MAKALAH SISTEM
SARAF
Disusunoleh :
Anatomi:
Bestari Habi
Fisiologi:
Chika Vionita
LailaFitri
Notulen:
Dyah Dewi Retnoningsih
Mega Tahnia
DIV A
JURUSAN GIZI POLTEKKES JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan 12120
Tahun 2014
SISTEM
SARAF
SISTEM SARAF
Sistem saraf adalah mekanisme yang
memungkinkan tubuh bereaksi terhadap perubahan pada berbagai lingkungan
eksternal dan internal yang senantiasa terjadi.
Sistem saraf tersusun atas :
1)
Sistem saraf
pusat, yang terdiri dari otak, medulla spinalis
2) Sistem saraf perifer, yang terdiri dari saraf spinalis
dan sistem saraf otonom.
Struktural Sistem Saraf
a.
SISTEM
SARAF PUSAT
Sistem
sistem pusat terdiri dari otak (cerebrum,encephalon) dan medulla spinalis.
Seberkas serabut saraf (akson) yang menghubungkan bagian sistem saraf, baik
dekat maupun jauh, disesbut traktus (jaras), dan sekelompok badan sel saraf
dikenal sebagai nukleus. Cairan serebrospinalis (liquor cerebrospinalis) dan
meninges (selaput pembungkus otak dan medulla spinallis : dura meter, piameter
dan arachnoidea meter ) meliputi dan melindung sistem saraf pusat.
b.
SISTEM
SARAH PERIFER
Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain
dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang
menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan efektor.
Secara
fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem
eferen.
a)
Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSP
b)
Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar.
Sistem
eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi :
1. Divisi
somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal dan
pembentukan respons motorik
volunteer pada otot rangka.
2. Divisi
otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada otot polos,
otot jantung dan kelenjar dengan
cara mentransmisi impuls saraf melalui dua jalur
a.
Saraf simpatik berasal dari area toraks dan
lumbal pada medulla spinalis
b.
Saraf
parasimpatik berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis.
C. Sel-Sel Pada Sistem
Saraf
a. Pengertian Neuron
adalah
unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan
sitoplasma.
a) Badan
sel atau perikarion, suatu neuron mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron.
Bagian ini tersusun dari komponen berikut :
1.
Satu nucleus tunggal : nucleolus
yang menanjol dan organel lain seperti konpleks
golgi dan mitochondria, tetapi nucleus
ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi.
2.
Badan nissi, terdiri
dari reticulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas serta berperan dalam
sintesis protein.
3.
Neurofibril yaitu
neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat melalui mikroskop cahaya jika
diberi pewarnaan dengan perak.
b) Dendrit
adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek serta berfungsi
untuk menghantar impuls ke sel tubuh.
c) Akson
adalah suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari
dendrite. Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke
sel lain (sel otot atau kelenjar) atau ke badan sel neuron yang menjadi asal
akson.
b. Klasifikasi Neuron
a)
Fungsi.
1.
Neuron diklasifikasi secara fungsional berdasarkan arah transmisi impulsnya.
2.
Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit,
organ indera atau suatu organ internal
ke SSP.
3.
Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor.
4.
Interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukan seluruhnya dalam SSP.
5.
Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi
ke interneuron lain.
b)
Struktur.
Neuron
diklasifikasi secara structural berdasarkan jumlah prosesusnya.
Neuron
unipolar memiliki satu akson dan dua denderit atau lebih. Sebagian besar neuron
motorik, yang ditemukan dalam otak dan medulla spinalis, masuk dalam golongan
ini.
Neuron
bipolar memiliki satu akson dan satu dendrite. Neuron ini ditemukan pada organ
indera, seperti amta, telinga dan hidung.
Neuron
unipolar kelihatannya memiliki sebuah prosesus tunggal, tetapi neuron ini
sebenarnya
bipolar.
c. Sel Neuroglial.
Biasanya
disebut glia, sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan pada SSP
yang
berfungsi sebagai jaringan ikat.
a) Astrosit
adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus panjang,
sebagian
besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel atau “kakivascular”.
b) Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi
badan selnya kecil dan jumlah prosesusnya
lebih sedikit dan lebih pendek
c)
Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya memiliki peran
fagositik.
d)
Sel ependimal membentuk membran
spitelial yang melapisi rongga serebral dan ronggal medulla spinalis.
d) Kelompok Neuron
a)
Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di dalam SSP.
b)
Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar SSP
dalam saraf perifer.
c)
Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang terletak di luar SSP.
d)
Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf gabungan,saraf ini
mengandung serabut arefen dan eferen yang termielinisasi dan yang tidak
termielinisasi.
e)
Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau medulla spinalis yang
memiliki origo dan tujuan yang sama.
f)
Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-sisi yang berlawanan
pada otak atau medulla spinalis.
SISTEM SARAF PUSAT DAN
SISTEM SARAF PERIFER
A. Otak
a. Perkembangan Otak
Otak
manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi 25%
oksigen
dan menerima 1,5% curah jantung. Bagian cranial pada tabung saraf
membentuk
tiga pembesaran (vesikel) yang berdiferensiasi untuk membentuk otak :
otak
depan, otak tengah dan otak belakang.
•
Otak depan (proensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi : telensefalon
dan diensefalon.
1. Telensefalon merupakan awal hemisfer serebral
atau serebrum dan basal ganglia serta korpus striatum (substansi abu-abu) pada
serebrum.
Ø Serebrum
Cerebrum atau korteks adalah bagian terbesar dari otak manusia. Cerebrum terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus.
Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai
parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah :
- Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada di paling depan dari Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.
- Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
- Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.
- Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.
Ø Basal ganglia
Secara fungsional basal ganglia sangat penting,
minimal untuk mengontrol gerakan tak sadar dan membentuk postur.
2. Diensefalon menjadi thalamus, hipotalamus dan
epitalamus.
3. Thalamus
Thalamus
terutama berkenaan dengan penerimaan impuls sensorik, yang dapat ditafsirkan
pada tingkat subkortikal, atau disalurkan pada daerah sensorik korteks otak,
dengan tujuan mengadakan kegiatan penting mengatur perasaan dan gerakan pada
pusat-pusat tertinggi.
4.
Hipotalamus
Hipotalamus
berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yang melakukan fungsi
vegetatif penting untuk kehidupan, seperti pengaturan frekuensi jantung, tekanan
darah, suhu tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan dan
aktivitas seksual. Hipotalamus juga berperan sebagai pusat otak untuk emosi
seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan dan kemarahan. Hipotalamus memproduksi
hormon yang mengatur pelepasan atau inhibisi hormon kelenjar hipofise sehingga
mempengaruhi keseluruhan sistem endokrin.
5.
Epitalamus
Membentuk langit-langit tipis
ventrikel ketiga. Suatu massa berukuran kecil, badan pineal yang mungkin
memiliki fungsi endokrin, menjulur dari ujung posterior epitalamus.
• Otak tengah (mesensefalon)
terus tumbuh dan pada orang dewasa disebut otak tengah. Merupakan bagian otak
pendek dan terkontriksi yang menghubungkan pons dan serebelum dengan serebrum
dan berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks. Otak tengah, pons dan
medulla oblongata disebut sebagai batang otak
•
Otak belakang (rombensefalon) terbagi menjadi dua
subdivisi : metensefalon dan mielensefalon.
1.
Metensefalon berubah
menjadi batang otak (pons) dan serebelum.
2.
Mielensefalon menjadi
medulla oblongata.
Otak Belakang terdiri
atas tiga bagian,yaitu:
1)
Pons yang
terletak di antara otak tengah bagian atas dan medulla oblongata bagian bawah.
Pons mengandung serabut saraf yang membawa impuls keatas dan kebawah dan
beberapa serabut yang menyatu dengan serebelum.
2)
Medula
oblongata, struktur ini berisi pusat jantung dan pusat pernapasan dan juga
diketahui sebagai pusat vital yang mengontrol jantung dan pernapasan.
3)
Serebelum,
bertanggungjawab terhadap koordinasi aktivitas otot,kontrol tonus otot,dan
upaya mempertahankan postur tubuh. Secara terus-menerus ,serebelum menerima
impuls sensori tentang derajat ketegangan otot, posisi sendi, dan informasi
dari korteks serebri. Serebelum mengirim informasi ke thalamus dan korteks
serebri. Otak tengah, pons, dan medulla memilki beberapa fungsi yang sama dan
secara keseluruhan sering disebutsebagai batang
otak. Area ini juga mengandung nukleus yang berasal dari saraf kranial.
b. Lapisan Pelindung
Otak terdiri dari rangka tulang bagian luar
dan tiga lapisan jaringan ikat yang disebut
meninges. Lapisan meningeal terdiri dari
pia meter, lapisan araknoid dan durameter.
a)
Pia meter adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis, serta melekat erat pada
otak.
b)
Lapisan araknoid terletak di bagian eksternal pia meter dan mengandung sedikit
pembuluh darah. Runga araknoid memisahkan lapisan araknoid dari piameter
dan mengandung cairan
cerebrospinalis, pembuluh darah serta jaringan penghubung serta selaput yang mempertahankan posisi araknoid
terhadap piameter di bawahnya.
c)
Durameter, lapisan terluar adalah
lapisan yang tebal dan terdiri dari dua lapisan.
Lapisan ini biasanya terus bersambungan
tetapi terputus pada beberapa sisi spesifik. Lapisan
periosteal luar pada durameter melekat di permukaan dalam kranium dan berperan sebagai periosteum dalam pada tulang
tengkorak. Lapisan meningeal dalam pada durameter
tertanam sampai ke dalam fisura otak dan terlipat kembali diarahnya untuk membentuk
falks serebrum, falks serebelum, tentorium serebelum dan sela diafragma. Ruang subdural memisahkan durameter dari
araknoid pada regiacranial dan medulla spinalis.
Ruang epidural adalah ruang potensial antara perioteal luar dan lapisan
meningeal dalam pada durameter di regia
medulla spinalis
c. Cairan
Cerebrospinalis
Cairan
serebrospinalis mengelilingi ruang sub araknoid di sekitar otak dan medulla
spinalis.
Cairan ini juga mengisi ventrikel dalam otak. Cairan cerebrospinalis
menyerupai
plasma darah dan cairan interstisial, tetapi tidak mengandung protein.
Cairan
serebrospinalis dihasilkan oleh plesus koroid dan sekresi oleh sel-sel
ependimal
yang
mengitari pembuluh darah serebral dan melapisi kanal sentral medulla spinalis.
Fungsi
cairan cerebrospinalis adalah sebagai bantalan untuk pemeriksaan lunak otak dan
medulla
spinalis, juga berperan sebagai media pertukaran nutrient dan zat buangan
antara
darah dan otak serta medulla spinalis.
d.
Serebrum
Serebrum
tersusun dari dua hemisfer serebral, yang membentuk bagian terbesar otak.
Koterks
serebral terdiri dari 6 lapisan sel dan serabut saraf.
Ventrikel
I dan II (ventrikel lateral) terletak dalam hemisfer serebral.
Korpus
kolosum yang terdiri dari serabut termielinisasi menyatukan kedua hemisfer.
Fisura
dan sulkus. Setiap hemisfer dibagi oleh fisura dan sulkus menjadi 4 lobus
(frontal,
paritetal, oksipital dan temporal) yang dinamakan sesuai tempat tulangnya
berada.
Fisura longitudinal membagi serebrum
menjadi hemisfer kiri dan kanan
1. Fisura
transversal memisahkan hemisfer serebral dari serebelum
2. Sulkus
pusat / fisura Rolando memisahkan lobus frontal dari lobus parietal.
3. Sulkus
lateral / fisura Sylvius memisahkan lobus frontal dan temporal.
4. Sulkus
parieto-oksipital memisahkan lobus parietal dan oksipital.
Girus.
Permukaan hemisfer serebral memiliki semacam konvolusi yang disebut girus.
e. Area Fungsional
Korteks Serebri
a)
Area motorik primer pada korteks.
Area
primer terdapat dalam girus presentral.Disini neuron mengendalikan kontraksivolunteer
otot rangka. Area pramotorik korteks terletak tepat di sisi anterior girus
presentral. Neuron mengendalikan aktivitas motorik yang terlatih dan berulang
seperti mengetik. Area broca terletak di sisi anterior area premotorik pada
tepi bawahnya.
b)
Area sensorik korteks
Terdiri
dari area sensorik primer, area visual primer, area auditori primer. Area
olfaktori
primer
dan area pengecap primer (gustatory).
c)
Area asosiasitraktus serebral
Terdiri
area asosiasi frontal, area asosiasi somatic, area asosiasi visual, area
wicaraWernicke.
d)
Ganglia basal
Adalah
kepulauan substansi abu-abu yang terletak jauh di dalam substansi putih
serebrum.
f)
Diensefalon
Terletak
di antara serebrum dan otak tengah serta tersembunyi di balik hemisfer
serebral,
kecuali
pada sisi basal.
·
TALAMUS Terdiri dari
dua massa oval (lebar 1 ¼ cm dan panjang 3 ¾ cm) substansi
abu-abu
yang sebagian tertutup substansi putih. Masing-masing massa menonjol ke
luar
untuk membentuk sisi dinding ventrikel ketiga.
·
HIPOTALAMUS Terletak di
didi inferior thalamus dan membentuk dasar serta
bagian
bawah sisi dinding ventrikel ketiga.
Hipotalamus
berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yang melakukan
fungsi
vegetatif penting untuk kehidupan, seperti pengaturan frekwensi jantung,
tekanan
darah,
suhu tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan dan aktivitas
seksual.
Hipotalamus
juga berperan sebagai pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri,
kegembiraan
dan kemarahan. Hipotalamus memproduksi hormon yang mengatur
pelepasan
atau inhibisi hormon kelenjar hipofise sehingga mempengaruhi keseluruhan
sistem
endokrin.
·
EPITALAMUS Membentuk
langit-langit tipis ventrikel ketiga. Suatu massa
berukuran
kecil, badan pineal yang mungkin memiliki fungsi endokrin, menjulur
dari
ujung posterior epitalamus.
g)
Sistim Limbik
Terdiri
dari sekelompok struktur dalam serebrum dan diensefalon yang terlibat dalam
aktivitas
emosional dan terutama aktivitas perilaku tak sadar. Girus singulum, girus
hipokampus
dan lobus pitiformis merupakan bagian sistem limbic dalam korteks
serebral.
h)
Otak Tengah
Merupakan
bagian otak pendek dan terkontriksi yang menghubungkan pons dan
serebelum
dengan serebrum dan berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks.
Otak
tengah, pons dan medulla oblongata disebut sebagai batang otak. i. Pons7
Hampir
semuanya terdiri dari substansi putih. Pons menghubungkan medulla yang
panjang
dengan berbagai bagian otak melalui pedunkulus serebral. Pusat respirasi
terletak
dalam pons dan mengatur frekwensi dan kedalaman pernapasan. Nuclei saraf
cranial
V, VI dan VII terletak dalam pons, yang juga menerima informasi dari saraf
cranial
VIII
i)
Serebelum
Terletak
di sisi inferior pons dan merupakan bagian terbesar kedua otak. Terdiri dari
bagian
sentral terkontriksi, vermis dan dua massa lateral, hemisfer serebelar.
Serebelum
bertanggung
jawab untuk mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan otot
dengan
baik. Bagian ini memastikan bahwa gerakan yang dicetuskan di suatu tempat di
SSP
berlangsung dengan halus bukannya mendadak dan tidak terkordinasi. Serebelum
juga
berfungsi untuk mempertahankan postur.
j)
Medulla Oblongata
Panjangnya
sekitar 2,5 cm dan menjulur dari pons sampai medulla spinalis dan terus
memanjang.
Bagian ini berakhir pada area foramen magnum tengkoral. Pusat medulla
adalah
nuclei yang berperan dalam pengendalian fungsi seperti frekwensi jantung,
tekanan
darah, pernapasan, batuk, menelan dan muntah. Nuclei yang merupakan asal
saraf
cranial IX, X, XI dan XII terletak di dalam medulla.
k)
Formasi Retikular
Formasi
retukular atau sistem aktivasi reticular adalah jarring-jaring serabut saraf
dan
badan
sel yang tersebar di keseluruhan bagian medulla oblongata,pons dan otak tengah.
Sistem
ini penting untuk memicu dan mempertahankan kewaspadaan serta kesadaran.
B. Medulla Spinalis
a.
Fungsi Medulla Spinalis
Medulla
spinalis mengendalikan berbagai aktivitas refleks dalam tubuh. Bagian ini
mentransmisi
impuls ke dan dari otak melalui traktus asenden dan desenden.
b.
Struktur Umum
Medulla
spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih. Walaupun diameter
medulla
spinalis bervariasi, diameter struktur ini biasanya sekitar ukuran jari
kelingking.
Panjang
rata-rata 42 cm. Dua pembesaran, pembesaran lumbal dan serviks menandai
sisi
keluar saraf spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai. Tiga puluh satu
pasang
(31) saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina
intervertebral.
c.
Struktur Internal
Terdiri
dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih. Kanal
sentral
berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu bentuknya seperti huruf H.
Batang
atas dan bawah huruf H disebut tanduk atau kolumna dan mengandung badan
sel,
dendrite asosiasi dan neuron eferen serta akson tidak termielinisasi. Tanduk
dorsal 8
adalah
batang vertical atas substansi abu-abu. Tanduk ventral adalah batang vertical
bawah.
Tanduk lateral adalah protrusi di antara tanduk posterior dan anterior pada
area
toraks
dan lumbal sistem saraf perifer. Komisura abu-abu menghubungkan substansi
abu-abu
di sisi kiri dan kanan medulla spinalis. Setiap saraf spinal memiliki satu
radiks
dorsal
dan satu radiks ventral.
d.
Traktus Spinal
Substansi
putih korda yang terdiri dari akson termielinisasi, dibagi menjadi funikulus
anterior,posterior
dan lateral. Dalam funikulus terdapat fasiukulu atau traktus. Traktus
diberi
nama sesuai dengan lokasi, asal dan tujuannya. C. Sistem Saraf Perifer
Sistem
ini terdiri dari jaringan saraf yang berada di bagian luar otak dan medulla
spinalis.
Sistem ini juga mencakup saraf cranial yang berasal dari otak ; saraf spinal,
yang
berasal dari medulla spinalis dan ganglia serta reseptor sensorik yang
berhubungan.
1.
SISTEM SARAF PERIFER
Sistem
saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini
terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla
spinalis dengan reseptor dan efektor.
Secara
fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem
eferen.
a)
Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSP
b)
Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar.
Sistem
eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi :
3. Divisi
somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal dan
pembentukan
respons motorik volunteer pada otot rangka.
4. Divisi
otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada otot polos,
otot jantung dan kelenjar dengan
cara mentransmisi impuls saraf melalui dua jalur
c.
Saraf simpatik berasal dari area toraks dan
lumbal pada medulla spinalis
d.
Saraf
parasimpatik berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis.
a. Saraf Kranial
12
pasang saraf cranial muncul dari berbagai bagian batang otak. Beberapa saraf
cranial
hanya
tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagaian besar tersusun dari serabut
sensorik
dan serabut motorik.
1.
SARAF OLFAKTORIUS ( CN I )
Merupakan
saraf sensorik. Saraf ini berasal dari epithelium olfaktori mukosa nasal.
Berkas
serabut sensorik mengarah ke bulbus olfaktori dan menjalar melalui traktus
olfaktori
sampai ke ujung lobus temporal (girus olfaktori), tempat persepsi indera
penciuman
berada.
2.
SARAF OPTIK ( CN II )
Merupakan
saraf sensorik. Impuls dari batang dan kerucut retina di bawa ke badan sel
akson
yang membentuk saraf optic. Setiap saraf optic keluar dari bola mata pada
bintik
buta
dan masuk ke rongga cranial melaui foramen optic. Seluruh serabut memanjang
saat
traktus optic, bersinapsis pada sisi lateral nuclei genikulasi thalamus dan
menonjol
ke
atas sampai ke area visual lobus oksipital untuk persepsi indera penglihatan.
3.
SARAF OKULOMOTORIUS ( CN III )
Merupakan
saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron
motorik
berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh otot bola mata
(kecuali
otot oblik superior dan rektus lateral), ke otot yang membuka kelopak mata dan
ke
otot polos tertentu pada mata. Serabut sensorik membawa informasi indera otot
(kesadaran
perioperatif) dari otot mata yang terinervasi ke otak.
4.
SARAF TRAKLEAR ( CN IV )
Adalah
saraf gabungan , tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik dan merupakan
saraf
terkecil dalam saraf cranial. 9
Neuron
motorik berasal dari langit-langit otak tengah dan membawa impuls ke otot
oblik
superior bola mata. Serabut sensorik dari spindle otot menyampaikan informasi
indera
otot dari otot oblik superior ke otak.
5.
SARAF TRIGEMINAL ( CN V )
Saraf
cranial terbesar, merupakan saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari
saraf
sensorik.
Bagian ini membentuk saraf sensorik utama pada wajah dan rongga nasal serta
rongga
oral.
Neuron
motorik berasal dari pons dan menginervasi otot mastikasi kecuali otot
buksinator.
Badan
sel neuron sensorik terletak dalam ganglia trigeminal. Serabut ini bercabang ke
arah
distal menjadi 3 divisi :
1. Cabang
optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola mata, kelenjar air mata,
sisi hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta kepala.
2. Cabang
maksilar membawa informasi dari kulit wajah, rongga oral (gigi atas, gusi dan bibir) dan palatum.
3. Cabang
mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir, kulit rahang dan area
temporal kulit kepala.
6.
SARAF ABDUSEN ( CN VI )
Merupakan
saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron
motorik
berasal dari sebuah nucleus pada pons yang menginervasi otot rektus lateral
mata.
Serabut sensorik membawa pesan proprioseptif dari otot rektus lateral ke pons.
7.
SARAF FASIAL ( CN VII )
Merupakan
saraf gabungan. Meuron motorik terletak dalam nuclei pons. Neuron ini
menginervasi
otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar saliva.
Neuron
sensorik membawa informasi dari reseptor pengecap pada dua pertiga bagian
anterior
lidah.
8.
SARAF VESTIBULOKOKLEARIS ( CN VIII )
Hanya
terdiri dari saraf sensorik dan memiliki dua divisi.
Cabang
koklear atau auditori menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera
pendengaran
dalam organ korti telinga dalam ke nuclei koklear pada medulla, ke
kolikuli
inferior, ke bagian medial nuclei genikulasi pada thalamus dan kemudian ke
area
auditori pada lobus temporal.
Cabang
vestibular membawa informasi yang berkaitan dengan ekuilibrium dan orientasi
kepala
terhadap ruang yang diterima dari reseptor sensorik pada telinga dalam.
9.
SARAF GLOSOFARINGEAL ( CN IX )
Merupakan
saraf gabungan. Neuron motorik berawal dari medulla dan menginervasi
otot
untuk wicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid. Neuron sensorik membawa
informasi
yang berkaitan dengan rasa dari sepertiga bagian posterior lidah dan sensasi
umum
dari faring dan laring ; neuron ini juga membawa informasi mengenai tekanan
darah
dari reseptor sensorik dalam pembuluh darah tertentu.
10.
SARAF VAGUS ( CN X )
Merupakan
saraf gabungan. Neuron motorik berasal dari dalam medulla dan menginervasi
hampir semua organ toraks dan abdomen. Neuron sensorik membawainformasi dari
faring, laring, trakea, esophagus, jantung dan visera abdomen ke medulla dan
pons.
11.
SARAF AKSESORI SPINAL ( CN XI )
Merupakan
saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut motorik.Neuron
motorik berasal dari dua area : bagian cranial berawal dari medulla dan
menginervasi otot volunteer faring dan laring, bagian spinal muncul dari
medulla spinalis serviks dan menginervasi otot trapezius dan
sternokleidomastoideus. Neuron sensorik membawa informasi dari otot yang sama
yang terinervasi oleh saraf motorik ; misalnya otot laring, faring, trapezius
dan otot sternokleidomastoid.
12.
SARAF HIPOGLOSAL ( CN XII )
Termasuk
saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik.Neuron motorik
berawal dari medulla dan mensuplai otot lidah. Neuron sensorik membawa informasi
dari spindel otot di lidah.
b. Saraf Spinal
31
pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal (posterior) dan
ventral (anterior). Pada bagian distal radiks dorsal ganglion, dua radiks
bergabung membentuk satu saraf spinal. Semua saraf tersebut adalah saraf
gabungan (motorik dan sensorik),membawa informasi ke korda melalui neuron
aferen dan meninggalkan korda melalui neuron eferen. Saraf spinal diberi nama
dan angka sesuai dengan regia kolumna bertebra tempatmunculnya saraf tersebut.
1. Saraf
serviks ; 8 pasang, C1 – C8.
2. Saraf toraks ; 12 pasang, T1 – T12.
3. Saraf lumbal ; 5 pasang, L1 – L5.
4. Saraf sacral ; 5 pasang, S1 – S5.
5. Saraf koksigis, 1 pasang. 11
Setelah
saraf spinal meninggalkan korda melalui foramen intervertebral,saraf kemudian
bercabang menjadi empat divisi yaitu : cabang meningeal, ramus dorsal, cabang
ventral dan cabang viseral.
Pleksus
adalah jarring-jaring serabut saraf yang terbentuk dari ramus ventral seluruh
saraf
spinal, kecuali TI dan TII yang merupakan awal saraf interkostal.
c. Sistem Saraf Otonom
SSO
merupakan sistem motorik eferen visceral. Sistem ini menginervasi jantung;
seluruh
otot polos, seperti pada pembuluh darah dan visera serta kelenjar-kelenjar. SSO
tidak
memiliki input volunteer ; walaupun demikian, sistem ini dikendalikan oleh
pusat
dalam
hipotalamus, medulla dan korteks serebral serta pusat tambahan pada formasi
reticular
batang otak.
Serabut
aferen sensorik (visera) menyampaikan sensasi nyeri atau rasa kenyang dan
pesan-pesan
yang berkaitan dengan frekwensi jantung, tekanan darah dan pernapasan,
yang
di bawa ke SSP di sepanjang jalur yang sama dengan jalur serabut saraf motorik
viseral
pada SSO.
Divisi
SSO memiliki 2 divisi yaitu divisi simpatis dan divisi parasimpatis. Sebagian
besar
organ yang diinervasi oleh SSO menerima inervasi ganda dari saraf yang berasal
dari
kedua divisi. Divisi simpatis dan parasimpatis pada SSO secara anatomis berbeda
dan
perannya antagonis.
DIVISI
SIMPATIS / TORAKOLUMBAL
Memiliki
satu neuron preganglionik pendek dan stu neuron postganglionic panjang.
Badan
sel neuron preganglionik terletak pada tanduk lateral substansi abu-abu dalam
segemen
toraks dan lumbal bagian atas medulla spinalis.
DIVISI
PARA SIMPATIS / KRANIOSAKRAL
Memiliki
neuron preganglionik panjang yang menjulur mendekati organ yang
terinervasi
dan memiliki serabut postganglionic pendek. Badan sel neuron terletak
dalam
nuclei batang otak dan keluar melalui CN III, VII, IX, X, dan saraf XI, juga
dalam
substansi abu-abu lateral pada segmen sacral kedua, ketiga dan keempat medulla
spinalis
dan keluar melalui radiks ventral.
NEUROTRANSMITER
SSO
Asetilkolin
dilepas oleh serabut preganglionik simpatis dan serabut preganglionik
parasimpatis
yang disebut serabut kolinergik.
Norepinefrin
dilepas oleh serabut post ganglionik simpatis, yang disebut serabut
adrenergic.
Norepinefrin dan substansi yang berkaitan, epinefrin juga dilepas oleh
medulla
adrenal.
0 komentar:
Posting Komentar