SISTEM ENDOKRIN
DISUSUN
OLEH
HALIMAHTUS
SA’DIYYAH (P23131015022)
PUSPANINGRUM
(P23131015044)
SHINTA
TRI UTAMI (P23131015049)
DOSEN
PEMBIMBING
dr.
MARIA POPPY HERLIANTY, M.Epid
JURUSAN GIZI D III A
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA
II
Jalan Hang Jebat III Blok F-3 No.
3 Kebayoran Baru
JAKARTA SELATAN
2015
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel
yang mempunyai susunan mikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari
deretan sel-sel, lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus
yang banyak mengandung pembuluh kapiler.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem
saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama
bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain
saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu.
Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal
dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari
kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran, hasil
sekresi dihantarkan tidak melaui saluran, tapi dari selsel endokrin langsung
masuk ke pmbuluh darah. Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel target
(responsive cells) tempat terjadinya efek hormon. Sedangkan ekresi kelenjar eksokrin
keluar dari tubuh kita melalui saluran khusus, seperti uretra dan saluran
kelenjar ludah.
Tubuh kita memiliki beberapa kelenjar endokrin.
Diantara kelenjar-kelenjar tersebut, ada yang berfungsi sebagai organ endokrin
murni artinya hormon tersebut hanya menghasilkan hormon misalnya kelenjar
pineal, kelenjar hipofisis / pituitary, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid,
kelenjar adrenal suprarenalis, dan kelenjar timus. Selain itu ada beberapa
organ endokrin yang menghasilkan zat lain selain hormon yakni:
1. Kelenjar
Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
Gbr.
Kelenjar-kelenjar endokrin dalam tubuh manusia
Dalam
tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis,
tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan
testis.
A. Hipofisis
Kelenjar
Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar pengendali
karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar
lainnya. Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran kecil, dengan diameter 1,3
cm. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior, bagian tengah (pars
intermedia), dan bagian posterior.
Gambar : hipofisis bagian anterior dan
posterior
Hipofisis lobus anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar
hipofisis lobus anterior dapat dilihat pada gambar
Gambar.Hormon
yang dihasilkan hipofisis lobus anterior beserta organ targetnya.
Macam-macam fungsi hormon yang
dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dan gangguannya
Hormon
yang dihasilkan
|
Fungsi dan gangguannya
|
Hormon somatotropin ( STH )
Hormon pertumbuhan (growth hormone/
GH)
|
Merangsang
sintesis protein dan metabolisme lemak, serta merangsang pertumbuhan tulang
(terutama tulang pipa) dan otot. Kekurangan hormon ini pada anak-anak
menyebabkan pertumbuhannya terhambat/kerdil (kretinisme). Jika kelebihan akan
menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Jika kelebihan terjadi pada
saat dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari
tangan, kaki, rahang, ataupun tulang hidung yang disebut akromegali.
|
Hormon tirotropin atau Thyroid
Stimulating Hormone (TSH)
|
Mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok atau tiroid serta merangsang
sekresi tiroksin.
|
Adrenocorticotropic hormone (ACTH)
|
Mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar
adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid (hormon yang dihasilkan untuk
metabolisme karbohidrat)
|
Prolaktin (PRH) atau Lactogenic
Hormone (LTH)
|
Membantu kelahiran dan memelihara
sekresi susu oleh kelenjar susu
|
Hormon gonadotropin pada wanita :
1.
Follicle Stimulating Hormone (FSH).
2.
Luteinizing Hormone (LH)
|
Merangsang pematangan folikel dalam
ovarium dan menghasilkan estrogen.
Mempengaruhi pematangan folikel
dalam ovarium dan menghasilkan progestron
|
Hormone gonadotropin pada pria :
1.
FSH
2.
Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH)
|
Merangsang terjadinya spermatogenesis
(proses pematangan sperma)
Merangsang sel-sel interstitial
testis untuk memproduksi testosteron dan androgen.
|
Hipofisis pars media
Jenis hormon serta
fungsi hipofisis pars media
No
|
Hormon
|
Fungsi
|
1.
|
MSH
(Melanosit
|
Mempengaruhi
warna kulit individu. dengan cara
|
Stimulating
Hormon)
|
menyebarkan
butir melanin, apabila hormon ini
|
|
banyak
dihasilkan maka menyebabkan kulit
|
||
menjadi
hitam.
|
||
Hipofisis lobus posterior
Hormon yang dihasilkan
hipofisis lobus posterior beserta organ targetnya dapat dilihat pada gambar dan
tabel dibawah ini.
Hormon
yang dihasilkan hipofisis lobus anterior beserta organ targetnya
Jenis hormon serta
fungsi dari hipofisis posterior
No
|
Hormon
|
Fungsi
|
1.
|
Oksitosin
|
Menstimulasi
kontraksi otot polos pada
|
rahim
wanita selama proses melahirkan
|
||
2.
|
Hormon
ADH
|
Menurunkan volume urine dan meningkatkan
|
tekanan
darah dengan cara menyempitkan
|
||
pembuluh
darah
|
||
Gambar : Regulasi
hormon ADH
Banyak
sedikitnya cairan yang masuk dalam sel akan di deteksi oleh hipotalamus. Jika
cairan (plasma) dalam darah sedikit, maka hipofisis akan mensekresikan ADH
untuk melakukan reabsorpsi (penyerapan kembali) sehingga darah mendapatkan asupan
cairan dari hasil reabsorpsi tersebut. Dengan demikian kadar cairan (plasma)
dalam darah dapat kembali seimbang. Selain itu, karena cairan pada ginjal sudah
diserap, maka urinenya kini bersifat pekat. Jika seseorang buang air kecil
terus menerus, diperkirakan hipofisis posteriornya mengalami gangguan sebab ADH
tidak berfungsi dengan baik. Nama penyakit ini disebut diabetes insipidus.
B.
Tiroid
Tiroid
merupakan kelenjar yang terdiri dari folikel-folikel dan terdapat di depan
trakea.
·
Kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di
sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus.
·
Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon
yaitu tiroksin (T4) dan Triiodontironin (T3).
·
Hormon
ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang
mengandung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari
darah. Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang
lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.
Hormon yang dihasilkan dari kelenjar Tiroid beserta
fungsinya
No
|
Hormon
|
Fungsi
|
||||
1
|
Tiroksin
|
Mengatur
metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan
|
||||
system
saraf
|
||||||
2
|
Triiodontironin
|
Mengatur
metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan
|
||||
sistem
saraf
|
||||||
3
|
Kalsitonin
|
Menurunkan
kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat
|
||||
absorpsi
kalsium oleh tulang
|
||||||
Gambar : Regulasi
hormon Tiroid
C. Paratiroid
·
Berjumlah
empat buah terletak di belakang kelenjar tiroid
·
Kelenjar
ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi
ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi kalsium
dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang.
·
Hormon
paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara merangsang reabsorpsi kalsium
di ginjal dan dengan cara penginduksian sel–sel tulang osteoklas untuk merombak
matriks bermineral pada osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada tulang
sejati dan melepaskan kalsium ke dalam darah
·
Jika
kelebihan hormon ini akan berakibat berakibat kadar kalsium dalam darah
meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada ginjal.
·
Jika
kekurangan hormon menyebabkan kekejangan disebut tetanus.
·
Kalsitonin
mempunyai fungsi yang berlawanan dengan PTH, sehingga fungsinya menurunkan
kalsium darah.
·
Fungsi
umum kelenjar paratiroid adalah:
1. Mengatur metabilisme fosfor
2. Mengatur kadar kalsium darah.
D.
Kelenjar
Adrenalin (anak ginjal)
Kelenjar ini
berbentuk bola, atau topi yang menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap
ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis dan dibagi atas dua bagian, yaitu
bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Hormon
dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya :
No.
|
Hormon
|
Prinsip
kerja
|
1
|
Bagian
korteks adrenal
|
Mengontrol
metabolisme ion anorganik
Mengontrol
metabolisme glukosa
|
2
|
Bagian
medula adrenal
Adrenalin
(epinefrin) dan nonadrenalin
|
Kedua
hormon tersebut bekerjasama dalam hal berikut :
|
Gambar
: Regulasi hormon adrenal
Gambar : Regulasi hormon medula adrenal
Stimulus
yang mencekam menyebabkan hipotalamus mengaktifkan medula adrenal melalui
impuls saraf dan korteks adrenal melalui sinyal hormonal. Medulla adrenal
memperantarai respons jangka pendek terhadap stress dengan cara mensekresikan
hormon katekolamin yaitu efinefrin dan norefinefrin. Korteks adrenal mengontrol
respon yang berlangsung lebih lama dengan cara mensekresikan hormone steroid.
(Campbell, 1952 : 146).
E.
Pankreas
·
kelenjar pankreas merupakan sekelompok
sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau –pulau
langerhans.
·
Kelenjar pankreas menghasilkan hormon
insulin dan glukagon. Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke
sel-sel tubuh menembus membrane sel.
·
Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan
disimpan dalam bentuk cadangan.
·
Di sel hati, insulin mempercepat proses
pembentukan glikogen(glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis)
·
Kadar glukosa yang tinggi dalam darah
merupakan rangsangan untuk mensekresikan insulin. Sebagai contoh, insulin akan
meningkat setelah kita makan . setelah makan, maka kadar glukosa dalam darah
akan naik karena tubuh mendapatkan glukosa dari pemecahan makanan tersebut.
Tubuh mengambil kelebihan glukosa dengan cara mensekresikan insulin untuk
menyeimbangkannya pada kadar normal. Sebaliknya glukagon bekerja secara
berlawanan terhadap insulin. Glukagon berfungsi mengubah glikogen menjadi
glukosa sehingga kadar glukosa naik. Contohnya pada saat kita berpuasa. Karena
tubuh tidak mendapat asupan glukosa ketika berpuasa maka tubuh mensekresikan
glukagon untuk menyeimbangkan kekurangan glukosa tersebut.
·
Kekurangan hormon insulin akan
menyebabkan diabetes mellitus atau kencing manis
·
Insulin berperan mengubah glukosa
menjadi glikogen agar dapat menuurnkan kadar gula darah. Jika seseorang tidak
dapat memproduksi insulin, maka glukosa dalam darah terus bertambah karena
glukosanya tidak bisa dirubah menjadi glikogen. Akibatnya urine yang
dikeluarkannyapun mengandung glukosa.
Gambar : Pengaturan kadar
gula darah
Peningkatan
glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia) merangsang
pankreas untuk mensekresi insulin, yang memicu sel –sel targetnya untuk
mengambil kelebihan glukosa dari darah. Ketika kelebihan itu telah dikeluarkan
atau ketika konsentrasi glukosa turun dibawah titik pasang, maka pancreas akan
merespons dengan cara mensekresikan glukagon, yang mempengaruhi hati untuk
menaikkan kadar glukosa darah.
Gambar:anatomi pancreas
F.
Ovarium, dan testis.
OVARIUM
·
Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan
sel telur, hormone estrogen dan hormone progesterone.
·
Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan
dirangsang oleh FSH
·
Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda –
tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara,
serta kulit menjadi halus.
·
Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh
LH
·
Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat
menerima sel telur yang sudah dibuahi.
Sistem hormonal
yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
1.
FSH-RH (follicle stimulating hormone
releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis
mengeluarkan FSH.
2.
LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone)
yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH.
3. PIH
(prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk
mengeluarkan prolaktin.
Pada
setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang
perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur).Pada umumnya hanya
1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel
tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat
estrogen.Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan
hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah
pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis.
Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap
hipotalamus.Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan
menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen
mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium.Di bawah pengaruh LH, folikel de
graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi,
dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh
hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon
gonadotropik).Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum
berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron.
Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan
dari endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat
pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan.
Pada tiap siklus dikenal 3
masa utama yaitu:
1.
Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat
itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan
hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah .
2.
Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari
ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi
pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk
perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12
sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
3. Masa
sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon
progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat
kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim).
Gambar Regulasi Hormon Wanita
TESTIS
·
Testis pada mammalia terdiri dari tubulus yang
dilapisi oleh sel – sel benih (sel germinal), tubulus ini dikenal dengan
tubulus seminiferus.
·
Testis mensekresikan hormon testosterone yang
berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda
– tanda kelamin pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun,
dan membesarnya suara.
·
Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH
yang dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior.
·
Sewaktu pubertas, hipofisis anterior memproduksi
gonadotrofin, yaitu hormone FSH dan LH. Sekresi kedua hormone ini dipengaruhi
oleh GnRF (Gonadotropin Releasing Factor) yang berasal dari hipotalamus
Gambar : regulasi hormon jantan
2.2 Fungsi Sistem Endokrin
Sistem endokrin mempunyai
lima fungsi umum :
1.
Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin
yang sedang berkembang
2.
Menstimulasi urutan perkembangan
3.
Mengkoordinasi sistem reproduktif
4.
Memelihara lingkungan internal optimal
5.
Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi
darurat.
2.3 Klasifikasi Dalam hal struktur Kimianya
1.
Hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air
atau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida
(mis., insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan
katekolamin (mis.,dopamin,norepinefrin, epinefrin)
2.
Hormon yang
larut dalam lemak termasuk steroid (mis., estrogen, progesteron, testosteron,
glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin). Hormon yang larut
dalam air bekerja melalui sistem mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat
menembus membran sel dengan bebas.
2.4 Karakteristik Sistem Endokrin
Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai
fungsi dan struktur tersendiri, namun semua hormon mempunyai karakteristik
berikut.
Hormon disekresi dalam
salah satu dari tiga pola berikut:
1.
Sekresi diurnal adalah pola yang naik
dan turun dalam periode 24 jam. Kortisol adalah contoh hormon diurnal. Kadar
kortisol meningkat pada pagi hari dan menurun pada malam hari.
2.
Pola sekresi hormonal pulsatif dan
siklik naik turun sepanjang waktu tertentu, seperti bulanan. Estrogen adalah
non siklik dengan puncak dan lembahnya menyebabkan siklus menstruasi.
3.
Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah
variabel dan tergantung pada kadar subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi
dalam berespons terhadap kadar kalsium serum.
Hormon bekerja dalam sistem umpan balik,
yang memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal.
Hormon mengontrol laju aktivitas selular. Hormon tidak mengawali perubahan
biokimia, hormon hanya mempengaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang
sesuai, yang melakukan fungsi spesifik.
Hormon mempunyai fungsi dependen dan
interdependen. Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan
hormon dari kelenjar lainnya. Hormon secara konstan di reactivated oleh hepar
atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal.
2.5 Macam-Macam Kelenjar Endokrin dan Letak Masing-Masing
Kelenjar serta Fungsinya
A.
Berdasarkan aktivitasnya
1. Kelenjar yang bekerja sepanjang masa
Kelenjar golongan ini akan bekerja terus menerus sepanjang kehidupan
manusia dan akan terhenti jika sudah tidak ada kehidupan pada manusia tersebut.
Sehingga tidak terbatas pada usia.
Contoh : Hormon metabolisme.
2. Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu
Hormon golongan ini tidak akan dapat berfungsi jika
belum mencapai proses perkembangan dalam diri manusia atau proses pendewasaan
sel yang terjadi dalam tubuh manusia. Kedewasaan sel akan terjadi pada saat
usia tertentu seperti pada saat usia pubertas.
Contoh: Hormon kelamin.
3.
Kelenjar yang
bekerja sampai masa tertentu
Hormon
golongan ini bekerja pada saat manusia itu dilahirkan sampai pada usia
tertentu. Hormon ini akan berhenti dihasilkan pada saat tubuh mulai
memperlambat atau menghentikan proses pertumbuhan. Biasanya hormon ini bekerja
pada kisaran usia 0 hari sampai 17 tahun (masa pertumbuhan).
Contoh: Hormon
pertumbuhan, kelenjar tymus.
2.6 Pengendalian Endokrin
Jika kelenjar endokrin mengalami
kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau
rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin,
maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat.
Tubuh perlu merasakan dari waktu ke
waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Hipotalamus dan
kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa kadar hormon
lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah. Hormon hipofisa
lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar target.
Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan
kelenjar Hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka
berhenti melepaskan hormon.
Sistem umpan balik ini mengatur semua
kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa. Hormon tertentu yang berada
dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang memiliki jadwal tertentu.
Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita
melibatkan peningkatan sekresi LH dan FSH oleh kelenjar hipofisa setiap
bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya
mengalami turun-naik setiap bulannya.
Mekanisme pasti dari pengendalian oleh
hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmik ini masih belum dapat dimengerti.
Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon terhadap semacam jam
biologis.
Mengapa harus ada Mekanisme pengaturan
hormon?
Ø Karena
kadar hormon selalu dalam keadaan optimum untuk menjaga keseimbangan dalam
organ yang berada di bawah pengaruhnya.
Ø Mekanisme
pengaturan disebut dengan sistem umpan balik negatif.
Contoh umpan
balik negatif :
Ketika kadar glukosa terlalu rendah,
hormon lain yang disebut glukagon diproduksi, organ hati yang mengubah glikogen
kembali menjadi glukosa.
Umpan balik positif
Yaitu Ketika respon terhadap suatu
peristiwa meningkatkan kemungkinan peristiwa berlanjut
2.7 Klasifikasi Hormon
1.
Hormon perkembangan : hormon
yangmemegang peranan di dalam perkembangandan pertumbuhan. Hormon ini
dihasilkan oleh kelenjar gonad.
2.
Hormon metabolisme : proses homeostasis
glukosa dalam tubuh diatur oleh bermacam-macam hormon, contoh glukokortikoid,
glukagon, dan katekolamin.
3. Hormon tropik : dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH).
3. Hormon tropik : dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH).
4.
Hormon pengatur metabolisme air dan
mineral : kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk mengatur metabolisme
kalsium dan fosfor.
2.8 Hormon Utama
Hormon
|
Yang
mengendalikan
|
Fungsi
|
Aldosteron
|
Kelenjar adrenal
|
Membantu keseimbangan
garam & air dengan cara menahan garam air serta membuang kalium
|
Antidiuretik(vasopresin)
|
Kelenjar Hipofisa
|
Menyebabkan ginjal menahan air.
Bersama dengan aldosteron, membantu mengendalikan tekanan darah
|
Kartikosteroid
|
Kelenjar
adrenal memiliki efek yang luas di seluruh tubuh
|
Anti
peradangan
Mempertahankan kadar gula
darah,tekanan darah & kekuatan otot
.Membantu
mengendalikan tekanan darah
|
Kartikotropin
|
Kelenjar Hipofisa
|
Mengendalikan pembentukan &
pelepasan hormon oleh korteks adrenal
|
Eritropoietin
|
Ginjal
|
Merangsang pembentukan sel darah
merah
|
Estrogen
|
Indung telur
|
Mengendalikan perkembangan ciri
seksual & sistem reproduksi wanita
|
Glukagon
|
Pankreas
|
Meningkatkan kadar gula darah
|
Hormon pertumbuhan
|
Kelenjar hipofisa
|
Mengendalian pertumbuhan &
perkembangan. Meningkatkan pembentukan protein
|
Insulin
|
Pankreas
|
Menurunkan kadar gula darah.
Mempengaruhi metabolisme glukosa,protein & lemak di seluruh tubuh
|
LH (Luteinizing Hormone)
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
|
Kelenjar hipofisa
|
Mengendalikan fungsi reproduksi
(pembentukan sperma & smentum,pematangan sel telur,siklus
menstruasi).Mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran rambut,
pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara & bahkan mungkin
sifat kepribadian
|
Oksitosin
|
Kelenjar hipofisa
|
Menyebabkan kontraksi otot rahim
& saluran susu di payudara
|
Hormon Paratiroid
|
Kelenjar Paratiroid
|
Mengendalikan pembentukan tulang
Mengendalikan pelepasan kalsium
& fosfat progesteron indung telur
Mempersiapkan lapisan rahim untuk
penanaman sel telur yang telah dibuahi
Mempersiapkan kelenjar susu untuk
menghasilkan susu
|
Polaktin
|
Kelenjar Hipofisa
|
Memulai & mempertahankan
pembentukan susu di kelenjar susu
|
Renin & angiotensin
|
Ginjal
|
Mengenalikan tekanan darah
|
Hormon Tiroid
|
Kelenjar Tiroid
|
Mengatur pertumbuhan, pematangan
& kecepatan metabolisme
|
TSH (Tyroid-Stimulating Hormone)
|
Kelenjar Hipofisa
|
Merangsang pembentukan &
pelepasan kelenjar tiroid
|
Manakala hormon mencapai sel target,
hormon akan mempengaruhi cara sel berfungsi dengan satu atau dua metoda :
Pertama melalui penggunaan mediator intraselular dan, kedua yaitu mengaktifkan
gen-gen di dalam sel. Salah satu mediator intraselular adalah cyclic adenosine
monophosphate (cAMP), yang berikatan dengan permukaan dalam dari membran sel.
Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akanmengalami sedikit perubahan.
Misalnya, ketika hormon pankreatik glukagon berikatan dengan sel-sel hepar,
kenaikan kadarAMP meningkatkan pemecahan glikogen menjadi glukosa. Jika hormon
mengaktifkan sel dengan berinteraksi dengan gen, gen akan mensitesa mesenger
RNA (mRNA) dan pada akhirnya protein (misalnya enzim, steroid). Substansi
inimempengaruhi reaksi dan proses selular.
0 komentar:
Posting Komentar