A. Pengertian Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah sistem organ yang
berfungsi memindahkan zat ke sel dan dari sel. Sistem ini membantu stabilisasi
suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Sistem peredaran darah terbagi
menjadi dua, yaitu sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah
tertutup. Sistem peredaran darah merupakan bagian dari kinerja jantung dan
jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler). Sistem ini menjamin kelangsungan
hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh serta
mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
Pertama, darah
mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbondioksida dalam arah yang
berlawanan (lihat respirasi).
Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal dari pencernaan seperti lemak,
gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk
mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit atau
produk limbah (seperti urea atau asam urat)
yang dihasilkan kemudian dibawa ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar),serta mendistribusikan
darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem
pembekuan dalam tubuh.
a.
Sistem Peredaran Darah Terbuka
Sistem
peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah ke seluruh tubuh
(jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Terkadang, darah secara
langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh darah. Dalam sistem
peredaran darah terbuka, antara darah dan cairan intersisial (cairan yang mengisi ruang antarsel) tidak dapat
dibedakan karena mereka tercampur. Hal ini merupakan karakteristik dari hewan
Arthropoda, seperti Pada Daphnia dan
belalang.
Plasma darah Pada
Daphia dan Crustacea umumnya tak berwarna dan mengandug sel ameboid dengan
sel darah (korpuskula) yang bebas dalam plasma terlarut suatu pigmen yang
disebut hemosianin (pigmen respirasi). Hemosianin berguna untuk mengedarkan oksigen
ke jaringan lainnya. Sistem peredaran darah terbuka terdiri dari jantung
sebagai pusat peredaran darah, sejumlah rongga yang disebut sinus, dan beberapa
arteri. Jantung berbentuk sadel atau tabung dibungkus oleh membran
(Perikandrium). Jantung terletak di bagian tengah belakang dada dengan dinding
otot yang tebal. Saluran arteri yang berasal dari jantung memiliki katup-katup
(valvula) untuk mencegah darah masuk kembali ke jantung.
Jenis-jenis Arteri adalah sebagai berikut:
1.
Arteri Optalmik (mata)
Arteri Optalmik terletak
di median dorsal di atas lambung dan keluar menuju bagian muka (kemudian ke
bawah bercabang-cabang menjadi dua).
2.
Dua Arteri Antenna
Arteri
ini bersebelahan dengan arteri optalmik menuju ke bagian muka, kemudian
bercabang-cabang ke bawah. Arteri ini memberi darah ke daerah lambung, antena
alat ekskresi, otot, dan jaringan kepala lainnya.
3.
Dua saluran arteri hati
Saluran
arteri ini meninggalkan jantung menuju kelenjar pencernaan dan berada di bawah
arteri antena.
4.
Saluran arteri Dorso Abdominalis
Saluran
arteri Dorso Abdominalis menuju
posterior dan berfungsi memberi darah ke dorsal ataupun abdomen. Darah yang
berasal dari arteri masuk ke rongga jaringan yang disebut sinus. Dari sinus,
darah masuk ke jantung melalui tiga katup (ostium) dan dipompa dengan kontraksi
otot sampai di kapiler seluruh tubuh.
Peredaran
darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh –
pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah terutup, darah diedarkan melewati
arteri dan kembali ke jantung melewati vena. Contoh, cacing tanah (Lumbricus terrestris). Sistem peredaran
darah pada cacing tanah terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan
jantung sebagai pusat peredaran.
Darah
cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah cacing tanah
berwarna merah disebabkan oleh adanva hemoglobin yang larut dalam plasma darah.
Jantung
dan saluran darah cacing tanah memiliki katup sehingga darah tidak mengalir
kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung.
Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral
kemudlian ke seluruh tubuh.
Pertukaran
gas terjadi di jaringan-jaringan tubuh, yaitu dari seluruh tubuh, darah menuju
bagian dorsal tubuh dan dari bagian
dorsal tubuh darah kembali ke jantung.
B. Jenis-Jenis
Pembuluh Darah
1. Pembuluh Nadi
Gambar Pembuluh nadi
Sistem
sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utama sistem
sirkulasi adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta
mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua
penyebab utama kematian adalah infark miokardium dan stroke pada sistem
pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.
Pembuluh nadi atau
arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi
ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju
jantung.
Penggambaran
Sistem
pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi. Tekanan darah
biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat
jantung mengembang, darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah saat jantung berkontraksi dan
darah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur dengan tensimeter atau sfigmomanometer.
Gambar
Dinding Pembuluh Nadi
Anatomi dinding pembuluh nadi
Lapisan
terluar disebut tunika adventitia yang
tersusun dari jaringan penyambung. Di
lapisan selanjutnya terdapat tunika
media yang tersusun atas otot
polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah tunika
intima yang tersusun atas sel
endothelial. Darah mengalir di dalam
pada lumen.
Beberapa
jenis pembuluh nadi pada tubuh yaitu :
1.
Arteri Pulmonaris
Pembuluh arteri pulmonaris
membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru.
2.
Arteri Sitemik
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh
kapiler, di mana zat nutrisi dan gas
ditukarkan.
3.
Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar
dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
4.
Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi
terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
5.
Pembuluh kapiler
Pembuluh kapiler bukanlah pembuluh
nadi sesungguhnya. Namun, pada pembuluh kapiler terjadi pertukaran zat yang
menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang
menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang
terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik terdiri atas cabang-cabang,
dan ukuran cabang-cabang pembuluh semakin jauh dari jantung semakin kecil.
Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
2. Pembuluh
Balik
Gambar Pembuluh Balik
Pembuluh darah
balik pada manusia
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh
yang membawa darah menuju jantung. Darah yang dibawa banyak mengandung karbon dioksida. Pembuluh balik umumnya terletak di dekat permukaan tubuh dan tampak
kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastic
sehingga jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa.
Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar
darah tetap mengalir satu arah, sehingga aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika
vena terluka, darah tidak dapat memancar tetapi hanya merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara
menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi
kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung
melalui vena paru-paru. Pembuluh vena membawa darah
yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung
karbon dioksida kecuali vena pulmonalis.
Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh balik
adalah varises.
3.
Pembuluh
Kapiler
Pembuluh darah Kapiler (dari bahsa Latin = Capillaris)
adalah pembuluh darah terkecil yang terdapat dalam tubuh. Pembuluh darah
kapiler mempunyai diameter 5-10 mikrometer, menghubungkan arteriola dan venula,
dan memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrient dan
zat kimia sampah antara darah dan jaringan di sekitarnya.
Darah mengalir dari jantung menuju arteri, yang
bercabang dan menyempit ke arteriola, kemudian bercabang lagi menjadi kapiler.
Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena
yang berfungsi untuk mengembalikan darah ke jantung.
Dinding-dinding kapiler adalah endotel selapis tipis,
sehingga gas dan molekul seperti oksigen, air, protein, dan lemak dapat
mengalir melewatinya dan dipengaruhi oleh gradient osmotic dan hidrostatik.
Pembuluh kapiler bukanlah pembuluh nadi
sesungguhnya. Pada pembuluh kapiler, terjadi pertukaran zat yang menjadi fungsi
utama sistem sirkulasi darah. Pembuluh kapiler merupakan pembuluh yang
menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi
dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh.
Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
C. Paru-Paru
Dalam istilah kedokteran, paru-paru sering disebut
dengan Pulmo (bahsa latin aitu pulmones). Paru-paru adalah organ pada sistem
pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran darah
(sirkulasi) vertebrata yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar
oksigen dari udara dengankarbon dioksida dari darah. Proses pertukaran ini
disebut dengan pernapasan eksternal atau bernapas. Selain itu, paru-paru juga
mempunyai fungsi nonrespirasi.
D.
Jantung
Jantung
|
Gambar penampang melintang jantung manusia
|
Jantung
(bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga. Rongga organ berotot yang memompa darah pada pembuluh darah oleh kontraksi
berirama yang berulang. Istilah kardiak berhubungan dengan jantung, berasal dari kata Yunani yaitu cardia (jantung). Jantung adalah salah satu
organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Permukaan Jantung
Ukuran
jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan anak kecil. Jantung mempunyai satu otot tunggal yang terdiri
dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga thoracic, di balik
tulang dada/sternum. Struktur jantung
berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.
Jantung
hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium yang menempel
pada diafragma.
Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya
lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh
yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.
Jantung
dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung
yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah
(terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding
pemisah di antara sebelah kiri dan kanan serambi (atrium) & bilik (ventrikel).
Struktur Internal Jantung
Secara
internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian,
dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah
tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding
jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga yaitu, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.
Dinding
serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan
gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas, khususnya di aorta. Aorta berfungsi untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Dua pasang rongga
(bilik dan serambi bersamaan) di masing-masing belahan jantung disambungkan
oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di
antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup berdaun dua.
Cara Kerja Jantung
Pada
saat
jantung berdenyut,
setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (diastol). Selanjutnya jantung
berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (sistol). Kedua
serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah
yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari
seluruh tubuh mengalir melalui dua vena terbesar (vena kava) menuju ke dalam
ventrikel kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke
dalam ventrikel kanan.
Darah
dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup
pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru.
Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat
kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen
dan melepaskan karbondioksida selanjutnya dialirkan.
Darah
yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri.
Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri
disebut sirkulasi pulmoner.
Darah
dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya akan
memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri
terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh,
kecuali paru-paru
E. Gangguan
Sistem Peredaran Darah
1.
Varises
Varises
merupakan suatu pelebaran pembelik balik (vena) yang sering terjadi pada bagian
bawah tubuh seperti betis yang menyebabkan sirkulasi darah tidak lancer.
Akibatnya, vena tampak berkelok-kelor berwarna biru. Hal ini terjadi karena
katup-katup pada vena menjadi lemah sehingga aliran darah ke jantung terhambat
dan beban vena menjadi berat. Penyebab varises dapat terjadi karena faktor
bawaan sejak lahir, sering berdiri, kehamilan, dan tumor. Vena bagian dalam
jarang terkena varises karena dilindungi oleh otot tulang. Gejalanya,
pegal-pegal, panas dan lelah pada tungkai. Varises juga dapat terjadi pada anus
yang disebut ambeien atau wasir (haemorhoid).
2.
Hipertensi
Hipertensi
atau darah tinggi terjadi jika tekanan darah sistole dan diastole diatas
normal, yaitu sistole lebih besar dari 140 mmHg atau tekanan diastole lebih
besar dari 99 mmHg. Padahal, tekanan darah yang ideal adalah tekanan sistole
120 mmHg dan tekanan diastole 80 mmHg. Penyebab hipertensi adalah penyakit
ginjal, banyak merokok, kegemukan, gangguan dalam transport garam dan hormone,
serta faktor keturunan.
Hipertensi
dapat menyebabkan jantung harus bekerja keras sehingga otot-ototnya menebal,
beban terhadap arteri semakin besar sehingga mudah pecah. Jika arteri yang
menuju otak pecah, dapat menimbulkan stroke. Hipertensi ditandai dengan badan
lemah, pusing, napas pendek, dan palpitasi jantung.
3.
Hipotensi
Hipotensi atau tekanan darah rendah merupakan suatu keadaan
yang ditandai dengan tekanan sistole dan diastolenya dibawah ukuran norma
(<90/70 mmHg). Tekanan darah rendah ditandai dengan gejala mudah pusing
ketika bangun tidur, badan cepat lelah atau lesu, tangan dan kaki terasa
dingin, mata berkunang-kunang terutama stelah jongkok lalu berdiri, atau
pingsan. Hipotensi dapat disebabkan oleh pendarahan, diare yang disertai
muntah, kekurangan mineral dalam makanan, atau mengkonsumsi obat penurun
tekanan darah scecara berlebihan.
4.
Gangguan jantung
Gangguan
jantung disebabkan oleh beberapa hal yaitu gangguan peredaran darah koroner,
akibatnya aliran darah ke jantung berkurang. Gejalanya adalah rasa nyeri di
daerah dada lalu menjalar ke lengan sebelah kiri. Rasa nyeri berkurang bila
diistirahatkan. Penyebab lainnya adalah pengendapan kolesterol dalam pembuluh
darah, yang dapat membentuk bongkahan kolesterol yang menghalangi aliran darah.
5.
Gagal jantung
Gagal
jantung adalah kondisi menurunya kekuatan kontraksi jantung sehingga terjadi
gangguan pada volume predaran darah ke seluruh
tubuh,. Gejalanya berupa cepat lelah, sesak nafas, bengkak pada kaki
(oedema) dan pembengkakan pada paru-paru dan jantung akibat tertimbunnya darah
pada organ-organ tubuh tersebut.
6.
Anemia
Anemia
(kurang darah) merupakan keadaan yang kekurangan entrosit terutama unsur
hemoglobin di dalam tubuh. Gejala anemia yaitu muka pucat, cepat lelah, sakit
kepala, timbul bintik hitam pada mata, jantung berdebar, dan denyut nadi
meningkat.
7.
Leukemia
Leukemia
adalah pertumbuhan leukosit yang abnormal pada jaringan yang memproduksi sel
darah putih. Penyebabnya antara lain terpapar sinar radioaktif, virus, zat
kimia beracun dan kerentanan bawaan pada keluarga tertentu. Gejalanya dapat
berupa anemia, berkurangnya trombosit sehingga menjadi pucat, lesu, kulit mudah
memar jika terbentur, pendarahan hidung, berat badan turun, sering demam dan
berkeringan dimalam hari.
Leukemia
atau kanker darah merupakan suatu keadaan berupa kelebihan produksi leukosit.
Leukemia disebabkan oleh keadaan sumsum tulang atau jaringan limfa yang
abnormal, sehingga produksi leukosit berlipat ganda.
8.
Polisetemia
Polisetemia
merupakan keadaan kelebihan produksi entrosit dalam tubuh seseorang. Darah
menjadi kental, sehingga memperlambat aliran darah di dalam pembuluh atau
membentuk gumpalan didalam darah. Gumpalan tersebut menyebabkan
ganggren/kematian jaringan jika terjadi pada jantung, sehingga dapat
menyebabkan kematian. Gejalanya yaitu sakit kepala dan pusing.
9.
Hemofilia
Hemofilia
merupakan penyakit keturunan dengan gejala pendarahan yang sulit
dihentikan. Pendarahan berasal dari
pembuluh besar.
10.
Trombositopenia
Gangguan
ini ditandai dengan trombosit dalam sistem peredaran darah sedikit.
Penderitanya cenderung mengalami pendarahan seperti hemophilia. Bedanya,
pendarahan pada trombositopenia berasal dari kapiler-kapiler kecil. Akibatnya,
timbul bintik-bintik pendarahan di seluruh jaringan tubuh. Kulit penderita
menampakkan bercak-bercak kecil berwarna ungu, sehingga disebut dengan
trombositopenia purpura.
11.
Hipertrofi Kardiomiopati
Gangguan
ini merupakan sekumpulan penyakit jantung yang ditandai dengan adanya penebalan
pada dinding ventrikel akibat katup-katup jantung tidak berfungsi sehingga
jantung bekerja ekstra. Akibatnya, saat tertentu, jantung tidak dapat lagi
member cukup oksigen terhadap jaringan.
12.
Penyakit Jantung Koroner
Penyakit
ini disebabkan oleh gangguan aliran darah pada pembuluh darah koroner. Pembuluh
darah koroner adalah pembuluh darah arteri dan vena. Pemicunya adalah
arteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi (arteri) akibat endapan lemak.
Sementara , arterosklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi akibat endapan zat
kapur.
13.
Embolisme Koroner
Merupakan suatu gangguan pada arteri koroner
yang mengakibatkan pembuluh terisi oleh bekuan darah secara mendadak. Bekuan
darah ini berasal dari bagian tubuh lain yang terbawa oleh aliran darah menuju
arteri koroner.
14.
Penyakit Kaki Gajah (Elephantiasis)
Disebabkan
oleh larva cacing filarial. Larva ini masuk kedalam darah melalui gigitan
nyamuk kemudian terbawa dalam peredaran darah. Cacing akan menyumbat saluran
limfa dan menyebabkan pecahnya saluran limfa. Cairan limfa yang keluar dari
saluran akan mengisi jaringan dibagian kaki sehingga kaki menjadi bengkak.
1.
Jelaskan
bagian-bagian jantung sebagai organ pendukung sistem kardiovaskular !
Jantung
merupakan salah satu organ di
dalam tubuh manusia. Jantung terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri, di
antara paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Massanya kurang lebih 300 gram,
besarnya sebesar kepalan tangan. Jantung memiliki fungsi untuk memompa darah.
Dengan adanya jantung, darah dapat dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh
darah.
Jantung
|
Jantung
manusia terbagi atas empat ruangan, yaitu serambi kanan dan serambi kiri serta
bilik kiri dan bilik kanan. Bagian bilik (ventrikel) jantung berdinding lebih
tebal dibandingkan serambi (atrium) jantung. Hal ini berhubungan dengan
fungsinya untuk memompakan darah ke seluruh tubuh sehingga harus lebih kuat.
Adapun dinding bilik kanan lebih tipis karena fungsinya hanya memompakan darah
ke paru-paru.
Penampakan
otot jantung mirip dengan otot rangka sebab ada bagian yang gelap dan terang.
Akan tetapi, otot jantung bekerja seperti otot polos. Jantung berdenyut secara
ritmik dengan kekuatan yang sama. Berbeda dengan otot rangka yang kekuatan
kontraksinya dipengaruhi oleh kekuatan rangsangan. Otot-otot jantung
berkontraksi dengan kekuatan yang relatif stabil. Jika kamu panik atau
melakukan kerja keras maka jantung akan berdetak lebih cepat sehingga darah
yang dipompa juga lebih banyak.
Pertanyaan dari : Oejy Pratama
2.
Sebutkan
perbedaan pembuluh linfa kanan dan pembuluh limfa kiri !
Pembuluh limfa kanan berfungsi mengumpulkan limfa yang
berasal dari jantung, dada, paru-paru, kepala, leher, dan lengan bagian atas.
Pembuluh limfa kiri berfungsi mengumpulkan limfa yang berasal dari
bagian-bagian tubuh yang tidak masuk ke dalam pembuluh limfa kanan.
Pertanyaan
dari : Heinstein Samuel Uneputty
3.
Sebutkan
perbedaan Sirkulasi Sistematik dan Sirkulasi Pulmonal !
Sirkulasi Sistemik
a. Mengalirkan darah ke berbagi organ
b. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda
c. Memerlukan tekanan permulaan yang besar
d. Banyak mengalami tahanan
e. Kolom hidrostatik panjang
Sirkulasi Pulmonal
a. Hanya mengalirkan darah ke paru
b. Hanya berfungsi untuk paru
c. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah
d. hanya sedikit mengalai tahanan
e. Kolom hidrostatik pendek
pertanyaan dari : Fadzrin Bahar
4.
Sebutkan
hubungan antara aliran, tekanan, dan tahanan !
a. Aliran darah: perbedaan tekanan dan hambatan aliran darah sepanjang
pembuluh (vasculer resistance)
b. Tekanan darah
Adalah tenaga yang diupayakan
oleh darah untuk melewati setiap unit atau daerah dari dinding pembuluh darah.
c.
Resistensi Terhadap Aliran darah.
Dikenal dengan SVR
(sistemic vasculer resistance ) dan PVR (Pulmonal vasculer reristance).
Ditentukan oleh diameter pembuluh darah dan viscositas
Pertanyaan
dari : Ilham Bintang Purnomo Putra
5.
Jelaskan
Fungsi Katup Jantung !
Fungsi katup jantung adalah untuk mempertahankan aliran satu
arah. Diantara atrium kanan dan ventrikel kanan ada katup yang memisahkan
keduanya yaitu katup trikuspid, sedangkan pada atrium kiri dan ventrikel kiri
juga mempunyai katup yang disebut dengan katup mitral/ bikuspid. Kedua katup ini
berfungsi sebagai pembatas yang dapat terbuka dan tertutup pada saat darah
masuk dari atrium ke ventrikel.
Pertanyaaan
dari : Busyra Diego Armando
TERIMA KASIH
0 komentar:
Posting Komentar