SISTEM INDERA
SISTEM INDERA PADA MANUSIA
TERDIRI DARI :
INDERA PENDENGAR
Telinga merupakan
sebuah organ yang mampu mendeteksi atau mengenal suara & juga banyak
berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Ada tiga bagian utama dari
telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam.Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah
meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada
telinga dalam akan menerima rangsangan bunyi dan mengirimkannya berupa impuls
ke otak untuk diolah.
Alat pendengaran manusia terdiri atas 3 bagian, yaitu sebagai
berikut :
a. Telinga Luar mempunyai bagian – bagian berupa daun telinga dan
saluran telinga yang dindingnya dapat menghasilkan minyak serumen. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam
liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga.
b.
Telinga Tengah atau ruang timpani. Bagian depan ruang timpani dibatasi oleh
membran timpani, sedangkan bagian dalam dibatasi oleh tingkap oval dan tingkap bulat.
Pada ruang timpani terdapat sebagai berikut.
1.
Selaput
pendengaran atau membran timpani
2.
Tulang-tulang pendengaran yang terdiri atas tulang martil
atau maleus, tulang landasan atau inkus, dan tulang sanggurdi atau stapes. Ketiga tulang tersebut
membentuk rangkaian tulang yang melintang pada telinga tengah dan menyatu
dengan membran timpani. Persatuan antara tulang stapes dengan membranmembentuk membentuk tingkap bulat, yang
menutupi telinga bagian dalam. Dari
tulang-tulang tersebut, getaran diteruskan ke telinga bagian dalam yang disebut
labirin.
3.
Pembuluh Eustachius adalah saluran penghubung antara
ruang telinga dan rongga faring. Adanya pembuluh Eustachius memungkinkan keseimbangan tekanan udara rongga telinga
(telinga tengah dengan udara luar).
c. Telinga Dalam atau Labirin. Dalam labirin
tulang terdapat serambi atau vestibulum, saluran gelung atau kanaliks semisirkularis, dan rumah siput atau koklea. Di dalam koklea inilah terdapat korti
yang merupakan alat pendengaran.
Struktur Koklea
Koklea
merupakan saluran spiral yang menyerupai rumah siput tempat beradanya alat
korti. Koklea ini terbagi atas tiga daerah, yaitu :
1. skala vestibuli terletak
di bagian dorsal
2. skala media terletak
di bagian tengah, dan
3. skala timpani
terletak di bagian ventral
Antara skala yang satu dan yang lain
dipisahkan oleh labirin selaput (membran). Labirin ini terdiri atas tiga
membrane berikut.
1. Membran vestibularis, yang memisahkan
skala vestibule dan skala media
2. Membran tektorial, yang memisahkan skala
media dan skala timpani
3. Membran
basilaris, yang memisahkan skala timpani dan skala vestibul
Organ Keseimbangan
Selain bagian pendengaran, bagian telinga dalam terdapat
Indra Pengatur Keseimbangan atau organ Vestibular. Bagian ini secara struktural
terletak di belakang labirin yang membentuk struktur utrikulus dan sakulus serta tiga saluran
setengah lingkaran atau Saluran Gelung atau semisirkular. Kelima bagian ini
berfungsi mengatur keseimbangan Tubuh dan memiliki sel rambut yang akan
dihubungkan dengan bagian keseimbangan dari saraf Pendengaran.
Fungsi Bagian Telinga
No
|
Bagian Telinga
|
Fungsi
|
1.
|
Daun Telinga
|
Mengumpulkan dan menyalurkan gelombang bunyi
|
2.
|
Saluran Telinga
|
Mengonsentrasikan gelombang suara
|
3.
|
Rambut
|
Menahan dan menjerat kotoran
|
4.
|
Kelenjar Minyak
|
Meminyaki dan menahan kotoran
|
5.
|
Membran Timpani
|
Menangkap getaran bunyi dan menyalurkannya ke
tulang-tulang pendengaran
|
6.
|
Tulang Pendengaran
|
Menghubungkan telinga luar dan telinga dalam
|
7.
|
Rumah siput (koklea)
|
Meneruskan rangsangan getaran bunyi
|
8.
|
Organ korti
|
Meneruskan getaran bunyi ke saraf auditori
|
9.
|
Tiga saluran setengah lingkaran
|
Alat keseimbangan tubuh
|
Mekanisme kerja indra pendengaran sebagai berikut:
Getaran Suara ® Daun
Telinga ® Saluran Telinga ® Membran Timpani ® Maleus ® Inkus ® Stapes ® Koklea ® Organ
Korti ® Sel Saraf Auditori ® Otak
Cara kerja
indera pendengaran
Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar
menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang
dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke
cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan
menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran
tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan
membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran
timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar.
Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput
basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.
basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.
INDERA
PENGECAP
Lidah adalah
kumpulan otot rangka pada bagian
lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai
indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut
membantu dalam tindakan bicara juga membantu membolak balik makanan dalam
mulut.
Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah
yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
Lidah
memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila.
Terdapat tiga jenis papila yaitu:
1. Papil berbentuk benang (papil filiformis) merupakann papil
peraba. Papil ini menyebar di seluruh permukaan lidah.
2. Papil yang dilingkari
saluran (papil sirkumalata). Papil
ini tersusun dalam lengkungan berbentuk huruf V. Terdapat 7-9 buah dekat
pangkal lidah dan merupakan papil pengecap.
3. Papil bentuk martil,
merupakan papil pengecap yang terdapat di tepi lidah
Selain berfungsi pada mekanisme pencernaan atau
pengucapan, lidah manusia memiliki banyak penggunaan lain. Seperti :
a. Mendorong makanan
b. Mengaduk makanan
c. Menbolak-balik makanan
d. Merasakan keras dan lembutnya makanan
e. Melumatkan makanan
Indera
Pengecap manusia hanya mampu mengecap empat rasa, yaitu rasa manis, asin, asam
dan pahit. Rasa tersebut dapat diperoleh dari semua bagian lidah yang
mengandung kuncup pengecap.
Rasa Asam
Rasa Asam disebabkan oleh asam, yakni karena konsentrasi
ion hydrogen dan intensitas sensasi asam ini hampir sebanding dengan logaritma konsentrasi ion hidrogen. Artinya, semakin asam suatu makanan, semakin kuat pula sensasi asam yang
terbentuk.
Rasa Asin
Rasa Asin dihasilkan dari garam yang terionisasi,
terutama karena konsentrasi ion natrium. Kualitas rasanya berbeda-beda antara
garam yang satu dengan yang lain, karena beberapa garam juga menghasilkan
sensasi rasa selain rasa asin. Kation garam, khususnya kation natriu, terutama
berperan membentuk rasa asin, tetapi anion juga ikut berperan walaupun lebih
kecil.
Rasa Manis
Rasa manis tidak dibentuk oleh suatu golongan zat kimia
saja. Beberapa tipe zat kimia yang menyebabkan rasa ini mencakup gula, glikol,
alkohol, aldehid, keton, amida, ester, beberapa asam amino, beberapa protein
kecil, asam sulfonat, asam halogenasi dan garam-garam anorganik dari timah dan
berilium. Perhatikan bahwa kebanyakan zat yang membentuk rasa manis adalah zat
kimia organik. Sungguh sangat menarik bahwa perubahan yang sangat kecil pada
strukutur kimia, seperti penambahan radikal sederhana, seringkali dapat
mengubah zat dari rasa manis menjadi pahit.
Rasa Pahit
Rasa
Pahit, seperti rasa manis, tidak dibentuk hanya oleh satu tipe agen kimia. Di sini sekali lagi, zat
yang memberikan rasa pahit hampir seluruhnya merupakan substansi organik. Dua
golongan substansi tertentu yang cenderung menimbulkan rasa pahit adalah : 1)
substansi organik rantai panjang yang mengandung nitrogen, dan 2)alkaloid. Alkaloid
meliputi banyak obat yang digunakan dalam obat-obatan, seperti kuinin, kafein,
striknin dan nikotin.
Beberapa substansi yang mula-mula
terasa manis juga dapat merubah menjadi pahit sesudahnya. Ini berlaku untuk
sakari, sehingga membuat zat ini tidak disukai oleh beberapa orang.
Rasa Pahit, bila timbuldengan
intensitas yang tinggi, biasanya akan membuat manusia atau hewan membuang
makanan tersebut. Sensasi rasa pahit ini tidak diragukan lagi merupakan fungsi
yang penting, Karena banyak toksik mematikan yang ditemukan dalam tanaman
beracun merupakan alakaloid, dan semua ini dapat menimbulkan rasa yang sangat
pahit biasanya diikuti dengan membuang makanan tersebut.
Namun saat ini banyak peneliti yang
memasukan rasa kelima yaitu
Rasa Umami
Umami adalah kata dalam bahasa Jepang yang berarti “lezat” untuk menyatakan rasa kecap yang
menyenangkan, yang secara kualitatif berbeda dari rasa asam, manis atau pahit.
Umami merupakan rasa yang dominan ditemukan pada makanan yang mengandung
L-glutamat, seperti pada ekstrak daging dan keju lama dan beberapa ahali
fisiologi menganggap rasa ini harus dipisahkan, sehingga menjadi kategori
kelima dari perangsangan pengecapan utama
INDERA PENGLIHATAN
Mata secara anatomis dilindungi oleh wadah
perlindungannya yang disebut tulang orbita. Setiap mata mempunyai perlengkapan
:
·
Suatu lapisan
reseptor
·
Suatu sistem
lensa, untuk memusatkan cahaya pada reseptor
·
Suatu sistem
syaraf untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke otak (nervus opticus)
Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan
saraf mata serta alat tambahan mata yaitu alis, kelopak mata, dan bulu mata. Alat tambahan mata ini
berfungsi melindungi mata dari gangguan lingkungan. Alis mata berfungsi untuk
melindungi mata dari keringat, kelopak mata melindungi mata dari benturan dan
bulu mata melindungi mata dari cahaya yang kuat, debu dan kotoran.
FOTORESEPTOR MATA
·
Sel-sel fotoreseptor di dalam mata terdiri atas dua
jenis, yaitu sel-sel batang dan sel-sel kerucut. Pada manusia, terdapat sekitar
7 juta sel kerucut dan kurang lebih 125 juta sel batang untuk setiap mata.
·
Sel-sel batang merupakan sel-sel yang sangat peka
terhadap cahaya dengan intensitas rendah. Sel-sel batang berperan dalam proses
penglihatan di malam hari atau tempat-tempat gelap untuk menghasilkan ketajaman
pengelihatan yang rendah. Sayangnya, sel-sel batang tidak mampu mendeteksi
warna. Sel-sel ini tersebar di seluruh retina, kecuali di fovea.
·
Di dalam sel-sel batang terdapat pigmen fotosensitif
rodopsin (warna merah muda atau ungu). Rodopsin hanya 1 jenis, sehingga hanya
ada 1 jenis sel batang. Jika rodopsin terpapar atau menyerap cahaya, rodopsin
akan terurai menjadi opsin dan retinal. Sebaliknya, jika tidak ada cahaya atau
gelap, rodopsin akan terbentuk kembali.
·
Perlu diketahui bahwa penguraian rodopsin menjadi opsin
dan retinal jauh lebih cepat ketimbang pembentukannya kembali. Pada saat
rodopsin “menghilang”, sel-sel kerucutlah yang digunakan untuk proses melihat.
Dalam keadaan gelap total, butuh sekitar 30 menit untuk membentuk kembali
rodopsin sehingga kita dapat melihat. Itulah sebabnya kita tidak dapat langsung
melihat dengan jelas ketika beralih dari tempat terang ke tempat yang sangat
gelap.
·
Berbeda dengan sel-sel batang, sel-sel kerucut peka
terhadap intensitas cahaya yang tinggi dan perbedaan panjang gelombang sehingga
berperan dalam proses penglihatan di siang hari atau di tempat-tempat terang.
Sel-sel kerucut menghasilka penglihatan dengan ketajaman yang tinggi. Sel
kerucut hanya terdapat di fovea.
·
Di dalam sel-sel kerucut terdapat pigmen fotosensitif
iodopsin. Berdasarkan bentuknya, iodopsin dibagi 3. Masing-masing peka terhadap
panjang gelombang cahaya yang berbeda. Ketiga
jenis iodopsin tersebut peka terhadap warna merah, miru dan hijau. Karena itu
maka sel-sel kerucut mampu mendeteksi warna.
·
Berdasarkan iodopsin yang
dikandungnya, sel-sel kerucut terbagi atas tiga jenis, yaitu sel kerucut biru,
sel kerucut hijau, dan sel kerucut merah. Nama-nama tersebut berdasarkan warna
cahaya yang diserap oleh sel-sel kerucut. Jika ketiga sel kerucut tersebut
mendapatkan stimulasi yang sama, maka kita akan melihat warna putih.
PROSES MELIHAT
Prinsip kerja proses melihat:
·
1. Cahaya dari objek direfleksikan ke segala arah
·
2. Jumlah cahaya yang masuk
ke mata diatur oleh iris
·
3. Cahaya difokuskan oleh
lensa
·
4. Bayangan dideteksi oleh
retina
Cahaya masuk kedalam mata melalui urutan sebagai berikut:
·
Kornea® Aqueous Humour ®Pupil ® Lensa ®Vitreous Humour ® Retina
Fungsi Bagian Mata
No.
|
Bagian Mata
|
Fungsi
|
1.
|
Sklera
|
Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis.
|
2.
|
Kornea
|
Menerima rangsang cahaya.
|
3.
|
Koroidea
|
Penyedia makanan bagi bagian mata yang lain.
|
4.
|
Iris
|
Melindungi refleksi cahaya dan mengendalikan kerja pupil
|
5.
|
Pupil
|
Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang diperlukan mata
|
6.
|
Lensa
|
Membiaskan dan memfokuskan cahaya agar
bayangan benda tepat jatuh di retina
|
7.
|
Aqueous Humour
|
Cairan encer untuk menjaga bentuk kantong dalam bola mata
|
8.
|
Vitreous Humour
|
Cairan bening dan kental untuk meneruskan rangsang ke bagian mata
|
9.
|
Retina
|
Menerima bayangan dan untuk melihat benda
|
10.
|
Fovea
|
Tempat bayangan jatuh pada daerah retina
|
11.
|
Badan Silia
|
Menyokong lensa dan mensekresikan aqueous
humour
|
12.
|
Bintik Buta
|
Bagian yang tidak peka terhadap cahaya
|
13.
|
Saraf Mata
|
Meneruskan rangsang cahaya ke saraf optic
|
Indera
Pembau
ü
Anatomi Indera Pembau
Hidung
terdiri daripada bahagian eksternal dan internal. Bagian eksternal terdapat
dipermukaanmuka dan terdiri daripada rangka penyokong yang dibentuk oleh tulang
dan rawan. Rangka hidungdiliputi oleh kulit dan permukaan dalamnya dilapisi
oleh membran mukus. Di bawah hidungterdapat dua pembukaan yang disebut lubang
hidung atau nares eksternal. Bahagian internal hidungterdiri daripada kaviti
yang besar di tengkorak terletak atas dari mulut dan di antara dua kavitiorbit.
Bahagian dalam hidung eksternal dan internal dibahagikan kepada bahagian kanan
dan kirioleh pembahagi vertikal yang dikenali sebagai septum hidung. Setiap
kaviti hidung mempunyaiatap, lantai, dinding lateral dan dinding medial (septum
hidung). Kaviti hidung membuka di anteriormelalui lubang hidung. Posterior,
kaviti ini berhubung dengan farinks melalui pembukaan hidunginternal.
Fungsi Hidung
Bulu
hidung di dalam kaviti hidung menapis debu dan mikroorganisma dari udara yang
masuk danlapisan mukus yang memerangkapnya. Bekalan darah yang banyak ke
membran mukus membantumengawal udara yang masuk menjadi hampir sama dengan suhu
badan di samping
Hidung terbagi atas:
§
Hidung bagian luar
Hidung bagian luar berbentuk piramid dengan bagian-bagiannya dari atas ke
bawah adalah sebagai berikut:
-
Pangkal hidung (bridge)
-
Batang hidung (dorsu nasi)
-
Puncak hidung (tip)
-
Ala nasi
-
Kolumela
-
Lubanng hidung (nares anterior)
Hidung bagian luar dibentuk oleh
rangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh kulit.
§
Hidung bagian dalam
Hidung bagian dalam atau
rongga hidung berbentuk terowongan dari depan ke belakang .
§
Sinus paranasalis
Rongga pada tulang berada di
sekitar nasal. Rongga-rongga pad tengkorak berhubungan dengan hidung dan secara
tersu menerus mengeleuarkan lendir yang dialirkan ke hidung.
ü
Cara Kerja Indera Pembau
Indera pembau merupakan salah satu sistem kemoreseptor yang sangat peka.
Indera pembau dibangun oleh jaringan epitel olfaktori dan sel-sel reseptor
olfaktori. Sel olfaktori merupakan
sel-sel saraf yang terdapat di dalam lapisan mukus atau lendir jaringan epitel
rongga hidung bagian atas.
Sel reseptor olfaktori
memiliki rambut-rambut olfaktori yang terbenam pada lapisan mukus.
Rambut-rambut olfaktori merupaan penonjolan dari dendrit, sedangkan ujung yang
lainnya berupa akson membentuk sinapsis dengan sel saraf lain di dalam bulbus
olfaktori (otak). Pada rambut-rambut olfaktori terdapat protein reseptor bau.
Bau bahan kimia yang terhirup
bersama udara (berupa gas) tidak langsung naik ke bubus olfaktori, melainkan
berdifusi di dalam lapisan mukus dan berkaitan dengan reseptor pada dendrit.
Selanjutnya, sel-sel reseptor olfaktori terangsang dan menimbulkan impuls saraf
yang kemudian dikirim oleh saraf olfaktori ke pusat penciuman (otak). Di otak
informasi bau diolah atau diterjemahkan sehingga menimbulkan sensasi bau.
Otak dapat mengingat aroma
tertentu karena tabung olfaktori berhubungan langsung dengan pusat emosi dan
memori di otak.
Reseptor bau molekul-molekul
bau yang memasuki hidung akan merangsang cilia (bulu halus) di sel-sel reseptor
di lagit-langit rongga hidung. Reseptor mengirimkan sinyal via serabut saraf ke
bola olfaktori, yang lalu meneruskan ke otak.
INDERA PERABA
ü
Anatomi Indera Peraba
Kulit ada tiga lapisan utama
§
Lapisan epidermis
Epidermis merupakan bagian
kulit paling luar. Ketebala epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal
berukuran 1mm misalnya pada telapak tangan dan kaki. Bagian yang paling tipis
berukuran 0.1 mm terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut.
Epidermis melekat erat pada dermis
karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar
sel dari plasma yang merembes melalui dinding kapiler. Sel epidermis
dibedakan atas lima lapisan kulit. yaitu :
1.
Lapisan tanduk (stratum corneum)
Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi
semua lapisan yang lainnya. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel
pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna,
dan sangat sedikit mengandung air. Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah
baris keranosit jauh lebih banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk lebih
tebal.lapisan tanduk sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein
yang tidak lrut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia.
Lapisan ini juga disebut dengan lapisan horny , terdiri dari milyaran sel pipih
yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang baru setiap 4 minggu, karena
usia setiap sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai mucul
lapisan yang baru. Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang
hidup. Menjadikan kulit ari memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri ‘self
repairing capacity’. Bertambahnya usia dapat menyebabkan proses keratinasi
berjalan lebih lambat. Akibatnya, lapisan tanduk menjadi lebih kasar, lebih
kering, lebih tebal, timbul bercak-bercak putih karena melanosit lambat bekerja
dan penyebaran melanin tidak lagi merata. Daya elastisitas kulit pada lapisan
ini sangat kecil dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya
penguapan air dari lapisan kulit lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus
dan turgor kulit, tetapi. Lapisan tanduk memiliki daya serap yang cukup
besar.
2.
Lapisan Bening (stratum lucidium)
Biasa disebut dengan lapisn
barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai
penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel
jernih yang kecil-kecil, tipis, dan bersifat transulen sehingga dapat dilewati
sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapk tangan dan
kaki. Proses keratinasi bermula dari lapisan bening.
3.
Lapisan berbutir(stratum granulosum)
Lapisan ini terdiri atas
sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di dalam
protoplasmanya. Berbutir kasa dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling
jelas pada kulit telapak tangan dan kaki.
4.
Lapisan bertaju (stratum spinosum)
Lapisan ini adalah lapisan
malphigi terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan satu sama lain dengan
perantara jimbatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling
berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen
kecil yang tersusun oleh serbut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal,
tersusun menjadi beberapa baris. Bentuk sel berkisar antar bulat ke poligonal,
dan makin ke arah permukaan kulit ukurannya semakin besar. Diantara sel-sel
taju terdapat celah sel halus yang bergunauntuk peredaaran cairan jaringan
ekstrakuler dan pengantar butir-butir melanin . Sel-sel di bagian lapis taju
yang lebih dalam, banyak yang berada pada salah satu tahap mitosis.
5.
Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum
basale)
Lapisan terbawah epidermis,
dibentuk oleh satu baris se lorak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus
terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan
lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang membatasi
epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap
pengaturanfungsi-fungsi vital kulit. di dalam lapisan ini sel-sel epidermis
bertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel epidermis bertambah banyak melalui
mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya
menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening pembuat
pigmen melanin kulit.
§
Lapisan dermis (kulit jangat)
Lapisan dermis atau kulit jangat menjadi tempat ujung saraf perasa,
tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar palit atau
kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah; getah bening, dan otot penegak
rambut. Sel-sel umbi rambut yang
berada di dasar kandung rambut, terus menerus membelah dalam membentuk batang
rambut. Kelenjr palit yang menempel di saluran kandung rambut menghasilkan
minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit jangat
sering disebut kulit sebenarnya dan 95% kulit jangat membentuk ketebalan kulit.
ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan
antara 1-2 mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang
paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Sususan dasar kulit
jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks interfibri yang menyerupai selai dan
sel-sel.
Keberadaan ujung-ujung saraf
perasa dalam kulit jangat memungkinkan membedakan berbagai rangsangan dari
luar. Masing-masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu.
Kelenjar palit yang menempel
di kandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit dan batang
rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang dikelurkan ke
permukaan kulit melalui pori-pori kulit.
Di permukaan kulit, minyak,
dan keringat membentuk lapisan pelindung yang disebut sawar asam atau ‘acid
mantel’. Sawar asam merupakan penghalang alami yang efektif dalam menangkal
jamur, bakteri, dan berbagai jasad renik yang berkembang biak di permukaan
kulit.
Kulit jangat tidak memiliki
kemampuan memperbaiki diri sendiri seperti kulit ari oleh karena itu luka yang
terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat permanen.
Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar, yaitu :
1.
Kelenjar keringat
Kelenjar keringat terdiri dari
fundus (bagian melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara
pada permukaan membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi
dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat di permukaan telapak tangan,
kaki, kening, dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan
membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama
dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi, dan obat-obatan tertentu. Ada
dua jenis kelenjar keringat, yaitu :
-
Kelenjar ekrin. Kelenjar yang terletak di
seluruh kulit.Bentuknya langsing, bergulung-gulung, dan saluran bermuara
langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
-
Kelenjar keringat aporkrin, yang hanya terdapat
di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah sekitar kelamin dan dubur yang
menghasilkan cairan yang agak kental.
2.
Kelenjar palit
Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan
kandungan rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam
kandung rambut (folikel). Folikel
rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan rambut.
Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. terkecuali pada telapak tangan
dan telapak kaki. Kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama
pada bagian muka. Pada umumnya satu helai rambut mempunyai satu kelenjar palit
atau kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit
kepala, kelenjar palit atau kelenjar sebasea menghasilkan minyak untuk melumasi
rambut dan kulit kepala.
3.
Jaringan penyambung (hipodermis)
Lapisa ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh
darah, dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit.
cabang-cabang dari berbagai pembuluh dan saraf menuju lapisan jangat. Jaringan
ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi organ-organ tubuh
bagian dalam, membentuk kontur tubuh, dan sebaga tempat cadangan makanan.
§
Lapisa subkitis
ü
Cara kerja kulit
Jika kita menyentuh benda maka
akan timbul sebuah rangsang. Rangsang tersebut akan diterima oleh reseptor
kulit. kemudian disampaikan ke otak sehingga kita dapat meraba bendaa yang kita
sentuh.
ü
Sel-sel pada epidermis kulit
§
Keratinosit : sel epitel yang membelah, tumbuh
dan bergerak ke atas membentuk lapisan pelindung tubuh.
§
Melanosit : di bagian basal epidermis membentuk
pigmen melanin yang memberi warna gelap pada kulit. Pemaparan kulit terhadap
sinar matahari merangsang pembentukan melanin.
§
Sel Langerhans : pada respon imun
§
Sel merekel: mekanoreseptor
·
Fungsi vitamin A (retinol)
Ini adalah salah satu vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh. Menjaga
kesehatan mata, hidung, mulut, pencernaan, dan sistem pembuangan air seni.
Salah satu fungsinya adalah
-
Mengoptimalkan
perkembangan janin, menghambat sel kanker payudara, meningkatkan kekebalan
tubuh, menghambat proses penuaan dini
Fungsi vitamin D bagi kulit
Vitamin D
menawarkan berbagai manfaat kesehatan, dan vitamin D2 dan D3 adalah bentuk yang
paling menguntungkan vitamin D untuk kesehatan kulit. Vitamin D dapat membantu memperbaiki kerusakan kulit,
mencegah infeksi luka dalam kulit dan meremajakan kulit.
Salah satu yang paling terkenal penggunaan vitamin D untuk kesehatan kulit dalam pengobatan psoriasis. Gejala psoriasis termasuk kulit gatal dan bersisik.
Vitamin D3 sangat kuat mengandung sifat anti-inflamasi, yang efektif untuk luka bakar dan luka kulit. Efek antioksidan vitamin D dapat mencegah kerusakan kulit dan penuaan dini pada kulit.
Salah satu yang paling terkenal penggunaan vitamin D untuk kesehatan kulit dalam pengobatan psoriasis. Gejala psoriasis termasuk kulit gatal dan bersisik.
Vitamin D3 sangat kuat mengandung sifat anti-inflamasi, yang efektif untuk luka bakar dan luka kulit. Efek antioksidan vitamin D dapat mencegah kerusakan kulit dan penuaan dini pada kulit.
Funsi Vitamin E bagi kulit
Vitamin
E atau tokoferol merupakan vitamin antioksidan, vitamin
ini setidaknya mampu meremajakan kesehatan dan kecantikan wanita. Manfaat
Vitamin E untuk wajah mampu mencegah proses oksidasi sel, memperlambat penuaan
dan meningkatkan gizi di samping itu, vitamin ini melindungi kulit dari
sinar UV yang berbahaya. Tokoferol setidaknya banyak di gunakan sebagai
komponen kosmetik modern untuk merawat kulit dan memudarkan penuaan.
Vitamin E atau
tokoferol memiliki sifat yang berguna, sebagai berikut:
merangsang
produksi "Kecantikan dari hormon wanita" - estrogen
mempercepat
penyembuhan luka kecil di kulit
melindungi kulit
dari sinar UV yang berbahaya
menghambat
degenerasi jaringan;
memperlambat
proses penuaan pada kulit
menghilangkan
pengelupasan kulit
menyembuhkan
jerawat
mengurangi
pembengkakan kulit
menghilangkan
bintik-bintik dan bekas luka kecil
TEORI ADAPTASI TERANG DAN TEORI ADAPTASI GELAP
Adaptasi Terang
Adaptasi mata bila berada dalam
keadaan terang, maka mata akan melakukan sebuah mekanisme adaptasi. Dalam
mekanisme adaptasi mata pada keadaan di tempat terang terjadi adaptasi pupil,
iris dan fotokimiawi.
Adaptasi pupil dan iris terjadi
setelah cahaya masuk ke mata. Bila dalam keadaan terang mata akan menerima banyak
cahaya. Oleh karena itu, pupil yang berfungsi sebagai jalan masuknya cahaya ke
mata akan akan melakukan mekanisme untuk mempertahankan kualitas cahaya yang
masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan
menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di
sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inailah terlihat sebagai
bagian yang berwarna pada mata. Setelah pupil dan iris beradaptasi maka
adaptasi selanjutnya yang dilakukan oleh mata pada kondisi cahaya yang sangat
terang adalah adaptasi fotokimiawi. Adaptasi fotokimiawi merupakan adaptasi
yang terjadi pada sel kercut dan sel batang pada retina mata. Bila seseorang
berada di tempat yang sangat terang untuk waktu yang lama, maka banyak sekali
fotokimiawi yang yang terdapat di sel batang dan kerucut menjadi berkurang
karena diubah menjadi retinal dan opsin. Selanjutnya, sebagian besar retinal
dalam sel batang dan kerucut akan diubah menjadi vitamin A. Oleh karena kedua
efek ini, maka konsentrasi bahan kimiawi fotosensitif yang menetap dalam sel
batang dan kerucut akan sangat banyak berkurang, akibatnya sensitivitas mata
terhadap cahaya juga turut berkurang. Keadaan ini disebut adaptasi terang.
2. Adaptasi Gelap
Adaptasi mata karena cahaya
diakibatkan karena lebar pupil yang diatur oleh iris sesuai dengan intensitas
cahaya yang diterima oleh mata. Ditempat yang gelap dimana intensitas cahayanya
kecil maka pupil akan menbesar, agar cahaya dapat lebih banyak masuk kemata.
Ditempat yang sangat terang dimana intensitas cahayanya cukup tinggi atau besar
maka pupil akan mengecil, agar cahaya lebih sedikit masuk kemata , bila cahaya
diarahkan kesalah satu mata pupil akan berkontraksi, kejadian tersebut
dinamakan refleks pupil atau refleks cahaya pupil.
Bila mata terus berada di tempat
gelap dalam waktu yang lama, maka retinal dan opsin yang ada di sel batang dan
kerucut diubah kembali menjadi pigmen yang peka terhadap cahaya. Selanjutnya,
vitamin A diubah kembali menjadi retinal untuk terus menyediakan pigmen peka
cahaya tambahan, dimana batas akhirnya ditentukan oleh jumlah opsin yang ada di
dalam sel batang dan kerucut. Keadaan
ini disebut adaptasi gelap.
0 komentar:
Posting Komentar