MAKALAH ILMU KOMUNIKASI
“UNSUR-UNSUR
DALAM KOMUNIKASI”
DISUSUN
OLEH :
1. MUTHIA
SULISTIANTU P.
2. VANY
GUSTIANZLY
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III Blok F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
JAKARTA
Unsur
adalah bagian terkecil dari suatu benda. Sedangkan komunikasi adalah suatu
proses dalam mana seorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan
masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain. Jadi, unsur dalam komunikasi adalah bagian tekecil
dari proses seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat
dalam menciptakan dan menggunakan informasi.
1) Komunikator
/ pengirim / sender
Merupakan
orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan. Komunikator bisa
tunggal, kelompok, atau organisasi pengirim berita. Komunikator bertanggung
jawab dalam hal mengirim berita dengan jelas, memilih media yang cocok untuk menyampaikan
pesan tersebut, dan meminta kejelasan apakah pesan telah diterima dengan baik.
Untuk itu, seorang komunikator dalam menyampaikan pesan atau informasi harus
memperhatikan dengan siapa dia berkomunikasi, apa yang akan dia sampaikan, dan
bagaimana cara menyampaikannya.
2) Komunikan
/ penerima / receiver
Merupakan
penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator. Dalam proses
komunikasi, penerima pesan bertanggung jawab untuk dapat mengerti isi pesan
yang disampaikan dengan baik dan benar. Penerima pesan juga memberikan umpan
balik kepada pengirim pesan untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan
dimengerti secara sempurna.
3) Saluran
/ media / channel
Merupakan
saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada
komunikan dan sebaliknya. Pesan dapat berupa kata-kata atau tulisan, tiruan,
gambaran atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim melalui
berbagai channel yang berbeda seperti telepon, televisi, fax, photo copy,
email, sandi morse, sms, dan sebagainya. Pemilihan channel dalam proses
komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan ( Wursanto, 1994
).
Komunikasi
pada hakekatnya dibentuk dari lima unsur pokok, yang merupakan satu kesatuan
utuh dan bulat. Apabila salah satu unsur tidak ada maka proses komunikasi tidak
akan dapat berlangsung. Kelima unsur komunikasi itu saling berhubungan,
saling melengkapi dan saling ketergantungan. Menurut Redfield, komunikasi
terdiri dari beberapa unsur yaitu:
Komunikator
(pengirim berita)
Sebagai
pengirim berita atau pesan, komunikator harus berusaha mengemukakan hal-hal
yang terkandung dalam pikirannya secara jelas kepada pihak yang menerima
berita, sehingga komunikan mudah dan cepat untuk memahami dan menaggapinya. Dalam
menyampaikan berita atau pesan, komunikator harus memperhatikan dengan siapa
atau kepada siapa pesan itu disampaikan. Penyampaian berita atau pesan sudah
harus disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan pengalaman pihak penerima
berita.
Dalam
komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan
komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan,
sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator. Komunikator dilihat dari
jumlahnya terdiri dari : satu orang, banyak orang dalam pengertian lebih dari
satu, dan massa. Beberapa hal yang harus diperhatikan komunikator :
Penampilan
Penampilan ini sesuai
dengan tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.
Penguasaan masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul-betul menguasai masalahnya. Dalam suatu proses komunikasi timbal balik, yang lebih menguasai masalah akan cenderung memenangkan tujuan komunikasi.
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul-betul menguasai masalahnya. Dalam suatu proses komunikasi timbal balik, yang lebih menguasai masalah akan cenderung memenangkan tujuan komunikasi.
Penguasaan bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan-pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada audience itu.
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan-pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada audience itu.
Messages
(berita atau pesan)
Isi
berita atau pesan harus jelas, sehingga apa yang dimaksud oleh pengirim berita
dapat diterima oleh pihak penerima berita. Berita atau pesan dapat disampaikan
dalam berbagai bentuk, seperti perintah, permintaan, pendapat,saran atau usul,
dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan/gambar/kode dan lain-lain.
Penyampaian pesan
Melalui
lisan, face to face, langsung menggunakan media, saluran dan sebagainya
Bentuk pesan
a. Informatif
Bersifat memberikan
keterangan-keterangan/ fakta-fakta, kemudian komunikan mengambil keputusan.
b. Persuasif
Berisikan bujukan, yaitu
membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang kita sampaikan
akan memberikan perubahan sikap, tetapi berubahnya adalah atas kehendak sendiri
(bukan dipaksakan). Perubahan tersebut diterima atas kesadaran sendiri.
c. Koersif
Penyampaian pesan yang bersifat
memaksa dan dengan menggunakan sanksi-sanksi apabila tidak dilaksanakan.
Pesan dibagi
berdasarkan sifatnya
o Pesan
bersifat verbal (verbal communication) antara lain :
1) Oral
: komunikasi yang dijalin secara lisan
2) Written
: komunikasi yang dijalin secara tulisan
o Pesan
bersifat nonverbal (nonverbal communication) yaitu :
1)
Gestural communication (menggunakan sandi-sandi—bidang kerahasiaan)
Gestural communication (menggunakan sandi-sandi—bidang kerahasiaan)
Pesan yang disampaikan
harus tepat, pesan yang mengena harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1) Umum
Berisikan hal-hal umum dipahami
oleh khalayak atau komunikasi bukan terkait masalah-masalah yang hanya dipahami
oleh seseorang atau kelompok tertentu.
2) Jelas
Pesan harus jelas
dan tidak boleh samar-samar agar tidak terjadi kesalahpahaman atau penyimpangan
maksud dari komunikasi.
3) Penggunaan
bahasa yang jelas
Sebisa mungkin menghindari
penggunaan istilah yang tidak dipahami oleh audience. Sebaiknya menggunakan
bahasa asli setempat untuk mempermudah proses komunikasi.
4) Positif
Secara kodrati
manusia selalu tidak ingin mendengar dan melihat hal-hal yang tidak menyenangkan dirinya. Oleh karena itu
setiap pesan agar diusahakan atau diutarakan dalam bentuk positif.
5) Seimbang
Pesan yang disampaikan hendaklah
tidak ekstrem dan selalu menentang baik dan buruk karena hal ini cenderung ditolak atau tidak diterima
oleh komunikan. Sebaiknya pesan ini dirumuskan seimbang, yaitu dengan tidak
mengesampingkan kelemahan yang ada, disamping menonjolkan keberhasilan.
6) Penyesuaian
dengan keinginan komunikasi
Orang-orang yang menjadi sasaran
atau komunikasi yang kita lancarkan selalu mempunyai keinginan atau kepentingan
tertentu. Dengan hal ini komunikator dapat menyesuaikan dengan keadaan waktu
dan tempat.
Beberapa
hambatan-hambatan terhadap pesan yaitu :
1) Hambatan
bahasa (language factor)
Pesan akan disalah artikan sehingga
tidak mencapai apa yang diinginkan, apabila bahasa yang digunakan tidak
dipahami oleh komunikan.
2) Hambatan
teknis (noise factor)
Pesan dapat tidak utuh diterima
komunikan karena gangguan teknis.
Komunikan
(penerima berita)
Pihak
penerima berita harus memberikan tanggapan terhadap berita atau pesan yang
diterimanya.Sebagai penerima berita atau pesan tentu saja harus menafsirkan
berita/pesan yang diterima seperti yang dimaksud oleh pihak pengirim berita.
Komunikan atau penerima pesan dapat digolongkan kedalam 3 jenis yaitu personal
(komunikasi yang ditujukan kepada sasaran yang tunggal), kelompok (komunikasi
yang ditujukan kepada kelompok yang tertentu), massa (komunikasi yang ditujukan
kepada massa atau komunikasi yang menggunakan media. Massa di sini adalah
kumpulan orang-orang yang hubungan antar sosialnya tidak jelas dan tidak
mempunyai struktur tertentu). Komunikasi akan berhasil baik jika pesan yang
disampaikan sesuai dengan rangka pengetahuan dan lingkup pengalaman komunikan.
Peran
antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling bergantian. Dilihat
dari jumlah komunikator dan komunikan, maka proses komunikasi dapat terjadi 9
kemungkinan :
Kompetensi
komunikasi
Kompetensi
komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif
(Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti
pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi
kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan
bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di
lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan
yang lain). Pengetahuan tentang tata cara perilaku nonverbal (misalnya
kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga merupakan bagian
dari kompetensi komunikasi.
Dengan
meningkatkan kompetensi anda, anda akan mempunyai banyak pilihan berperilaku.
Makin banyak anda tahu tentang komunikasi (artinya, makin tinggi kompetensi
anda), makin banyak pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi
sehari-hari. Proses ini serupa dengan proses mempelajari perbendaharaan kata:
Makin banyak kata anda ketahui (artinya, makin tinggi kompetensi perbendaharaan
kata anda), makin banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diri.
Transmits
(proses pengiriman berita)
Proses
pengiriman berita menyangkut sarana dan media yang dipakai dalam mengirim
berita atau pesan. Sarana dan media yang diperlukan dan digunakan dalam proses
komunikasi tergantung pada jenis dan sifat berita atau pesan yang akan disampaikan.
Efek
(reaksi atau tanggapan)
Efek
atau tanggapan yang diberikan oleh pihak penerima berita disebut respon atau
umpan balik. Dengan adanya tanggapan dari pihak penerima berita maka
komunikator akan dapat mengetahui apakah berita yang dikirim tersebut sampai
dan dimengerti atau tidak oleh pihak komunikan. Dengan adanya respon atau feed
back dari pihak komunikan maka akan terjadi proses komunikasi dua arah
yang dikenal dengan sebutan “two wayscommunication.”
- Kognitif (seseorang menjadi
tahu sesuatu).
- Afektif (sikap seseorang
terbentuk).
- Konatif (tingkah laku,
hal yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu).
Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu
sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita
inginkan. Efek ini sesungguhnya dapat dilihat dari personal opinion, publik
opinion, dan majority opinion.
1) Personal opinion
Pendapat pribadi,
hal ini dapat merupakan akibat atau hasil yang diperoleh dari komunikasi.
Personal opinion adalah sikap dan pendapat seseorang terhadap suatu masalah
tertentu.
2)
Public opinion
Sering kita artikan
sebagai pedapat umum. Pengertiannya adalah penilaian sosial mengenai sesuatu
hal yang dan berarti atas dasar
pertukaran pikiran yang dilakukan individu secara sadar dan rasional.
3)
Majority opinion
Pendapat bagian terbesar dari
publik atau masyarakat. Jika kita berbicara tentang opini atau pendapat maka
kita sering mendengar opinion leader. Opinion leader adalah orang yang secara
informal membimbing dan mengarahkan suatu opini tertentu kepada masyarakat.
Opinion leader merupakan tempat bertanya.
Efek inilah yang memicu adanya umpan balik dari
komunikan. Komunikan yang sedianya menjadi receiver berubah status menjadi
komunikator sehingga terjalin komunikasi dua arah. Jadi, umpan balik (feedback) merupakan
satu-satunya elemen yang dapat menilai apakah komunikasi yang telah berlangsung
berhasil atau gagal. Keberlangsungan komunikasi yang dibangun sebelumnya
ditentukan oleh umpan balik sebagai bentuk penilaian.
Saluran/ media/ channel
Merupakan
alat, saluran
atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan dan
sebaliknya . Pesan dapat berupa kata - kata atau tulisan , tiruan , gambaran
atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel
yang berbeda seperti telepon , televisi , fax , photo copy , email , sandi
morse , semaphore , sms , dan sebagainya . Pemilihan channel dalam proses
komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan ( Wursanto , 1994
).
Terdapat dua cara:
- Non mediated communication (face to face), secara langsung.
- Dengan media.
Setelah dikemas pesan dapat disampaikan
melalui saluran (channel) atau media. Pengirim dapat memilih media lisan
(oral), tertulis (written), atau elektronik (electroninc).
a) Media lisan
Pesan yang disampaikan melalui media
lisan dapat dilaksanakan dengan menyampaikan sendiri (in person), melalui
telepon, mesin dikte atau videotape. Penerima bisa seorang diri,
kelompok kecil, kelompok besar, atau massa. Keuntungan media lisan antara lain
:
Mendapat
tanggapan langsung entah berupa pertanyaan ataupun sekedar permintaan
penjelasan.
Memungkinkan
disertai nada atau warna suara, gerakgerik tubuh, raut wajah.
Dapat dilakukan
dengan cepat.
b) Media tertulis
Pesan yang disampaikan secara tertulis
dapat disampaikan melalui surat, memo, laporan, hand-out, selebaran, catatan,
poster, gambar, grafik, dan lain-lain. Keuntungan dari media tertulis antara
lain :
Ada catatannya
sehingga data dan informasi tetap utuh tidak dapat berkurang atau bertambah
seperti informasi lisan.
Memberi waktu
untuk dipelajari isinya, cara penyusunannya, dan rumusan kata-katanya.
c) Media elektronik
Pesan yang disampaikan secara
elektronik dilakukan melalui faksimili, email, radio, televisi. Keuntungan dari
media elektronik antara lain :
Prosesnya cepat
Data dapat
disimpan
Jadi, pesan dapat dikirim melalui
berbagai media dan media itu dapat dikombinasikan. Misalnya pesan tertulis
dijelaskan secara lisan. Pesan elektronik disusul dengan pesan tertuli. Karena
itu pesan dapat diterima dengan semua indra kita.
Umpan balik
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesankomunikator yang disampaikan kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan terus-menerus saling bertukar
peran.
Umpan
balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat
berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal
komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain
dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya,
dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri.
Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa
yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda
tulis.
Selain
umpan balik sendiri ini, anda menerima umpan balik dari orang lain. Umpan balik
ini dapat datang dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan
atau gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah
bentuk umpan balik.
Lingkungan komunikasi
Lingkungan (konteks)
komunikasi memiliki 3 (tiga) komponen penting yaitu :
- Fisik,
adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud. Maksudnya
adalah komunikasi bersifat nyata
dan real sehingga dikatakan mempunyai tampilan fisik, baik berupa suara
maupun gerakan-gerakan sebagai tanda.
- Sosial-psikologis,
meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat,
peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka
berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan
atau permusuhan, formalitas atau
informalitas, serius atau senda gurau.
- Temporal
(waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana
komunikasi berlangsung.
Ketiga komponen
komuniasi tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, masing-masing
mempengaruhi dan dipengaruhi.
Enkoding-Dekoding
Dalam
ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara
atau menulis) sebagai enkoding (encoding).Dengan menuangkan
gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas,
kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu.Jadi, kita
melakukan enkoding.
Dalam proses enkoding, pengirim melalukukan dua hal.
Pertama, memikirkan sungguh-sungguh perasaan atau gagasan yang hendak
disampaikan. Kedua, menerjemahkan perasaan atau gagasan itu ke dalam kode
berupa lambang dalam bentuk kata atau nonkata yang dirasa dapat menyampaikan
makna yang hendak disampaikan dengan tepat baik dan dapat diterima oleh
penerimanya.
Dari berbagai kode dan lambang yang ada, pengirim memilih
kode yang memenuhi kebutuhannya untuk menyampaikan makna, lalu mengaturnya agar
dapat dimengerti dan diterima oleh penerima. Pada waktu melakukan enkoding ini,
pengirim tidak hanya memikirkan apa yang akan disampaikan, tetapi juga cara
bagaimana hal itu dapat disampaikan agar tujuan berkomunikasi tercapai dengan
mendatangkan hasil yang diinginkan dari penerima.
Dengan demikian, karena menjadi pencipta pesan, maka
pengirim dapat mengendalikan macam pesan yang mau disampaikan, bentuk kemasan
yang digunakan, dan acap kali media yang akan dipakai untuk menyampaikan pesan
itu.
Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya,
mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding).Dengan
menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan,
anda menguraikan kode tadi.Jadi, anda melakukan dekoding.
Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis
sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder).Seperti
halnya sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan
yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini
secara simultan. Ketika anda berbicara (enkoding),
anda juga menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding).
Gangguan
Gangguan
(noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan.Gangguan
menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan
pesan.Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat
pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima.
Gangguan
ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis
(pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan
makna).Tabel dibawah menyajikan ketiga macam gangguan ini secara lebih rinci.
Macam
|
Definsi
|
Contoh
|
Fisik
|
Interferensi dengan transmisi fisik
isyarat atau pesan lain
|
Desingan mobil yang lewat, dengungan
komputer, kacamata
|
Psikologis
|
Interferensi kognitif atau mental
|
Prasangka dan bias pada
sumber-penerima, pikiran yang sempit
|
Semantik
|
Pembicaraan dan pendengar memberi arti
yang berlainan
|
Orang berbicara dengan bahasa yang
berbeda, menggunakan jargon atau istilah yang terlalu rumit yang tidak
dipahami pendengar
|
Gangguan
dalam komunikasi tidak terhindarkan.Semua komunikasi mengandung gangguan, dan
walaupun kita tidak dapat meniadakannya samasekali,
kita dapat mengurangi gangguan dan dampaknya. Menggunakan bahasa yang lebih
akurat, mempelajari keterampilan mengirim dan menerima pesan nonverbal, serta
meningkatkan keterampilan mendengarkan dan menerima serta mengirimkan umpan
balik adalah beberapa cara untuk menanggulangi gangguan.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto.
2010. Ilmu Komunikasi Jilid 1. Bandung: Satu Nusa.
Shoelhi,
M.B. A. 2009. Komunikasi Internasional Perspektif Jurnalistik. Bandung:
Simbiosa Rektama Media.
Wiryanto.
2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo.
Cangara,
H. 2005. Pengantar ilmu komunikasi. Raja grafindo Persada. Jakarta
1 komentar:
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
Posting Komentar