1.
A. Pengertian Sistem Endokrin
Sistem Endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang
tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari
kelenjar endokrin dinamakan hormon. Hormon berperan penting untuk mengatur
berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan,
reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.
Sistem endokrin hamper selalu bekerja sama dengan sistem saraf,
namun cara kerjanya dalam mengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari sistem
saraf. Ada dua perbedaaan cara kerja antara kedua sistem tersebut. Kedua
perbedaan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Dibandingkan dengan sistem saraf, sistem
endokrin lebih nanyak bekerja melalui transmisi kimia.
2. Sistem endokrin memperhatikan waktu respons
lebih lambat daripada sistem saraf. Pada sistem saraf, potensial aksi akan
bekerja sempurna hanya dalam waktu 1-5 milidetik, tetapi kerja endokrin melalui
hormon baru akan sempurna dalam waktu yang sangat bervariasi, berkisar antara
beberapa menit hingga beberapa jam. Hormon adrenalin bekerja hanya dalam waktu
singkat, namun hormon pertumbuhan bekerja dalam waktu yang sangat lama. Di
bawah kendali sistem endokrin (menggunakan hormon pertumbuhan), proses
pertumbuhan memerlukan waktu hingga puluhan tahun untuk mencapai tingkat
pertumbuhan yang sempurna.
Dasar dari sistem endokrin adalah hormin dan kelenjar (glandula),
sebagai senyawa kimia perantara, hormon akan memberikan informasi dan instruksi
dari sel satu ke sel lainnya. Banyak hormon yang berbeda-beda masuk ke aliran
darah, tetapi masing-masing tipe hormon tersebut bekerja dan memberikan
pengaruhnya hanya untuk sel tertentu.
1.
B. Sel-sel Penyusun Organ Endokrin
Sel-sel penyusun organ
endokrin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Sel Neusekretori, adalah sel yang berbentuk
seperti sel saraf, tetapi berfungsi sebagai penghasil hormon. Contoh sel
neusekretori ialah sel saraf pada hipotalamus. Sel tersebut memperhatikan fungsi
endokrin sehingga dapat juga disebut sebagai sel neuroendokrin. Sesungguhnya,
semua sel yang dapat menghasilkan sekret disebut sebagai sel sekretori. Oleh
karena itu, sel saraf seperti yang terdapat pada hipotalamus disebut sel
neusekretori.
2. Sel endokrin sejati, disebut juag sel endokrin
kelasik yaitu sel endokrin yang benar-benar berfungsi sebagai penghasil hormon,
tidak memiliki bentuk seperti sel saraf. Kelenjat endokrin sejati melepaskan
hormon yang dihasilkannya secara langsung ke dalam darah (cairan tubuh).
Kelenjar endokrin sejati dapat ditemukan pada hewan yang memepunyai sistem
sirkulasi, baik vertebrata maupun invertebrata. Hewan invertebrata yang sering
menjadi objek studi sistem endokrin yaitu Insekta, Crustaceae, Cephalopoda, dan
Moluska. Kelenjar ensokrin dapat berupa sel tunggal atau berupa organ multisel.
1.
D. Jenis Kelenjar Endokrin
1) Kelenjar Pituitari
Kelenjar pituitari ini dikenal sebagai master of glands (raja dari
semua kelenjar) karena pituitari itu dapat mengkontrol kelenjar endokrin
lainnya. Sekresi hormon dari kelenjar pituitari ini dipengaruhi oleh faktor
emosi dan perubahan iklim. Pituitari dibagi 2 bagian, yaitu anterior dan
posterior.
1. a. Hipofisis anterior:
Hormon Somatotropin(untuk pembelahan sel,pertumbuhan)
Hormon tirotropin(sintesis hormon tiroksin dan pengambilan unsur
yodium)
Hormon Adrenokortikotropin(merangsang kelenjar korteks membentuk
hormon)
Hormon Laktogenik(sekresi ASI)
Hormon Gonadotropin( FSH pada wanita pemasakan folikel, pada pria
pembentukan spermatogonium; LH pada wanita pembentukan korpus luteum,pada pria
merangsang sel interstitial membentuk hormon testosteron)
b. Hipofisis Medula(membentuk hormon pengatur melanosit)
1. c. Hipofisis posterior
Hormon oksitosin(merangsang kontraksi kelahiran)
Hormon Vasopresin( merangsang reabsorpsi air ginjal)
2) Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar
pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di leher. Kelenjar ini berfungsi
untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein dan mengatur
kesensitifan tubuh terhadap hormon lainnya. Kelenjar tiroid dapat distimulasi
dan menjadi lebih besar oleh epoprostenol. Fungsi tiroid diatur oleh hormon
perangsang tiroid (TSH) hipofisis, dibawah kendali hormon pelepas tirotropin
(TRH) hipotalamus melalui sistem umpan balik hipofisis-hipotalamus. Faktor
utama yang mempengaruhi laju sekresi TRH dan TSH adalah kadar hormon tiroid
yang bersirkulasi dan laju metabolik tubuh.
3) Kelenjar Paratiroid
Ada 2 jenis sel dalam kelejar paratiroid, ada
sel utama yang mensekresi hormon paratiroid (PTH) yang berfungsi sebagai
pengendali keseimbangan kalsium dan fosfat dalam tubuh melalui peningkatan
kadar kalsium darah dan penuurunan kadar fosfat darah dan sel oksifilik yang merupakan
tahap perkembangan sel chief.
4)
Adrenalin
5)
Pankreas : Kelenjar ini menghasilkan hormon insulin
6)
Testis : Menghasilkan hormon testosteron
7)
Ovum :Menghasilkan hormon estrogen yang
berfungsi untuk menebalkan dinding rahim dan progesteron yang berfungsi untuk
menjaga ketebalan dinding rahim.
1.
E. Sifat Hormon
Semua hormon umunya memperlihatkan adanya kesamaan sifat. Beberapa
sifat yang umum diperlihatkan oleh hormon ialah sebagai berikut.
1. Hormon Polipeptida biasanya disintesis dalam
bentuk precursor yang belum aktif (disebut sebagai prohormon), contohnya
proinsulin. Prohormon memiliki rantai yang panjang daripada bentuk aktifnya.
2. Sejumlah hormon dapat berfungsi dalam
konsentrasi yang sangat rendah dan sebagian hormon berumur pendek.
3. Beberapa jenis hormon (misalnya adrenalin) dapat
segera beraksi dengan sel sasaran dalam waktu beberapa detik, sedangkan hormon
yang lain (contohnya esterogen dan tiroksin) bereaksi secara lambat dalam waktu
beberapa jam samapai beberapa hari.
4. Pada sel sasaran, hormon akan berkaitan dengan
reseptornya.
1.
Sistem Endokrin Pada Vertebrata
Kelenjar Pituitari
Kelenjar pituitari ini dikenal sebagai master of glands (raja dari
semua kelenjar) karena pituitari itu dapat mengkontrol kelenjar endokrin
lainnya. Sekresi hormon dari kelenjar pituitari ini dipengaruhi oleh faktor
emosi dan perubahan iklim.
a. Hipofisis anterior:
Hormon
Somatotropin(untuk pembelahan sel,pertumbuhan)
Hormon tirotropin(sintesis
hormon tiroksin dan pengambilan unsur yodium)
Hormon
Adrenokortikotropin(merangsang kelenjar korteks membentuk hormon)
Hormon
Laktogenik(sekresi ASI)
Hormon Gonadotropin( FSH pada wanita pemasakan folikel, pada pria
pembentukan spermatogonium; LH pada wanita pembentukan korpus luteum,pada pria
merangsang sel interstitial membentuk hormon testosteron)
b. Hipofisis
Medula(membentuk hormon pengatur melanosit)
1.
c. Hipofisis
posterior
Hormon
oksitosin(merangsang kontraksi kelahiran)
Hormon Vasopresin( merangsang
reabsorpsi air ginjal).
Organ
|
Hormon
|
Fungsi Hormon
|
Rahim dan kelenjar
susu
|
oksitosin
|
Memacu kontraksi rahim
selama melahirkan dan pengeluaran air susu dari kelenjar susu
|
Ginjal
|
Hormon Anti Diuretik
(ADH)
|
Mempertahankan kadar
air dalam darah dengan meningkatkan penyerapan air dari ginjal
|
Kelenjar Tiroid
|
Hormon Pemacu Tiroid
(TSH)
|
Memacu pembentukan dan
pengeluaran hormon tiroid
|
Kelenjar Adrenal
|
Adrenokortikotropik
hormon (ACTH)
|
Memacu pembentukan dan
pengeluaran hormon steroid di korteks adrenal
|
Organ Reproduksi
|
Gonadotropin (LH, FSH)
|
Merangsang
pembentukkan ovum dan sperma aerta sejumlah fungsi reproduktif lainnya
|
Kelenjar susu
|
prolaktin
|
Merangsang pembentukan
pengeluaran hormon steroid air susu setelah melahirkan
|
Tulang dan otot
|
Hormon pertumbuhan
(GH)
|
Merangsang pertumbuhan
badan
|
Organ
|
Hormon
|
Fungsi Hormon
|
Paratiroid
|
Parathormon
|
Meningkatkan kadar
kalsium darah
|
Tiroid
|
Kalsitonin
Tiroksin
|
Menurunkan kadar
kalsium darah
Meningkatkan
metabolisme sel
dan berperan penting
dalam pertumbuhan serta pemasakan sel (tubuh) secara normal
|
Lambung
|
Gastrin
|
Mengatur sekresi asam
lambung
|
Medula adrenal
|
Adrenalin
|
Respons segera
terhadap stress, antara lain meningkatkan kadar gula darah dan curah jantung
|
Korteks adrenal
|
Glukokortikoid
(kortikosteron)
Mineralokortikoid
(aldosteron)
|
Regulasi
metabolisme
Mengatur kadar
elektrolit
|
ovarium
|
Esterogen
progesteron
|
Menginisiasi
proliferasi endometrium
Mempertahankan
ketebalan endometrium
|
Testis
|
Androgen
(testosteron)
|
Mempertahankan
pembentukan sperma,
Dan terlibat dalam
perkembangan ciri seks sekunder
|
Dalam
tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis,
tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan
testis.
a. Hipofisis
Kelenjar
ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam- macam hormon yang
mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut
master gland ( kelenjar induk / kelenjar ibu). Kelenjar hipofisis dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu :
1.
Hipofisis bagian anterior
2.
Hipofisis bagian tengah , Menghasilkan hormon perangsang
melanosit atau Melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak
dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
3.
Hipofisis bagian posterior
b.
Tiroid ( Kelenjar Gon dok )
Tiroid
merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat
daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel
tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Tiroksin
mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang
mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja
keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan
metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini
terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik
dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium
yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam
makanan.
Produksi
tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus
Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat,
denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang
nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid
membesar.
c.
Paratiroid ( Kelenjar Anak Gondok )
Paratiroid
menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang
berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon
ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah
menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah
pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor
paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini
mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak
mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang
mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
d.
Kelenjar Adrenal ( Suprarenal / Anak Ginjal )
Kelenjar
ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal
terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar
(korteks) dan bagian tengah (medula).
Kerusakan
pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addisondengan gejala sebagai
berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah – muntah, terasa
sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya,
produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa
darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus,
melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut
berdiri.
e. Pankreas
Ada
beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai
pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa
dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya
akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan
menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga
menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
f.
Ovarium
Ovarium
merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga
menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai
berikut.
1.
Estrogen , Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf.Pembentukan
estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan
mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin
sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan pria tanpa
melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita
dan kulit menjadi bertambah halus.
2.
Progesteron , Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum.
Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar
dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta
membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan
FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.
g.
Testis
Seperti
halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain
menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi
menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya
suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
0 komentar:
Posting Komentar