SISTEM
KEHAMILAN
Semua orang pasti akan menikah dan
memiliki pasangan, kemudian setelah itu mereka akan menginginkan keturunan dari
pernikahan tersebut. Salah satu cara agar mendapatkan keturunan adalah
terjadinya proses kehamilan pada wanita yang sudah menikah tadi. Awalnya memang
jelas sekali sepasang suami istri harus melakukan hubungan intim terlebih
dahulu sebelum pada akhirnya sang istri mengalami masa hamil selama kurang
lebih 9 bulan lamanya. Hampir seluruh wanita pasti akan mengalami dan merasakan
kehamilan, karena pada dasarnya seorang wanita juga selalu mengharapkan
menimang sang buah hatinya.
Namun lepas
dari semua itu apakah Anda tahu pasti bagaimana proses kehamilan itu sehingga
bisa terjadi ? Jika belum tahu kali ini ada sedikit tulisan yang akan membahas
hal tersebut hingga tuntas.
Proses
terjadinya kehamilan bukanlah hal yang mudah untuk dijelaskan pun dipahami
terlebih bagi mereka yang awam terhadap dunia medis. Secara sederhana,
kehamilan bisa diartikan sebagai kondisi dimana terdapat janin di dalam tubuh
wanita sebagai akibat dari aktifitas seksual dengan pasangannya. Defenisi
tersebut tentu terlalu sederhana jika kita menilik dari aspek biologis sebab
kehamilan merupakan peristiwa yang kompleks. Jadi, bagaimana dunia medis memanda
proses terjadinya kehamilan itu sendiri?
Secara umum,
proses terjadinya kehamilan dibagi ke
dalam dua fase yakni proses sebelum embrio terbentuk dan proses setelah embrio
terbentuk. Dalam fase sebelum embrio belum terbentuk, terdapat dua tahapan
yakni:
1.
Fase Uterus yang dibagi lagi ke dalam 3 fase yakni
fase proliferasi, fase sakresi, fase menstruasi.
1.
Fase Proliferasi
Fase
proliferasi sering kali disebut fase estrogenik. Hal ini disebabkan pada fase
ini prosesnya dikendalikan oleh hormon estrogen. Fase ini mulai terjadi pada
hari kelima hingga hari keempat belas dari siklus menstruasi. Setelah haid
terjadi bagian hipofisis anterior akan mensekresikan Follicle Stimulating
Hormone (FSH). FSH memengaruhi proses pertumbuhan dan pemasakan ovum dan
folikel graaf memacu pembentukan hormon estrogen. Hormon estrogen kemudian
memengaruhi uterus untuk membangun endometrium sehingga rahim mengalami
penebalan hingga 5 – 7 cm. Dengan dihasilkannya estrogen, pengeluaran FSH akan
dihambat, sedangkan LH dirangsang untuk diproduksi. Dengan pecahnya folikel
graaf, ovum akan dilepaskan keluar dan terjadilah ovulasi. Proses ini terjadi
pada hari ke-14 setelah siklus menstruasi.
2.
Fase Sekresi
Fase ini
sering kali disebut fase progesteronik karena dipengaruhi oleh hormon
progesteron. Fase sekresi berlangsung pada hari ke-14 sampai ke-28. Pada fase
ini folikel graaf yang pecah pada saat terjadi ovulasi berubah menjadi korpus
rubrum. Dengan adanya LH yang memengaruhi, korpus rubrum berubah menjadi korpus
luteum atau disebut juga badan kuning. Korpus luteum ini selanjutnya
menghasilkan hormon progesteron.
Sewaktu
berlangsungnya fase sekresi, endometrium mengalami penebalan, arteri-arteri
mengalami pembesaran, dan tumbuhnya kelenjar endometrium. Jika tidak terjadi
kehamilan, korpus luteum akan mengalami degenerasi yang menyebabkan
berkurangnya kadar hormon progesteron dan estrogen atau bahkan tidak ada sama
sekali.
3.
Fase Menstruasi
Fase ini
dimulai dari saat meluruhnya endometrium yang ditandai dengan keluarnya darah
dan berakhir pada hari keempat sampai keenam. Pada fase ini hormon estrogen dan
progesteron sudah tidak dihasilkan lagi. Dengan tidak diproduksinya estrogen
dan progesteron maka akan terjadi degenerasi endometrium. Darah haid yang
mengandung mukus dan sel-sel epitel, kemudian dikeluarkan dari rongga uterus
menuju vagina.
2.
Fase Ovarium yang juga dibagi ke dalam 3 bagian yang
saling terkoneksi yakni fase folikularis, fase ovulasi, dan fase luteal.
1. Fase
Folikularis
Adalah rentang antara hari pertama
haid terakhir dengan terjadinya ovulasi. Dipicu oleh hipotalamus, kelenjar
hipofisis melepaskan FSH – Follicle Stimulating Hormone yang
menstimulasi proses pematangan sekitar 20 folikel primer dalam ovarium.
Diantara sejumlah folikel primer tersebut hanya satu yang berhasil menjadi
matang dan mengalami proses ovulasi, sementara folikel primer lain akan mati.
Pada siklus haid 28 hari , fase
Folikuler ini berlangsung kurang lebih selama 10 hari. Pertumbuhan folikel primer akan memicu proses penebalan
endometrium dalam rangka persiapan untuk implantasi hasil konsepsi bila terjadi
proses kehamilan
2. Fase ovulasi
Adalah pelepasan sel
telur yang matang melalui permukaan ovarium. Kejadian ini terjadi pada
pertengahan siklus, sekitar 14 hari sebelum datangnya haid yang berikutnya
Selama fase
folikuler, proses pematangan menyebabkan meningkatnya kadar estrogen.
Hipotalamus dapat mengenali peningkatan kadar estrogen tersebut memberi respon
dengan melepaskan GnRH – Gonadotropin Releasing Hormon. GnRH selanjutnya
memicu hipofisis untuk mengeluarkan LH – Luteinizing Hormon dan FSH
lebih lanjut.
Dalam waktu
2 hari, proses ovulasi terjadi akibat dipicu oleh tingginya kadar LH. Setelah
dilepaskan , sel telur berjalan didalam Tuba Falopii menuju rongga rahim. Usia
sel telur hanya sekitar 24 jam dan bila sepanjang perjalannya didalam Tuba
Falopii tidak bertemu sperma dan terjadi konsepsi maka dia akan segera mati.
3. Fase luteal
Saat ovulasi, sel telur
keluar dari folikel dan sisa folikel masih berada didalam permukaan ovarium.
Selama 2 minggu terjadi perubahan sutruktur sisa folikel tersebut menjadi
CORPUS LUTEUM yang menghasilkan hormon PROGESTERON seiring dengan masih
diproduksinya etsrogen dalam julah kecil.Secara bersama sama, kombinasi
estrogen dan progesteron tersebut mempertahankan ketebalan endometrium untuk
menanti datangnya hasil konsepsi yang akan ber implantasi. Corpus luteum
memerlukan adanya implantasi sel telur yang telah dibuahi ( blastosis ) dan
hormon yang terkait ( antara lain hCG – human chorionic gonadotropin ) untuk
terus menghasilkan progesteron dan mempertahankan ketebalan endometrium. Bila tidak
terjadi konsepsi, corpus luteum akan mati dan kejadian itu berlangsung sekitar
hari ke 22 pada siklus haid 28 hari. Penurunan kadar progesteron menyebabkan
luruhnya endometrium dan kejadian ini disebut sebagai HAID – menstruasi. Siklus
berlangsung ulang untuk periode berikutnya.
Proses kehamilan jelas sekali
diawali dengan adanya hubungan suami istri oleh setiap pasangan. Jika seorang
wanita tidak melakukan hubungan suami istri sudah bisa dipastikan bahwa wanita
tersebut tidak akan mungkin bisa hamil secara normal. Proses hubungan suami
istri tadi berawal dari sel sperma yang masuk menuju rahim wanita dan bertemu
dengan sel telur. Ketika sudah bertemu maka akan menghasilkan pembuahan dan
nantinya tumbuh janin di dalam rahim para calon ibu. Kedua sel yang bertemu
tadi harus sama-sama sudah matang, baik sel telur maupun sel sperma. Karena
kedua sel yang matang bisa memperbesar terjadinya proses kehamilan yang
positif.
Proses
Terjadinya kehamilan. Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan
seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan). Kehamilan
terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan
membuahi sel telur yang telah matang. seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan
air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung
sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini
terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga
rahim,
saling berebut untuk mencapai sel telur matang
yang ada pada saluran tuba di seberang rahim.Pada saat ovulasi, lapisan lendir
di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah
menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba
falopii yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba
falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel
telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur,
atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah
pembuahan.Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel
telur dan bersatu dengan inti sel telur.Bagian ekor yang merupakan alat gerak
sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami
pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh
satu sperma.
Inti sel telur yang sudah dibuahi akan mengalami
pembelahan menjadi dua bagian setelah 30 jam. 20 jam kemudian inti sel telur
ini akan kembali membelah menjadi empat bagian. Tiga sampai empat hari setelah pembuahan, sel akan sampai di bagian
uterus.Dalam jangka waktu satu minggu setelah perubahan, akan dihasilkan suatu
massa sel yang berbentuk ola sebesar pentol jarum, yang disebut (blastocyt).
Dalam proses selanjutnya, yaitu sekitar 5 hari berikutnya, blastosis akan
menempel dan terimplantasi kedalam endometrium.
Selama dua hingga empat minggu pertam perkembangan,
blastosis medapatkan nutrien dari endometrium. Pada masa perkembangan ini, akan
berbentuk plasenta. Plasenta
merupakan organ berbentuk cakram yang mengandung pembuluh darah maternal (ibu)
dan embrio. Melewati plasenta inilah, embrio akan mendapatkan nutrisi dari
maternal. Melalui lasenta ini juga terjadi pertukaran gas-gas respirasi dan
pembuangan limbah metabolisme embrio. Darah dari embrio mengalir ke plasenta
melalui arteri tali pusar dan kembali melalui vena pusat dan melewati hati
embrio.
Tanda
mungkin kehamilan :
Tanda hegar : Hipertrofi ishmus mengakibatkan
ishmus menjadi panjang dan lunak , tanda ini timbul pada UK minggu ke 8
Tanda chadwick : Dimana vagina dan vulva menjadi merah
agak kebiruan tanda ini timbul pada UK minggu ke 8
Tanda piskaseck : Uterus menjadi besar ke salah satu
jurusan, ini timbul pada UK minggu ke 12 – 14
Braxton – Hiks : Bila uterus dirangsang akan
menimbulkan sebuah kontraksi
Suhu basal : Sesusdah ovulasi 37,2 – 37,8 ° C
Tanda pasti
kehamilan :
Terasa gerakan janin : Pada primi UK 18 minggu , sedangkan
pada multi 16 minggu
Teraba bagian janin : Dengan menggunakan palpasi leopold
Adanya DJJ : Menggunakan fetal doppler pada UK 12
minggu
Kebutuhan
dasar pada ibu hamil :
1. Oksigen :
A. Meningkat 25% - 30%
B. Pernafasan menjadi dangkal
C. Perlu udara bersih dan hindari polusi
2. Hygiene
kehamilan :
A. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan ibu
B. Kelelahan harus dicegah yaitu di selingi istirahat
yang baik
C. Kebersihan badan mengurangi infeksi, karena koto
banyak mengandung kuman
D. Pakaian wanita hamil tidak boleh menekan badan
E. BAB pada ibu hamil mungkin terjadi obstipasi karena
kurang gerak
3. Nutrisi
|
Tidak
hamil
|
Hamil
|
Kalori
|
2500
|
2500
|
Protein ( g )
|
60
|
85
|
Calsium ( g )
|
0,8
|
1,5
|
Ferrum ( mg )
|
12
|
15
|
Vit A
|
5000
|
6000
|
Vit B ( mg )
|
1,5
|
1,8
|
Vit C ( mg )
|
70
|
100
|
Riboflavin ( mg )
|
2,2
|
2,5
|
Vit D ( mg )
|
+
|
400 – 800
|
As nikotin ( SI )
|
15
|
18
|
Perhitungan Masa Subur Wanita
Masa subur wanita atau perempuan
dapat dihitung. Bagaimana cara menghitungnya? Untuk mencegah kehamilan dapat dilakukan
dengan berbagai hal. Kali ini akan dibahas untuk mengetahui masa subur wanita
yang paling akurat sehingga Anda dapat menggunakannya sebagai pedoman. Mulai
dengan minum pil KB, memasang alat kontrasepsi, sterilisasi pria (vasektomi),
sterilisasi wanita (tubektomi), hingga cara-cara sederhana seperti sistem
kalender. Ketepatan sistem kalender hanya 60% sampai 70% sehingga bisa meleset.
Sistem kalender untuk menhitung
masa subur wanita:
Masa
subur         = Hari
terakhir haid menstruasi + 13
Masa
subur         = Masa
subur -3 dan masa subur +3
Contoh : apabila mens terakhir
tanggal 10 maka untuk masa suburnya jatuh tanggal 23, sedangkan tanggal 20
adalah masa prasubur awal dan tanggal 26 masa prasubur akhir tanggal 26.
Untuk menentukan masa prasubur
lebih tepat, sebaiknya melakukan pencatatan 6 siklus haid terakhir.
Anda perlu berhati-hati apabila
sedang berhubungan intim suami istri ketika masa subur istri tanpa alat
kontrasepsi atau teknik KB lainnya yang dapat mencegah kehamilan. Sebaiknya
Anda konsultasikan dengan ahli kandungan seperti dokter dan bidan untuk
menentukan metode pencegahan kehamilan yang tepat
Sistem kalender hanya untuk
menentukan masa subur seorang wanita yang teratur mens 28 sampai 35 hari.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi rutinitas keluarnya sel telur adalah rokok
dan gizi.
Tambahan :
- Anda dapat menggunakan sistem
perhitungan kalender yang lain untuk menentukan waktu masa subur 14 hari dengan
jeda masing-masing 2 hari di awal dan di akhir.
- Untuk mengetahui masa subur
wanita dapat menggunakan metode lain yaitu menggunakan alat tes masa subur yang
dijual bebas dengan menggunakan media air seni, tingkat ketepatannya 90% sampai
95%.
- Cara lain yang dapat digunakan
yaitu dengan mengecek kekentalan leher rahim dengan jari. Untuk mengeceknya
kekentalan cairan lendir yaitu dengan meletakan lendir antara jari telunjuk dan
ibu jari. Setelah direkatkan keduanya kemudian buat jarak 2 sampai 3 cm.
apabila lendirnya putus maka tidak subur dan kalau lendirnya tidak putus
berarti subur. Ketepatan dengan cara ini sekitar 60% sampai 70% saja. Perlu
diingat juga bahwa kualitas dan jumlah lender bervariasi pada perempuan satu
dengan yang lain dan termasuk dengan siklus itu sendiri. Apabila Anda merasa
kesulitan mendeteksi lender dari luar, bisa Anda ketahui setelah berolahraga
atau buang air besar.
Wanita yang masa haidnya tidak
teratur (siklus kurang dari 28 hari), masa suburnya dapat diperhitungkan dari
jadwal menstruasi yang akan datang. Biasanya untuk sel telur akan keluar pada
14 atau 16 hari sebelum haid yang berikut. Contohnya yaitu pada tanggal 18
Agustus perkiraan menstruasi datang. Perkiraan tanggal 2 dan 4 agustus (18-14
hari mundur = 4 Agustus, dan 18-16 hari mundur = 2 Agustus) sel telur akan
keluar. Berarti perkiraan masa suburnya akan datang tanggal 31 juli (2 Agustus
– 3 hari sebelum) sampai 7 Agustus (4 Agustus + 3 hari sesudah).
Diperlukan data siklus minimal 6
bulan sampai setahun apabila siklus haid sama sekali tidak teratur. Rumus Ogino
Knouss dapat digunakan untuk menghitungnya. Dengan rumus ini akan dicari siklus
yang paling pendek berapa hari dan siklus paling panjang berapa hari. Masa
siklus terpendeknya yaitu -18 dan siklus panjangnya -11.
Anda dapat melihat ilustrasi
berikut ini, untuk siklus terpanjang 40 hari dan siklus terpendek 28 hari.
Perhitungannya, 40-11= 29 dan 28-18= 10. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa
masa suburnya hari ke 10 dihitung sejak menstruasi pertama sampai hari ke-29.
Dari perhitungan tadi masa suburnya menjadi lebih panjang, namun untuk
kepastiannya tidak dapat diperkirakan yang paling mendekati. Penyebabnya adalah
masa menstruasi yang tidak teratur dan kacau sehingga sulit untuk
mengetahuinya, kapan persisnya perkiraan keluarnya sel telur.
Periksakan ke dokter apabila
Anda mempunyai siklus menstruasi yang kacau untuk mengetahui apa penyebab dan
cara mengobatinya. Dan akhirnya, Anda akan bisa mengetahui masa suburnya.
PERTANYAAN TENTANG SISTEM KEHAMILAN :
1.
Saat wanita hamil apakah boleh berhubungan intim atau
tidak ? Jelaskan !
2.
Bagaimana proses terjadinya bayi kemabar ?
3.
Pada masa kehamilan berapa ASI mulai diproduksi ?
4.
Setelah keguguran kapan sel telur dapat dibuahi
kembali ?
5.
Pada usia kehamilan berapa jenis kelamin bayi dapat
diketahui ?
JAWABAN
1.
Menurut ahli
andrologi dan seksologi, Prof. Dr. Dr Wimpie Pangkahila, hubungan seksual
selama hamil tetap boleh dilakukan, tapi pada tiga bulan pertama kehamilan,
sebaiknya frekuensi hubungan seksual tak dilakukan sesering biasanya, pasalnya
jika hubungan seksual dipaksakan pada masa 3 bulan pertama usia kehamilan
dikhawatirkan bisa terjadi keguguran spontan, dan juga hati hati pada 3 bulan
menjelang waktu melahirkan.
Kekejangan
otot rahim? Pada saat wanita mencapai orgasme, terjadi kekejangan otot seluruh
tubuh, termasuk otot rahim, kekejangan otot rahim yang terlalu kuat ini yang
membuat terjadinya keguguran
2.
Proses : Karena pada masa pembuahan sebuah
sel telur matang dibuahi oleh
sebuah sperma yang membentuk zygote, kemudian zygote ini akan membelah yang menyebabkan
terjadinya bayi kembar.
Kembar siam
: Jika pembelahan zygote ini
terjadi saat awal pembuahan ( 1-3 hari
setelah pembuahan ) maka setiap embrio biasanya akan memiliki kantong ketuban yang
berbeda, dan 1 plasenta tetapi bila
pembelahan terjadi setelah 14 hari maka kemungkinan kembar akan terjadi join /
menempel bersama pada bagian tubuhnya atau pembelahan
yang tidak sempurna yang disebut kembar
siam.
3.
Asi mulai diproduksi pada minggu ke-16 masa kehamilan,
pada masa ini hormon prolaktin sudah mulai aktif bekerja.
4.
Secara medis, seorang wanita dapat kembali mengandung
setelah mengalami menstruasi pertamanya paska keguguran, yang biasanya
berlangsung setelah 4-6 minggu. Dengan memeriksakan bentuk rahim apakah sudah kembali
pada ukuran yang normal.
5.
Tergantung pada pertumbuhan janin si Ibu, umumnya
jenis kelamin dapat diketahui melalui pemeriksaan USG setelah usia 20 minggu (
5 bulan ).
0 komentar:
Posting Komentar