ANATOMI
FISIOLOGI
SEL
DAN JARINGAN
Anatomi :
1. Chika Vionita
2. Laila Fitri
Fisiologi :
1. Desy Nezia Paramitha
2.
Like Inggrid Samsudin
Notulen :
1. Amalia Nur Ainina
2.
Inayah Saraswati Arsya
Kelas :
D IV/IA
SEL
Sebuah sel adalah setitik massa
protoplasma (berbentuk seperti selai) yang berisi inti atau nukleus yang
dibungkus oleh membran sel.Protoplasma sel terdiri atas sebuah badan yang
terletak di tengah , yaitu inti atau nukleus, dan sitoplasma atau sisa
protoplasma , yang mengelilingi nukleus.
Sel
adalah bagian terkecil dari tubuh, merupakan satu unit biologis hidup yang
dapat membentuk zat-zat (karbohidrat, lemak, protein, asam dan senyawa lain).
Kumpulan-kumpulan sel yang terdapat dalam tubuh membentuk jaringan.
·
Struktur Sel
Badan
sel memiliki empat bagian dasar yaitu nukleus, membran plasma, dan sitoplasma/
protoplasma.
Ø
Fungsi sel
Sel
mempertahankan suatu barier yang selektif (membran plasma) di antara sitoplasma
dan lingkungan ekstraseluler. Semua zat yang masuk atau keluar sel harus
melewati barier. Derivative membrane plasma yang serangkaian pembungkus
kompleks, membagi interior sel dan membentuknya menjadi banyak kompartemen
untuk aktivitas spesifik.
1. Sel
yang berisi materi hereditas membawa instruksi dalam bentuk kode untuk proses
sintesis sebagian besar komponen seluler. Materi hereditas ini sebelumnya
digandakan melalui reproduksi sel, sehingga setiap sel baru membawa satu set
penuh instruksi.
2. Sel
melakukan aktivitas metabolik, yang dikatalis reaksi kimia sehingga terjadi
proses sintesis dan penguraian molekul organik.
Komponen
pembentuk sel :
·
Nukleus
Nukleus terdiri atas massa
protoplasma yang lebih padat.Nukleus mengandung nukleoplasma dan dikelilingi
membran nukleus.Senyawa khas nukleus ialah asam deoksiribonukleat (DNA) ,yang
berisi informasi turunan genetik yang dibutuhkan untuk mempertahankan sel.
Nukleus adalah organel terbesar dan
mengandung sebagian besar gen yang mengendalikan sel eukariota (sebagian lain
gen terletak di dalam mitokondria dan kloroplas). Dengan diameter rata-rata 5
µm, organel ini umumnya adalah organel yang paling mencolok dalam sel
eukariota.Kebanyakan sel memiliki satu nukleus, namun ada pula yang memiliki
banyak nukleus, contohnya sel otot rangka, sel megakariosit sumsum tulang , sel
osteoklas tulang, dan ada pula yang tidak memiliki nukleus, contohnya sel darah
merah matang yang kehilangan nukleusnya saat berkembang.
Ø
Struktur nukleus
Membran nukleus disusun dari membran
ganda yang dipisah oleh ruang perinuklear. Membran dalam halus, sedangkan
membran luar biasanya mengandung ribosom dan menyatu dengan retikulum
endoplasma. Membran dalam dan luar bergabung dalam interval jarak yang tidak
beraturan di sekitar nucleus untuk membentuk pori-pori nuclear, sehingga
memungkinkan terjadinya pertukaran zat antara nucleus dan sitoplasma.
Kromatin terlihat seperti gumpalan
tidak beraturan atau granula basfilik kuat atau benda berwarna biru yang
menyebar ke seluruh nucleus.Kromatin disusun dari rantai pilin DNA yang terikat
pada protei basa histon, beragam jumlah RNA, dan protein nonhiston lain serta
sistem enzimPada sel yang membelah, kromatin menebal dan berpilin menjadi suatu
unit khusus, kromosom. Sel manusia berisi 23 pasang kromosom.
Nukleoplasma adalah matriks yang
menyelubungi kromatin. Matriks ini tersusun dari protein,metabolit, dan ion.
Nukleulus adalah struktur sferikal
yang tersusun dari DNA dan protein. Ukuran dan jumlah nukleulus yang terdapat bervariasi pada setiap jenis sel
yang berbeda. Pada sel yang tidak mensintesis protein, misalnya spermatozoa,
tidak ditemukan nucleolus.
Ø Fungsi
1. Nukleus
juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel,
memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom,
tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan
di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
2.
Membran inti
memiliki fungsi sebagai pelindung inti sel dan
sebagai tempat pertukaran zat antara materi inti dan sitoplasma.
sebagai tempat pertukaran zat antara materi inti dan sitoplasma.
3. Nukleoplasma memiliki fungsi utama adalah untuk bertindak
sebagai media suspensi untuk organel inti. Fungsi lainnya termasuk pemeliharaan
bentuk dan struktur nukleus, dan transportasi ion, molekul, dan zat-zat lain
yang penting untuk metabolisme dan fungsi sel.
4. Kromatin fungsiutamanya adalah untuk mengemas DNA ke dalam
volume yang lebih kecil agar sesuai dalam sel, untuk memperkuat DNA untuk
memungkinkan mitosis, untuk mencegah kerusakan DNA dan untuk mengendalikan
ekspresi gen dan replikasi DNA.
·
Membran plasma
Membran plasma tersusun dari lapisan
ganda molekul lipid dengan beberapa protein globular yang tertanam di
dalamnya.Tebal lapisan ini sekitar 6 sampai 10 nm.
Fungsi membran plasma
yaitu :
1. Pelindung
bagi sel agar isi sel tidak keluar.
2. Pengatur
pertukaran zat yang keluar masuk ke dalam sel.
3. Melakukan
seleksi terhadap zat yang boleh keluar dan masuk dari dalam atau luar sel
(selektif permeable).
·
Sitoplasma atau protoplasma
Sitoplasma atau protoplasma merupakan
cairan sel dalam sel disebut juga dengan sitosol karena mirip dengan jelly
(koloid) berfungsi sebagai tempat berlangsungnya metabolisme sel. Di dalam
sitoplasma inilah tersebar berbagai bahan,yaitu globules lemak netral, granula-granula
glikogen, ribosom, granula sekretoris, dan berbagai macam organel. Organel
adalah komponen tetap sitoplasma.Sebagian besar organel dibungkus semacam
membran yang mirip dengan membran plasma.Membran tersebut memisahkan organel
dari lingkungan sitoplasma di sekitarnya dan memungkinkan pembentukan
kompartemen untuk aktivitas metaboliknya. Adapun organel sel dalam sitoplasma
yaitu :
a.
Mitokondria
Mitokondria terdiri dari membran
luar dan membran dalam.Banyak lipatan kedalam pada membran dalam yang membentuk
rak tempat melekat enzim-enzim oksidatif sel. Selain itu, rongga dalam
mitokondria terisi oleh matriks yang mengandung banyak enzim terlarut yang
penting.
Mitokondria ditemukan pada hampir
semua sel, tetapi tidak ditemukan dalam sel darah merah.Jumlahnya dalam sel berhubungan
dengan konsumsi energi sel.
Ø
Struktur
1. Mitokondria
tampak seperti batang atau filament yang bergerak dengan konstan dalam sebuah
sel hidup.
2. Setiap
mitokondria terdiri dari membran terluar halus dan membran terdalam yang
membentuk lipatan disebut Krista. Krista menonjol menyerupai rak kedalam
mitokondria dan menambah bidang permukaan membran bagian dalam.
3. Ruang
antar Krista dipenuhi matriks, yang berisi protein, DNA, RNA, dan ribosom.
Ø
Fungsi
1. Mitokondria
sering disebut sebagai pembangkit tenaga sel karena fungsi terpentingnya adalah
memproduksi energy dalam bentuk ATP.
2. Energi tersebut dihasilkan dari
penguraian nutrient seperti glukosa, asam amino, dan asam lemak.
3. Enzim
yang dibutuhkan untuk melepas energy secara kimia, terlokalisasi dalam matriks
mitokondrial dan partikel kecil pada Krista.
b.
Apparatus
Golgi
Biasanya terdiri dari empat atau
lebih tumpukan lapisan vesikel yang tipis rata dan terletak dekat nukleus.Apparatus
golgi (AG) disebut juga golgi kompleks yang mempunyai hubungan yang erat dengan
RE granuler. Apparatus golgi ada dalam sebagian besar sel, tetapi paling banyak
dibentuk dan dipelajari pada sel glandular.
Ø Struktur
1. Apparatus
golgi mengandung 6 sampai 7 kantong datar yang terikat membrane, atau sistema,
masing-masing bentuknya agak melekuk.Kantong tersebut tersusun seperti
mangkok terbalik.
2. Permukaan
konveks susunan menghadap ke reticulum endoplasma dan nucleus, permukaan konkaf
menghadap ke permukaan eksternal sel.
3. Biasanya
ada banyak vesikal transport disisi perifer tonjolan dan ada sedikit penebalan
vakuola yang berukuran lebih basar pada salah satu kutub.
Ø
Fungsi
Apparatus golgi merupakan tempat
akumulasi, konsentrasi, pembungkusan, dan modifikasi kimia produk sekretori
yang disintesis dalam reticulum endoplasma kasar.
1. Vesikal
transport terlepas dari reticulum endoplasma dan membawa hasil sekresi ke
apparatus golgi, tempat sekresi bergabung dengan sistemanya.
2. Vakuola
tebal yang besar akan mengonsentrasi sekresi dan membungkusnya menjadi granula
sekretori.
3. Granula
sekretori (zimogen) yang besar dan terbungkus rapat dengan membran,
mengeluarkan isinya melalui proses eksositosis akibat stimulasi hormone dan
saraf.
4. Apparatus
golgi secara kimia juga memodifikasi molekul yang disintesis dalam reticulum
endoplasma untuk bergabung dengan membrane plasma. Apparatus golgi ini
menambahkan residu asam lemak pada protein tertentu untuk mengubahnya menjadi
lipoprotein,dan bersintsis serta melekatkan rantai sisi karbohidrat pada protein
untuk membentuk glikoprotein.
5. Apparatus
golgi memproses protein yang berfungsi secara intraseluler,seperti enzim
lisosom.
c. Sentrosom
Merupakan badan berbentuk batang
dekat nukleus.Sentrosom dikelilingi struktur seperti benang yang meradiasi dan berisi
dua sentriol.
d.
Membran sel
Membran sel meliputi seluruh sel,
merupakan struktur elastis yang sangat tipis. Membran sel hampir seluruhnya
terdiri dari protein dan lipid, susunannya kira-kira 55% protein, 25%
fosfolipid, 13% kolesterol, 4% lipid lain, dan 3% karbohidrat. Struktur dasar
membran sel adalah lipid berlapis gandayang hampir seluruhnya terdiri dari
fosfolipid dan kolesterol.Dalam membran sel terdapat dua jenis protein, yaitu protein integral yang menonjol ke dalam
sel dan protein perifer yang hanya
melekat pada permukaan membran dan tidak menembus membran.
e. Lisosom
Lisosom dikelilingi oleh membran
lipid dua lapis yang khas.Lisosom terisi oleh banyak granula kecil yang
merupakan kumpulan protein enzim-enzim hidrolitik (pencernaan).Lisosom
ditemukan pada sel, kecuali sel-sel darah merah dan sel kulit yang telah terkeratinisasi
sempurna pada permukaan tubuh.
Ø
Struktur
1. Lisosom
adalah vesikel kecil yang terikat membrane, mengandung hamper 50 jenis enzim
hidrolitik, mampu menguraikan hamper semua jenis makromelekul (protein, lipid,
karbohidrat, asam nukleat,dll)
2. Lisosom
primer hanya mengandung enzim, lisosom sekunder mengandung anzim dan materi
terdegradasi.
Ø Fungsi
1. Fungsi
utama lisosom adalah untuk pencernaan interseluler. Lisosom memegang peranan
dalam proses normal dan patologis.
2. Pada
sel fagositik, agen yang berpotensi membahayakan seperti bakteri, virus, atau
toksin akan dimakan sel tersebut. Agens tersebut akan melebur dengan lisosom
primer untuk membentuk lisosom sekunder yang kemudian dicerna.
3. Lisosom
juga berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan selular normal dengan cara
memindahkan komponen seluler yang sudah rusak atau berlebihan. Produk yang
dicerna kemudian didaur ulang dalam sel untuk memungkinkan terjadinya
pembaharuan dan rekontruksi isi sel.
4. Kerusakan
sel akibat sejumlah pengaruh fisik atau kimia dapat menyebabkan membrane
lisosom hancur dan enzim terlepas kedalam sitoplasma. Autolysis (auto=sendiri)
atau pencernaan sel yang dihasilkan menjadi lisosom disebut kantong bunhu diri
untuk sel.
5. Beberapa
penyakit metabolic, dikenal sebagai penyakit
penyimpanan (storage disease), penyakit Tay Sachs, penyakit Gaucher,
penyakit Fabryl, disebabkan factor congenital (bawan lahir) yaitu tidak adanya
salah satu enzim lisosom. Akibatnya, terjadi akumulasi abnormal dari zat yang
dapat mengganggu fungsi normal sel.
f.
Vakuola
Vakuola merupakan ruang-ruang di
dalam sitoplasma yang berisi materi atau sekresi, yang dibentuk oleh
sitoplasma.
g.
Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma mengandung
struktur berupa jala-jala kontinu yang bersifat tubular dan vesikular.Ruang di
dalam tubulus dan vesikel terisi oleh matriks
endoplasmik ,suatu cairan yang berbeda dengan cairan di luar retikulum
endoplasma.Retikulum endoplasma terbagi menjadi dua, yaitu retikulum endoplasma
granular(berikatan dengan ribosom) dan retikulum endoplasma agranula ( tidak
berikatan dengan ribosom).
Ø
Struktur
Reticulum endoplasma tersusun dari
jaring-jaring rongga (sisterna) datar yang
dilapisi membrane. Yang menyambung membran plasma dan membran nuklear.Ada
tiga jenis retikulum endoplasma:RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat
bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis
protein.Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein.RE
halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di
permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu
sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi
obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE
sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik
ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik.Yang membedakan RE sarkoplasmik
dari RE halus adalah kandungan proteinnya.RE halus merupakanensintesis molekul,
sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium.RE sarkoplasmik
berperan dalam pemicuan kontraksi otot.
Ø Fungsi
1. Retikulum
endoplasma merupakan tempat utama sintesis produk sel dan juga berperan dalam
transport dan penyimpananya.
2. Retikulum
endoplasma kasar menonjol dalam sel yang khusus untuk sekresi protein seperti
enzim pencernaan.
3. Retikulum
endoplasma halus banyak terdapat dalam sel beberapa kelenjar endokrin yang
menyentesis hormon dan dalam sel hati. Tempat reticulum endoplasma terlibat
dalam sintesis lipid dan kolesterol serta pemecahan glikogen
4. Pada
sel otot RE halus disebut reticulum sarkoplasma dan urut berperan dalam proses
kontraksi.
h.
Ribosom
Ribosom adalah partikel granular
kecil yang melekat pada permukaan reticulum endoplasma granular.Ribosom juga
terdiri dari asam ribonukleat.
Ø
Sruktur
1. Ribosom
adalah granula kecil berwarna hitam (berdiameter 25 nm) yang tersusun dari RNA
ribosomal dan hamper 80 jenis protein.
2. Ribosom
ditemukan sebagai granula individual atau dalam kelompok disebut poliribosom.
3. Ribosom
bisa bebas dalam sitoplasma (ribosom bebas) atau melekat pada membran retikulum
endoplasma
Ø
Fungsi
1. Ribosom
merupakan tempat sintesis protein.
2. Ribosom
bebas terlibat dalam sintesis protein untuk dipakai sel itu sendiri: misalnya,
dalam pembaharuan enzim dan membran. Ribosom yang berikatan merupakan tempat
berlangsungnya sintesis protein yang merupakan produk sekretori yang akan
dikeluarkan sel.
JARINGAN
Jaringan berasal dari sel tunggal
khas, yakni sel telur atau ovum, yang terdiri dari protoplasma dan mengandung
sebuah inti. Setelah fertilisasi, sel ini bemultiplikasi dan, melalui proses
diferensiasi, berkembang menjadi berbagai jaringan, yang dibutuhkan untuk
membentuk organ dan bagian-bagian tubuh yang berbeda.
1.
Jenis-jenis jaringan dan fungsinya:
a.
Epitel
·
Epitel
bersusun sederhana (simple pavement epithelium),terdiri dari Sesel-sel gepeng
yang membentuk lapisan halus. . Dilihat dari permukaan, sel-sel ini terlihat
seperti lantai ubin namun dengan batas yang tidak teratur. Epitelium ini
umumnya berfungsi sebagai jalan pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh dan
sebaliknya. Contoh: epitel pada pembuluh darah
kapiler dan
dinding alveolus. Epitel ini dapat ditemukan
melapisi pembulu darah dan membentuk peritoneum.
·
Epitel
kuboid sederhana ,memiliki sel-sel berbentuk seperti kubus dan dapat ditemukan
membungkus ovarium. Dari permukaan sel-sel itu terlihat seperti sarang lebah
atau berbentuk poligonal.Jaringan epitel kubus selapis berfungsi dalam sekresi
dan sebagai pelindung. Contoh: epitel pada permukaan ovarium, kelenjar dan kelenjar tiroid.
·
Epitel
kolumnar sederhana, terdiri dari sel-sel yang lebih tinggi ,memadat di dalam
membran dasar. Epitel ini ditemukan di tempat wear dan tearsedikit
lebih banyak,misalnya melapisi lambung dan usus halus. Terlihat seperti
epitelium kubus, namun potongan tegak lurus terlihat lebih tinggi. Jaringan epithelium ini berfungsi untuk penyerapan nutrisi di
usus dan sekresi.
Sel epitel silindris ini ada yang memiliki silia pada permukaannya, seperti yang terdapat pada oviduk. Contoh: epitel pada lambung dan usus.
·
Epitel batang bersilia, Epitel ini berbentuk seperti epitel
silindris selapis. memiliki bulu-bulu getar/silia. terletak di dinding rongga hidung. berfungsi sebagai
penghasil mucus (lendir) untuk menangkap benda asing yang masuk, dengan getaran
silia menghalau benda asing yang masuk.melekat pada mucus.
·
Epitel
Majemuk.
Terdiri atas lebih dari satu lapis sel, yaitu :
·
Epitel berlapis, membentuk lapisan epidermal (kulit
ari) pada kulit. Eptel berlapis juga menyelaputi mulut, faring, usofagus,
bagian bawah uretra, anus, vagina, dan permukaan kornea. Lapisan dekat
permukaan kulit membentuk lapisan tanduk.
Lapisan sel yang terletak paling dalam berbentuk silinder. Ini merupakan lapisan germinatif
(bertunas) dan di sini sel memperbanyak diri dengan karyokinesis. Sel yang
trletak dilapisan basal (dasar) dan lapisan tanduk disebut poliedris – berduri
atau berbulu.
·
Epitel peralihan, adalah epitel majemuk berlapis yang
terdiri atas tiga lapis sel. Sel ini melapisi kandung kencing, pelvis ginjal,
ureter, dan bagian atas uretra. Lapisan yang paling dalam pada epitel peralihan
terdiri atas sel silinder dengan ujung bulat sehingga berbentuk seperti buah
pir (atau buah terong)yang tersusun rapi.
·
Epitel Transisi, strukturnya mirip epitel berlapis
gepeng. Pada lapisan atas terdapat lapisan sel yang berbentuk payung (sel
payung). Berfungsi sebagai penahan regangan dan tekanan. Sel payung dalam
keadaan regang akan memipih, misalnya dalam keadaan saluran terisi penuh.
Contoh: epitel pada ureter.
·
Jaringan
epitel kelenjar adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang dikhususkan
untuk menghasilkan suatu getah sekresi yang komposisinya berbeda dengan darah
atau cairan antarsel. Bila getah sekresinya dikeluarkan ke dalam satu saluran
kelenjar atau langsung ke permukaan tubuh (misalnya sel goblet), disebut
kelenjar eksokrin contoh hassil sekresinya yaitu lendir, air liur, enzim dan
sebagainya. Sedangkan bila sekresinya dimasukan ke dalam darah disebut kelenjar
endokrin. Hasil sekresinya berupa hormon. Secara struktural sel-sel kelenjar
disebut tubulus bila berbentuk tabung dan disebut acinous bila berbentuk labu
(botol). Secara fungsional sel-sel kelenjar dikelompokkan menjadi holokrin,
apokrin dan merokrin. Holokrin, bila getah yang disekresikan terkumpul dalam
sitoplasma kemudian sel mati dan isinya disekresikan, sel yang mati akan diganti
oleh sel-sel yang baru. Contohnya kelenjar sebasea pada kulit. Apokrin, bila
getah yang disekresikan terkumpul pada bagian ujung sel (apex). Bagian ini
kemudian dilepaskan membentuk zat yang disekresikan, kemudian sel mereparasi
diri. Contohnya kelenjar mammae. Merokrin, bila zat-zat yang disekresikan
dibentuk dan dikeluarkan dari sel kedalam salurannya dan sel tidak ikut mati.
Contohnya kelenjar pankreas dan kelenjar ludah.
b.
Jaringan
ikat
Jaringan
ikat bertanggung jawab untuk memberikan dan mempertahankan bentuk tubuh.Karena
mempunyai fungsi mekanik, jaringan ikat terdiri atas matriks yang menghubungkan
dan mengikat sel dan organ akhirnya memberikan sokongan pada tubuh.Jaringan
ikat dengan funsi seperti itu tidak ditemukan pada permukaan luar tubuh,
mengandung banyak pembuluh darah kecuali rawan. Secara umum sel-selnya berjarak
jauh satu sama lain dengan zat interselulernya (matriks) yang banyak. Zat
interselulernya terdiri atas cairan dan serat-serat yang diproduksi oleh
sel-sel jaringan ikat.Pada rawan zat interselulernya kuat tetapi lentur.Pada
tulang sangat keras karena mengandung garam-garam kapur.
Ada
tiga jenis serabut utama jaringan ikat yaitu serabut kolagen (tidak elastis
tetapi memiliki kelenturan yang lebih besar dari baja, terdiri atas serat-serat
protein kolagen), serabut elastin (terdiri atas protein elastis, lebih halus
dari kolagen, sangat elastis), dan serabut retikulin (sangat halus, terdiri
atas protein kolagen dan gliprotein).Serabut tersebut didistribusikan secara
tidak merata tergantung pada sifat jaringan ikat itu sendiri.
Selain
serabut-serabut diatas, jaringan ikat tersusun oleh sel-sel tertentu. Sel-sel
tersebut: fibroblast (menghasilkan serabut-serabut dan zat interseluler),
makrofag (memfagosit bakteri dan jaringan yang rusak), melanosit (menghasilkan
pigmen melanin), sel plasma (menghasilkan antibodi), mast sel (menghasilkan
anti kougulan heparin), leukosit (terutama basofil, eosonofil dan limfosit),
sel adventitial (berperan dalam regenerasi sel-sel yang rusak) dan sel adiposa
(penyimpanan lemak netral).
Fungsi
utama jaringan ikat adalah sebagai proteksi, penunjang dan mengikat berbagai
jenis jaringan dan organ.Sel-sel jaringan ikat dapat menyimpan lemak, bersifat
fagosit terhadap bakteri dan sel-sel yang sudah mati, membentuk antibodi dan
antikoagulan.
Ada
beberapa jenis jaringan ikat, dikelompokkan berdasarkan pada komponen yang
menonjol didalam jaringan tersebut atau suatu sifat struktural jaringan
tersebut, terdiri atas jaringan ikat embrionik dan jaringan ikat dewasa.
a. Jaringan ikat
embrionik, terdapat sewaktu dalam perkembangan embrio, disebut
mesenkim,
dari sinilah semua jaringan ikat lainnya akan diturunkan.
b. Jaringan
ikat dewasa, terdiri atas :
1. Jaringan
ikat longgar, Terdiri
atas jaringan yang tidak terjalin erat dan yang tersebar luas padaa seluruh
tubuh. Letaknya langsung di bawah permukaaan kulit mukosa dan membentuk
jaringan subkutan dan submukosa serta sarung fasia.Jaringan areolar terdiri
atas suatu matriks (bahan) yang terbuat dari zat interseluler dan yang memuat
sel-sel jaringan ikat. Ke dalam jaringan areolar ini terjalin berkas-berkas
serabut putih halus yang terbentuk dari
benang-benang ikal (berombak) dan tersebar di seluruh matriks. Serabut-serabut
ini terdiri atas kolagen, yaitu bahan sejenis gelatin , dan disatukan
musin. Serabut elastik tampak berwarna
kuning dan terdiri atas elastin. Serabut-serabut elastik hlus dan terlihat kuat
dan lurus.zat interselulernya setengah cair dengan
serabut-serabut yang jarang, terdapat pada daerah disekitar pembuluh darah,
saraf, sepanjang membrana mukosa, dan dermis.
2. Jaringan
ikat padat, terbentuk
dari serabut kolagen putih yang tersusun dalam aluryang tegas. Jaringan fibrus
ulet dan kuat, membentuk ligamen, kecuali ligamen elastik dan tendon. Contoh-contoh
jaringan ini antara lain dura mater yang melapisi tengkorak dan saluran tempat
serabut saraf lewat, periosteum yang menutupi tulang-tulang, lapisan terkuat
fasia yang memisahkan berkas-berkas otot, lapisan fibrus perikardium, dan
selubung sklera mata.serabut kolagen jumlahnya lebih menonjol
sehingga sering disebut jaringan kolagen. Terdapat pada lapisan sub mukosa,
dermis kulit dan didaerah jaringan penyambung pada organ-organ.
3. Jaringan
ikat elastis,Bentuk
jaringan ikat ini mengandung serabut elastik dalam jumlah yang besar. Jaringan
ini dijumpai dalam dinding arteri dan pipa udara saluran pernapasan. Juga
terdapat dalam ligamentum ( tali sendi) tertentu, seperti pada ligamentum
subflava tulang belakang yang bersifat elastik dan dapat direnggangkan
mengandung serabut elastin yang tebal dan sejajar, dapat ditemukan pada arteri,
trakea, paru-paru dan didalam ligamen kuning kolumna vertebralis.
4. Jaringan
ikat retikulin, mengandung banyak serabut retikulin, banyak ditemukan antara
lain dalam organ yang menghasilkan sel darah.
5. Jaringan
lemak, ditimbun di sebagian besar tubuh.
Dihubungkan dengan jaringan areolar dengan cara penyebaran sel-sel lemak yang
khusus disediakan untuk menampung zat lemak ; jaringan ini dapat dijumpai dalam
semua jaringan subkutaneus. Kecuali di kelopak mata, penis, dan di dalam rongga
tengkorak.merupakan jaringan ikat jarang, dapat ditemukan pada
daerah sekitar mata, ginjal, jantung, fungsinya untuk melindungi organ-organ
tersebut. Jaringan lemak yang lain berfungsi sebagai cadangan energi dan
menahan panas/mengurangi pengeluaran panas tubuh melalui kulit.
6. Jaringan
ikat cair, jaringan ini berupa darah, zat antar selnya berupa plasma darah dan
selnya terdiri dari eritrosit, leukosit dan trombosit.
c.
Jaringan tulang rawan
Terbuat
dari bahan yang padat, bening dan putih kebiru-biruan.Dijumpai terutama pada
sendi dan di antara dua tulang. Dan bila umur dewasa tercapai,tulang rawan
hanya dijumpai sebagai penutup ujung-ujung tulang. Tulang rawan tidak
mengnadung pembuluh darah, tetapi diselubungi membran, yaitu perikondrium.
Terdapat tiga jenis utama tulang rawan ,yaitu:
1. Tulang
rawan hialin,
terdiri atas serabut kolagen yang terbenam dalam bahan dasar yang bening
seperti kaca . Tulang rawan hialin bersifat kuat dan elastis. Tulang rawan
hialin dijumpai menutupi ujung tulang pipa sebagai tulang rawan sendi. Juga
dapat dijumpai pada tulang rawan iga, pada hidung, laring, trakea, dan pada
bronkus supaya tetap terbuka.Berfungsi
untuk mendukung sendi bergerak antara tulang, serta hubungan antara tulang
rusuk dan tulang dada, atau sternum
2.
Tulang rawan fibrosa, terbentuk oleh berkas-berkas
serabut dengan tulang rawan tersusun di antara berkas serabut itu dan dijumpai
di tempat yang memerlukan kekuatan besar. Tulang rawan fibrosa memperdalam rongga
dari cawan-cawan tulang, seperti asetabulum (cawan) dari tulang koksa (tulang
panggul) dan rongga glenoid dari scapula.Berfungsi memberikan sokongan dan sebagai proteksi.
3.
Tulang rawan elastik, sering disebut tulang rawan elastik
kuning sebab mengandung sejumlah besar serabut elastik berwarna kuning.
Terdapat pada daun telinga, epiglottis, dan tabung Eustakhius
(faringotimpanik).Berfungsi memberikan elastisitas dan sebagai penyokong.
Pada saluran telinga, saluran estachi us, saluran epligotis dan laring
d.
Jaringan
Otot
Otot
adalah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus ,yaitu berkontraksi ; dengan
demikian gerakan terlaksana. Ada 3 jenis otot,yaitu :
1.
Otot
lurik
Otot
lurik disebut juga otot kerangka atau otot sadar.Setiap serabut otot itu bergaris
melintang karena adanya gambaran selang-seling antara warna muda dan tua.
Setiap serabut terbentuk oleh sejumlah
miofibril dan diselubungi membran halus – sarkolemna (selaput otot).Kontraksinya
cepat dan tidak tahan lama, serta dibawah pengendalian kemauan yang disadari
(volunter). Terdapat melekat pada tulang.
2. Otot polos
Otot polos disebut juga
otot licin atau otot tak sadar.Otot ini
berupa sel otot panjang berbentuk kumparan yang masih tampak sebagai sel. Otot
ini dapat berkontraksi tanpa rangsangan saraf.. Proses kontraksinya
lambat dan tahan lama, tidak dibawah pengendalian kemauan sadar (involunter).
Terdapat pada alat-alat dalam seperti pada saluran pencernaan, hati dan lain
sebagainya. Otot polos ditemukan pada dinding pembuluh darah dan
pembuluh limfe, pada dinding saluran pencernaan dan visera (alat dalam) yang
beronnga, trakea, dan bronki , pada iris dan muskulus siliaris mata ,serta pada
otot polos dalam kulit .
3. Otot jantung
Otot jantung hanya ditemukan pada jantung.Otot ini
bergaris seperti pada otot sadar. Perbedaannya terdapat pada serabutnya yang
bercabang dan mengadakan anastomose (bersambungan satu sama lain, tersusun
memanjang seperti pada otot bergaris, berciri merahkhas, dan tidak dapat dikendalikan sesuai kemauan).. Sel otot
jantung berbentuk segiempat dengan satu inti dibagian tengah sel, sel-selnya
bisa bercabang, mengandung sarkoplasma (sitoplasma sel otot tanpa
miofibril/mikrofilamen) yang jelas. Satu sel dengan sel yang lainnya dibatasi
oleh sarkolemma (membran sel) tebal yang melintang yang disebut dengan cakram
interkalar, struktur ini hanya ditemukan pada otot jantung, berperan memperkuat
otot jantung dan membran dalam konduksi impuls. Kontraksinya tidak dibawah
kemauan secara sadar (involunter), kuat dan berirama.
e.
Jaringan
saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel
saraf atau neuron.. Neuron merupakan jaringan dasar sistem saraf. Tiap
neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang
akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga
membentuk jaringan saraf .Jaringan saraf didistribusikan di seluruh tubuh sebagai
jaringan komunikasi terpadu. Jaringan saraf memiliki fungsi khusus yaitu untuk
membentuk dan menjalarkan impuls.
Walaupun sangat rumit jaringan saraf
secara strktural terdiri dari sel saraf atau neuron, yang biasanya menunjukan
banyak juluran yang panjang dan sel glia atau neuroglia, merupakan bagian yang
menyokong dan melindungi neuron dan ikut serta dalam aktivitas saraf, pensuplai
nutrisi saraf, dan proses pertahanan sistem saraf pusat.
1) Badan
sel
Badan sel
mengandung inti sel saraf dan neuroplasma(cairan neuron).Terdiri atas nukleus dan nukleoleus
yang dikelilingin oleh sitoplasma, berperan sebagai psat aktivitas sel dan juga
dapat menerima rangsang. Pada sitoplasma sel saraf dewasa tidak ditemukan
adanya sentrosom sehingga tidak dapat dapat bermitosis.
2) Dendrit
Perpanjangan
dari neuron yang berbentuk seperti pohon.Kebanyakan neuron memiliki
beberapa dendrit, yang biasanya sangat pendek
dan bercabang. Dendrit adalah daerah-daerah input yang mengandung
reseptor, masing-masing reseptor menanggapi jenis neurotransmiter tertentu.Merupakan tonjolan badan sel yang
berfungsi menghantarkan impuls ke badan sel dari pusat rangasang lingkungan,
dari epitel sensoris, atau dari neuron lainnya
3) Akson
Serat
atau serabut saraf yang memproses output dari neuron. Akson dapat bervariasi
panjangnya dari beberapa milimeter sampai beberapa centimeter, dan bisa
bercabang secara luas.merupakan tonjolan badan sel yang berfungsi mengantarkan
impuls ke sel yang lain (sel saraf, sel otot, atau kelenjar). Bagian ujung
akson biasanya bercabang dan membentuk percabangan terminal. Tiap-tiap cabang
dari percabangan ini berakir pada sel berikutnya dengan membentuk pelebaran
yang disebut dengan bonggol akhir (end bulb), yang mempermudah penghantaran
informasi ke sel berikutnya dalam rangkaian tersebut (biasanya ujung akson
tersebut menghasilkan zat neurotransmiter seperti asetilkoloin).
4) Nodus
ranvier
Nodus
ranvier adalah celah kecil yang terbentuk diantara selubung
mielin yang membungkus dan melindungi akson.Akson tidak terbungkus
pada celah ini, yang memungkinkan untuk menghasilkan aktivitas listrik.
Berdasarkan tonjolannya sel saraf
dibedakan menjadi 3 jenis sel saraf yaitu sel saraf multipolar, sel saraf
bipolar dan saraf pseudounipolar. Sel saraf multipolar mempunyai lebih dari dua
tonjolan sel, yang satu adalah akson dan sisanya merupakan dendritnya. Sel
saraf bipolar, dengan satu dendrit dan satu akson. Sel saraf pseudounipolar
mempunyai tonjolan tunggal dekat badan sel tetapi kemudian bercabang dua.
Adapun macam-macam
sel saraf, yakni :
1)
Sel saraf
sensorik
Saraf
sensorik atau saraf aferen yang membawa
impuls dari saraf tepi menuju otak.Berfungsi
menerima rangsangan dari lingkungan dan dari dalam tubuh.
2)
Sel saraf
motorik
Saraf
motorik atau saraf eferen menghantar impuls dari otak dan sumsum tulang belakang
ke saraf tepi.Berfungsi
mengatur organ efektor (misalnya kelenjar eksokrin dan endokrin).
Saraf intermediete (Interneuron) menyampaikan impuls dari neuron sensorik atau dari neuron intermedier yang lain ke neuron motorik. Mengadakan hubungan timbal balik antara sel saraf yang satu dengan yang lainnya.
Sumber
:
0 komentar:
Posting Komentar