RSS

Cairan Tubuh - DIV-1A - GIZI




CAIRAN TUBUH
ANATOMI          : DYAH AYU KIRANA
                                MEGA ERNALIA
FISIOLOGI         : DYAH DEWI RETNONINGSIH
  MEGA TAHNIA
NOTULEN          : AFIYFAH DIHARJO
                                GHABY ARDELIA PUTRI

      Pengertian
            Cairan tubuh adalah air beserta unsur-unsur didalamnya  yang diperlukan untuk kesehatan sel. Cairan ini sebagian berada di luar sel (ekstraselular) dan yang sebagian lagi berada di dalam sel (intraselular).
Fungsi cairan tubuh :
1.      Mengatur suhu tubuh. Bila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik.
2.      Melancarkan peredaran darah. Jika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh pada kinerja otak dan jantung.
3.      Membuang racun dan sisa makanan. Tersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan pernafasan.
4.      Menjaga kesehatan kulit. Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh.
5.      Membantu proses pencernaan. Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancar, sehingga            feses pun keluar dengan lancar.
6.      Membantu proses pernafasan. Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah dalam bekerja memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa karbondioksida keluar tubuh. Hal ini dapat dilihat apabila kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat cairan berupa embun dari nafas yang dihembuskan pada kaca.
7.      Sendi dan otot. Cairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot tubuh akan mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air dengan cukup selama beraktivitas untuk meminimalisir resiko kejang otot dan kelelahan
8.      Pemulihan penyakit. Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang memadai berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang.
9.      Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel.
10.  Mengeluarkan buangan-buangan sel
11.  Membentuk dalam metabolisme sel
12.  Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
13.  Mempemudah eliminasi
14.  Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM)

·         Pembagian Cairan
1.      Cairan intraseluler (CIS)
Cairan intraseluler merupakan 50 persen berat tubuh terletak di dalam sel dan mengandung elektrolit, kalium, fosfat, dan bahan makanan seperti glukosa dan asam amino. Kerja enzim sel adalah konstan, yaitu memecah dan membangun kembali sebagaimana dalam semua metablisme, untuk mempertahankan keseimbangan
            Fungsi : Cairan intrasel berfungsi sebagai medium atau tempat terjadinya reaksi kimia dalam tubuh, contoh: metabolisme enzim
2.      Cairan ekstraseluler (CES)
Cairan ekstraseluler atau cairan interstisiil membentuk 30 persen cairan tubuh (kira-kira 12 liter). Air ini merupakan medium, yaitu berada ditengah-tengah sel hidup. Sel menerima garam, nutrisi, dan oksigen, lalu melepaskan semua hasil buangannya ke dalam cairan itu juga
            Fungsi : Cairan ekstraseluler berfungsi sebagai medium untuk transportasi substansi kimia antara sel satu dengan sel yang lain. Contoh medium: air
Cairan ekstraseluler (CES) dibagi menjadi:
1.      Cairan interstisial (CIT): cairan disekitar sel (20% cairan ekstra seluler)
2.      Cairan intravaskuler (CIV) : cairan dalam pembuluh darah (80% cairan ektraseluler)
3.      Cairan transeluler (CTS) : cairan yang terkandung di dalam rongga khusus dari tubuh (jumlah kecil, sering diabaikan)

·         Perbedaan Cairan Ekstraseluler  Dan Intraseluler
Cairan ekstraseluler
Cairan intraseluler
Cairan ekstraseluler mengandung ion natrium, klorida, dan bikarbonat dalam jumlah besar, serta zat gizi untuk sel, seperti oksigen, glukosa, asam lemak, asam amino. Cairan ekstraseluler juga mengandung karbon dioksida, yang ditranspor dari sel ke paru-paru untuk diekskresikan, dan produk sel lain yang ditranspor ke ginjal untuk diekskresikan.
Cairan intraseluler berbeda dengan cairan ektraseluler, khususnya sel mengandung ion kalium, magnesium, dan fosfat dalam jumlah besar sebagai ganti ion natrium dan klorida yang ditemukan dalam cairan ektraseluler. Mekanisme khusus untuk transport ion-ion melalui membran sel mempertahankan perbedaan ini.

      Komposisi Cairan Tubuh
Total Cairan Tubuh                 : 50-70%
      Cairan intrasellular         : 40%
      Cairan ekstrasellular      : 20%
o   Cairan intravascular : 5%
o   Cairan extravascular : 15% (lymph, interstitial, bone fluid, fluid or body cavities)

·         Komposisi Ion dalam Cairan Tubuh

Cairan yang bersirkulasi diseluruh tubuh didalam ruang cairan intrasel dan ekstrasel mengandung:
Ø  Elektrolit: merupakan sebuah unsur atau senyawa, jika melebur atau larut didalam air atau pelarut lain, akan pecah menjadi ion dan mampu membawa muatan listrik. Elektrolit yang memilki muatan positif disebut kation, sedangkan yang bermuatan negative adalah anion. Namun jumlah total anion dan kation didalam kompartement cairan harus sama
·         Mineral merupakan unsur semua jaringan dan cairan tubuh serta penting dalam memertahankan proses fisiologis. Mineral juga bekerja sebagai katalis dan respon saraf, kontrasi otot, dan metabolisme zat gizi yang terdapat dalam makanan. Mineral juga mengatur keseimbangan elektrolit dan produksi hormone serta menguatkan struktur tulang. Contoh mineral zat besi dan zink.
Ø  Sel merupakan unit fungsional dasar dari semua jaringan hidup. Contoh sel yang berada didalam cairan tubuh adalah sel darah merah dan sel darah putih.

·         Tekanan Hidrostatik
vTekanan hidrostatik, adalah daya yang dikeluarkan oleh cairan yang ditekan terhadap dinding.
vDi kapiler, tekanan hidrostatik sama dengan tekanan darah kapiler.
vTekanan hidrostatik dalam sel disebut tekanan turgor.
vTekanan turgor penting bagi sel karena dapat menyebabkan sel dan jaringan yang disusunnya menjadi kaku.
          Adapun peranan dari tekanan hidrostatik, antara lain : Perpindahan cairan diantara kapiler dan cairan interstisial. Pada ujung arteri kapiler tekanan hidrostatik darah (mendorong cairan keluar) melebihi tekanan osmotik koloid (menahan cairan tetap di dalam) sehingga mengakibatkan perpindahan dari bagian intravaskuler ke interstisial. Pada ujung vena kapiler, cairan berpindah dari ruang interstisial ke ruang intravaskuler karena tekanan osmotik koloid melebihi tekan hidrostatik. Proses ini melepaskan O2 dan nutrisi ke sel, mengangkut CO2 dan produk sisa

   Tekanan Osmotik
Tekanan Osmotik merupakan tekanan yang hanya ditimbulkan oleh zat-zat yang tidak dapat melalui pori-pori suatu membran semi permiabel atau besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis.
          Adapun peranan dari tekanan osmotik, yaitu : Perpindahan air antara CES dan CIS  ditentukan oleh kekuatan osmotik. NaCl pada CES dan Kalium pada CIS adalah zat terlarut nonpenetratif, yang berperan dalam menentukan konsentrasi air pada kedua sisi membran (Beberapa ion Na+ bocor masuk ke dalam sel dan ion K+ bocor ke luar sel, tapi pompa Na-K mengembalikan ke bagian yang seharusnya shg disebut memiliki efek nonpenetratif.


·         Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Hidrostatik dan Tekanan Osmotik
Ø  Membran
Ø  Proses transpor
Ø  Konsentrasi cairan tubuh
·         Peranan Tekanan Osmotik Dikehidupan Sehari-hari
1.      Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah.
2.      Pengawetan Makanan. Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan.
3. Membasmi Lintah. Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya.
4. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman. Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di         sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.
5. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik. Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan        yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut.Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

   Pertukaran Cairan Tubuh
      Pergerakan Cairan tubuh, Cairan tubuh tidak statis, Cairan dan elektrolit berpindah dari satu kompartemen kekompartemen lain untuk memfasilitasi proses proses yang terjadi didalam tubuh, seperti oksigenasi jaringan, respon terhadap penyakit, keseimbangan asam basa, dan respon terhadap terapi obat. Cairan tubuh dan elektrolit berpindah melalui difusi, osmosis, transportasi aktif, atau filtrasi. Perpindahan tersebut bergantung pada permeabilitas membrane sel atau kemampuan membrane untuk ditembus cairan dan elektrolit.
      DIFUSI: Suatu proses ketika materi padat, partikel, seperti gula didalam cairan, berpindah dari daerah berkonsentrasi tinggi kekonsentrasi rendah, sehingga distribusi partikel didalam cairan menjadi merata atau partikel akan melewati membrane sel yang permeabe terhadap subtansi tersebut.
      OSMOSIS: Perpindahan pelarut murni, seperti air, melalui membran semipermeabel yang berpindah dari larutan yang memiliki konsentrasi solute rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi solute tinggi. Kecepatan osmosis tergantung pada konsentrasi solute di dalam larutan, suhu larutan, muatan listrik solute, dan perbedaan antara tekanan osmosis yang dikeluarkan oleh larutan.
      FILTRASI : Suatu proses perpindahan air dan substansi yang dapat larut secara bersamaan sebagai respon terhadap adanya tekanan cairan. Proses ini bersifat aktif di dalam bantalan kapiler. Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang di hasilkan oleh suatu likuid di dalam sebuah ruangan.
      TRANSPOR AKTIF : Merupakan suatu mekanisme mengenai sel-sel yang mengabsorbsi glukosa dan substansi-substansi lain untuk melakukan aktivitas metabolic. memerlukan aktivitas metabolic dan pengeluaran energi untuk menggerakan berbagai materi guna menebus membrane sel. Hal ini memungkinkan sel menerima molekul yang lebih besar dari sel tersebut, selain itu sel dapat menerima atau memindahkan molekul dari daerah berkonsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Contoh transport aktif adalah pompa natrium dan kalium.

·        Homeostasis
Homeostasis adalah suatu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem tubuh bekerja dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi semua kebutuhan dari tubuh.
Sebagai contoh sederhana dari homeostasis, seperti paru-paru menyediakan oksigen kecairan ekstraseluler untuk mengganti secara terus-menerus oksigen yang digunakan sel, ginjal mempertahankan konsentrasi ion yang konstan, dan usus menyediakan zat gizi. Stres berat atau lama dapat menyebabkan ketidakseimbangan parah kondisi keseimbangan ini. Hal ini dapat menyebabkan tidak hanya tekanan psikologis tetapi juga gangguan psikosomatis.
Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu sistem endokrin dan syaraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh manusia. Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui empat cara yaitu :
1.      Self regulation
Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.
2.      Cara kompensasi
Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh. Sebagai contoh, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi          dingin, maka pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu badan.
3.      Cara umpan balik negative
Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan abnormal tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.
4.      Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis.
Sebagai contoh apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh. Homeostasis psikologis berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat. Contoh homeostasis psikologis adalah mekanisme pertahanan diri seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul

·        Proses Fisiologi Dasar
Transpor Pasif
          Transpor pasif adalah pergerakan molekul melalui membran permeabel tanpa mengeluarkan energi kimia. Difusi, osmosis, dan difusi difasilitasi adalah contoh dari transpor pasif yang bisa dilihat aksinya di berbagai lingkungan di seluruh tubuh
Transpor pasif dibedakan menjadi :
1.      Difusi
2.      Difusi dipermudah atau difasilitasi
3.      Osmosis

Ø  Difusi
ü  Difusi → proses perpindahan molekul zat/ gas dari konsentrasi ↑ ke konsentrasi ↓.
ü  Bersifat larut dlm lemak/lipid → menembus lipid bilayer
ü  Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak
ü  Membran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H
Ø  Difusi dipermudah atau difasilitasi
ü  zat yang dapat melalui membran plasma yang melibatkan protein pembawa/protein transporter.
ü  Seperti: asam amino,glukosa dan beberapa garam mineral
ü  Protein pembawa untuk glukosa banyak ditemukan pada:
§  sel-sel rangka,
§  otot jantung,
§  sel-sel lemak dan sel-sel hati,karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energi.

Ø  Osmosis
proses perpindahan molekul zat pelarut, dari larutan yg konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yg konsentrasi zat pelarutnya  rendah.
ü  Hipertonis : larutan yang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi di luar sel dibandingkan dengan larutan di dalam sel
ü  Isotonis: larutan yang konsentrasinya sama dengan  larutan di dalam sel
ü  Hipotonis: larutan yang konsentrasi zat terlarutnya diluar sel lebih rendah dari pada di dalam sel


Transpor Aktif
          Transpor aktif adalah pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
          Proses transpor aktif dibagi menjadi dua, yaitu Eksositosis dan Endositosis.
Ø  Eksositosis adalah proses pengeluaran zat dari dalam sel. Proses ini juga tergolong transpor aktif karena melawan kadar gradien (dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi) dan memerlukan energi sel.
Contoh eksositosis adalah proses pengeluaran zat dari dalam sel - sel kelenjar pada peristiwa sekresi. Selain itu, pada Vakuola yg berisi makro molekul yg akan dikeluarkan, berfusi dg membran plasma, selanjutnya isi vakuola akan dikeluarkan dari sel.

Ø  Endositosis adalah proses pemasukan zat ke dalam sel. Proses ini tergolong transpor aktif karena melawan kadar gradien (darikonsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi) dan memerlukan energi sel. Mekanisme mengangkut bahan dari CES ke dalam sel dengan cara membungkus bahan tersebut, dengan cara melekukan membran ke dalam sel. Endositosis terbagi dua, yaitu :
a)      Fagositosis (pemasukan zat padat)
b)      Pinositosis(permasukan zat cair).
          Contoh endositosis adalah sel darah putih yang memakan bakteri penyakit.
a.       Fagositosis
      materi yang dimasukkan ke dalam sel berupa partikel
      vakuola yang terbentuk berukuran < 250 nm.
      Vakuola yang terbentuk dinamakan fagosom.

b.      Pinositosis
      materi yang masuk berupa larutan
      vakuola endositik  berukuran kecil ( < 150 nm )
      Vakuola yang terbentuk dinamakan pinosom.

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar