A. FISIOLOGI HEPAR
Hati merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan sumber energi tubuh sebanyak 20% serta menggunakan 20 – 25% oksigen darah.Sekitar 300 milyar sel-sel hati terutama hepatosit yang jumlahnya kurang lebih 80 % merupakan tempat utama metabolisme intermedier
Pembuluh darah pada hati adalah :
o Arteri Hepatika
Berfungsi memberikan seperlima darahnya kepada hati, darah ini mempunyai kejenuhan oksigen 95 sampai 100 %
o Vena Porta
Berfungsi mengantarkan empat perlima dari darahnya ke hati, darah ini mempunyai kejenuhan oksigen hanya 70 % sebab beberapa oksigen telah diambil oleh limpa dan usus. Darah vena porta ini membawa kepada hati zat makanan yang telah di absorpsi oleh mukosa usus halus.
o Vena Hepatika
Berfungsi mengembalikan darah dari hati ke vena kava inferior.
o Saluran Empedu
Terbentuk dari penyatuan kapiler – kapiler empedu yang mengumpulkan empedu dari sel hati.
Dapat di simpulkan bahwa terdapat empat utama yang menjelajahi seluruh hati, dua yang masuk yaitu arteri hepatica dan vena porta, dan dua yang keluar yaitu vena hepatica dan saluran empedu
a) METABOLISME
Hati berperan serta dalam mempertahankan homeostatik gula darah
Pembentukan, perubahan dan pemecahan KH, lemak dan protein saling berkaitan 1 sama lain. Hati mengubah pentosa dan heksosa yang diserap dari usus halus menjadi glikogen, mekanisme ini disebut glikogenesis. Glikogen (zat tepung hewani ) lalu ditimbun di dalam hati kemudian hati akan memecahkan glikogen menjadi glukosa. Proses pemecahan glikogen menjadi glukosa disebut glikogenelisis.Karena proses-proses ini, hati merupakan sumber utama glukosa dalam tubuh, selanjutnya hati mengubah glukosa melalui heksosa monophosphat shunt dan terbentuklah pentosa. Pembentukan pentosa mempunyai beberapa tujuan: Menghasilkan energi, biosintesis dari nukleotida, nucleic acid dan ATP, dan membentuk/ biosintesis senyawa 3 karbon (3C) yaitu piruvic acid (asam piruvat diperlukan dalam siklus krebs).
Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang rusak dan hasil penguraian protein menghasilkan urea dari asam amino berlebih diubah menjadi ureum lalu dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentuk urin.
Hati mempoduksi empedu dibentuk dalam system retikulo endothelial yang dialirkan ke empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absopsi lemak
**Pembentukan ureum yaitu hati menerima asam amino yang diabsorpsi oleh darah. Di dalam hati terjadi deaminasi oleh sel, artinya nitrogen di pisahkan dari bagian asam amino dan amonia diubah menjadi ureum. Ureum dapat di keluarkan dari darah oleh ginjal dan diekskresikan ke dalam urine. Hati juga mensintesis gula dari asam lemak dan asam amino.Dengan proses transaminasi, hati memproduksi asam amino dari bahan-bahan non nitrogen. Hati merupakan satu-satunya organ yg membentuk plasma albumin dan ∂ - globulin dan organ utama bagi produksi urea.Urea merupakan end product metabolisme protein. ∂ - globulin selain dibentuk di dalam hati, juga dibentuk di limpa dan sumsum tulang. β – globulin hanya dibentuk di dalam hati. Albumin mengandung ± 584 asam amino dengan BM 66.000.
Hati tidak hanya membentuk/ mensintesis lemak tapi sekaligus mengadakan katabolisis asam lemak. Asam lemak dipecah menjadi beberapa komponen :
1.Senyawa 4 karbon – KETON BODIES
2.Senyawa 2 karbon – ACTIVE ACETATE (dipecah menjadi asam lemak dan gliserol)
3.Pembentukan cholesterol
4.Pembentukan dan pemecahan fosfolipid
Hati merupakan pembentukan utama, sintesis, esterifikasi dan ekskresi kholesterol. Dimana serum Cholesterol menjadi standar pemeriksaan metabolisme lipid
Kerja atas lemak, hati menyimpan lemak untuk pemecahannya terakhir menjadi hasil akhir asam karbonat dan air. Garam empedu yang dihasilkan oleh hati adalah penting untuk pencernaan dan absorpsi lemak.
Vitamin A disintesis dari karoten
Sekresi empedu, beberapa dari unsur susunan empedu, misalnya garam empedu dibuat dalam hati, pigmen empedu dibentuk dalam sistem retikulo- endothelial dan dialirkan ke dalam empedu oleh hati
Sel-sel jaringan yang dipakai dipecah untuk membentuk asam urat dan urea
Hati merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein yang berkaitan dengan koagulasi darah, misalnya: membentuk fibrinogen, protrombin, faktor V, VII, IX, X. Benda asing menusuk kena pembuluh darah – yang beraksi adalah faktor ekstrinsik, bila ada hubungan dengan katup jantung – yang beraksi adalah faktor intrinsik.Fibrin harus isomer biar kuat pembekuannya dan ditambah dengan faktor XIII, sedangkan Vit K dibutuhkan untuk pembentukan protrombin dan beberapa faktor koagulasi
b) PENYIMPANAN
Hati menyimpan glikogen, lemak, vitamin A,D,E,K, dan zat besi yang disimpan sebagai feritin, yaitu suatu protein yang mengandung zat besi dan dapat dilepaskan bila zat besi diperlukan
Mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan disimpan di suatu tempat di dalam tubuh , guna dibuat sesuai untuk pemakaiannya di dalam jaringan.
Karena hati merupakan suatu organ yang luas, sejumlah besar darah dapat disimpan di dalam pembuluh darah hati sebagai suatu tempat penampungan darah yang bermakna di saat volume darah berlebihan dan mampu mensuplai darah ekstra di saat kekurangan volume darah.
Vitamin A dan D yang dapat larut dalam lemak disimpan di dalam hati, itulah sebabnya minyak hati sumber vitamin yang begitu baik.
c) DETOKSIFIKASI
• Hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat dan memfagositosis eritrosit dan zat asing yang terdisintegrasi dalam darah
• Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk diekskresi dalam empedu dan urin (mendetoksifikasi)
** Beberapa obat tidur dan alkohol dapat dimusnahkan oleh hati tetapi dengan peracunan dosis besar obat bius dapat merusak sel hati , demikian hal nya dengan beberapa bahan kimia yang di gunakan dalam industri seperti tetraklorida mengakibatkan kerusakan, maka diadakan pengawasan ketat atas pengaruh preparat kimia dan obat bius yang dijual di pasaran, mengingat akibatnya atas hati.
• Pertahanan suhu tubuh
Hati membantu mempertahankan suhu tubuh sebab luasnya organ itu dan banyaknya kegiatan metabolik yang berlangsung, mengakibatkan darah yang mengalir melalui organ itu naik suhunya
• Fungsi hati sebagai fagositosis dan imunitas
Sel kupfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui proses fagositosis. Selain itu sel kupfer juga ikut memproduksi ∂ - globulin sebagai imun livers mechanism
• Fungsi hemodinamik
Hati menerima ± 25% dari cardiac output, aliran darah hati yang normal ± 1500 cc/ menit atau 1000 – 1800 cc/ menit. Darah yang mengalir di dalam a.hepatica ± 25% dan di dalam v.porta 75% dari seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar dipengaruhi oleh faktor mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah cepat pada waktu exercise, terik matahari, shock. Hepar merupakan organ penting untuk mempertahankan aliran darah.
d) Membentuk dan menghancurkan sel-sel darah merah selama 6 bulan masa kehidupan fetus yang kemudian diambil alih oleh sumsum tulang belakang
Hati membentuk sel darah merah pada masa hidup janin
Hati sebagian berperan dalam penghancuran sel darah merah
Menyimpan hematin yang diperlukan untuk penyempurnaan sel darah merah baru
Membuat sebagian besar dari protein plasma
Membersihkan bilirubin dari darah
Protrombin dan fibrinogen disintesis dari asam amino
Antibody dan antitoksin diproduksi
B. FISIOLOGI KANDUNG EMPEDU
Bagian-bagian dari kandung empedu :
• Fundus vesika felea : merupakan bagian kandung emepedu yang paling akhir setelah korpus vesika felea.
• Korpus vesika felea : bagian dari kandung empedu yang di dalamnya berisi getah empedu. Getah empedu adalah suatu cairan yang disekeresi setiap hari oleh sel hati yang dihasilkan setiap hari 500-1000 cc, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi meningkat sewaktu mencerna lemak.
• Leher kandung empedu : Merupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran yang pertama masuknya getah empedu ke badan kandung emepedu lalu menjadi pekat berkumpul dalam kandung emepedu.
• Duktus sistikus : Panjangnya kurang lebih 3 ¾ cm. berjalan dari leher kandung emepedu dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
• Duktus hepatikus : saluran yang keluar dari leher.
• Duktus koledokus : saluran yang membawa empedu ke duodenum.
Empedu memiliki fungsi penting :
♠ membantu pencernaan dan penyerapan lemak
♠ sebagai tempat persediaan getah empedu
♠ getah empedu yang tersimpan di dalamnya dibuat pekat
berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol
Getah empedu adalah cairan alkali yang di sekretkan oleh hati. Jumlah setiap hari yang di keluarkan seseorang adalah dari 500 sampai 1000 cc, sekresinya berjalan terus – menerus, tetapi jumlah produksinya dipercepat sewaktu pencernaan, khususnya sewaktu pencernaan lemak.
Fungsi kholeretik menambah sekresi empedu
Fungsi kholagogi menyebabkan kandung empedu mengosongkan diri.
** Di luar waktu makan, empedu disimpan sementara di dalam kandung empedu dan di sini mengalami pemekatan sekitar 50 %.
Pengaliran cairan kantung empedu diatur oleh tiga faktor, yaitu sekresi empedu oleh hati, kontraksi kandung empedu dan tahanan sfingter koledokus.
Dalam keadaan puasa empedu yang diproduksi akan dialih-alirkan ke dalam kandung empedu. Di dalam waktu setengah jam setelah makanan masuk, segera sesudah sfinkter Oddi mengendor untuk mengizinkan getah empedu masuk duodenum, kandung empedu berkontraksi. Demikian maka aliran getah empedu tidak kontinyu, tetapi sesuai dengan selang pencernaan bila makanan masuk duodenum
Hormon sel APUD (Amin Precursor Uptake and Decarboxylation Cells) kolesistokinin (CCK) dari selaput lender usus halus yang disekresi karena rangsang makanan berlemak
atau produk lipolitik di dalam lumen usus, merangsang nervus vagus, sehingga terjadi kontraksi kadung empedu. Demikian CCK berperan besar terhadap terjadinya kontraksi kandung empedu setelah makan.
Pigmen Empedu
Terdiri dari biliverdin . Pigmen ini merupakan hasil penguraian hemoglobin yang dilepas dari sel darah merah terdisintegrasi. Pigmen utamanya adalah bilirubin yang memberikan warna kuning pada urine dan feses. Warna kekuningan pada jaringan merupakan akibat dari peningkatan kadar bilirubin darah dan ini merupakan indikasi kerusakan fungsi hati, peningkatan dekstrusi sel darah merah, atau obstruksi duktus empedu oleh batu empedu
Garam Empedu
Bersifat digestif , yang terbentuk dari asam empedu yang berkaitan dengan kolesterol dengan asam amino. Setelah diekskresi ke dalam usus garam tersebut direabsorpsi dari ileum bagian bawah kembali ke hati dan di daur ulang kembali, peristiwa ini disebut sebagai sirkulasi enterohepatica garam empedu.
Fungsi garam empedu dalam usus halus :
• Emulsifikasi lemak
Dikenal juga dengan fungsi detergen garam empedu. Garam empedu mengemulsi globuli lemak besar dalam usus halus yang kemudian dijadikan globuli lemak lebih kecil dan area permukaan yang lebih luas untuk kerja enzim.
• Absorbsi Lemak
Fungsi ini dikatakan lebih penting daripada emulsifikasi lemak. Garam empedu membantu absorpsi asam lemak, monogliserida, kolesterol dan lipid lain dari saluran cerna. Garam empedu juga membantu mengabsorbsi zat terlarut lemak dengan cara memfasilitasi jalurnya menembus membran sel
• Pengeluaran Kolesterol dari Tubuh
Garam empedu berikatan dengan kolesterol dari lesitin untuk membentuk agregasi kecil yang disebut micelle yang akan di buang melalui feses.
♥ Tanpa ada garam empedu dalam saluran cerna, sampai 40 % ,lipid hilang dalam feses dan orang sering mengalami kekurangan metabolic akibat kehilangan zat gizi tesebut. Oleh karena itu tanpa adanya garam empedu, vitamin A,D,E, dan K sukar diabsorpsi.
♥ Jumlah empedu yang disekresi oleh hati setiap hari sangat tergantung pada tersedianya garam empedu, makin banyak jumlah garam empedu dalam sirkulasi enterohepatik (biasanya jumlah total sekitar 4 gram ), makin besar kecepatan sekresi empedu.
SEKRESI EMPEDU DAN FUNGSI SALURAN EMPEDU
Semua sel hati secara terus-menerus membentuk sekret dalam jumlah kecil yang dinamakan empedu. Empedu disekresi masuk kanalikuli empedu, yang terletak antara sel-sel hati, kemudian mengalir menuju ke perifer menuju septa interlobaris dimana kanakuli bermuara dalam duktus biliaris terminal kemudian secara progresif masuk ke duktus yang lebih besar, akhirnya mencapai duktus hepatikus dan duktus koledokus darimana empedu dimasukan langsung dalam duodenum atau dibelokan ke dalam kandung empedu.
Empedu yang disekresi secara terus-menerus oleh sel hati dalam keadaan normal disimpan dalam kandung empedu sampai dibutuhkan dalam duodenum. Sekresi total empedu setiap hari adalah 800 – 1000 ml, dan volume maksimal empedu adalah 40-70 ml, walaupun demikian sebanyak 12 jam sekresi empedu dapat disimpan dalam kandung empedu karena air, natrium, klorida, dan sebagian besar elektrolit kecil lain secara terus-menerus diabsorpsi oleh mukosa kandung empedu, memekatkan unsur -unsur empedu lain, termasuk garam empedu, kolestrol, dan bilirubin. Empedu dalam keadaan normal dipekatkan sekitar lima kali dan maksimalnya 10 – 12 kali.
Dua keadaan dasar dibutuhkan bagi pengosongan empedu :
1. Sfingter Oddi harus melemas untuk memungkinkan empedu mengalir dari duktus koledokus ke duodenum
2. Kandung empedu sendiri harus berkontraksi untuk memberikan kekuatan yang dibutuhkan untuk menggerakan empedu sepanjang duktus koledokus.
♫ Ringkasnya, kandung empedu mengosongkan cadangan empedu pekat ke dalam duodenum terutama akibat rangsangan kolesistokinin. Bila lemak tidak ada dalam makanan, kandung empedu sukar dikosongkan tetapi bila lemak terdapat dalam jumlah cukup, kandung empedu dikosongkan dengan sempurna sekitar 1 jam.
♫ Sebagian besar zat yang disekresi dalam empedu adalah garam empedu, selain itu bilirubin, kolestrol,lesitin dalam jumlah besar, dan elektrolit yang biasanya terdapat dalam plasma. Proses pemekatan dalam kandung empedu, air dan sejumlah besar elektrolit direabsorpsi oleh mukosa kandung empedu, tetapi khusus garam empedu dan zat-zat lipid
seperti kolestrol tidak di reabsorpsi , oleh karena itu menjadi sangat pekat dalam kandung empedu.
C. FISIOLOGI PANKREAS
Pankreas dapat disebut sebagai organ rangkap, mempunyai dua fungsi
1. Fungsi Eksokrin
Dilaksanakan oleh sel sekretori lobulanya, yang membentuk getah pankreas dan yang berisi enzim dan elektrolit. Cairan pencerna itu berjalan melalui saluran exkretori halus dan akhirnya di kumpulkan oleh dua saluran, yaitu yang utama disebut Duktus Santorini, yang masuk ke dalam duodenum. Saluran utama bergabung dengan saluran empedu di Ampula Vater
Karena pankreas dilintasi oleh saraf vagus maka dalam beberapa menit setelah menerima makanan, arus getah pancreas bertambah. Kemudian setelah isi lambung masuk ke dalam duodenum maka dua hormon ( sekretin dan pankreozimin ) dibentuk dalam mukosa duodenum dan yang kemudian merangsang arus getah pankreas.
2. Fungsi Endokrin
Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
Komposisi Cairan Pankreas
Cairan pankreas mengandung enzim-enzim untuk mencerna protein, karbohidrat, dan lemak.
1. Enzim proteolitiik pancreas (protease), yaitu:
a. Tripsinogen
Yang disekresi pancreas diaktivasi menjadi tripsin oleh enterokinase yang diproduksi melalui usus halus. Tripsin mencerna protein dan polipeptida besar untuk membentuk polipentida yang lebih kecil
b. Kimotripsin
Teraktivasi dari kimotripsinogen pleh tripsin, yang memiliki fungsi sama seperti tripsin terhadap protein.
c. Karboksipeptidase, aminopeptidase, dan dipeptidase
Adalah enzim yang melanjutkan proses pencernaan protein untuk menghasilkan asam-asam amino bebas.
2. Lipase Pankreas
Yang menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah lemak diemulsi oleh garam-garam empedu.
3. Amilase Pankreas
Yang menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh amylase saliva menjadi disakarida (maltosa,sukrosa,dan laktosa)
4. Ribonuklease dan Deoksiribonuklease
Yang menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok-blok pembentuk nukleotidanya.
TES FUNGSI HATI
Apa itu tes fungsi hati ????
Dalam pekerjaannya, hati kita membuat beberapa produk, termasuk jenis protein yang disebut sebagai enzim. Produk ini dapat keluar dari hati dan masuk ke aliran darah. Tingkat produk tersebut dapat diukur dalam darah.
Kerusakan pada hati yang disebabkan oleh penyakit dapat memungkinkan produk tersebut masuk ke aliran darah dalam tingkat yang lebih tinggi. Jadi, tes yang mengukur tingkat produk ini, yang disebut sebagai tes fungsi hati (liver function test/LFT), dapat menunjukkan tingkat kerusakan pada hati.
Bila dokter mencurigai kita mempunyai masalah atau penyakit hati, dia akan meminta kita melakukan tes fungsi hati untuk membantu diagnosis. Kemudian, tes fungsi hati dapat dilakukan untuk memantau hati kita, untuk melihat apakah kerusakan dapat menjadi lebih berat atau pun pulih.
Produk berikut biasanya diukur sebagai bagian dari tes fungsi hati:
• ALT (alanin aminotransferase), juga dikenal sebagai SGPT (serum glutamik piruvik transaminase)
• AST (aspartat aminotransferase), juga dikenal sebagai SGOT (serum glutamik oksaloasetik transaminase)
• Fosfatase alkali
• GGT (gamma-glutamil transpeptidase, atau gamma GT)
• Bilirubin dan Albumin
Lembaran Informasi (LI) menunjukkan nilai normal atau nilai rujukan untuk semua tes tersebut. Harus ditekankan bahwa nilai ini berbeda tergantung pada alat yang dipakai di laboratorium yang melakukan tes serta cara penggunaannya. Laporan laboratorium yang kita terima setelah melakukan tes menunjukkan nilai normal yang berlaku. Sebagai contoh, batas atas nilai normal (BANN) untuk AST dapat berkisar dari 35 hingga 50, dan berbeda untuk laki-laki dan perempuan.
Selain itu, hasil tes juga dapat berubah tergantung pada jam berapa darah diambil. Sebaiknya contoh darah kita diambil pada jam yang sama setiap kali kita dites fungsi hati, dan juga selalu pada laboratorium yang sama.
Hasil test :
Penyakit hati yang berbeda akan menyebabkan kerusakan yang berbeda, dan tes fungsi hati dapat menunjukkan perbedaan ini. Hasil tes fungsi hati dapat memberi gambaran mengenai penyakit apa yang mungkin menyebabkan kerusakan, tetapi tes ini tidak mampu mendiagnosis akibat penyakit hati.
Hasil tes ini juga bermanfaat untuk memantau perjalanan penyakit hati, tetapi sekali lagi, mungkin tidak memberi gambaran yang tepat. Namun biasanya hasil tes fungsi hati memberi gambaran mengenai tingkat peradangan.
ENZIM HATI
► ALT adalah lebih spesifik untuk kerusakan hati. ALT adalah enzim yang dibuat dalam sel hati (hepatosit), jadi lebih spesifik untuk penyakit hati dibandingkan dengan enzim lain. Biasanya peningkatan ALT terjadi bila ada kerusakan pada selaput sel hati. Setiap jenis peradangan hati dapat menyebabkan peningkatan pada ALT. Peradangan pada hati dapat disebabkan oleh hepatitis virus, beberapa obat, penggunaan alkohol, dan penyakit pada saluran cairan empedu.
► AST adalah enzim mitokondria yang juga ditemukan dalam jantung, ginjal dan otak. Jadi tes ini kurang spesifik untuk penyakit hati. Dalam beberapa kasus peradangan hati, peningkatan ALT dan AST akan serupa.
► Fosfatasealkali meningkat pada berbagai jenis penyakit hati, tetapi peningkatan ini juga dapat terjadi berhubungan dengan penyakit tidak terkait dengan hati. Fosfatase alkali sebetulnya adalah suatu kumpulan enzim yang serupa, yang dibuat dalam saluran cairan empedu dan selaput dalam hati, tetapi juga ditemukan dalam banyak jaringan lain. Peningkatan fosfatase alkali dapat terjadi bila saluran cairan empedu dihambat karena alasan apa pun. Di antara yang lain, peningkatan pada fosfatase alkali dapat terjadi terkait dengan sirosis dan kanker hati.
► GGT sering meningkat pada orang yang memakai alkohol atau zat lain yang beracun pada hati secara berlebihan. Enzim ini dibuat dalam banyak jaringan selain hati. Serupa dengan fosfatase alkali, GGT dapat meningkat dalam darah pasien dengan penyakit saluran cairan empedu. Namun tes GGT sangat peka, dan tingkat GGT dapat tinggi berhubungan dengan hampir semua penyakit hati, bahkan juga pada orang yang sehat. GGT juga dibuat sebagai reaksi pada beberapa obat dan zat, termasuk alkohol, jadi peningkatan GGT kadang kala (tetapi tidak selalu) dapat menunjukkan penggunaan alkohol. Penggunaan pemanis sintetis sebagai pengganti gula, seumpamanya dalam diet soda, dapat meningkatkan GGT.
PRODUK HATI LAIN
► Bilirubin adalah produk utama dari penguraian sel darah merah yang tua. Bilirubin disaring dari darah oleh hati, dan dikeluarkan pada cairan empedu. Sebagaimana hati menjadi semakin rusak, bilirubin total akan meningkat. Sebagian dari bilirubin total termetabolisme, dan bagian ini disebut sebagai bilirubin langsung. Bila bagian ini meningkat, penyebab biasanya di luar hati. Bila bilirubin langsung adalah rendah sementara bilirubin total tinggi, hal ini menunjukkan kerusakan pada hati atau pada saluran cairan empedu dalam hati.
Bilirubin mengandung bahan pewarna, yang memberi warna pada kotoran. Bila tingkatnya sangat tinggi, kulit dan mata dapat menjadi kuning, yang mengakibatkan gejala ikterus.
► Albumin adalah protein yang mengalir dalam darah. Karena dibuat oleh hati dan dikeluarkan pada darah, albumin adalah tanda yang peka dan petunjuk yang baik terhadap beratnya penyakit hati.
Tingkat albumin dalam darah menunjukkan bahwa hati tidak membuat albumin dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Tingkat ini biasanya normal pada penyakit hati yang kronis, sementara meningkat bila ada sirosis atau kerusakan berat pada hati. Ada banyak protein lain yang dibuat oleh hati, namun albumin mudah diukur.
TEST LANJUTAN
Bila ada kelainan pada tes fungsi hati, dokter mungkin akan minta tes tambahan, misalnya ultrasound atau biopsi hati. Bila belum dilakukan tes untuk hepatitis virus, kemungkinan kita akan diminta melakukan tes tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar