus menerus selama kehamilan. Demikian juga saat mentruasi
seringkali seorang wanita mengeluh sakit kepala, nyeri perut dan sebagainya.
c. Faktor genetik
Alergi dapat diturunkan dari
orang tua atau kakek/nenek pada penderita. Bila ada orang tua menderita alergi
kita harus mewaspadai tanda alergi pada anak sejak dini. Bila ada salah satu
orang tua yang menderita gejala alergi maka dapat menurunkan resiko pada anak
sekitar 20 – 40%, ke dua orang tua alergi resiko meningkat menjadi 40 - 80%.
Sedangkan bila tidak ada riwayat alergi pada kedua orang tua maka resikonya
adalah 5– 15%. Pada kasus terakhir ini bisa saja terjadi bila nenek, kakek atau
saudara dekat orang tuanya mengalami alergi. Bisa saja gejala alergi pada saat
anak timbul, setelah menginjak usia dewasa akan banyak berkurang.
d. Pola makan
Alergi makanan juga dipengaruhi
oleh pola makan.Alergi terhadap ikan banyak dijumpai dinegara-negara
Scandinavia karena penduduknya yang banyak mengkonsumsi ikan.Demikian juga
alergi kacang di USA, kedelai di Jepang dan telur di Spanyol.
e. Jenis makanan awal
Bayi yang sejak lahir disusui
ibunya mempunyai resiko rendah untuk menderita alergi makanan, apalagi bila ibu
memantang bahan makanan yang menyebabkan alergi. Manfaat bila bayi disusui
ibunya dari segi alergi makanan ialah rendahnya bayi terpapar protein asing
maturasi barrier usus lebih cepat, adanya zat anti inflamasi dalam ASI ,
mengurangi infeksi, adanya antibody antiidiotipik yang menginduksi toleransi
daripada sensitisasi. Bila bayi memerlukan formula atau tidak disusui, maka
formula hidrolisat terutama whey hidrolisat dianggap kurang alergenik dibanding
susu kedelai dan susu sapi
- Terapi
a. Menghindari makanan
Terapi alergi makanan adalah
menghindari makanan penyebab. Hal itu kadang sulit untuk dilakukan konsultasi
dengan hal gizi dapat berguna.
b. Medikamentosa
Pada reaksi alergi makanan
ringan hanya diberikan antihistamin dan jika perlu ditambahkan kortikosteroid
pada reaksi sedang. Sedangkan anafilaksis terapi utamanya adalah epinefrin atau
adrenalin.
0 komentar:
Posting Komentar