Makalah
Anatomi Fisiologi
Sistem Otot dan Rangka
Disusun oleh : Dinar Rachma Kartina
Lila Putri Zaskia
Dosen Pembimbing : Dr.Maria Poppy Herliyanti M.Epd
Prodi DIII
Jurusan Gizi
Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta 2
Jakarta
2015
Kerangka
Skelet atau Kerangka terdiri
dari tulang dan tulang rawan. tulang adalah jaringan ikat yang bersifat kaku
dan membentuk bagian besar kerangka serta merupakan jaringan penunjang tubuh
utama. Rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa organ
lunak,terutama dalam tulang tengkorak (cranium) dan panggul .Kerangka juga
berfungsi sebagai alat ungkit pada gerakan dan menyediakan permukaan untuk
kaitan otot-otot rangka,tempat pembuatan sel-sel darah .Rata-rata manusia
dewasa memiliki 206 tulang,walaupun jumlah ini dapat bevariasi antara
individu.Kerangka tubuh manusia terdiri dari susunan berbagai macam tulang yang
satu sama lainnya saling berhubungan.
Penggolongan
tulang
Tulang di golongkan menurut
bentuknya yaitu:
·
Tulang
panjang adalah tubular (misalnya humerus)
·
Tulang
pendek adalah kuboidal,dan hanya terdapat di pergelangan kaki (tarsus) dan di
pergelangan tangan (carpus)
·
Tulang pipih
umumnya berguna sebagai pelindung (misalnya tulang pipih cranium melindungi
otak)
·
Tulang tak
beraturan dengan bentuk aneka ragam (misalnya tulang wajah)
·
Tulang
sesamoid (ossa sesamoide),terbentuk dalam tendo tertentu (misalnya patella) dan terdapat di tempat
persilangan tendo dengan ujung tulang panjang extremitas; tulang sesamoid
melindungi tendo terhadap keausan berlebih dan sering kali mengubah sudut tendo
sewaktu menuju ke tempat lekatnya.
Ciri-ciri
tulang
Cirri-ciri khusus terjadi pada
tempat lekat tendo,ligaentum,dan fascia.Ciri-ciri dan tanda istimewa pada yang
di beri nama:
a.
Condylus
(daerah persendian yang membulat ) misalnya condylus laterlis ossis femoris
b.
Crista (rigi
pada tulang) misalnya crista iliaca)
c.
Epicondylus
(tonjolan di atas kondilus)misalnya epicondylus lateralis ossis humeri
d.
Facies
(permukaan licin dan datar yang merupakan tempat pertemuan dua tulang)
e.
Foramen (lubang
melalui tulang) misalnya foramen obturatum.
f.
Fosa (lekuk
atau daerah yang melesak) misalnya fossa infraspinata os scapula
g.
Linea
(peninggian berupa garis) misalnya linea musculi solei,linea poplitea ossis
tibiae.
h.
Malleolus
(tonjolan yang membulat) misalnya malleolus lateralis ossis fibulae
i.
Protuberantia
(penonjolan) misalnya protuberantia occipitalis externa
j.
Spina (tonjolan
menyerupai duri) misalnya spina scapulae
k.
Processus
spinosus (tonjolan yang menyerupai duri) misalnya procesus vertebrae
l.
Trochanter
(peninggian besar yang tumpul) misalnya trochanter major femoris
m.
Tuberculum
(peninggian kecil ) misalnya tuberculum majus humeri
n.
Tuberositas
atau tuber (peninggian yang besar dan membulat,membengkakan) misalnya tuber
ischiadicum.
Perkembangan
tulang
Tulangg berkembang dengan dua
cara:1. Membranosa dan (2) endokondral .Pada cara yang pertama,tulang
berkembang langsungg dari membrane jaringan ikat; pada cara yang kedua
,mula-mula dibentuk model tulang rawan dan kemudian di ganti oleh tulang.Untuk
keterangan lebih mendalam tentang perubahan selular yang terjadi,perlu dibaca
buku teks histology atau embriologi.
Tulang kubah Cranium berkembang
dengan cepat secara membranosa pada embrio,dan hal ini melindungi otak yang
sedang berkembang yang terletak di bawahnya.Pada waktu lahir,beberapa daerah
kecil di antara tulang-tulang tetap bersifat membrane.Hal ini penting secara
klinik karena memungkinkan tulang-tulang
melakukan
gerakan tertentu sehingga tengkorak dapat berubah bentuk waktu turun melewati
jalan lahir.
Tulang panjang eksremitas
berkembang secara osifikasi endokondral.Osifikasi ini merupakan proses lambat
dan tidak lengkap sampai usia 18-20 tahun atau malahan lebih lama lagi.Pusat
pembentukan tulang yangditemukan pada batang tulang dinamakan diafisis,pusat
kalsifikasi pada ujung-ujung tulang sebagaiepifisis.Lempeng rawan pada masing
–masing ujung,yang terletak antara epifisis dan diafisis pada tulang yang
sedang tumbuh dinamakan lempeng epifisial.Metafisi merupakan bagian diafisis
yang berbatasan dengan lempeng epifiseal.
JENIS-JENIS TULANG
Ketika
kita masih bayi kita memiliki sekitar 300 tulang. Namun ketika kita beranjak
dewasa beberapa dari tulang-tulang ini ada yang melebur hingga akhirnya menjadi
206 tulang. Dari 206 tulang ini terdapat beberapa jenis tulang. Jenis-jenis
tulang ini ada yang dibedakan berdasarkan matriksnya dan ada yang berdasarkan
jaringan dan sifat fisik (keras tidaknya) tulang. Untuk mengetahui lebih lanjut
pelajari jenis-jenis tulang di bawah ini.
1.
Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu:
a.
Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang
rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali
lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan memiliki sifat lentur karena
tulang rawan tersusun atas zat interseluler yang berbentuk jelly yaitu
condroithin sulfat yang didalamnya terdapat serabut kolagen dan elastin. Maka
dari itu tulang rawan bersifat lentur dan lebih kuat dibandingkan dengan
jaringan ikat biasa.
Pada
zat interseluler tersebut juga terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna yang
berisi sel tulang rawan yaitu chondrosit.
Tulang
rawan terdiri dari tiga tipe yaitu:
1.
Tulang rawan hialin: tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan,
mengandung serat-serat kolagen dan chondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita
temukan pada laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk
bagian depan, cuping hidung dan rangka janin.
2.
Tulang rawan elastis; tulang yang mengandung serabut-serabut elastis. Tulang
rawan elastis dapat kita temukan pada daun telinga, tuba eustachii (pada
telinga) dan laring.
3.
Tulang rawan fibrosa; tulang yang mengandung banyak sekali bundel-bundel serat
kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulang ini
dapat kita temukan pada discus diantara tulang vertebrae dan pada simfisis
pubis diantara 2 tulang pubis. Pada orang dewasa tulang rawan jumlahnya sangat
sedikit dibandingkan dengan anak-anak. Pada orang dewasa tulang rawan hanya
ditemukan beberapa tempat, yaitu cuping hidung, cuping telinga, antar tulang rusuk
(costal cartilage) dan tulang dada, sendi-sendi tulang, antarruas tulang
belakang dan pada cakra epifisis.
b.
Tulang Keras (Osteon)
Tulang
keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi menyusun berbagai
sistem rangka. Tulang tersusun atas:
1. Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang
2. Osteosit: sel-sel tulang dewasa
3. Osteoklas : sel-sel penghancur tulang
b.Berdasarkan
matriksnya tulang dibedakan menjadi 2, yaitu:
1).
Tulang Kompak
Tulang
kompak terdiri dari sistem-sistem Havers. Setiap sistem Havers terdiri dari
saluran Havers (Canalis= saluran) yaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu
tulang, di dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf.
Disekeliling
sistem havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan berlapis-lapis. Lamela
adalah suatu zat interseluler yang berkapur. Pada lamela terdapat rongga-rongga
yang disebut lacuna. Di dalam lacuna terdapat osteosit. Dari lacuna keluar
menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang disebut canaliculi yang
berhubungan dengan lacuna lain atau canalis Havers. Canaliculi penting dalam
nutrisi osteosit. Di antara sistem Havers terdapat lamela interstitial yang
lamella-lamelanya tidak berkaitan dengan sistem Havers.Pembuluh darah dari
periostem menembus tulang kompak melalui saluran volkman dan berhubungan dengan
pembuluh darah saluran Havers. Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus.
Dan tulang spons tidak mengandung sistem Havers.
2).
Tulang Spons
Tulang
yang mtriksnya berongga dan tersusun oleh anyaman trabeculae (mirip dengan
pecahan genting)yang pipih dan mengandung serat kolagen.Rongga rongga yang
terdapat pada tulangspons diisi oleh jaringan sumsum tulang
Bagian Kerangka
|
Jumlah Tulang
|
Kerangka
aksial
Tengkorak
|
|
Kranium
|
8
|
Wajah
|
14
|
Tulang
pendengaran
|
6
|
Hyoid
|
1
|
Vertebrae
|
26
|
Sternum
|
1
|
Iga
|
24
|
Kerangka
apendikular
Gelang
bahu
|
|
Clavicula
|
2
|
Scapula
|
2
|
Ekstremitas
atas
|
|
Humerus
|
2
|
Radius
|
2
|
Ulna
|
2
|
Tulang
telapak tangan
|
16
|
Metacarpal
|
10
|
Phalank
|
28
|
Gelang
panggul
|
|
Tulang
inominate (panggul)
|
2
|
Ekstremitas
bawah
|
|
Femur
|
2
|
Patella
|
2
|
Fibula
|
2
|
Tibia
|
2
|
Tarsal
|
14
|
Metatarsal
|
10
|
Phalank
|
28
|
A.Skeleton aksial
a)
Cranium
a.
Bagian
oksipital terdapat pada daerah tulang
kepala belakang
b.
Bagian
parienta terdapat pada tulang ubun-ubun dan tulang dahi
c.
Bagian sphenoid
terdapat berdekatan dengan tulang rongga mata,seperti tulang baji
d.
Bagian
temporal terdapat pada tulang samping tulang kiri kanan kepada dekat telinga
e.
Bagian
ethmoid terdapat pada tulang yang menyusun rongga hidung
Tulang Tengkorak tulang-tulang tengkorak
merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala.Rongga tengkorak mempunyai
permukaan atas yang dikenal sebagai kubah tengkorak,licin pada permukaan luar
dan pada permukaan luar dan pada permukaan dalam ditandai dengan gili-gili dan
lekukan supaya dapat sesuai dengan otak dan pembulu darah.
b)
Tulang Wajah
Terdapat 14
tulang wajah yaitu:
·
2 Tulang
nasal (tulang hidung) untuk membentuk lengkung hidung
·
2 tulang
palatum untuk membentuk atap mulut dan dasar hidung
·
2 tulang
lakkrimalis (tulang air mata) untuk membentuk salurn air mata dan bagian dari
tulang rongga mata pada sudut,dalam rongga mata,melalui cerah ini air mta di
salurkan ke hidung.
·
2 tulang
zigomatikus (tulang lengkung pipi) untuk membentuk tulang pipih
·
Satu vomer
(tulang pisau luku) untuk membentuk bagian bawah sekat manulang hidung.
·
2 tulang
turbinatum inferior (kerang hidung bawah) merupakan pasangan terbesar dari tiga
pasang lipatan (konka hidung)
·
2 maksilar
untuk membentuk rahang atas dan memuat gigi atas.
·
Mandibula
(Tulang rahang bawah) terletak di kedua
sisi rahang
c)
Tulang Hioid
Tulang
yang ber bentuk tapal kuda yang unik
karena tidak berartikulasi dengan tulang lain,tulang hyoid di topang oleh
liigamen dan otot dari prosesus temporal.
d)
Tulang
Pendengaran
Tulang martil atau malleus adalah tulang kecil yang berbentuk seperti martil yang menyusun tulang
pendengaran pada telinga tengah. Tulang ini terlekat pada
bagian permukaan dalam gendang telinga dan ujung lainnya pda tulang landasan. Katamalleus dari bahasa Latin yang berarti martil.
Tulang ini berfungsi
menghantarkan getaran suara dari gendang telinga ke tulang landasan.
Tulang landasan atau incus adalah tulang kecil yang berbentuk
seperti landasan. Tulang ini merupakan salah satu tulang pendengaran dan
menghubungkan tulang
martil dan tulang
sanggurdi. Tulang
ini pertama kali dipaparkan oleh Alessandro Achillin dari Bologna. Tulang landasan hanya terdapat di hewan mamalia.
Tulang sanggurdi atau stapes merupakan tulang kecil yang menyerupai sanggurdi kuda.
Tulang ini merupakan tulang pendengaran terakhir pada telinga tengah. Tulang
sanggurdi adalah tulang terkecil dan teringan pada tubuh manusia.
Tulang sanggurdi menerima
getaran suara dari tulang landasan dan diantar ke membran di telinga
dalam melalui tingkap oval.
d.Tulang
sternum (tulang dada)
Tulang dada termasuk tulang
pipih,terletak di bangian tengah dada. Tulang dada atau toraks tersusun atas
tulang dan tulang rawan.pada sisi kiri dan kanan tulang dada terdapat tempat
lekat dari rusuk.bersama-sama dengan rusuk,tulang dada memberikan perlindungan
pada jantung,pau-paru dan pembuluh darah besar ari kerusakan.Tulang dada
tersusun atas 3 tulang yaitu:
a.
Tulang
hulu/manubrium yang terletak di bagian atas dari tulang dada,tempat melekatnya
tulang rusuk yang pertama dan kedua.
b.
Tulang
badan/gladiolus yang terletak di bagian tengah,tempat melekatnyaa tulang rusuk
ke tiga sampai ke tujuh,gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.
c.
Tulang taju
pedang/xiphoid process yang terletak di bagian bawah dari tulang dada.Tulang
ini terbentuk dari tulang rawan.
e.Tulang iga
Tulang iga berbentuk tipis,pipih
dan melengkung.bersama-sama dengan tulang dada membentuk rongga dada ntuk
melindungijantung dan paru-paru.
Tulang iga memiliki beberapa
fungsi diantarannya:
o
Melindungi
jantung dan paru-paru dari goncangan
o
Melindungi
lambung,limpa dan ginjal
o
Membantu
pernafasan
Berartikulasi
kerah posterior dengan faset tulang iga pada prosessus transversa.
a.
Tulang iga
sejati berjumlah tujuh pasang.Tulang-tulang iga ini pada bagian belakang berhubungan dengan rus-ruas tulang belakang
sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang tulang dada dengan
perantaraan tulang rawan.
b.
Tulang iga
semu 8-10 pasang.Tulang ini berartikulasi secara tidak langsung dengan sternum
melaluli penyatuan kartilago.
c.
Tulang iga
ke 11 dan 12 adalah iga melayang yang tidak memiliki perletakan di sisi
anterior
d.
Tulang iga
memiliki eksternal berbentuk konveks untu peletakn oto dansuatu lintasn kostal
untuk mengakomodasi saraf dan pembuluh darah pada permukaan internal,tulang iga
mengandung sumsum tulang merah.
f.Ruas-ruas
tulang belakang
Ruas-ruas tulang belakang
berfungsi untuk menegakan badan dan menjaga keseimbangan.menyokong kepala dan
tangan,dan tempat melekatnya otot,rusuk dan beberapa organ.Ruas-ruas tulang
belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh 33 buah tulang depan bentuk
tidak beraturan.ke 33 buah tulang tersebut terbagi atas 5 bagian yaitu:
·
Tujuh ruas
pertama disebut tulang leher.ruas pertama dari tulang leher disebut tulang
atlas,dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros.bentuk dari tulang atlas
memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan.
·
Dua belas
ruas berikutnya membentuk tulang punggung .Ruas-ruas tulang punggung pada
bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang rusuk.
·
Lima ruas
berikutnya merupakan tulang pinggang.Ukuran tulang pinggang lebih besar
dibandingkan tulang punggung.Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak
melekat otot-otot.
·
Lima ruas
tulang kelangkang (scrum),yang menyatu,berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas
tulang pinggang.
·
Bagian bawah
dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor(coccyx),tersusun atas 3
sampai dengan 4 ruas tulang belakang yang menyatu.
B.Skeleton
apendikular
Tersusu atas
tulang tulang yang merupakantambahan dari skeleton aksial.skeleton aksial
terdiri dari:
a.
Anggota
gerak atas
b.
Anggota
gerak bawah
c.
Gelang bahu
d.
Gelang
panggung
e.
Bagian akhir
dari ruas-ruas tulang belakang seperti sacrum dan tulang coccys.
1.Tulang
anggota gerak atas (extremitas superior)
Tulang
penyusun tulang anggota gerak atas tersusun atas:
1.
Humerus/tulang
lengan atas .termasuk kelompok tulang panjang atau pipa,ujung atasnya
besar,halus,dan dikelilingi oleh tulang belikat.pada bagian bawah memiliki 2
lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna.
2.
Radius dan
ulna / pengumpil dan hasta.tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius,dan melekat dengan kuat
di humerus.tulang radius memiliki kontribusi yang beasar untuk gerakan lengan
bawah dibandingkan ulna.
3.
Karpal /
pergelangan tangan.tersusun atas 8 buah tulang yang saling di hubungkan oleh
ligamen.
4.
Metacarpal /
telapak tangan.tersusun atas liba buah tangan.pada bagian atas berhubungan
dengan tulang pergelangan tangan,sedangkan bagian bwah berhubungan dengan
tulang-tulang jari (palanges)
5.
Palanges /
tulang jari-jari tersusun atas 14 buah tulang setiap jari tersusun atas 3 buah
tulang,kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulan.
2.Tulang
anggota gerak bawah (ekstremuitas inferior ) tulang anggota gerak bawah disusun
oleh tulang :
1.
femur /
tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang terletak dari gelang panggul
sampai kelutut
2.
tibia dan
fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pagkal berhubungan dengan tulng
lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering
lebih besar dibandingkan tulang betis karna berfungsi untuk menahan beban atau
berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot.
3.
Patela /
tempurung lutut. Terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. Patella
berfungsi melindungi, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut
4.
Tarsal /
tulang pergelangan kaki .termasuk tulang pendek,dan tersusun atas 8 tulang
dengan salah satunya adalah tulang tumit.
5.
Metatarsal /
tulang telapak kaki.tersusun atas 5 buah tulang yang tersusun mendaftar
6.
Palanges /
tulang jari-jari tangan.setiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu
jari ata 14 tulang.
3.Tulang
gelang bahu (klavikula dan scapula ? belikat dan selangka)
Tulang selangka berbentuk
seperti huruf “s”,berhubungan dengan tulang lengan atas (humerus) untuk
membentuk persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas,ujung yang satu
berhubungan dengan tulang dada sedangkan ujung lainnya berhubungan tulang
belikat.
Tulang belikat (scapula)
berukuran besar,bentuk segitiga dan pipih,terletak pada bagian belakang dari
tulang rusuk.Fungsi utama dari gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah
otot yang memungkinkan terjadinya geerakan pada sendi.
4.Gelang
panggul
Tulang gelang panggul terdiri
atas dua buah tulang pinggung.Pada anank-anak tulang pinggul ini terpisah
terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium (bagian atas),tulang ischiun (bagian
bawah) dan tulang pubis (bagian tengah).Dibagian belakang dari gelang panggul
terdapat tulang sacrum yang merupakan bagian dari ruas-ruas tulang
belakang.Pada bagian depan terdapat simfisis pubis merupakan jaringan ikat yang
menghubungkan kedua tulang pubis.Fungsi gelang panggung terutama untuk
mendukung berat badn bersama-sama dengan ruas tulang belakang,melindungi dan
mendukung organ-organ bawah seperti kandung kemih,organ reproduksi,dan sebagai
tempat tumbuh kembangnya janin.
Secara umum fungsi system rangka
adalah membentuk kerangka yang kaku dengan jaringan-jaringan dan organ-organ
vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak,paru-paru dan jantung
dilindungin oleh tulang dada dan tulang rusuk.Gerakan tubuh terbentuk dari
kerjasama antara system rangka dengan otot ,oleh sebab itu keduanya sering
dikelompokkan menjadi satu nama yaitu system musculo-skeletal.rangka merupakan
tempat melekatnya otot melalui perantara tendon.Antara tulang yang satu dengan
tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen.
Definisi Antropometri
Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus mempelajari
ukuran tubuh yang meliputi dimensi linear, serta, isi dan juga meliputi daerah
ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh. Secara devinitif
antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan ukuran
dimensi tubuh manusia meliputi daerah ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek
lain dari gerakan tubuh manusia, menurut Stevenson (1989) antropometri adalah
suatu kumpulan data numeric yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh
manusia ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk
penanganan masalah desain.
Salah satu pembatas kinerja tenaga kerja. Guna mengatasi keadaan
tersebut diperlukan data antropometri tenaga kerja sebagai acuan dasar desain
sarana prasarana kerja. Antropometri sebagai salah satu disiplin ilmu yang
digunakan dalam ergonomi memegang peran utama dalam rancang bangun sarana dan
prasarana kerja.
Antropometri dapat dibagi menjadi:
1. Antripometri Statis
Antropometri statis merupakan ukuran tubuh dan karakteristik tubuh dalam
keadaan diam (statis) untuk posisi yang telah ditentukan atau standar
Contoh: Tinggi Badan, Lebar bahu
1. Antropometri Dinamis
Antropometri dinamis adalah ukuran tubuh atau karakteristik tubuh dalam
keadaan bergerak, atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat
pekerja tersebut melaksanakan kegiatan.
LILA
Lingkar lengan atas merupakan salah satu pilihan
untuk penentuan status gizi. Tidak memerlukan data umur yang terkadang susah
diperoleh. Memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak
bawah kulit.
Cara pengukuran lingkar lengan :
1. Usahakan pengukuran dilakukan sejajar dengan
pandanga mata, duduk jika
2. dimungkinkan. Anak yang masih terlalu kecil bisa
dipegang oleh ibunya. Minta tolong ibunya untuk menyingkap baju yang menutupi
lengan kiri si anak.
3. Ukurlah titik tengah lengan atas sang anak.
Dengan cara sebagai berikut :
4. Lingkarkan pita ukur pada lengan sang anak.
Pastikan bahwa pita benar-benar rata melingkari lengan
5. Periksalah tekanan pita pada lengan anak, jangan
terlalu kencang atau terlalu longar.
6. Jika sudah lihat hasil pengukuran dan catat pada
kuesioner
Lingkar Kepala
Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu
kedokteran anak secara praktis, yang biasanya untuk memeriksa keadaan patologi
dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala.
Lingkar kepala terutama dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak meningkat secara cepat selama tahun pertama, akan tetapi besar lingkar kepala tidak menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimanapun juga ukuran otak dan lapisan tulang kepala dan tengkorak dapat bervariasi sesuai dengan keadaan gizi.
Lingkar kepala terutama dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak meningkat secara cepat selama tahun pertama, akan tetapi besar lingkar kepala tidak menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimanapun juga ukuran otak dan lapisan tulang kepala dan tengkorak dapat bervariasi sesuai dengan keadaan gizi.
Lingkar Dada
Biasanya dilakukan pada anak yang berumur 2 sampai
3 tahun, karena rasio lingkar kepala dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan.
Setelah umur ini, tulang tengkorak tumbuh secara lambat dan pertumbuhan dada
lebih cepat. Umur antara 6 bulan dan 5 tahun, rasio lingkar kepala dan dada
adalah kurang dari satu, hal ini dikarenakan akibat kegagalan perkembangan dan
pertumbuhan, atau kelemahan otot dan lemak pada dinding dada. Ini dapat
digunakan sebagai indikator dalam menentukan KEP pada anak balita.
http://wangonerr.blogspot.co.id/ 24 Oktober 2015 pukul 19:52
Lingkar Pinggang dan Panggul (WHR)
Ukuran yang umum digunakan adalah rasio lingkar
pinggang-pinggul. Pengukuran lingkar pinggang dan pinggul harus dilakukan oleh
tenaga terlatih dan posisi pengukuran harus tepat, karena perbedaan posisi
pengukuran memberikan hasil yang berbeda.Untuk memperoleh ukuran lingkar
pinggang:
tentukan terlebih
dahulu bagian terbawah lengkung aorta dan krista iliaka.
Lingkar pinggang
diukur melalui titik pertengahan antara kedua lengkung ini mengelilingi perut
yang sejajar dengan tanah, sementara subjek berdiri tegak dengan kaki
direnggangkan selebar kira-kira 25-30 cm. Sebelum pengukuran dilaksanakan,
subjek hendaknya berpuasa sepanjang malam.
Lingkar Perut
Cara lain yang biasa dilakukan untuk memantau
resiko kegemukan adalah dengan mengukur lingkar perut. Ukuran lingkar perut
yang baik yaitutidak lebih dari 90 cm untuk laki-laki dan tidak lebih dari 80
cm untuk perempuan.
Pengukuran lingkar perut di lakukan untuk
mengetahui ada tidaknya obesitas abdominal/sentral. Jenis obesitas ini sangat
berpengaruh terhadap kejadian penyakit kardiovaskular dan diabetes melllitus.
Pengukuran Lingkar Perut, dengan menggunakan pita ‘meteran’. Caranya
pertama tentukan letak tulang rusuk terbawah dan tulang panggul. Kemudian
tempatkan pita meteran pada jarak pertengahan antarakedua tulang tadi, dan
harus sejajar dengan lantai tanpa memperhatikan letak pusar
http://yudiansyahamazi.blogspot.co.id/2015/03/penilaian-status-gizi-mengukur-dimensi.html 24 Oktober
2015 pukul 20:06
Contoh: Putaran sudut tangan, sudut putaran pergelangan kaki
SISTEM
MUSCULARIS (OTOT TUBUH MANUSIA)
A. ANATOMI
OTOT
Ilmu
yang mempelajari tentang otot disebut Myologi. Jaringan otot sangat
penting bagi tubuh karena fungsinya, diantaranya sebagai alat gerak aktif, alat
transportasi pengedar makanan dalam usus, juga pengedaran darah keseluruh
tubuh. Jaringan otot ditandai adanya myofibril-miofibril pada selnya yang
memanjang. Myofibril tersebut yang bertangung jawab atas kontraktilitas sel-sel
otot. Berdasarkan srtukturnya maupun fisiologisnya, otot dibagi menjadi tiga
macam yaitu otot rangka, otot polos dan otot jantung.
1. Otot
rangka
Otot
rangka juga disebut otot skelet atau otot serat lintang, otot bercorak, otot
lurik dan musculus striata. Secara mikroskopis, terlihat otot rangka tersebut
terdiri dari sel-sel otot (serabut-serabut otot) yang tebalnya kira-kira
10-199um dan panjangnya kira-kira 15cm. inti terletak tepat di bawah permukaan
sel, selain itu juga Nampak adanya garis-garis terang dan gelap yang melintang,
oleh karena itu disebut otot serat melintang. Satu sel otot diselubungi
oleh fascia propria kemudian beberapa fascicule diselubungi
oelh selaput yang disebut fascia superfisialis yang terdapat
dibawah kulit membentuk fasciculus otot. Di dalam sarcoplasma
terdapat sejumlah mitokondria(sarcosum). Warna otot ditentukan oleh adanya
suplay darah dan kandungan myoglobin, juga kadar air maupun banyaknya
fibril-fibril yang menyusunya. Oleh karena itu otot yang tipis biasanya
warnanya lebih muda karena kandungan air yang sedikit, fibrilnya juga lebih
sedikit serta suplay darahpun sedikit, jika disbanding otot yang tebal akan
berwarna gelap.
Bentuk
fasciculus otot ini biasanya berupa kumparan, bagian tengah menggembung yang
disebut empal (ventrikel), dan kedua ujungnya mengecil yang disebut
dengan urat otot (lendon). Pada umumnya tendon tersebut
melekat pada tulang, sifatnya keran dan liat. Bagian ventrikel penting dalam
fungsi gerak aktif, yaitu terjadi kontraksi (mengkerut). Jika kontraksi terjadi
pada ventrikel otot tersebut maka akan terjadi gerakn tulang dengan perantaraan
persendian dimana otot melekat melalui tendonya.
Pada umumnya otot melekat pada dua
tulang atau lebih, sehingga tiap otot mempunyai dua tempat pelekatan. Istilah
perlekatan pada segmen tulang biasanya digunakan :
- Punctum
fixum (origo) yaitu
perlekatan otot pada segmen tulang yang tidak ikut bergerak.
- Punctum
mobile (insertion) yaitu
perlekatan otot pada segmen tulang yang bergerak.
Sedang istilah lain yang juga sering
digunakan sekarang tanpa mengngat tempat perlekatan tersebut bergerak atau
tidak bergerak yaitu :
- Perlekatan
distal, yaitu
perlekatan otot pada segmen tulang yang berada disebelah distal (terletak
menjauhi dari semua badan).
- Perlekatan
proximal, yaitu
perlekatan otot pada segmen tulang yang berada disebelah proximal
(terletak lebih dekat dengan sentrum badan).
2. Otot
polos
Otot ini juga disebut musculus
nontriata, otot alat dalam, otot tak sadar. Terdiri dari sel-sel
berbentuk spindel dengan panjang 40-200 u.m dan tebal 4-20 u.m, dengan inti
berada di tengah. Miofibrilnya sulit untuk dilihat, tidak mempunyai garis-garis
gelap terangya. Serabut retikuler (bentuk jala) tranvesal menghubungkan sel-sel
otot menbentuk suatu berkas sehingga menjadi satu unit funsional.
Otot polos tidak melekat pada tulang
tetapi ikut membentuk alat dalam seperti terdapat pada dinding pembuluh darah,
saluran pencernaan, system urogenitalis dan lain sebagainya.
Otot polos bekerja tidak dipengaruhi
oleh kehendak, tidak terlalu cepat tetapi berurutan dan tidak cepat lelah. Oleh
pengaruh hormonal, kemungkinan otot polos dapat bertambah panjang dan
berproliferasi (membentuk sel-sel baru) contohnya yaitu pada uterus, serabut
otoitnya dapat mencapai 800 u.m
3. Otot
jantung
Serabut-serabut otot yang mengandung
sarcaoplasma dalam jumlah besar membentuk jala-jala, seperti otot serat lintang
juga terdapat garis-garis melintang gelap dan terang tetapi sarcomernya lebih
pendek, intinya terletak ditengah, sarcosom jauh lebih banyak dari otot rangka,
serabut otot bercabang-cabang. Otot jantung bergerak teratur dan tidak cepat,
tetapi diluar kehendk kita.
B. BENTUK OTOT
Tempat perlekatan insertion atau distal,
sering kali terdapat kepala otot yang bergabung dengan venter (empal0 otot dan
berakhir pada tendo.
Bermacam-macam bentuk otot penyususn
tubuh, diantaranya :
- Otot
fusiformis yaitu
otot yang mempunyai serabut-serabut panjang dan menghasilkan gerakan yang
luas, tetapi tidak kuat biasanya mempunyai tendo yang relative pendek.
- Otot
unipenatus yaitu
otot yang mempunyai tendo panjang walaupun serabut-serabut otot yang
melekat pada tendo tersebut merupakan otot pendek-pendek, otot ini lebih
kuat.
- Otot
bipenatus yaitu
otot yang mempunyai struktur sama dengan unipenatus, hanya serabut-serabut
otot melekat pada kedua sisi tendo.
- Otot
planus ialah
otot yang mempunyai tendo tipis atau sponeurosis.
Berdasarkan perlekatan pada origo atau
distal tersebut dapat dibedakan otot:
- Otot
dengan kepala dua, tiga atau empat, dimana empalnya bersatu menjadi satu dan
berakhir pada tendo yang sama, contohnya : m.bisep brachii, trisep
brachii.
- Otot
dengan satu kepala dan
mempunyai satu atau lebih tendo perantara, dengan dua atau tiga venter
(empal) otot, contohnya pada m.digastricus (otot perut)/ m.abdominis.
C. FUNGSI
OTOT
Diantar fungsi otot adalah sebagai
berikut :
- Alat gerak
aktif
- Alat
transportasi
- Pembentuk
alat-alat dalam
Untuk fungsi pertama yaitu alat gerak
aktif, terjadi bila venter otot mendapatkan rangsang, kemudian contraksi maka
akan menggerakan tualang-tulang yang dilekatinya, ini dilakukan oleh otot
rangka. Berdasarkan proses tersebut maka otot dapat dikelompokkan :
D.
Perbedaan otot lurik, otot polos dan otot jantung
1. Bentuk dan struktur sel lurik polos Mirip lurik tapi bercabang
2. Keadaan dan letak inti sel dipinggir ditengah ditengah
3. Sifat kerja cepat atau lambat lambat cepat Cepat
4. Aktivitas disadari/tidak disadari disadari Tidak disadari Tidak disadari
5. Letak Pada rangka Pada lambung Pada jantung
1. Bentuk dan struktur sel lurik polos Mirip lurik tapi bercabang
2. Keadaan dan letak inti sel dipinggir ditengah ditengah
3. Sifat kerja cepat atau lambat lambat cepat Cepat
4. Aktivitas disadari/tidak disadari disadari Tidak disadari Tidak disadari
5. Letak Pada rangka Pada lambung Pada jantung
1) Kelompok
otot yang saling memebantu dan berlawanan
- Otot
saling membantu (otot sinergis), yaitu beberapa otot yang bekerja pada
satu sendi da saling membantu sehingga memberikan gerakan semacam. Contohnya
: M. bisep brachii (otot bisep lengan atas) dengan m cocarobrachialis
gerakan fleksi (bengkoknya lengan bawah).
- Otot
saling berlawanan (antagonis), yaitu dua atau lebih otot yang bekerja pada
satu sendi dan saling berlawanan arahnya sehingga gerakanya saling
menghambat otot yang satu dengan yang lainya. Contohnya pada otot bisep
lengan atas dengan otot trisep lengan atas (m trisep brachii). Bisep
menyebabkan gerakan fleksi pada lengan sedang trisep menyebabkan gerakan
extensi (meluruskan) lengan.
2) Kelompok
otot berdasarkan gerak dasar tertentu :
- Otot
fleksor :
otot yang menyebabkan gerakan fleksi (membengkokan tulang) misalnya M
bisep brachii membengkokan lengan bawah.
- Otot
extensor : otot
yang menyebabkan gerakan extensi (meluruskan tulan) misalnya : M trisep
brachii meluruskan lengan bawah.
- Otot
abductor :
otot yang menyebabkan gerakan abduksi (menjauhi tubuh), misalnya m
deltoideus menyebabkan abduksi lengan atas pada sendi bahu.
- Otot
adductor :
otot yang menyebabkan gerakan adduksi (mendekati tubuh), misalnya m
pectoralis mayor (otot dada besar) menyebabkan gerakan adduksi lengan atas
pada sendi bahu, jadi berlawanan dengan m deltoideus.
- Otot
pronator :
otot yang menyebabkan gerakan pronasi (memutar kebawah) misalnya : m
prenator kwadratus memutar telapak tangan sehingga tertelungkup yang
selalu bekerja sama secara sinergis dengan m prenator.
- Otot
supinator :
otot yang menyebabkan gerakan memutar/ke luar (supinasi). Misalnya : m
brachii yang memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menengadah.
- Otot
rotator :
otot yang menyebabkan gerakan rotasi (memutar). Misalnya : m gluteus
maximus yang menyebabkan gerakan rotasi ke dalam tungkai atas pad sendi
pangkal paha.
3) Kelompok
otot yang bekerja pada satu sendi atau lebih.
- Otot
monoartikuler, otot
yang hanya melalui satu sendi dan bekerja pada satu sendi tersebut.
Misalnya : m brachiodialis.
- Otot
polyarticuler, otot
yang melewati lebih dari satu sendi dan bekerja lebih dari satu sendi.
Misalnya : m hamstring pada daerah pangkal paha dan bekerja pada sendi
pangkal paha dan lutut.
E.
OTOT SKELET PEMBENTUK TUBUH MANUSIA
Otot skelet terdiri dari :
1. Otot-otot kepala
Otot pada bagian kepala dibagi atas :
- Otot kulit
kepala yang terhimpun diantaranya :
– M
occipitofrontalis (venter otot yang satu pada os occipetalis dan
venter otot lainya pada os frontalis).
– M
temporalis (venter otot yang satu pada os temporalis dan lainya pada
os parietalis).
Otot
kulit wajah yang terhimpun diantaranya :
– M
nasalis (otot hidung)
– M
orbicularis oculi (otot lekuk mata)
– M
orbicularis oris (otot sekitar mulut)
– M
temporalis (otot pelipis)
– M
frontalis (otot dahi)
– M
sternocleiodomastoideus (otot silang leher)
Otot
pengunyah yang terdiri dari :
– M
masseter, menutup rahang dengan mengangkat mandibula.
– M
temporalis, elevator rahan bawah yang paling kuat.
– M
pterygoideus, berperan dalam semua gerakan mandibula.
Otot-otot kepala merupakan otot mimic
yaiotu otot yang memancar kedalam kulit wajah maupun kepala, jika kontraksi
menyebabkan penggeseran kulit. Penggeseran tersebut mengakibatkan
lipatan-lipatan dan kerutan, inilah meruakan dasar dari ekspresi wjah
seseorang. Sehingga orang dapat memperlihatkan wajah gembira atau sedih dan
sebagainya. Ekpresi wajah tersebut tergantung pada banyak factor, diantaranya
usia, intelektual, sifat ras, pada orang yang masih muda, kulit masih elastic,
sehingga sifat kulit nasih reversible, tetapi pada orang
yang lebih tua, sifat elastisitet kulit
sudah mulai berkurang maka kerutan mungkin dapat menetap. Otot-otot kulit
kepala merupakan epikranius, sangat longgar dan berikatan dengan kulit kepala.
Terutama pada venter anteriornya dapat menimbulakn kerutan-kerutan pada dahi,
selain itu kontraksi kontraksi kedua venter frontalis dapat mengangkat alis
mata dan kelopak mata ats, hal ini dapat mengakibatkan ekspresi wajah
keheranan.
Sedang pada kulit wajah, m orbicularis
oculi berfungsi untuk menimbulkan ekspresi kekuatiran. Muskulus ini ada tiga
bagian yaitu pars orbitalis berfungsi untuk penutupan kelopak mata, pars
pelpebralis berkaitan dengan reflek mengedip, pars lacrimalis untuk
mengeluarkan isi air mata. Akrena hubungan serabut-serabut otot ini sangat erat
sekali dengankulit, maka dihasilkan lipatan-lipatan berbentuk radier pada
daerah sudut lateral mata. Pada usia lanjut daerah tersebut pada umumnya
terjadi lipatan yang permanen.
2. Otot-otot
badan
Otot-otot pembentuk badan terdiri atas :
a. Otot
punggung
Otot punggung sejati terdapat dua buah
yang rumit susunanya, terletak disebelah belakang yang terdiri dari musculus
intervetrebalis. Otot punggung sejati tersebut dinamakan penegak batang badan
dan sangat penting artinya untuk sikap dan gerak tulang belakang. Biasanya otot
punggung sejati ditutup oleh otot punggung sekunder yang sebenarnya termasuk
otot-otot gerak atas maupun bawah.
b. Otot
perut
Dinding depan perut dibentuk oleh otot
lurus perut (musculus rectus abdominis) yang terletak di kanan dan kiri garis
tengah badan (linea alba). Di sisinya terdapat otot lebar perut yang didalamnya
terdapat otot serong luar perut (musculus obliquus externus) dan di lapisan
dalamnya terdapat otot serong dalam perut (musculus obliquus internus) dan otot
lintang perut (musculus tranversus abdominis), otot tersebut terentang antar
gelang pinggul dan rangk adada, merupakan sebuah penututp yang dapat kontraksi
secara aktif sehingga dapat mempengaruhi letak dan gerak rangka dada dan secara
tidak langsung mempengaruhi setiap tulang belakang.
c. Otot
dada
Otot dada dibentuk oleh otot di
sela-sela iga (musculus intercostalis) yang mempengaruhi gerak iga serta
menjaga supaya tidak terjadi tonjolan maupun lekukan sela-sela antar iga yang
dikarenakan selalu berubah-ubah sesuai dengan fungsinya. Selain itu musculus
intercostalis juga berguna untuk menyempurna dinding thorax. Otot-otot leher
terentang antara pinggir atas tulang dada dan tulang lidah, ada pula yang
melekat pada pangkal tulang tengkorak. Otot tersebut penting artinya untuk
gerakan kepala dan leher, juga gerak pangkal tengkorak dan tulang lidah untuk
menelan. Otot-otot leher yang lain terletak didepan da di sisi tulang belakang
dan sebagian melekat pada tulang rusuk atas.
d. Otot pelvis (otot gelang
panggul)
Terdiri dari :
–
Otot bokong besar (m gluteus maximus).
–
Otot bokong tengah ( m gluteus medius).
–
Otot bokong kecil ( m gluteus minimus)
–
Otot psoas yang melekat pada os coxa.
–
Otot penegak selaput otot lebar ( m tensor fasciae alata).
M gluteus ketiganya berfungsi dalam
gerakan extensi dari extremitas inferior, sedang otot psoas dan m tensor fasciaealata
berfungsi untuk gerakan fleksi dari extremitas inferior.
3. Otot-otot anggota tubuh
(extremitas)
a. Extremitas superior
Untuk gerakan anggota atas, maka
diperlukan otot-otot :
–
Otot gelang bahu
–
Otot lengan tas
–
Otot lengan bawah
–
Otot tangan
Sebagian otot gelang bahu terentang
antara rangka badan, tengkorak dan gelang bahu. Otot-otot tersebut adalah
:
–
Otot belah ketupat ( m rhomboideus)
–
Otot gergaji depan ( m serratus anterius)
–
Otot kerudung ( m trapeizeus)
–
Otot silang leher ( m sternocleidomastoideus)
Selain itu untuk menggerakan lengan atas
terhadap gelang bahu adalah :
–
Otot deltoid terdapat di sebelah superior lengan atas.
–
Otot bulat kecil ( m caput breve bicep brachii) terdapat dibawah lengan atas.
–
Otot bulat besar ( m caput longum bicep brachii) yang erada di posterior m
caput breve bicep brachii.
Otot yang terentang antara rangka badan
dengan lengan juga penting untuk gerakan abduksi dan adduksi extremitas
superior diantaranya :
–
Otot dada besar ( m pectoralis mayor)
–
Otot punggung lebar ( m latissium dorsi)
Sedangkan otot yang membentuk lengan
atas adalah :
–
Otot flexor yang terletak didepan bidang :
–
Otot bicep brachii
–
Otot brachialis ( m coracobrachialis)
–
Otot extensor, terletak di bidang belakang lengan atas :
–
Otot tricep brachii
Otot fleksor (ketul) dan otot extensor
(kedang) tersebut juga dapat menggerakkan lengan di sendi siku dan sebagian
sendi bahu.
Otot penyusun lengan bawah berlekatan
dengan telapak tangan dan jari-jari dengan perantaraan urat-urat panjang yang
disebut urat pergelangan tangan yang melintang di daerah pergelangan tangan
(sponeurosis Palmaris) untuk menggerakkan pergelangan pergelangan tangan dan jari-jari,
sedang otot yang melekat pada os radius bertanggung jawab menggerakkan lengan
bawah. Menurut letak otot dalam hubunganya satu sama lain maka otot lengan
bawah denganpembatas os ulna dan os radius dengan membrane osseanya juga dapat
dibagi :
–
Otot ventral senagai otot flexor
–
Otot dorsal sebagai otot extensor.
b. Extremitas inferior
Dapat dibedakan :
- 1. Otot
pangkal paha
Otot pangkal paha disusun oleh otot yang
sama dengan otot pelvis dan otot yang melekat pada os femoris dan gelang
panggul, diantaranya :
- Otot
extensor terletak
dibidang depan :
– Otot kuadrisep paha ( m
quadrisep femoris)
– Otot silang paha ( m
Sartorius)
- Optot
fleksor terletak
dibidang belakang :
–
Otot ramping ( m gracilis)
–
Otot separuh selaput paha ( m semimembranus femoris)
–
Otot bisep paha ( m bisep femoris)
- 2. Otot
tungkai atas dan bawah
Otot tungkai semuanya melekat pada kai
dan jari-jari kaki dengan perantara tendon (urat-urat panjang), yang semuanya
diikat didaerah pergelangan kai. Terdapat tendo yang terbesar yaitu tendo
akhiles. Otot yang terdapat di tungkai :
- Golongan
depan :
– Otot tulang kering
depan (m tibialis anterior)
– Otot kedang jari (m
extensor digitorium manus)
- Golonganterletak
dibidang luar
–
Otot sisi betis panjang dan pendek ( m peroneus longus dan brevis fibularis
2. Golongan
belakang
–
Otot tricep betis ( m trisep fibularis)yang terdiri dari :
- Perut
betis (m gastronemius)
- Otot betis
(m soleus)
- Urat
kering (tendo akhiles)
3. Golongan
bawah:
– Otot ketul dalam pada kaki dan
jari-jari kaki ( m flexor profundipedis et digitorium pedis). Keempat daerah
otot tersebut mempunyai fungsi tertentu.
– Golongan depan untuk mengngkat
ujung kaki dan meregangkan jari-jari.
– Golongan bidang luar (sisi)
untuk menggerakan kaki keluar dari sendi loncat bawah.
– Golongan belakan untuk menurunkan
ujung kaki, pada serabut otot tersebut kontraksi, juga untuk mengengkat tubuh
di atas jari-jari kaki.
– Golongan bawah berfungsi untuk
menurunkan ujung kaka, membengkokan jari kaki dan menggerakan kak ke dalam.
3. Otot
kaki
Otot-otot kaki pendek dan telapak kaki
melekat pada jari-jari kaki.
E. FISIOLOGI
OTOT
Karakteristik ototnya adalah sebagai
berikut :
- Exitabilitas yaitu kemampuan dari jaringan otot untuk
menggadakan jawaban jika dirangsang atau dipacu.
- Conductivitas yaitu sifat jaringan otot untuk
menghantarkan suatu rangsang.
- Elastisitas yaitu sifat jaringan otot untuk kembali ke
bentuk semula jika kekuatan yang ada padanya berhenti.
- Viscositas yaitu sifat dari jaringan otot mempunyai tahanan
/ tekanan.
- Contraktilitas yaitu sifat jaringan otot untuk memendek
atau berubah teganganya jika mendapat suatu rangsang.
Sehubungan dengan fungsi otot sebagai
gerak aktif, maka sifat yang terakhir adalah terpenting yaitu dapat kontraksi
bila mendapatkan stimulus.
Otot sehubungan dengan fungsinya sebagai
alat gerak maupun penghasil panas, melakukan kerjanya dengan kontraksi yaitu
memendekkan otot, kontraksi otot akan terjadi bila mendapatkan rangsang dengan
kekuatan tertentu yang dikenal dengan nilai ambang. Agar terjadi respon, maka
besarnya pacu minimal sama dengan nilai ambang. Rangsang yang pacunya sama
dengan nilai ambang disebut pacu luminal, sedang yang kurang dari nilai ambang
disebut subminimal, kalu lebih dari nilai ambang dinamakan supraliminal. Hokum
“All or nothing” berlaku untuk kontraksi otot tersebut yang artinya bila sel
otot kontraksi maka akan melakukan kontraksi secara penuh, jika nilai ambang
telah tercapai, walaupun ditambah rangsang maka kontraksi tak akan bertambah,
sebaliknya jika rangsang kurang dari nilai ambang, maka sama sekali otot tidak
kontraksi. Namun demikian kondisi pada waktu stimulus berubah maka kekuatan
kontraksipun berubah, misalnya sel otot yang baru diregangkan, diberi suplay
makanan cukup, dioksigenasi dengan baik maka kontraksinya lebih kuat
dibandingkan dengan makan dan oksigenasi yang kurang. Prinsip all or nothing
tersebut hanya berlaku pada sel otot tunggal tetapi berlaku pada segumpal otot
ataupun organ otot (kecuali otot jantung), pada segumpal otot rangsang yang
kuat, juga akan menimbulkan kontraksi yang lebih kuat. Perbedaan tersebut
terjadi karena serabut syaraf motoris yang didistribusikan ke otot. Setiap
serabut otot tunggal dicabangkan menjadi seratus cabang kecil yang
masing-masing berakhir pada ujung otot tertentu yang disebut motor and plate
dan myoneural junction (hubungan otot-syaraf). Jadi satu serabut syaraf
menginervasi seratus serabut otot. Serabut syaraf motor tunggal bersama seratus
cabang serabut otot membentuk suatu motor unit pada terminalnya. Suatu stimulus
yang lebih kuat mengaktifkan beberapa motor unit, dengan demikian menghasilkan
kontraksi yang lebih kuat bila dibandingkan dengan stimulus yang lebih lemah.
Jantung meruppakan suatu organ yang mengikuti prinsip all or nothing karena
struktur percobaan sel otot jantung, maka setiap stimulus menyebar keseluruh
sel, mengaktifkan semua setiap waktu, sehingga dapat dihasilkan kontraksi
maksimum setiap waktu pada kondisi tertentu. Kekuatan setiap kontraksi otot
bervariasi dari waktu ke waktu tergantung beberapa factor :
–
Intensitas stimulus
–
Lemah kuatnya stimulus
–
Besarnya beban yang diterima otot
–
Panjang serabut pada awal kontraksi
–
Panjang serabut pada awal relaksasi
–
Kondisi metabolic yang menyertainya.
a. Dasar molekuler kontraksi
Proses yang menyebabkan pemendekan
unsure-unsur kontrasi otot adalah pergeseran filament halus dan filament tebal.
Sewaktu kontraksi, filament halus dari ujung berlawanan dari sarcomer akan
saling mendekati, kadang-kadang filament tersebut saling menetupi.
Pergeseran pada waktu otot kontraksi
dihasilkan dengan pemutusan dan pembentukan kembali ikatan silang antara myosin
dan aktin. Kepala molekul myosin terikat aktin secara menyudut, menggeser
myosin terhadap aktin secara memutar, melepaskan ikatan dan menyambung kembali
pada titik-titik yang selanjutnya. Tiap siklus pengikatan, penutaran dan
pemutusan memendekkan otot 1%.
b. Langkah-langkah kontaksi
1.
Pelepasan
muatan dari neuron motorik
2.
Pelepasan
transmitter/asetilkholin pada lempeng ujung motorik/motor end plate.
3.
Pembangkitan
potensial lempeng ujung
4.
Pembangkitan
potensial aksi pada serabut otot
5.
Penyebaran
depolarisasi ke dalam sepanjang saluran
6.
Pembebasan
ion Ca+ dari reticulum sarkoplasma dan difusi Ca++ ke filament kasar dan halus.
7.
Pengikatan
Ca++ pada troponin C membebaskan daerah pengikatan myosin pada aktin.
8.
Pembentukan
ikatan melintang antara aktin dan myosin dan pergeserkan pada filament kasar,
yang menyebabkan pemendekkan.
c. Langkah-langkah
relaksasi
1.
Ca++ dipompa kembali masuk ke dalam reticulum
sarcoplasma.
2.
Pembebasan
Ca++ dari tropin
3.
Penghentian
interaksi antara aktin dan myosin
d. Jenis-jenis
kontraksi
Adanya
kontraksi otot dapat dilihat dan dicatat dengan alat yang dinamakan kymograph
atau electromyograf sedang hasil gambarnya berupa kymogram (grafik),
yang mempunyai 3 fase :
– Fase kontraksi,
memendekkan serabut otot
– Fase relaksasi,
kembali memanjang seperti semula.
– Fase laten merupakan
fase sebelum kontrasi, perubahan ini belum terlihat dari luar.
e. Secara sistematis ketiga fase
tersebut seperti dibawah ini
- Fase laten
- Fase
kontraski
- Fase
relaksasi
Rangsangan biasanya dating pada otot
secara berturut-turut. Pacu tersebut tergantung pada fase tertentu, dating pada
kedua selanjunya pacu ketiga dan seterusnya. Berdasarkan proses tersebut,
dikenal beberapa tipe grafik :
–
Bentuk tunggal
–
Bentuk tetanus tak sempurna (klonus)
–
Bentuk tetanus sempurna
Jenis kontraksi otot :
- Kontraksi
isotonis yaitu kontraksi yang melawan beban tetap dengan mendekatkan kedua
ujung otot. Sehingga ke dua otot sama-sama menghasilkan tonus (otot
menggadakan pemendekkan).
- Kontraksi
isometric, yaitu kontraksi tanpa pemendekkan yang nyata tetapi terjadi penembahan
tonus.
e. Energi
untuk kontraksi otot
Energy untuk pengaktifan otot diperoleh
dari ATP yang tersedia didalam serabut otot. ATP dipecah oleh enzim ATP-ase
menjadi ADP+P dan akibat pemecahan tersebut akan menghasilkan energy. Serabut
otot menyusun ATP dari reaksi:
ADP + P + E——à ATP
Serabut otot mempunyai mekanisme dasar
untuk menghasilkan ATP secara berkelanjutan. Proses tersebut memerlukan
beberapa molekul tinggi :
Phosphooreatin yang terdapat dalam serabut
otot dalam kondisi sentrasi 5 kalinya ATP. Phosphocreatin dipecah menjadi
creatin dan phosphat.
Creatin + P + E ——- > ATP—–
> kontraksi otot
Pemecahan glikogen
Glikolisis merupakan sederetan reaksi
kimia dalam sel untuk mengubah glikon menjadi asam piruvat. Selama perubahan
energy kimia glikogen diubah menjadi ikatan phosphate tenaga tinggi (ATP) yang
dapat disimpan dalam otot.
Glikolisis terdiri dari :
–
Glikolisis aerobic (siklus kreb)
Glikogen O2——–Co2 + H2O +E
–
Glikogen anaerobic
Glikogen ——à asam laktat +E
Energy hasil pemecahan tersebut kemudian
digunakan untuk menyusun ATP melalui pembentukan kembali phosphocreatin. Oksigen
yang berperan dalam oksidasi seperlima asam laktat menghasilkan energy yang
penting dalam perubahan empat perlima bagian asam lektat menjadi glycogen.
Demikian seterusnya.
f. Kelelahan
otot
Bila otot mendapat rangsangan luminal
atau supraliminal terus menerus maka pada menchanomygram akan tampak bahwa fase
latent menjadi labih lama, begitu pula fase kontraksi dan relaksasi, amplitude
atau tinggi kontraksi lebih rendah yang berarti kerja otot semakin berkurang.
Keadaan tersebut memperlihatkan adanyaa kelelahan otot.
Kelelahan otot dapat diakibatkan karena
:
- Habisnya
bahan atau zat sebagai sumber energy untuk kontraksi otot, seperti
glokogen dan sejenisnya.
- Akumulasi
hasil metabolism karena kontraksi otot, seperti asam laktat. Asam laktat
menghambat motor endplate akibatnya hantaran impuls dari saraf ke otot
terganggu, tetapi bila masih terdapat cadangan glikogen, maka otot
tersebut masih dapat mengadakan kontrasi.
SIFAT
KERJA OTOT
Sifat kerja otot dibedakan atas 2, yaitu:
1. Antagonis
2. Sinergis
Sifat kerja otot dibedakan atas 2, yaitu:
1. Antagonis
2. Sinergis
1. Antagonis
Otot antagonis yaitu dua otot atau lebih yang bekerja pada suatu sendi dan saling berlawanan arahnya sehingga gerakannya saling menghambat. Jika salah satu otot berkontraksi maka otot yang lainnya relaksasi.
Contoh: otot lengan atas yang berfungsi menggerakkan lengan bawah. Untuk mengangkat lengan bawah atau menurunkannya diperlukan dua otot rangka, yaitu otot bisep dan otot trisep. Otot bisep berada pada lengan atas bagian depan sedangkan otot trisep berada pada lengan atas bagian belakang. Jika otot bisep berkontraksi, maka otot trisep akan relaksasi sehingga lengan bawah terangkat. Jika otot trisep berkontraksi maka otot bisep akan relaksasi sehingga lengan bawah turun dan lurus kembali.
Otot antagonis yaitu dua otot atau lebih yang bekerja pada suatu sendi dan saling berlawanan arahnya sehingga gerakannya saling menghambat. Jika salah satu otot berkontraksi maka otot yang lainnya relaksasi.
Contoh: otot lengan atas yang berfungsi menggerakkan lengan bawah. Untuk mengangkat lengan bawah atau menurunkannya diperlukan dua otot rangka, yaitu otot bisep dan otot trisep. Otot bisep berada pada lengan atas bagian depan sedangkan otot trisep berada pada lengan atas bagian belakang. Jika otot bisep berkontraksi, maka otot trisep akan relaksasi sehingga lengan bawah terangkat. Jika otot trisep berkontraksi maka otot bisep akan relaksasi sehingga lengan bawah turun dan lurus kembali.
Efek kerja otot antagonis dibedakan
menjadi:
1. Fleksi dan ekstensi (membengkokkan dan meluruskan). Contohnya pada sendi siku dan lutut.
2. Abduksi dan adduksi (mendekati dan menjauhi badan)seperti pada sendi lengan atas dan sendi paha.
3. Pronasi dan supinasi (menengadah dan menelungkup), seperti ketika menengadah dan menelungkupkan telapak tangan.
4. Depresi dan elevasi (kebawah dan ke atas), misalnya gerak kepala menunduk dan menengadah.
1. Fleksi dan ekstensi (membengkokkan dan meluruskan). Contohnya pada sendi siku dan lutut.
2. Abduksi dan adduksi (mendekati dan menjauhi badan)seperti pada sendi lengan atas dan sendi paha.
3. Pronasi dan supinasi (menengadah dan menelungkup), seperti ketika menengadah dan menelungkupkan telapak tangan.
4. Depresi dan elevasi (kebawah dan ke atas), misalnya gerak kepala menunduk dan menengadah.
2. Sinergis
Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja pada satu sendi dan saling membantu sehingga memberikan gerakan searah. Contohnya gerak otot pronator teres dan kuadratus yang menimbulkan gerakan menelungkup dan menengadah pada telapak tangan, Otot bisep lengan atas dan otot pengangkat lengan atas yang menyebabkan gerakan membengkokkan lengan bawah.
Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja pada satu sendi dan saling membantu sehingga memberikan gerakan searah. Contohnya gerak otot pronator teres dan kuadratus yang menimbulkan gerakan menelungkup dan menengadah pada telapak tangan, Otot bisep lengan atas dan otot pengangkat lengan atas yang menyebabkan gerakan membengkokkan lengan bawah.
A. OTOT KERANGKA
Otot merupakan suatu organ/alat yang
memungkinkan tubuh dapat bergerak. Ini adalah suatu sifat penting bagi
organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma mengubah bentuk (lihat cara
pergerakan amuba). Pada sel-sel, sitoplasma ini merupakan benang-benang halus
yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot mendapat rangsangan maka
miofibril akan memendek. Dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya ke
arah tertentu (berkontraksi).
B. JENIS OTOT
B. JENIS OTOT
1. Otot motoritas, disebut juga otot serat lintang oleh karena di dalamnya protoplasma mempunyai garis-garis melintang. Pada umumnya otot ini melekat pada kerangka sehingga disebut juga otot kerangka. Otot ini dapat bergerak menurut kemauan kita (otot sadar), pergerakannya cepat tetapi lekas lelah, rangsangan dialirkan melalui saraf motoris.
2. Otot otonom, disebut juga otot polos karena protoplasmanya licin tidak mempunyai garis-garis melintang. Otot-otot ini terdapat di alat-alat dalam seperti ventrikulus, usus, kandung kemih, pembuluh darah dan lain-lain, dapat bekerja di luar kemauan kita (otot tak sadar) oleh karena rangsangannya melalui saraf otonom.
3. Otot jantung, bentuknya menyerupai otot serat lintang di dalam sel protoplsmanya terdapat serabut-serabut melintang yang bercabang-cabang tetapi kalau kita melihat fungsinya seperti otot polos, dapat bergerak sendiri secara otomatis oleh karena ia mendapat rangsangan dari susunan otonom. Otot semacam ini hanya terdapat pada jantung yang mempunyai fungsi tersendiri.
Sebagian besar otot tubuh ini melekat pada kerangka, dapat bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakkan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak yang tertentu. Jadi Otot kerangka merupakan sebuah alat yang menguasai gerak aktif dan memelihara sikap tubuh. Dalam keadaan istriahat, keadaannya tidak kendur sama sekali, tetapi mempunyai ketegangan sedikit yang disebut tonus. Ini pada masing-masing orang berlainan bergantung pada umur, jenis kelamin, dan keadaan tubuh.
C. BAGIAN-BAGIAN DARI OTOT YAITU :
1. Kepala otot (muskulus kaput)
2. Empal otot (muskulus venter)
3. Ekor otot (muskulus kaudal)
Kepala dan ekor otot merupakan jaringan ikat yang kuat disebut tendo, yaitu tempat melekatnya otot pada tulang. Tempat melekatnya kepala otot pada pangkal tulang disebut origo, dan tempat melekatnya ekor otot dinamakan insersi. Di bagain tengah bentuknya gembung terdiri dari berkas-berkas otot yang merupakan bagian aktif dalam berkontraksi yaitu muskulus venter.
2. Empal otot (muskulus venter)
3. Ekor otot (muskulus kaudal)
Kepala dan ekor otot merupakan jaringan ikat yang kuat disebut tendo, yaitu tempat melekatnya otot pada tulang. Tempat melekatnya kepala otot pada pangkal tulang disebut origo, dan tempat melekatnya ekor otot dinamakan insersi. Di bagain tengah bentuknya gembung terdiri dari berkas-berkas otot yang merupakan bagian aktif dalam berkontraksi yaitu muskulus venter.
D. KONTRAKSI OTOT
Otot dapat mengadakan kontraksi dengan
cepat, apabila ia mendapat rangsangan dari luar berupa rangsangan arus listrik,
rangsangan mekanis panas, dingin dan lain-lain. Dalam keadaan sehari-hari otot
ini bekerja atau berkontraksi menurut pengaruh atau perintah yang datang dari
susunan saraf mototris.
Selaput pembungkus. Tiap otot dikelilingi oleh jaringan yang merupakan selaput pembungkus yang disebut perimisum/fasia. Fasia ini selain sebagai pembungkus otot juga berfungsi:
1. Menahan dan melindungi otot supaya otot tetap pada tempatnya
2. Tempat asal/origo dari beberapa otot
3. Tempat letaknya pembuluh darah dan saraf untuk jaringan otot
Di antara urat otot dan tulang terdapat kandung lendir yang disebut juga mukosa bursa yang di dalamnya berisi lendir yang berguna untuk melicinkan urat tersebut terhadap pergeseran dengan tulang. Di samping itu juga memudahkan gerak otot terhadap kedudukan tulang.
Retikulum, adalah bagian yang padat dari fasia dalam dan mengikat tendo, yang berjalan melalui pergelangan mata kaki dan pergelangan tangan.
Diafragma, struktur muskulus tendonium yang memisahkan rongga toraks dengan rongga abdomen dan membentuk lantai dari rongga toraks atau rongga abdomen. Diafragma, muncul dari vertebra lumbalis melalui dua ruang kurvautra dari permukaan dalam prosesus xifoid dan permukaan dalam dari 6 pasang iga terbawah.
E. MACAM-MACAM OTOT
1. Menurut bentuk dan serabutnya, meliputi otot serabut sejajar atau bentuk kumparan, otot bentuk kipas, otot bersirip dan otot melingkar/sfingter
2. Menurut jumlah kepalanya, meliputi otot berkepala dua, otot berkepala tiga/triseps dan otot berkepala empat/quadriseps
3. Menurut pekerjaannya, meliputi:
Selaput pembungkus. Tiap otot dikelilingi oleh jaringan yang merupakan selaput pembungkus yang disebut perimisum/fasia. Fasia ini selain sebagai pembungkus otot juga berfungsi:
1. Menahan dan melindungi otot supaya otot tetap pada tempatnya
2. Tempat asal/origo dari beberapa otot
3. Tempat letaknya pembuluh darah dan saraf untuk jaringan otot
Di antara urat otot dan tulang terdapat kandung lendir yang disebut juga mukosa bursa yang di dalamnya berisi lendir yang berguna untuk melicinkan urat tersebut terhadap pergeseran dengan tulang. Di samping itu juga memudahkan gerak otot terhadap kedudukan tulang.
Retikulum, adalah bagian yang padat dari fasia dalam dan mengikat tendo, yang berjalan melalui pergelangan mata kaki dan pergelangan tangan.
Diafragma, struktur muskulus tendonium yang memisahkan rongga toraks dengan rongga abdomen dan membentuk lantai dari rongga toraks atau rongga abdomen. Diafragma, muncul dari vertebra lumbalis melalui dua ruang kurvautra dari permukaan dalam prosesus xifoid dan permukaan dalam dari 6 pasang iga terbawah.
E. MACAM-MACAM OTOT
1. Menurut bentuk dan serabutnya, meliputi otot serabut sejajar atau bentuk kumparan, otot bentuk kipas, otot bersirip dan otot melingkar/sfingter
2. Menurut jumlah kepalanya, meliputi otot berkepala dua, otot berkepala tiga/triseps dan otot berkepala empat/quadriseps
3. Menurut pekerjaannya, meliputi:
a. Otot sinergis, otot bekerja
bersama-sama
b. Otot antagonis, yaitu otot yang bekerjanya berlawanan
c. Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota menjauhi tubuh
d. Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota mendekati tubuh
e. Otot fleksor, yaitu otot yang membengkokkan sendi tulang atau melipat sendi
f. Otot ekstensor, otot yang meluruskan kembali sendi tulang kedudukan semula
g. Otot pronator, ketika ulna dan radial dalam keadaan sejajar
h. Otot suponator, ulna dan radial dalam keadaan menyilang
i. Endorotasi, memutar ke dalam
j. Eksorotasi, memutar ke luar
k. Dilatasi, memanjangkan otot
l. Kontraksi, memendekkan otot
b. Otot antagonis, yaitu otot yang bekerjanya berlawanan
c. Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota menjauhi tubuh
d. Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota mendekati tubuh
e. Otot fleksor, yaitu otot yang membengkokkan sendi tulang atau melipat sendi
f. Otot ekstensor, otot yang meluruskan kembali sendi tulang kedudukan semula
g. Otot pronator, ketika ulna dan radial dalam keadaan sejajar
h. Otot suponator, ulna dan radial dalam keadaan menyilang
i. Endorotasi, memutar ke dalam
j. Eksorotasi, memutar ke luar
k. Dilatasi, memanjangkan otot
l. Kontraksi, memendekkan otot
4. Menurut letaknya otot-otot tubuh dibagi dalam beberapa golongan yaitu:
a. Otot bagian kepala
b. Otot bagian leher
c. Otot bagian dada
d. Otot bagian perut
e. Otot bagain punggung
f. Otot bahu dan lengan
g. Otot panggul
h. Otot anggota gerak bawah
a. Otot Kepala
Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:
1. Otot pundak kepala, funsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menajdi 2 baigan:
Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:
1. Otot pundak kepala, funsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menajdi 2 baigan:
a. Muskulus frontalis, funsinya
mengerutkan dahi dan menarik dahi mata
b. Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang
b. Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang
2. Otot wajah terbagi atas:
a. Otot mata (muskulus rektus okuli) dan
otot bola mata sebanyak 4 buah
b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata
c. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata, funsinya sebagai penutup mata atau otot sfingter mata
d. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata
b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata
c. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata, funsinya sebagai penutup mata atau otot sfingter mata
d. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata
3. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi
atas:
a. Muskulus triangularis dan
muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut, fungsinya menarik sudut mulut ke
bawah
b. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo penggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidung
c. Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke bawah
d. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan makanan waktu mengunyah.
e. Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas waktu senyum.
b. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo penggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidung
c. Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke bawah
d. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan makanan waktu mengunyah.
e. Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas waktu senyum.
4. Otot pengunyah/otot yang bekerja
waktu mengunyah, teerbagi atas:
a. Muskulus maseter, fungsinya
mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka
b. Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang
c. Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah ke depan.
5. Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk menunyah, terbagi atas:
b. Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang
c. Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah ke depan.
5. Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk menunyah, terbagi atas:
a. Muskulus genioglosus, fungsinya
mendorong lidah ke depan
b. Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang
b. Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang
b.
Otot Leher
Bagian otot ini dibagi menjadi 3 bagian:
1. Muskulus platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada. Fungsinya menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan kulit bibir.
2. Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kanan leher ada suatu tendo sangat kuat. Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan, memutar kepala dan kalau keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke depan disamping itu sebagai alat bantu pernapasan..
3. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala.
1. Muskulus platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada. Fungsinya menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan kulit bibir.
2. Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kanan leher ada suatu tendo sangat kuat. Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan, memutar kepala dan kalau keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke depan disamping itu sebagai alat bantu pernapasan..
3. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala.
c.
Otot Bahu
Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan dan tulang belikat akromion yang teraba dari luar.
1. M. deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal di bagian sisi tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise tulang pangkal lengan. Di antara otot ini dan taju besar tulang pangkal lengan terdapat kandung lendir. Fungsinya mengangkat lengan sampai mendatar.
2. M. subskapularis (otot depan tulang belikat) Otot ini mulai dari bagian depan tulang belikat, menuju taju kecil tulang pangkal lengan, di bawah uratnya terdapat kandung lendir. Fungsinya menengahkan dan memutar tulang humerus ke dalam.
3. M. supraspinatus (otot atas balung tualang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan.
4. M. infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.
5. M. teres mayor (ototo lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah tulang belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Di antara otot lengan bulat kecil dan otot lengan bulat besar terdapat kepala yang panjang dari muskulus triseps brakii. Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.
6. M. teres minor (otot lengan belikat kecil). Otot ini berpangakal di siku sebelah luar tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang ke pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.
Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan dan tulang belikat akromion yang teraba dari luar.
1. M. deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal di bagian sisi tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise tulang pangkal lengan. Di antara otot ini dan taju besar tulang pangkal lengan terdapat kandung lendir. Fungsinya mengangkat lengan sampai mendatar.
2. M. subskapularis (otot depan tulang belikat) Otot ini mulai dari bagian depan tulang belikat, menuju taju kecil tulang pangkal lengan, di bawah uratnya terdapat kandung lendir. Fungsinya menengahkan dan memutar tulang humerus ke dalam.
3. M. supraspinatus (otot atas balung tualang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan.
4. M. infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.
5. M. teres mayor (ototo lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah tulang belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Di antara otot lengan bulat kecil dan otot lengan bulat besar terdapat kepala yang panjang dari muskulus triseps brakii. Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.
6. M. teres minor (otot lengan belikat kecil). Otot ini berpangakal di siku sebelah luar tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang ke pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.
d.
Otot Dada
Terdiri atas:
1. Otot dada besar (muskulus pektoralis mayor). Pangkalnya terdapat di ujung tengah selangka, tulang dada dan rawan iga. Fungsinya dapat memutar lengan ke dalam dan menengahkan lengan, menarik lengan melalui dada, merapatkan lengan ke dalam.
2. Otot dada kecil (muskulus pektoralis minor). Terdapat di bawah otot dada besar, berpangkal di iga III, IV dan V menuju ke prosesus korakoid. Fungsinya menaikkan tulang belikat dan menekan bahu.
3. Otot bawah selangka (muskulus subklavikula). Terdapat di antara tulang selangka dan ujung iga I, bagian dada atas sebelah bawah os klavikula. Fungsinya menetapkan tulang selangka di sendi sebelah tulang dada dan menekan sendi bahu ke bawah dan ke depan.
4. Otot gergaji depan(muskulus seratus anterior). Berpangkal di iga I sampai IX dan menuju ke sisi tengah tulang belikat, tetapi yang terbanyak menuju ke bawah.
5. Otot dada sejati yaitu otot-otot sela iga luar dan otot-otot sela iga dalam. Fungsinya mengangkat dan menurunkan iga waktu bernapas. Otot dada bagian dalam disebut juga otot dada sejati, yaitu otot dada yang membantu pernapasan terdiri dari:
– Muskulus interkostalis eksternal dan internal terdapat di antara tulang-tulang iga. Fungsinya mengangkat dan menurunkan tulang iga ke atas dan ke bawah pada waktu bernapas.
– Muskulus diaragmatikus, merupakan alat istimewa yang di tengahnya mempunayi aponeurosis yang disebut sentrum tendineum. Bentuknya melengkung ke atas mengahadap ke rongga toraks, mempunyai lobang tempat lalu aorta vena kava dan esofagus. Fungsinya menjadi batas antara rongga dada dan rongga perut. Kontraksi dan relaksinya memperkecil serta memperbesar rongga dada waktu bernapas.
Terdiri atas:
1. Otot dada besar (muskulus pektoralis mayor). Pangkalnya terdapat di ujung tengah selangka, tulang dada dan rawan iga. Fungsinya dapat memutar lengan ke dalam dan menengahkan lengan, menarik lengan melalui dada, merapatkan lengan ke dalam.
2. Otot dada kecil (muskulus pektoralis minor). Terdapat di bawah otot dada besar, berpangkal di iga III, IV dan V menuju ke prosesus korakoid. Fungsinya menaikkan tulang belikat dan menekan bahu.
3. Otot bawah selangka (muskulus subklavikula). Terdapat di antara tulang selangka dan ujung iga I, bagian dada atas sebelah bawah os klavikula. Fungsinya menetapkan tulang selangka di sendi sebelah tulang dada dan menekan sendi bahu ke bawah dan ke depan.
4. Otot gergaji depan(muskulus seratus anterior). Berpangkal di iga I sampai IX dan menuju ke sisi tengah tulang belikat, tetapi yang terbanyak menuju ke bawah.
5. Otot dada sejati yaitu otot-otot sela iga luar dan otot-otot sela iga dalam. Fungsinya mengangkat dan menurunkan iga waktu bernapas. Otot dada bagian dalam disebut juga otot dada sejati, yaitu otot dada yang membantu pernapasan terdiri dari:
– Muskulus interkostalis eksternal dan internal terdapat di antara tulang-tulang iga. Fungsinya mengangkat dan menurunkan tulang iga ke atas dan ke bawah pada waktu bernapas.
– Muskulus diaragmatikus, merupakan alat istimewa yang di tengahnya mempunayi aponeurosis yang disebut sentrum tendineum. Bentuknya melengkung ke atas mengahadap ke rongga toraks, mempunyai lobang tempat lalu aorta vena kava dan esofagus. Fungsinya menjadi batas antara rongga dada dan rongga perut. Kontraksi dan relaksinya memperkecil serta memperbesar rongga dada waktu bernapas.
e.
Otot Perut
Terdiri atas:
1. Muskulus abdominis internal (dinding perut). Garis di tengah dinding perut dinamakan linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis eksternal). Otot yang tebal dinamakan aponeurosis, membentuk kandung otot yang terdapat di sebelah kiri dan kanan linea itu.
2. Lapisan sebelah luar sekali dibentuk otot miring luar (muskulus obliqus eskternus abdominis). Berpangkal pada igaV sampai iga yang bawah sekali. Serabut ototnya yang sebelah belakang menuju ke tepi tulang panggul (kristailiaka). Serabut yang depan menuju linea alba. Serabut yang tengah membentuk ikat yang terbentang dari spina iliaka anterior superior ke simfisis.
3. Lapisan kedua di bawah otot dibentuk oleh otot perut dalam(M. obliqus internus abdominis). Serabut miring menuju ke atas dan ke tengah. Aponeurosis terbagi 2 dan ikut membentuk kandung otot perut lurus sebelah depan dan belakang muskulus rektus abdominis, otot perut lurus mulai dari pedang rawan iga III di bawah dan menuju ke simfisi. Otot ini mempunyai 4 buah urat melintang.
4. Muskulus transversus abdominis, merupakan xifoid menuju artikule ke kosta III terus ke simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang bentuknya melintang dibungkus oleh muskulus rektus abdominis dan otot vagina.
Otot yang masuk ke dalam formasi bagian bawah dinding perut atau dinding abdominal posterior :
1. Muskulus psoas, terletak di belakang diafragma bagain bawah mediastinum, berhubungan dengan quadratus lumborum di dalamnya terdapt arteri, vena dan kelenjar limfe
2. Muskulus iliakus terdapat pada sisi tulang ilium, sebelah belakang berfungsi menopang sekum, dan sebelah depan menyentuh kolon desendens
Terdiri atas:
1. Muskulus abdominis internal (dinding perut). Garis di tengah dinding perut dinamakan linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis eksternal). Otot yang tebal dinamakan aponeurosis, membentuk kandung otot yang terdapat di sebelah kiri dan kanan linea itu.
2. Lapisan sebelah luar sekali dibentuk otot miring luar (muskulus obliqus eskternus abdominis). Berpangkal pada igaV sampai iga yang bawah sekali. Serabut ototnya yang sebelah belakang menuju ke tepi tulang panggul (kristailiaka). Serabut yang depan menuju linea alba. Serabut yang tengah membentuk ikat yang terbentang dari spina iliaka anterior superior ke simfisis.
3. Lapisan kedua di bawah otot dibentuk oleh otot perut dalam(M. obliqus internus abdominis). Serabut miring menuju ke atas dan ke tengah. Aponeurosis terbagi 2 dan ikut membentuk kandung otot perut lurus sebelah depan dan belakang muskulus rektus abdominis, otot perut lurus mulai dari pedang rawan iga III di bawah dan menuju ke simfisi. Otot ini mempunyai 4 buah urat melintang.
4. Muskulus transversus abdominis, merupakan xifoid menuju artikule ke kosta III terus ke simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang bentuknya melintang dibungkus oleh muskulus rektus abdominis dan otot vagina.
Otot yang masuk ke dalam formasi bagian bawah dinding perut atau dinding abdominal posterior :
1. Muskulus psoas, terletak di belakang diafragma bagain bawah mediastinum, berhubungan dengan quadratus lumborum di dalamnya terdapt arteri, vena dan kelenjar limfe
2. Muskulus iliakus terdapat pada sisi tulang ilium, sebelah belakang berfungsi menopang sekum, dan sebelah depan menyentuh kolon desendens
f.
Otot Punggung
Otot punggung (bagian belakang tubuh), otot ini dibagi menjadi 3 bagian:
a. Otot yang ikut menggerakkan lengan
1. Trapezius (otot kerudung). Terdapat di semua ruas-ruas tulang punggung. Berpangkal di tulang kepala belakang. Fungsinya: mengangkat dan menarik sendi bahu. Bagian atas menarik skapula ke bagian medial dan yang bawah menarik ke bagian lateral.
2. Muskulus latisimus dorsi (otot pungung lebar), berpangkal pada ruas tulang punggung yang kelima dari bawah fasia lumboid, tepi tulang punggung dan iga III di bawah, gunanya menutupi ketiak bagian belakang, menengahkan dan memutar tulang pangkal lengan ke dalam.
3. Muskulus rumboid (otot belah ketupat), berpangkal dari taju duri, dari tulang leher V, ruas tulang punggung V, di sisni menuju ke pinggir tengah tulang belikat. Gunanya menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke tengah.
Otot punggung (bagian belakang tubuh), otot ini dibagi menjadi 3 bagian:
a. Otot yang ikut menggerakkan lengan
1. Trapezius (otot kerudung). Terdapat di semua ruas-ruas tulang punggung. Berpangkal di tulang kepala belakang. Fungsinya: mengangkat dan menarik sendi bahu. Bagian atas menarik skapula ke bagian medial dan yang bawah menarik ke bagian lateral.
2. Muskulus latisimus dorsi (otot pungung lebar), berpangkal pada ruas tulang punggung yang kelima dari bawah fasia lumboid, tepi tulang punggung dan iga III di bawah, gunanya menutupi ketiak bagian belakang, menengahkan dan memutar tulang pangkal lengan ke dalam.
3. Muskulus rumboid (otot belah ketupat), berpangkal dari taju duri, dari tulang leher V, ruas tulang punggung V, di sisni menuju ke pinggir tengah tulang belikat. Gunanya menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke tengah.
b.
Otot antara ruas tulang belakang dan iga
Otot yang bekerja menggerakkan tulang iga atau otot bantu pernapasan, terdir dari dua otot yaitu:
1. Muskulus seratus posterior inferior (otot gergaji belakang bawah). Terletak di bawah otot pungung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke iga V dari bawah. Gunanya menarik tulang iga ke bawah pada waktu bernapas.
2. Muskulus seratus posterior superior, terletak di bawah otot belah ketupat dan berpangkal di ruas tulang leher keenam dan ketujuh dari ruas tulang punggung yang kedua. Gunanya menarik tulang iga ke atas waktu inspirasi.
c. Otot punggung sejati
1. Muskulus interspinalis transversi dan muskulus semispinalis, terdapat di antara kiri-kanan prosesus transversus dan prosesus spina. Fungsinya untuk sikap dan pergerakan tulang belakang.
2. Muskulus sakrospinalis (muskulus eraktor spina) terletak di samping ruas tulang belakang kiri dan kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga kedudukan kolumna vertebra dan pergerakan dari ruas tulang belakang
3. Mukulus quadratus lumborum, terletak antara krista iliaka dan os kosta, terdiri dari 2 lapisan; fleksi dari vertebra lumbalis dan di samping itu juga merupakan dinding bagian belakang rongga perut.
Otot yang bekerja menggerakkan tulang iga atau otot bantu pernapasan, terdir dari dua otot yaitu:
1. Muskulus seratus posterior inferior (otot gergaji belakang bawah). Terletak di bawah otot pungung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke iga V dari bawah. Gunanya menarik tulang iga ke bawah pada waktu bernapas.
2. Muskulus seratus posterior superior, terletak di bawah otot belah ketupat dan berpangkal di ruas tulang leher keenam dan ketujuh dari ruas tulang punggung yang kedua. Gunanya menarik tulang iga ke atas waktu inspirasi.
c. Otot punggung sejati
1. Muskulus interspinalis transversi dan muskulus semispinalis, terdapat di antara kiri-kanan prosesus transversus dan prosesus spina. Fungsinya untuk sikap dan pergerakan tulang belakang.
2. Muskulus sakrospinalis (muskulus eraktor spina) terletak di samping ruas tulang belakang kiri dan kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga kedudukan kolumna vertebra dan pergerakan dari ruas tulang belakang
3. Mukulus quadratus lumborum, terletak antara krista iliaka dan os kosta, terdiri dari 2 lapisan; fleksi dari vertebra lumbalis dan di samping itu juga merupakan dinding bagian belakang rongga perut.
g.
Otot pangkal lengan atas
a. Otot-otot ketul (fleksor):
1. Muskulus biseps braki (otot lengan berkepala 2). Otot ini meliputi 2 buah sendi dan mempunyai 2 buah kepala (kaput). Kepala yang panjang melekat di dalam sendi bahu, kepala yang pendek melekatnya di sebelah luar dan yang kedua di sebelah dalam. Otot itu ke bawah menuju ke tulang pengumpil. Di bawah uratnya terdapat kandung lendir. Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat lengan.
2. Muskulus brakialis (otot lengan dalam). Otot ini berpangkal di bawah otot segitiga di tulang pangkal lengan dan menuju taju di pangkal tulang hasta. Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku.
3. Muskulus korakobrakialis. Otot ni berpangkal di prosesus korakoid dan menju ke tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan.
a. Otot-otot ketul (fleksor):
1. Muskulus biseps braki (otot lengan berkepala 2). Otot ini meliputi 2 buah sendi dan mempunyai 2 buah kepala (kaput). Kepala yang panjang melekat di dalam sendi bahu, kepala yang pendek melekatnya di sebelah luar dan yang kedua di sebelah dalam. Otot itu ke bawah menuju ke tulang pengumpil. Di bawah uratnya terdapat kandung lendir. Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat lengan.
2. Muskulus brakialis (otot lengan dalam). Otot ini berpangkal di bawah otot segitiga di tulang pangkal lengan dan menuju taju di pangkal tulang hasta. Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku.
3. Muskulus korakobrakialis. Otot ni berpangkal di prosesus korakoid dan menju ke tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan.
b. Otot-otot kedang (ekstensor):
Muskulus triseps braki (otot lengan berkepala 3)
1. Kepala luar berpangkal di sebelah belakang tulang pangkal lengan dan menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang lain.
2. Kepala dalam dimulai di sebelah dalam tulang pangkal lengan.
3. Kepala panjang dimulai pada tulang di bawah sendi dan ketiganya mempunyai sebuah urat yang melekat di olekrani
Muskulus triseps braki (otot lengan berkepala 3)
1. Kepala luar berpangkal di sebelah belakang tulang pangkal lengan dan menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang lain.
2. Kepala dalam dimulai di sebelah dalam tulang pangkal lengan.
3. Kepala panjang dimulai pada tulang di bawah sendi dan ketiganya mempunyai sebuah urat yang melekat di olekrani
h.
Otot lengan bawah
1. Otot-otot kedang yang memainkan peranannya dalam pengetulan di atas sendi siku, sendi-sendi tangan, sendi-sendi jari, dan sebagian dalam terak silang hasta:
a. Muskulus ekstensor karpi radialis longus
b. Muskulus ekstensor karpi radiais brevis
c. Muskulus ekstensor karpi ulnaris. Ketiga otot ini fungsinya sebagai ekstensi lengan (menggerakkan lengan)
d. Digitonum karpi radialis, fungsinya ekstensi jari tangan kecuali ibu jari
e. Muskulus ekstensor policis longus, fungsinya ekstensi ibu jari
1. Otot-otot kedang yang memainkan peranannya dalam pengetulan di atas sendi siku, sendi-sendi tangan, sendi-sendi jari, dan sebagian dalam terak silang hasta:
a. Muskulus ekstensor karpi radialis longus
b. Muskulus ekstensor karpi radiais brevis
c. Muskulus ekstensor karpi ulnaris. Ketiga otot ini fungsinya sebagai ekstensi lengan (menggerakkan lengan)
d. Digitonum karpi radialis, fungsinya ekstensi jari tangan kecuali ibu jari
e. Muskulus ekstensor policis longus, fungsinya ekstensi ibu jari
2. Otot-otot ketul yang mengedangkan
siku dan tangan serta ibu jari dan meratakan hasta tangan. Otot-otot ini
berkumpul sebagai berikut.
a. Otot-otot di sebelah tapak tangan. Otot-otot ini ada 4 lapis. Lapis yang ke-2 di sebelah luar berpangkal di tulang pangkal lengan. Di dalam lapis yang pertama terdapat otot-otot yang meliputi sendi siku, sendi antara hasta dan tulang pengumpil sendi di pergelangan. Fungsinya dapat membengkokkan jari tangan. Lapis ke-4 ialah otot-otot untuk sendi-sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil. Di antara otot-otot ini disebut:
– Otot silang hasta bulat (muskulus pronator teres). Fungsinya dapat mengerjakan silang hasta dan membengkokkan lengan bawah siku
– Otot-otot ketul untuk tangan dan jari tangan: muskulus palmaris ulnaris, berfungsi mengetulkan lengan; muskulus palmaris longus; muskulus fleksor karpi radialis, muskulus fleksor digitor sublimis, fungsinya fleksi jari kedua dan kelingking; muskulus fleksor digitorum profundus, fungsinya fleksi jari 1,2,3,4; muskulus fleksor poicis longus, fungsinya fleksi ibu jari
– Otot yang bekerja memutar radialis (pronator dan supinator) terdiri dari: muskulus pronator teres equadratus, fungsinya pronasi tangan; muskulus spinator brevis, fungsinya supinasi tangan
b. Otot-otot di sebelah tulang pengumpil, berfungsi membengkokkan lengan di siku, membengkokkan tangan ke arah tulang pengumpil atau tulang hasta.
c. Otot-otot di sebelah punggung atas, disebut otot kedang jari bersama yang meluruskan jari tangan. Otot yang lain meluruskan ibu jari (telunjuk). Otot-otot lengan bawah mempunyai urat yang panjang di bagaian bawah di dekat pergelangan dan di tangan. Urat-urat tersebut mempunyai kandung urat.
a. Otot-otot di sebelah tapak tangan. Otot-otot ini ada 4 lapis. Lapis yang ke-2 di sebelah luar berpangkal di tulang pangkal lengan. Di dalam lapis yang pertama terdapat otot-otot yang meliputi sendi siku, sendi antara hasta dan tulang pengumpil sendi di pergelangan. Fungsinya dapat membengkokkan jari tangan. Lapis ke-4 ialah otot-otot untuk sendi-sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil. Di antara otot-otot ini disebut:
– Otot silang hasta bulat (muskulus pronator teres). Fungsinya dapat mengerjakan silang hasta dan membengkokkan lengan bawah siku
– Otot-otot ketul untuk tangan dan jari tangan: muskulus palmaris ulnaris, berfungsi mengetulkan lengan; muskulus palmaris longus; muskulus fleksor karpi radialis, muskulus fleksor digitor sublimis, fungsinya fleksi jari kedua dan kelingking; muskulus fleksor digitorum profundus, fungsinya fleksi jari 1,2,3,4; muskulus fleksor poicis longus, fungsinya fleksi ibu jari
– Otot yang bekerja memutar radialis (pronator dan supinator) terdiri dari: muskulus pronator teres equadratus, fungsinya pronasi tangan; muskulus spinator brevis, fungsinya supinasi tangan
b. Otot-otot di sebelah tulang pengumpil, berfungsi membengkokkan lengan di siku, membengkokkan tangan ke arah tulang pengumpil atau tulang hasta.
c. Otot-otot di sebelah punggung atas, disebut otot kedang jari bersama yang meluruskan jari tangan. Otot yang lain meluruskan ibu jari (telunjuk). Otot-otot lengan bawah mempunyai urat yang panjang di bagaian bawah di dekat pergelangan dan di tangan. Urat-urat tersebut mempunyai kandung urat.
i.Otot-otot
tangan
Di tangan terdapat otot-otot tangan pendek terdapat diantara tulang-tulang tapak tangan atau membantu ibu jantung tangan (thener) dan anak jantung tangan(hipothener).
Di tangan terdapat otot-otot tangan pendek terdapat diantara tulang-tulang tapak tangan atau membantu ibu jantung tangan (thener) dan anak jantung tangan(hipothener).
j.
Otot-otot sekitar panggul
Otot ini berasal dari tulang panggul atau kolumna vertebralis menuju ke pangkal paha.
1. Sebelah depan bagian dalam dari panggul terdapat:
a. Muskulus psoas mayor, terbentang dari prosesus transversi lumbalis menuju trokanter minor dan iliakus
b. Muskulus iliakus, berasal dari fosa iliaka menuju trokanter minor
c. Muskulus psoas minor, yang terletak di muka psoas mayor. Ketiga otot ini disebut juga otot iliopsoas, fungsinya mengangkat dan memutar tungkai ke bagian luar
2. Sebelah belakang bagian luar terdapat:
a. Muskulus gluteus maksmius merupakan otot yang terbesar yang terdapat di sebelah luar panggul membentuk bokong. Fungsinya, antagonis dari iliopsoas yaitu rotasi fleksi dan endorotasi femur.
b. Muskulus gluteus medius dan minimus. Fungsinya, abduksi dan endoratasi dari femur dan bagian medius eksorotasi femur.
Otot ini berasal dari tulang panggul atau kolumna vertebralis menuju ke pangkal paha.
1. Sebelah depan bagian dalam dari panggul terdapat:
a. Muskulus psoas mayor, terbentang dari prosesus transversi lumbalis menuju trokanter minor dan iliakus
b. Muskulus iliakus, berasal dari fosa iliaka menuju trokanter minor
c. Muskulus psoas minor, yang terletak di muka psoas mayor. Ketiga otot ini disebut juga otot iliopsoas, fungsinya mengangkat dan memutar tungkai ke bagian luar
2. Sebelah belakang bagian luar terdapat:
a. Muskulus gluteus maksmius merupakan otot yang terbesar yang terdapat di sebelah luar panggul membentuk bokong. Fungsinya, antagonis dari iliopsoas yaitu rotasi fleksi dan endorotasi femur.
b. Muskulus gluteus medius dan minimus. Fungsinya, abduksi dan endoratasi dari femur dan bagian medius eksorotasi femur.
k.
Otot-otot tungkai atas
Otot tungkai atas (otot pada paha), mempunyai selaput pembungkus yang sangat kuat dan disebut fasia lata yang dibagi atas 3 golongan yaitu:
1. Otot abduktor terdiri dari:
a. Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam
b. Muskulus adduktor brevis sebelah tengah
c. Muskulus abduktor longus sebelah luar
Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus abduktor femoralis. Fungsinya menyelenggarkan gerakan abduksi dari femur.
2. Muskulus ekstensor (quadriseps femoris) otot berkepala empat. Otot ini merupakan otot yang terbesar terdiri dari:
1. Muskulus rektus femoris
2. Muskulus vastus lateralis eksternal
3. Muskulus vastus medialis internal
4. Muskulus vastus intermedial
5. Otot fleksor femoris, yang terdapat di bagian belakang paha terdiri dari:
a. Biseps femoris, otot berkepala dua. Fungsinya membengkokkan paha dan meluruskan tungkai bawah.
b. Muskulus semi membranosus, otot seperti selaput. Fungsinya membengkokkan tungkai bawah.
c. Muskulus semi tendinosus, otot seprti urat. Fungsinya membengkokkan urat bawah serta memutarkan ke dalam.
d. Muskulus sartorius, otot penjahit. Bentuknya panjang seperti pita, terdapat di bagain paha. Fungsi: eksorotasi femur memutar ke luar pada waktu lutut mengetul, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan ke luar.
Otot tungkai atas (otot pada paha), mempunyai selaput pembungkus yang sangat kuat dan disebut fasia lata yang dibagi atas 3 golongan yaitu:
1. Otot abduktor terdiri dari:
a. Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam
b. Muskulus adduktor brevis sebelah tengah
c. Muskulus abduktor longus sebelah luar
Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus abduktor femoralis. Fungsinya menyelenggarkan gerakan abduksi dari femur.
2. Muskulus ekstensor (quadriseps femoris) otot berkepala empat. Otot ini merupakan otot yang terbesar terdiri dari:
1. Muskulus rektus femoris
2. Muskulus vastus lateralis eksternal
3. Muskulus vastus medialis internal
4. Muskulus vastus intermedial
5. Otot fleksor femoris, yang terdapat di bagian belakang paha terdiri dari:
a. Biseps femoris, otot berkepala dua. Fungsinya membengkokkan paha dan meluruskan tungkai bawah.
b. Muskulus semi membranosus, otot seperti selaput. Fungsinya membengkokkan tungkai bawah.
c. Muskulus semi tendinosus, otot seprti urat. Fungsinya membengkokkan urat bawah serta memutarkan ke dalam.
d. Muskulus sartorius, otot penjahit. Bentuknya panjang seperti pita, terdapat di bagain paha. Fungsi: eksorotasi femur memutar ke luar pada waktu lutut mengetul, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan ke luar.
l.
Otot tungkai bawah
Terdiri dari:
1. Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior. Fungsinya mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki.
2. Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya meluruskan jari telunjuk ke tengah jari, jari manis dan kelingking kaki.
3. Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki. Urat-urat tersebut dipaut oleh ikat melintang dan ikat silang sehingga otot itu bisa membengkokkan kaki ke atas. Otot-otot yang terdapat di belakang mata kaki luar dipaut oleh ikat silang dan ikat melintang. Fungsinya dapat mengangkat kaki sebelah luar.
4. Urat akiles (tendo achlilles). Fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai bawah lutut (muskulus popliteus). Yang:
a. Berpangkal pada kondilus tulang kering.
b. Melintang dan melekat di kondilus lateralis tulang paha. Fungsinya memutar fibia ke dalam (endorotasi). Otot ketul jari (muskulus fleksor falangus longus). Berpangkal pada tulang kering dan uratnya menuju telapak kaki dan melekat pada ruas jari kaki. Fungsinya membengkokkan jari dan menggerakkan kaki ke dalam
5. Otot ketul empu kaki panjang (muskulus falangus longus). Berpangkal pada betis, uratnya melewati tulang jadi dan melekat pada ruas empu jari. Fungsinya membengkokkan empu kaki.
6. Otot tulang betis belakang (muskulus tibialis posterior). Berpangkal pada selaput antara tulang dan melekat pada pangkal tulang kaki. Fungsinya dapat membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki di sebelah ke dalam.
7. Otot kedang jari bersama. Letaknya di punggung kaki, fungsinya dapat meluruskan jari kaki (muskulus ekstensor falangus 1-5).
Terdiri dari:
1. Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior. Fungsinya mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki.
2. Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya meluruskan jari telunjuk ke tengah jari, jari manis dan kelingking kaki.
3. Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki. Urat-urat tersebut dipaut oleh ikat melintang dan ikat silang sehingga otot itu bisa membengkokkan kaki ke atas. Otot-otot yang terdapat di belakang mata kaki luar dipaut oleh ikat silang dan ikat melintang. Fungsinya dapat mengangkat kaki sebelah luar.
4. Urat akiles (tendo achlilles). Fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai bawah lutut (muskulus popliteus). Yang:
a. Berpangkal pada kondilus tulang kering.
b. Melintang dan melekat di kondilus lateralis tulang paha. Fungsinya memutar fibia ke dalam (endorotasi). Otot ketul jari (muskulus fleksor falangus longus). Berpangkal pada tulang kering dan uratnya menuju telapak kaki dan melekat pada ruas jari kaki. Fungsinya membengkokkan jari dan menggerakkan kaki ke dalam
5. Otot ketul empu kaki panjang (muskulus falangus longus). Berpangkal pada betis, uratnya melewati tulang jadi dan melekat pada ruas empu jari. Fungsinya membengkokkan empu kaki.
6. Otot tulang betis belakang (muskulus tibialis posterior). Berpangkal pada selaput antara tulang dan melekat pada pangkal tulang kaki. Fungsinya dapat membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki di sebelah ke dalam.
7. Otot kedang jari bersama. Letaknya di punggung kaki, fungsinya dapat meluruskan jari kaki (muskulus ekstensor falangus 1-5).
Otot-otot yang lain antara lain:
a. Otot ketul
b. Otot penengah empu kaki, telapak di telapak kaki
c. Otot penepsi, terletak di sebelah punggung kaki. Aponeurosis plantaris, tapak kaki yang ditutupi oleh selaput
a. Otot ketul
b. Otot penengah empu kaki, telapak di telapak kaki
c. Otot penepsi, terletak di sebelah punggung kaki. Aponeurosis plantaris, tapak kaki yang ditutupi oleh selaput
Sesi Tanya Jawab
Pertanyaan Kelompok penyanggah
1.
Apakah ada dampak
dalam mempletekan jari? Sumber bunyi terdapat dari mana?
Dengan membunyikan tulang leher, gerakan membunyikan buku-buku
atau sendi di jari merupakan kebiasaan yang salah karena menyalahi aturan
persendian normalnya dan dapat menghancurkan tulang-tulang rawan di
dalamnya.Jika kebiasaan ini dilakukan terus menerus maka dapat menimbulkan
penyakit sendi yang kronis di kemudian hari.
Sendi kita mengandung sesuatu yang disebut sinovia, yang
membantu melumasi sendi. Cairan sinovia mengandung gas oksigen, nitrogen, dan
karbondioksida Cairan yang berpindah ini menciptakan ruang kosong, yang dengan
cepat terisi dengan gas lagi. Perpindahan gas yang cepat inilah yang
memunculkan bunyi letupan.
2.
Apakah tulang wajah
tiap individu berbeda?
Tidak,Kerangka
tengkorak pada manusia itu sama satu sama lain,yang membedakannya itu adalah
bentuk muka seperti hidung,mata,mulut yang membedakannya.Perbedaan wajah pada
tiap individu dilandasi faktor Gen atau keturunan.
3.
Bagaimana proses
penyembuhan patah tulang? Waktunya berapa lama?
Tahap 1 : Peradangan
(inflammation) Tulang patah baik terbuka atau tertutup akan menimbulkan
perdarahan sekecil apapun itu dan membuat jaringan di sekitarnya
meradang yang ditandai dengan bengkak, memerah dan teraba hangat serta tentunya
terasa sakit. Tahap ini dimulai pada hari ketika patah tulang terjadi dan
berlangsung sekitar 2 sampai 3 minggu
Tahap 2 : Pembentukan kalus
halus (soft callus) Antara 2 sampai 3 setelah cedera, rasa sakit dan
pembengkakan akan mulai hilang. Pada tahap penyembuhan patah tulang ini,
terbentuk kalus yang halus di kedua ujung tulang yang patah sebagai cikal bakal
yang menjembatani penyambungan tulang namun kalus ini belum dapat terlihat
melalui rongsen. Tahap ini biasanya berlangsung hingga 4 sampai 8 minggu
setelah cedera.
Tahap
3: Pembentukan kalus keras (hard callus) Antara 4 sampai 8 minggu, tulang baru
mulai menjembatani fraktur (soft callus berubah menjadi hard callus) dan dapat
dilihat pada x-rays atau rongsen. Dengan waktu 8 sampai 12 minggu setelah
cedera, tulang baru telah mengisi fraktur.
Tahap
4: Remodeling tulang Dimulai sekitar 8 sampai 12 minggu setelah cedera, sisi
fraktur mengalami remodeling (memperbaiki atau merombak diri) memperbaiki
setiap cacat yang mungkin tetap sebagai akibat dari cedera. Ini tahap akhir
penyembuhan patah tulang yang dapat bertahan hingga beberapa tahun
Bersumber dari: Penyembuhan Patah Tulang | Mediskus.com
Bersumber dari: Penyembuhan Patah Tulang | Mediskus.com
4.
Nutrisi apa yang
bagus untuk mencegah pengapuran tulang, dan pengkroposan tulang?
Untuk mencegah pengapuran
dan pengeroposan tulang yaitu dengan mengkonsmsi bahan makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D. Vitamin D bisa mudah kita
dapatkan juga dengan cara berjemur pada sinar matahari pagi. Vitamin D juga
bisa diperoleh dari makanan antara lain telur, ikan, susu dan keju.
5.
Bagaimana cara
kerja tulang sesamoid untuk melindungi tendo terhadap kausan?
Contoh tulang
sesamoid yaitu tulang patella,yaitu berfungsi melindungi tendo dari kausan atau
benturan dan mengurangi
pergeseran dan perubahan arah dari tendo.
http://ilmuveteriner.com/pengelompokan-tulang-berdasarkan-bentuknya/
(12 November 2015 pukul 13:00)
6.
Sistem rangka
hidrostatik, pengertian sistem rangka hidrostatik adalah?
kerangka
cairan. Artinya, bukannya mendukung tubuh dengan zat keras, baik di dalam atau
di luar, dukungan terdiri dari cairan bertekanan tertutup dalam kompartemen
tubuh. The hidrostatik kerangka memberikan dukungan dan gerakan untuk berbagai hewan,
termasuk sebagian cnidaria, cacing pipih, nematoda, dan Annelida. Hewan ini
bergerak dengan mengerahkan tekanan otot mereka pada kompartemen cairan.
http://hikmat.web.id/biologi-klas-xi/pengertian-kerangka-hidrostatik/
(12 November 2015 \pukul 13:45 )
Pertanyaan kelompok lain
1.
Shinta : Apakah
Tulang Mempengaruhi Tinggi Pendek Seseorang? Penyebab Dan Kandungan Yang Dapat
Mempengaruhi Tinggi Dan Pendek Seseorang?
Ya,Karena
Tulang adalah patokan untuk pengukuran tinggi badan seseorang yang dapat
diukur.
Kandungan Yang
Mempengaruhi
Bahan Yang
Mengandung Kalsium Contohnya Keju,yogurt,ikan,brokoli,almond,tahu Dan Susu
Kedelai.
Bahan Yang
Mengandung Vitamin D Contohnya . Udang Jamur,telur.
Bahan Makanan
Yang Mengandung Magnesium Contohnya Kacang Kacangan,bayam,sereal,gandum,kentang
http://manfaatnyasehat.com/sumbervitamin-d/ (12 November 2015 pukul 13:55)
2.
Ikrimah : proses
terjadinya pengapuran?
Osteoarthritis
atau pengapuran sendi adalah penyakit yang terjadi pada sendi yang ditandai
dengan adanya penipisan atau pengikisan tulang rawan sendi sehingga bantalan
sendi makin lama akan menjadi semakin tipis yang akhirnya akan menghilang
ataupun gundul sehingga sendi akan merasa nyeri saat sedang digerakkan.Terjadi
karena faktor usia,kelebihan berat badan,dan melakukan pekerjaan yang berat.
3.
Halimah : bagaimana
cara tulang menyerap nutrisi ?
Tulang
menyerap nutrisi yang di bawa oleh darah melalui pembuluh darah.Boron dan adalah dua nutrisi akan meningkatan penyerapan
kalsium dalam darah dan tulang.
(13 November
2015 pukul 14:15)
4.
Yayah : penyembuhan
tulang kering bila terbentur ?
Mengkompres
dingin pada benjolan
Mengoleskan
trombopop pada benjolan
Mencegah
benturan terulang pada tempat yang sama.
Http://www.alodokter.com/komunitas/topic/bengkak-di-kaki-bagian-tulang-kering/ (13 November 2015
pukul 14:43)
5.
Yunita : pemberian
tegak adakah dampak bagi ruas-ruas tulang belakang pada kasus paskibra?
Tidak ada
pengaruh,karna sikap tegap pada paskibra malah mengurangi dampak kerusakan pada
tuang belakang.Karena bungkuk adalah sikap tubuh yang buruk. Dan sikap tubuh
yang buruk dapat membuat sakit punggung dan sakit pinggang.
http://dokita.co/blog/14-tips-menghilangkan-sakit-punggung/
(13 November 2015 pukul 15:48)
6.
Rotua : efek high
heels pada tulang?
High Heels
akan mengakibatkan tekanan yang tinggi pada permukaan telapak kaki anda
sehingga akan memicu metatarsalgia yaitu kondisi sakit yang parah atau kram
yang ditimbulkan oleh bagian anterior tulang telapak, biasanya anda akan
mengalami nyeri pada bagian tumit dan mata kaki.
Bunions
Ini adalah pertumbuhan tulang yang terjadi di sekitar pangkal jempol kaki dan dapat menyebabkan jempol kaki bengkok dan mengarah ke jari-jari kaki lainnya yang menimbulkan rasa nyeri.
Ini adalah pertumbuhan tulang yang terjadi di sekitar pangkal jempol kaki dan dapat menyebabkan jempol kaki bengkok dan mengarah ke jari-jari kaki lainnya yang menimbulkan rasa nyeri.
http://doktersehat.com/dampak-menggunakan-sepatu-hak-tinggi-terhadap-kesehatan/ (
13 November 2015 pukul 15:58 )
7.
Destia : manfaaat
alat penyangga bagi korban kecelakaan patah tulang
Penggunaan
gips, korset, dan bahan logam memiliki satu tujuan yang sama, yaitu untuk
mengembalikan posisi tulang atau patahan tulang ke semula. Gips, korset,
dan bahan logam yang berfungsi untuk membantu mempertahankan bentuk tulang,
salah satunya adalah karena ditakutkan apabila tidak ada penyangga yang
menahan, bentuk tulang akan mengalami kelainan bentuk, misalnya bengkok atau
tidak seperti keadaan semula.
https://yamachiyo.wordpress.com/2009/03/23/fungsi-penggunaan-gips-korset-dan-bahan-logam-pada-penderita-patah-tulang/ (13 November 2015 pukul 14:13 )
8.
Agita : Kenapa
tulang ekor sangat rawan terhadap benturan yang dapat menimbulkan kebutaan ?
Ahli
bedah tulang belakang dari Ramsay Spine Center Rumah Sakit Premier Bintaro, dr
Luthfi Gatam, SpOT, meluruskan anggapan keliru ini. Menurutnya, posisi jatuh
terduduk memang berbahaya, tetapi bukan memiliki korelasi terhadap kebutaan,
melainkan pada kelumpuhan.
Makalah
Anatomi Fisiologi
Sistem Otot dan Rangka
Disusun oleh : Dinar Rachma Kartina
Lila Putri Zaskia
Dosen Pembimbing : Dr.Maria Poppy Herliyanti M.Epd
Prodi DIII
Jurusan Gizi
Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta 2
Jakarta
2015
Kerangka
Skelet atau Kerangka terdiri
dari tulang dan tulang rawan. tulang adalah jaringan ikat yang bersifat kaku
dan membentuk bagian besar kerangka serta merupakan jaringan penunjang tubuh
utama. Rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa organ
lunak,terutama dalam tulang tengkorak (cranium) dan panggul .Kerangka juga
berfungsi sebagai alat ungkit pada gerakan dan menyediakan permukaan untuk
kaitan otot-otot rangka,tempat pembuatan sel-sel darah .Rata-rata manusia
dewasa memiliki 206 tulang,walaupun jumlah ini dapat bevariasi antara
individu.Kerangka tubuh manusia terdiri dari susunan berbagai macam tulang yang
satu sama lainnya saling berhubungan.
Penggolongan
tulang
Tulang di golongkan menurut
bentuknya yaitu:
·
Tulang
panjang adalah tubular (misalnya humerus)
·
Tulang
pendek adalah kuboidal,dan hanya terdapat di pergelangan kaki (tarsus) dan di
pergelangan tangan (carpus)
·
Tulang pipih
umumnya berguna sebagai pelindung (misalnya tulang pipih cranium melindungi
otak)
·
Tulang tak
beraturan dengan bentuk aneka ragam (misalnya tulang wajah)
·
Tulang
sesamoid (ossa sesamoide),terbentuk dalam tendo tertentu (misalnya patella) dan terdapat di tempat
persilangan tendo dengan ujung tulang panjang extremitas; tulang sesamoid
melindungi tendo terhadap keausan berlebih dan sering kali mengubah sudut tendo
sewaktu menuju ke tempat lekatnya.
Ciri-ciri
tulang
Cirri-ciri khusus terjadi pada
tempat lekat tendo,ligaentum,dan fascia.Ciri-ciri dan tanda istimewa pada yang
di beri nama:
a.
Condylus
(daerah persendian yang membulat ) misalnya condylus laterlis ossis femoris
b.
Crista (rigi
pada tulang) misalnya crista iliaca)
c.
Epicondylus
(tonjolan di atas kondilus)misalnya epicondylus lateralis ossis humeri
d.
Facies
(permukaan licin dan datar yang merupakan tempat pertemuan dua tulang)
e.
Foramen (lubang
melalui tulang) misalnya foramen obturatum.
f.
Fosa (lekuk
atau daerah yang melesak) misalnya fossa infraspinata os scapula
g.
Linea
(peninggian berupa garis) misalnya linea musculi solei,linea poplitea ossis
tibiae.
h.
Malleolus
(tonjolan yang membulat) misalnya malleolus lateralis ossis fibulae
i.
Protuberantia
(penonjolan) misalnya protuberantia occipitalis externa
j.
Spina (tonjolan
menyerupai duri) misalnya spina scapulae
k.
Processus
spinosus (tonjolan yang menyerupai duri) misalnya procesus vertebrae
l.
Trochanter
(peninggian besar yang tumpul) misalnya trochanter major femoris
m.
Tuberculum
(peninggian kecil ) misalnya tuberculum majus humeri
n.
Tuberositas
atau tuber (peninggian yang besar dan membulat,membengkakan) misalnya tuber
ischiadicum.
Perkembangan
tulang
Tulangg berkembang dengan dua
cara:1. Membranosa dan (2) endokondral .Pada cara yang pertama,tulang
berkembang langsungg dari membrane jaringan ikat; pada cara yang kedua
,mula-mula dibentuk model tulang rawan dan kemudian di ganti oleh tulang.Untuk
keterangan lebih mendalam tentang perubahan selular yang terjadi,perlu dibaca
buku teks histology atau embriologi.
Tulang kubah Cranium berkembang
dengan cepat secara membranosa pada embrio,dan hal ini melindungi otak yang
sedang berkembang yang terletak di bawahnya.Pada waktu lahir,beberapa daerah
kecil di antara tulang-tulang tetap bersifat membrane.Hal ini penting secara
klinik karena memungkinkan tulang-tulang
melakukan
gerakan tertentu sehingga tengkorak dapat berubah bentuk waktu turun melewati
jalan lahir.
Tulang panjang eksremitas
berkembang secara osifikasi endokondral.Osifikasi ini merupakan proses lambat
dan tidak lengkap sampai usia 18-20 tahun atau malahan lebih lama lagi.Pusat
pembentukan tulang yangditemukan pada batang tulang dinamakan diafisis,pusat
kalsifikasi pada ujung-ujung tulang sebagaiepifisis.Lempeng rawan pada masing
–masing ujung,yang terletak antara epifisis dan diafisis pada tulang yang
sedang tumbuh dinamakan lempeng epifisial.Metafisi merupakan bagian diafisis
yang berbatasan dengan lempeng epifiseal.
JENIS-JENIS TULANG
Ketika
kita masih bayi kita memiliki sekitar 300 tulang. Namun ketika kita beranjak
dewasa beberapa dari tulang-tulang ini ada yang melebur hingga akhirnya menjadi
206 tulang. Dari 206 tulang ini terdapat beberapa jenis tulang. Jenis-jenis
tulang ini ada yang dibedakan berdasarkan matriksnya dan ada yang berdasarkan
jaringan dan sifat fisik (keras tidaknya) tulang. Untuk mengetahui lebih lanjut
pelajari jenis-jenis tulang di bawah ini.
1.
Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu:
a.
Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang
rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali
lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan memiliki sifat lentur karena
tulang rawan tersusun atas zat interseluler yang berbentuk jelly yaitu
condroithin sulfat yang didalamnya terdapat serabut kolagen dan elastin. Maka
dari itu tulang rawan bersifat lentur dan lebih kuat dibandingkan dengan
jaringan ikat biasa.
Pada
zat interseluler tersebut juga terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna yang
berisi sel tulang rawan yaitu chondrosit.
Tulang
rawan terdiri dari tiga tipe yaitu:
1.
Tulang rawan hialin: tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan,
mengandung serat-serat kolagen dan chondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita
temukan pada laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk
bagian depan, cuping hidung dan rangka janin.
2.
Tulang rawan elastis; tulang yang mengandung serabut-serabut elastis. Tulang
rawan elastis dapat kita temukan pada daun telinga, tuba eustachii (pada
telinga) dan laring.
3.
Tulang rawan fibrosa; tulang yang mengandung banyak sekali bundel-bundel serat
kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulang ini
dapat kita temukan pada discus diantara tulang vertebrae dan pada simfisis
pubis diantara 2 tulang pubis. Pada orang dewasa tulang rawan jumlahnya sangat
sedikit dibandingkan dengan anak-anak. Pada orang dewasa tulang rawan hanya
ditemukan beberapa tempat, yaitu cuping hidung, cuping telinga, antar tulang rusuk
(costal cartilage) dan tulang dada, sendi-sendi tulang, antarruas tulang
belakang dan pada cakra epifisis.
b.
Tulang Keras (Osteon)
Tulang
keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi menyusun berbagai
sistem rangka. Tulang tersusun atas:
1. Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang
2. Osteosit: sel-sel tulang dewasa
3. Osteoklas : sel-sel penghancur tulang
b.Berdasarkan
matriksnya tulang dibedakan menjadi 2, yaitu:
1).
Tulang Kompak
Tulang
kompak terdiri dari sistem-sistem Havers. Setiap sistem Havers terdiri dari
saluran Havers (Canalis= saluran) yaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu
tulang, di dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf.
Disekeliling
sistem havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan berlapis-lapis. Lamela
adalah suatu zat interseluler yang berkapur. Pada lamela terdapat rongga-rongga
yang disebut lacuna. Di dalam lacuna terdapat osteosit. Dari lacuna keluar
menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang disebut canaliculi yang
berhubungan dengan lacuna lain atau canalis Havers. Canaliculi penting dalam
nutrisi osteosit. Di antara sistem Havers terdapat lamela interstitial yang
lamella-lamelanya tidak berkaitan dengan sistem Havers.Pembuluh darah dari
periostem menembus tulang kompak melalui saluran volkman dan berhubungan dengan
pembuluh darah saluran Havers. Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus.
Dan tulang spons tidak mengandung sistem Havers.
2).
Tulang Spons
Tulang
yang mtriksnya berongga dan tersusun oleh anyaman trabeculae (mirip dengan
pecahan genting)yang pipih dan mengandung serat kolagen.Rongga rongga yang
terdapat pada tulangspons diisi oleh jaringan sumsum tulang
Bagian Kerangka
|
Jumlah Tulang
|
Kerangka
aksial
Tengkorak
|
|
Kranium
|
8
|
Wajah
|
14
|
Tulang
pendengaran
|
6
|
Hyoid
|
1
|
Vertebrae
|
26
|
Sternum
|
1
|
Iga
|
24
|
Kerangka
apendikular
Gelang
bahu
|
|
Clavicula
|
2
|
Scapula
|
2
|
Ekstremitas
atas
|
|
Humerus
|
2
|
Radius
|
2
|
Ulna
|
2
|
Tulang
telapak tangan
|
16
|
Metacarpal
|
10
|
Phalank
|
28
|
Gelang
panggul
|
|
Tulang
inominate (panggul)
|
2
|
Ekstremitas
bawah
|
|
Femur
|
2
|
Patella
|
2
|
Fibula
|
2
|
Tibia
|
2
|
Tarsal
|
14
|
Metatarsal
|
10
|
Phalank
|
28
|
A.Skeleton aksial
a)
Cranium
a.
Bagian
oksipital terdapat pada daerah tulang
kepala belakang
b.
Bagian
parienta terdapat pada tulang ubun-ubun dan tulang dahi
c.
Bagian sphenoid
terdapat berdekatan dengan tulang rongga mata,seperti tulang baji
d.
Bagian
temporal terdapat pada tulang samping tulang kiri kanan kepada dekat telinga
e.
Bagian
ethmoid terdapat pada tulang yang menyusun rongga hidung
Tulang Tengkorak tulang-tulang tengkorak
merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala.Rongga tengkorak mempunyai
permukaan atas yang dikenal sebagai kubah tengkorak,licin pada permukaan luar
dan pada permukaan luar dan pada permukaan dalam ditandai dengan gili-gili dan
lekukan supaya dapat sesuai dengan otak dan pembulu darah.
b)
Tulang Wajah
Terdapat 14
tulang wajah yaitu:
·
2 Tulang
nasal (tulang hidung) untuk membentuk lengkung hidung
·
2 tulang
palatum untuk membentuk atap mulut dan dasar hidung
·
2 tulang
lakkrimalis (tulang air mata) untuk membentuk salurn air mata dan bagian dari
tulang rongga mata pada sudut,dalam rongga mata,melalui cerah ini air mta di
salurkan ke hidung.
·
2 tulang
zigomatikus (tulang lengkung pipi) untuk membentuk tulang pipih
·
Satu vomer
(tulang pisau luku) untuk membentuk bagian bawah sekat manulang hidung.
·
2 tulang
turbinatum inferior (kerang hidung bawah) merupakan pasangan terbesar dari tiga
pasang lipatan (konka hidung)
·
2 maksilar
untuk membentuk rahang atas dan memuat gigi atas.
·
Mandibula
(Tulang rahang bawah) terletak di kedua
sisi rahang
c)
Tulang Hioid
Tulang
yang ber bentuk tapal kuda yang unik
karena tidak berartikulasi dengan tulang lain,tulang hyoid di topang oleh
liigamen dan otot dari prosesus temporal.
d)
Tulang
Pendengaran
Tulang martil atau malleus adalah tulang kecil yang berbentuk seperti martil yang menyusun tulang
pendengaran pada telinga tengah. Tulang ini terlekat pada
bagian permukaan dalam gendang telinga dan ujung lainnya pda tulang landasan. Katamalleus dari bahasa Latin yang berarti martil.
Tulang ini berfungsi
menghantarkan getaran suara dari gendang telinga ke tulang landasan.
Tulang landasan atau incus adalah tulang kecil yang berbentuk
seperti landasan. Tulang ini merupakan salah satu tulang pendengaran dan
menghubungkan tulang
martil dan tulang
sanggurdi. Tulang
ini pertama kali dipaparkan oleh Alessandro Achillin dari Bologna. Tulang landasan hanya terdapat di hewan mamalia.
Tulang sanggurdi atau stapes merupakan tulang kecil yang menyerupai sanggurdi kuda.
Tulang ini merupakan tulang pendengaran terakhir pada telinga tengah. Tulang
sanggurdi adalah tulang terkecil dan teringan pada tubuh manusia.
Tulang sanggurdi menerima
getaran suara dari tulang landasan dan diantar ke membran di telinga
dalam melalui tingkap oval.
d.Tulang
sternum (tulang dada)
Tulang dada termasuk tulang
pipih,terletak di bangian tengah dada. Tulang dada atau toraks tersusun atas
tulang dan tulang rawan.pada sisi kiri dan kanan tulang dada terdapat tempat
lekat dari rusuk.bersama-sama dengan rusuk,tulang dada memberikan perlindungan
pada jantung,pau-paru dan pembuluh darah besar ari kerusakan.Tulang dada
tersusun atas 3 tulang yaitu:
a.
Tulang
hulu/manubrium yang terletak di bagian atas dari tulang dada,tempat melekatnya
tulang rusuk yang pertama dan kedua.
b.
Tulang
badan/gladiolus yang terletak di bagian tengah,tempat melekatnyaa tulang rusuk
ke tiga sampai ke tujuh,gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.
c.
Tulang taju
pedang/xiphoid process yang terletak di bagian bawah dari tulang dada.Tulang
ini terbentuk dari tulang rawan.
e.Tulang iga
Tulang iga berbentuk tipis,pipih
dan melengkung.bersama-sama dengan tulang dada membentuk rongga dada ntuk
melindungijantung dan paru-paru.
Tulang iga memiliki beberapa
fungsi diantarannya:
o
Melindungi
jantung dan paru-paru dari goncangan
o
Melindungi
lambung,limpa dan ginjal
o
Membantu
pernafasan
Berartikulasi
kerah posterior dengan faset tulang iga pada prosessus transversa.
a.
Tulang iga
sejati berjumlah tujuh pasang.Tulang-tulang iga ini pada bagian belakang berhubungan dengan rus-ruas tulang belakang
sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang tulang dada dengan
perantaraan tulang rawan.
b.
Tulang iga
semu 8-10 pasang.Tulang ini berartikulasi secara tidak langsung dengan sternum
melaluli penyatuan kartilago.
c.
Tulang iga
ke 11 dan 12 adalah iga melayang yang tidak memiliki perletakan di sisi
anterior
d.
Tulang iga
memiliki eksternal berbentuk konveks untu peletakn oto dansuatu lintasn kostal
untuk mengakomodasi saraf dan pembuluh darah pada permukaan internal,tulang iga
mengandung sumsum tulang merah.
f.Ruas-ruas
tulang belakang
Ruas-ruas tulang belakang
berfungsi untuk menegakan badan dan menjaga keseimbangan.menyokong kepala dan
tangan,dan tempat melekatnya otot,rusuk dan beberapa organ.Ruas-ruas tulang
belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh 33 buah tulang depan bentuk
tidak beraturan.ke 33 buah tulang tersebut terbagi atas 5 bagian yaitu:
·
Tujuh ruas
pertama disebut tulang leher.ruas pertama dari tulang leher disebut tulang
atlas,dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros.bentuk dari tulang atlas
memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan.
·
Dua belas
ruas berikutnya membentuk tulang punggung .Ruas-ruas tulang punggung pada
bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang rusuk.
·
Lima ruas
berikutnya merupakan tulang pinggang.Ukuran tulang pinggang lebih besar
dibandingkan tulang punggung.Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak
melekat otot-otot.
·
Lima ruas
tulang kelangkang (scrum),yang menyatu,berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas
tulang pinggang.
·
Bagian bawah
dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor(coccyx),tersusun atas 3
sampai dengan 4 ruas tulang belakang yang menyatu.
B.Skeleton
apendikular
Tersusu atas
tulang tulang yang merupakantambahan dari skeleton aksial.skeleton aksial
terdiri dari:
a.
Anggota
gerak atas
b.
Anggota
gerak bawah
c.
Gelang bahu
d.
Gelang
panggung
e.
Bagian akhir
dari ruas-ruas tulang belakang seperti sacrum dan tulang coccys.
1.Tulang
anggota gerak atas (extremitas superior)
Tulang
penyusun tulang anggota gerak atas tersusun atas:
1.
Humerus/tulang
lengan atas .termasuk kelompok tulang panjang atau pipa,ujung atasnya
besar,halus,dan dikelilingi oleh tulang belikat.pada bagian bawah memiliki 2
lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna.
2.
Radius dan
ulna / pengumpil dan hasta.tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius,dan melekat dengan kuat
di humerus.tulang radius memiliki kontribusi yang beasar untuk gerakan lengan
bawah dibandingkan ulna.
3.
Karpal /
pergelangan tangan.tersusun atas 8 buah tulang yang saling di hubungkan oleh
ligamen.
4.
Metacarpal /
telapak tangan.tersusun atas liba buah tangan.pada bagian atas berhubungan
dengan tulang pergelangan tangan,sedangkan bagian bwah berhubungan dengan
tulang-tulang jari (palanges)
5.
Palanges /
tulang jari-jari tersusun atas 14 buah tulang setiap jari tersusun atas 3 buah
tulang,kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulan.
2.Tulang
anggota gerak bawah (ekstremuitas inferior ) tulang anggota gerak bawah disusun
oleh tulang :
1.
femur /
tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang terletak dari gelang panggul
sampai kelutut
2.
tibia dan
fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pagkal berhubungan dengan tulng
lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering
lebih besar dibandingkan tulang betis karna berfungsi untuk menahan beban atau
berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot.
3.
Patela /
tempurung lutut. Terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. Patella
berfungsi melindungi, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut
4.
Tarsal /
tulang pergelangan kaki .termasuk tulang pendek,dan tersusun atas 8 tulang
dengan salah satunya adalah tulang tumit.
5.
Metatarsal /
tulang telapak kaki.tersusun atas 5 buah tulang yang tersusun mendaftar
6.
Palanges /
tulang jari-jari tangan.setiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu
jari ata 14 tulang.
3.Tulang
gelang bahu (klavikula dan scapula ? belikat dan selangka)
Tulang selangka berbentuk
seperti huruf “s”,berhubungan dengan tulang lengan atas (humerus) untuk
membentuk persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas,ujung yang satu
berhubungan dengan tulang dada sedangkan ujung lainnya berhubungan tulang
belikat.
Tulang belikat (scapula)
berukuran besar,bentuk segitiga dan pipih,terletak pada bagian belakang dari
tulang rusuk.Fungsi utama dari gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah
otot yang memungkinkan terjadinya geerakan pada sendi.
4.Gelang
panggul
Tulang gelang panggul terdiri
atas dua buah tulang pinggung.Pada anank-anak tulang pinggul ini terpisah
terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium (bagian atas),tulang ischiun (bagian
bawah) dan tulang pubis (bagian tengah).Dibagian belakang dari gelang panggul
terdapat tulang sacrum yang merupakan bagian dari ruas-ruas tulang
belakang.Pada bagian depan terdapat simfisis pubis merupakan jaringan ikat yang
menghubungkan kedua tulang pubis.Fungsi gelang panggung terutama untuk
mendukung berat badn bersama-sama dengan ruas tulang belakang,melindungi dan
mendukung organ-organ bawah seperti kandung kemih,organ reproduksi,dan sebagai
tempat tumbuh kembangnya janin.
Secara umum fungsi system rangka
adalah membentuk kerangka yang kaku dengan jaringan-jaringan dan organ-organ
vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak,paru-paru dan jantung
dilindungin oleh tulang dada dan tulang rusuk.Gerakan tubuh terbentuk dari
kerjasama antara system rangka dengan otot ,oleh sebab itu keduanya sering
dikelompokkan menjadi satu nama yaitu system musculo-skeletal.rangka merupakan
tempat melekatnya otot melalui perantara tendon.Antara tulang yang satu dengan
tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen.
Definisi Antropometri
Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus mempelajari
ukuran tubuh yang meliputi dimensi linear, serta, isi dan juga meliputi daerah
ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh. Secara devinitif
antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan ukuran
dimensi tubuh manusia meliputi daerah ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek
lain dari gerakan tubuh manusia, menurut Stevenson (1989) antropometri adalah
suatu kumpulan data numeric yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh
manusia ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk
penanganan masalah desain.
Salah satu pembatas kinerja tenaga kerja. Guna mengatasi keadaan
tersebut diperlukan data antropometri tenaga kerja sebagai acuan dasar desain
sarana prasarana kerja. Antropometri sebagai salah satu disiplin ilmu yang
digunakan dalam ergonomi memegang peran utama dalam rancang bangun sarana dan
prasarana kerja.
Antropometri dapat dibagi menjadi:
1. Antripometri Statis
Antropometri statis merupakan ukuran tubuh dan karakteristik tubuh dalam
keadaan diam (statis) untuk posisi yang telah ditentukan atau standar
Contoh: Tinggi Badan, Lebar bahu
1. Antropometri Dinamis
Antropometri dinamis adalah ukuran tubuh atau karakteristik tubuh dalam
keadaan bergerak, atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat
pekerja tersebut melaksanakan kegiatan.
LILA
Lingkar lengan atas merupakan salah satu pilihan
untuk penentuan status gizi. Tidak memerlukan data umur yang terkadang susah
diperoleh. Memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak
bawah kulit.
Cara pengukuran lingkar lengan :
1. Usahakan pengukuran dilakukan sejajar dengan
pandanga mata, duduk jika
2. dimungkinkan. Anak yang masih terlalu kecil bisa
dipegang oleh ibunya. Minta tolong ibunya untuk menyingkap baju yang menutupi
lengan kiri si anak.
3. Ukurlah titik tengah lengan atas sang anak.
Dengan cara sebagai berikut :
4. Lingkarkan pita ukur pada lengan sang anak.
Pastikan bahwa pita benar-benar rata melingkari lengan
5. Periksalah tekanan pita pada lengan anak, jangan
terlalu kencang atau terlalu longar.
6. Jika sudah lihat hasil pengukuran dan catat pada
kuesioner
Lingkar Kepala
Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu
kedokteran anak secara praktis, yang biasanya untuk memeriksa keadaan patologi
dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala.
Lingkar kepala terutama dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak meningkat secara cepat selama tahun pertama, akan tetapi besar lingkar kepala tidak menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimanapun juga ukuran otak dan lapisan tulang kepala dan tengkorak dapat bervariasi sesuai dengan keadaan gizi.
Lingkar kepala terutama dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak meningkat secara cepat selama tahun pertama, akan tetapi besar lingkar kepala tidak menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimanapun juga ukuran otak dan lapisan tulang kepala dan tengkorak dapat bervariasi sesuai dengan keadaan gizi.
Lingkar Dada
Biasanya dilakukan pada anak yang berumur 2 sampai
3 tahun, karena rasio lingkar kepala dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan.
Setelah umur ini, tulang tengkorak tumbuh secara lambat dan pertumbuhan dada
lebih cepat. Umur antara 6 bulan dan 5 tahun, rasio lingkar kepala dan dada
adalah kurang dari satu, hal ini dikarenakan akibat kegagalan perkembangan dan
pertumbuhan, atau kelemahan otot dan lemak pada dinding dada. Ini dapat
digunakan sebagai indikator dalam menentukan KEP pada anak balita.
http://wangonerr.blogspot.co.id/ 24 Oktober 2015 pukul 19:52
Lingkar Pinggang dan Panggul (WHR)
Ukuran yang umum digunakan adalah rasio lingkar
pinggang-pinggul. Pengukuran lingkar pinggang dan pinggul harus dilakukan oleh
tenaga terlatih dan posisi pengukuran harus tepat, karena perbedaan posisi
pengukuran memberikan hasil yang berbeda.Untuk memperoleh ukuran lingkar
pinggang:
tentukan terlebih
dahulu bagian terbawah lengkung aorta dan krista iliaka.
Lingkar pinggang
diukur melalui titik pertengahan antara kedua lengkung ini mengelilingi perut
yang sejajar dengan tanah, sementara subjek berdiri tegak dengan kaki
direnggangkan selebar kira-kira 25-30 cm. Sebelum pengukuran dilaksanakan,
subjek hendaknya berpuasa sepanjang malam.
Lingkar Perut
Cara lain yang biasa dilakukan untuk memantau
resiko kegemukan adalah dengan mengukur lingkar perut. Ukuran lingkar perut
yang baik yaitutidak lebih dari 90 cm untuk laki-laki dan tidak lebih dari 80
cm untuk perempuan.
Pengukuran lingkar perut di lakukan untuk
mengetahui ada tidaknya obesitas abdominal/sentral. Jenis obesitas ini sangat
berpengaruh terhadap kejadian penyakit kardiovaskular dan diabetes melllitus.
Pengukuran Lingkar Perut, dengan menggunakan pita ‘meteran’. Caranya
pertama tentukan letak tulang rusuk terbawah dan tulang panggul. Kemudian
tempatkan pita meteran pada jarak pertengahan antarakedua tulang tadi, dan
harus sejajar dengan lantai tanpa memperhatikan letak pusar
http://yudiansyahamazi.blogspot.co.id/2015/03/penilaian-status-gizi-mengukur-dimensi.html 24 Oktober
2015 pukul 20:06
Contoh: Putaran sudut tangan, sudut putaran pergelangan kaki
SISTEM
MUSCULARIS (OTOT TUBUH MANUSIA)
A. ANATOMI
OTOT
Ilmu
yang mempelajari tentang otot disebut Myologi. Jaringan otot sangat
penting bagi tubuh karena fungsinya, diantaranya sebagai alat gerak aktif, alat
transportasi pengedar makanan dalam usus, juga pengedaran darah keseluruh
tubuh. Jaringan otot ditandai adanya myofibril-miofibril pada selnya yang
memanjang. Myofibril tersebut yang bertangung jawab atas kontraktilitas sel-sel
otot. Berdasarkan srtukturnya maupun fisiologisnya, otot dibagi menjadi tiga
macam yaitu otot rangka, otot polos dan otot jantung.
1. Otot
rangka
Otot
rangka juga disebut otot skelet atau otot serat lintang, otot bercorak, otot
lurik dan musculus striata. Secara mikroskopis, terlihat otot rangka tersebut
terdiri dari sel-sel otot (serabut-serabut otot) yang tebalnya kira-kira
10-199um dan panjangnya kira-kira 15cm. inti terletak tepat di bawah permukaan
sel, selain itu juga Nampak adanya garis-garis terang dan gelap yang melintang,
oleh karena itu disebut otot serat melintang. Satu sel otot diselubungi
oleh fascia propria kemudian beberapa fascicule diselubungi
oelh selaput yang disebut fascia superfisialis yang terdapat
dibawah kulit membentuk fasciculus otot. Di dalam sarcoplasma
terdapat sejumlah mitokondria(sarcosum). Warna otot ditentukan oleh adanya
suplay darah dan kandungan myoglobin, juga kadar air maupun banyaknya
fibril-fibril yang menyusunya. Oleh karena itu otot yang tipis biasanya
warnanya lebih muda karena kandungan air yang sedikit, fibrilnya juga lebih
sedikit serta suplay darahpun sedikit, jika disbanding otot yang tebal akan
berwarna gelap.
Bentuk
fasciculus otot ini biasanya berupa kumparan, bagian tengah menggembung yang
disebut empal (ventrikel), dan kedua ujungnya mengecil yang disebut
dengan urat otot (lendon). Pada umumnya tendon tersebut
melekat pada tulang, sifatnya keran dan liat. Bagian ventrikel penting dalam
fungsi gerak aktif, yaitu terjadi kontraksi (mengkerut). Jika kontraksi terjadi
pada ventrikel otot tersebut maka akan terjadi gerakn tulang dengan perantaraan
persendian dimana otot melekat melalui tendonya.
Pada umumnya otot melekat pada dua
tulang atau lebih, sehingga tiap otot mempunyai dua tempat pelekatan. Istilah
perlekatan pada segmen tulang biasanya digunakan :
- Punctum
fixum (origo) yaitu
perlekatan otot pada segmen tulang yang tidak ikut bergerak.
- Punctum
mobile (insertion) yaitu
perlekatan otot pada segmen tulang yang bergerak.
Sedang istilah lain yang juga sering
digunakan sekarang tanpa mengngat tempat perlekatan tersebut bergerak atau
tidak bergerak yaitu :
- Perlekatan
distal, yaitu
perlekatan otot pada segmen tulang yang berada disebelah distal (terletak
menjauhi dari semua badan).
- Perlekatan
proximal, yaitu
perlekatan otot pada segmen tulang yang berada disebelah proximal
(terletak lebih dekat dengan sentrum badan).
2. Otot
polos
Otot ini juga disebut musculus
nontriata, otot alat dalam, otot tak sadar. Terdiri dari sel-sel
berbentuk spindel dengan panjang 40-200 u.m dan tebal 4-20 u.m, dengan inti
berada di tengah. Miofibrilnya sulit untuk dilihat, tidak mempunyai garis-garis
gelap terangya. Serabut retikuler (bentuk jala) tranvesal menghubungkan sel-sel
otot menbentuk suatu berkas sehingga menjadi satu unit funsional.
Otot polos tidak melekat pada tulang
tetapi ikut membentuk alat dalam seperti terdapat pada dinding pembuluh darah,
saluran pencernaan, system urogenitalis dan lain sebagainya.
Otot polos bekerja tidak dipengaruhi
oleh kehendak, tidak terlalu cepat tetapi berurutan dan tidak cepat lelah. Oleh
pengaruh hormonal, kemungkinan otot polos dapat bertambah panjang dan
berproliferasi (membentuk sel-sel baru) contohnya yaitu pada uterus, serabut
otoitnya dapat mencapai 800 u.m
3. Otot
jantung
Serabut-serabut otot yang mengandung
sarcaoplasma dalam jumlah besar membentuk jala-jala, seperti otot serat lintang
juga terdapat garis-garis melintang gelap dan terang tetapi sarcomernya lebih
pendek, intinya terletak ditengah, sarcosom jauh lebih banyak dari otot rangka,
serabut otot bercabang-cabang. Otot jantung bergerak teratur dan tidak cepat,
tetapi diluar kehendk kita.
B. BENTUK OTOT
Tempat perlekatan insertion atau distal,
sering kali terdapat kepala otot yang bergabung dengan venter (empal0 otot dan
berakhir pada tendo.
Bermacam-macam bentuk otot penyususn
tubuh, diantaranya :
- Otot
fusiformis yaitu
otot yang mempunyai serabut-serabut panjang dan menghasilkan gerakan yang
luas, tetapi tidak kuat biasanya mempunyai tendo yang relative pendek.
- Otot
unipenatus yaitu
otot yang mempunyai tendo panjang walaupun serabut-serabut otot yang
melekat pada tendo tersebut merupakan otot pendek-pendek, otot ini lebih
kuat.
- Otot
bipenatus yaitu
otot yang mempunyai struktur sama dengan unipenatus, hanya serabut-serabut
otot melekat pada kedua sisi tendo.
- Otot
planus ialah
otot yang mempunyai tendo tipis atau sponeurosis.
Berdasarkan perlekatan pada origo atau
distal tersebut dapat dibedakan otot:
- Otot
dengan kepala dua, tiga atau empat, dimana empalnya bersatu menjadi satu dan
berakhir pada tendo yang sama, contohnya : m.bisep brachii, trisep
brachii.
- Otot
dengan satu kepala dan
mempunyai satu atau lebih tendo perantara, dengan dua atau tiga venter
(empal) otot, contohnya pada m.digastricus (otot perut)/ m.abdominis.
C. FUNGSI
OTOT
Diantar fungsi otot adalah sebagai
berikut :
- Alat gerak
aktif
- Alat
transportasi
- Pembentuk
alat-alat dalam
Untuk fungsi pertama yaitu alat gerak
aktif, terjadi bila venter otot mendapatkan rangsang, kemudian contraksi maka
akan menggerakan tualang-tulang yang dilekatinya, ini dilakukan oleh otot
rangka. Berdasarkan proses tersebut maka otot dapat dikelompokkan :
D.
Perbedaan otot lurik, otot polos dan otot jantung
1. Bentuk dan struktur sel lurik polos Mirip lurik tapi bercabang
2. Keadaan dan letak inti sel dipinggir ditengah ditengah
3. Sifat kerja cepat atau lambat lambat cepat Cepat
4. Aktivitas disadari/tidak disadari disadari Tidak disadari Tidak disadari
5. Letak Pada rangka Pada lambung Pada jantung
1. Bentuk dan struktur sel lurik polos Mirip lurik tapi bercabang
2. Keadaan dan letak inti sel dipinggir ditengah ditengah
3. Sifat kerja cepat atau lambat lambat cepat Cepat
4. Aktivitas disadari/tidak disadari disadari Tidak disadari Tidak disadari
5. Letak Pada rangka Pada lambung Pada jantung
1) Kelompok
otot yang saling memebantu dan berlawanan
- Otot
saling membantu (otot sinergis), yaitu beberapa otot yang bekerja pada
satu sendi da saling membantu sehingga memberikan gerakan semacam. Contohnya
: M. bisep brachii (otot bisep lengan atas) dengan m cocarobrachialis
gerakan fleksi (bengkoknya lengan bawah).
- Otot
saling berlawanan (antagonis), yaitu dua atau lebih otot yang bekerja pada
satu sendi dan saling berlawanan arahnya sehingga gerakanya saling
menghambat otot yang satu dengan yang lainya. Contohnya pada otot bisep
lengan atas dengan otot trisep lengan atas (m trisep brachii). Bisep
menyebabkan gerakan fleksi pada lengan sedang trisep menyebabkan gerakan
extensi (meluruskan) lengan.
2) Kelompok
otot berdasarkan gerak dasar tertentu :
- Otot
fleksor :
otot yang menyebabkan gerakan fleksi (membengkokan tulang) misalnya M
bisep brachii membengkokan lengan bawah.
- Otot
extensor : otot
yang menyebabkan gerakan extensi (meluruskan tulan) misalnya : M trisep
brachii meluruskan lengan bawah.
- Otot
abductor :
otot yang menyebabkan gerakan abduksi (menjauhi tubuh), misalnya m
deltoideus menyebabkan abduksi lengan atas pada sendi bahu.
- Otot
adductor :
otot yang menyebabkan gerakan adduksi (mendekati tubuh), misalnya m
pectoralis mayor (otot dada besar) menyebabkan gerakan adduksi lengan atas
pada sendi bahu, jadi berlawanan dengan m deltoideus.
- Otot
pronator :
otot yang menyebabkan gerakan pronasi (memutar kebawah) misalnya : m
prenator kwadratus memutar telapak tangan sehingga tertelungkup yang
selalu bekerja sama secara sinergis dengan m prenator.
- Otot
supinator :
otot yang menyebabkan gerakan memutar/ke luar (supinasi). Misalnya : m
brachii yang memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menengadah.
- Otot
rotator :
otot yang menyebabkan gerakan rotasi (memutar). Misalnya : m gluteus
maximus yang menyebabkan gerakan rotasi ke dalam tungkai atas pad sendi
pangkal paha.
3) Kelompok
otot yang bekerja pada satu sendi atau lebih.
- Otot
monoartikuler, otot
yang hanya melalui satu sendi dan bekerja pada satu sendi tersebut.
Misalnya : m brachiodialis.
- Otot
polyarticuler, otot
yang melewati lebih dari satu sendi dan bekerja lebih dari satu sendi.
Misalnya : m hamstring pada daerah pangkal paha dan bekerja pada sendi
pangkal paha dan lutut.
E.
OTOT SKELET PEMBENTUK TUBUH MANUSIA
Otot skelet terdiri dari :
1. Otot-otot kepala
Otot pada bagian kepala dibagi atas :
- Otot kulit
kepala yang terhimpun diantaranya :
– M
occipitofrontalis (venter otot yang satu pada os occipetalis dan
venter otot lainya pada os frontalis).
– M
temporalis (venter otot yang satu pada os temporalis dan lainya pada
os parietalis).
Otot
kulit wajah yang terhimpun diantaranya :
– M
nasalis (otot hidung)
– M
orbicularis oculi (otot lekuk mata)
– M
orbicularis oris (otot sekitar mulut)
– M
temporalis (otot pelipis)
– M
frontalis (otot dahi)
– M
sternocleiodomastoideus (otot silang leher)
Otot
pengunyah yang terdiri dari :
– M
masseter, menutup rahang dengan mengangkat mandibula.
– M
temporalis, elevator rahan bawah yang paling kuat.
– M
pterygoideus, berperan dalam semua gerakan mandibula.
Otot-otot kepala merupakan otot mimic
yaiotu otot yang memancar kedalam kulit wajah maupun kepala, jika kontraksi
menyebabkan penggeseran kulit. Penggeseran tersebut mengakibatkan
lipatan-lipatan dan kerutan, inilah meruakan dasar dari ekspresi wjah
seseorang. Sehingga orang dapat memperlihatkan wajah gembira atau sedih dan
sebagainya. Ekpresi wajah tersebut tergantung pada banyak factor, diantaranya
usia, intelektual, sifat ras, pada orang yang masih muda, kulit masih elastic,
sehingga sifat kulit nasih reversible, tetapi pada orang
yang lebih tua, sifat elastisitet kulit
sudah mulai berkurang maka kerutan mungkin dapat menetap. Otot-otot kulit
kepala merupakan epikranius, sangat longgar dan berikatan dengan kulit kepala.
Terutama pada venter anteriornya dapat menimbulakn kerutan-kerutan pada dahi,
selain itu kontraksi kontraksi kedua venter frontalis dapat mengangkat alis
mata dan kelopak mata ats, hal ini dapat mengakibatkan ekspresi wajah
keheranan.
Sedang pada kulit wajah, m orbicularis
oculi berfungsi untuk menimbulkan ekspresi kekuatiran. Muskulus ini ada tiga
bagian yaitu pars orbitalis berfungsi untuk penutupan kelopak mata, pars
pelpebralis berkaitan dengan reflek mengedip, pars lacrimalis untuk
mengeluarkan isi air mata. Akrena hubungan serabut-serabut otot ini sangat erat
sekali dengankulit, maka dihasilkan lipatan-lipatan berbentuk radier pada
daerah sudut lateral mata. Pada usia lanjut daerah tersebut pada umumnya
terjadi lipatan yang permanen.
2. Otot-otot
badan
Otot-otot pembentuk badan terdiri atas :
a. Otot
punggung
Otot punggung sejati terdapat dua buah
yang rumit susunanya, terletak disebelah belakang yang terdiri dari musculus
intervetrebalis. Otot punggung sejati tersebut dinamakan penegak batang badan
dan sangat penting artinya untuk sikap dan gerak tulang belakang. Biasanya otot
punggung sejati ditutup oleh otot punggung sekunder yang sebenarnya termasuk
otot-otot gerak atas maupun bawah.
b. Otot
perut
Dinding depan perut dibentuk oleh otot
lurus perut (musculus rectus abdominis) yang terletak di kanan dan kiri garis
tengah badan (linea alba). Di sisinya terdapat otot lebar perut yang didalamnya
terdapat otot serong luar perut (musculus obliquus externus) dan di lapisan
dalamnya terdapat otot serong dalam perut (musculus obliquus internus) dan otot
lintang perut (musculus tranversus abdominis), otot tersebut terentang antar
gelang pinggul dan rangk adada, merupakan sebuah penututp yang dapat kontraksi
secara aktif sehingga dapat mempengaruhi letak dan gerak rangka dada dan secara
tidak langsung mempengaruhi setiap tulang belakang.
c. Otot
dada
Otot dada dibentuk oleh otot di
sela-sela iga (musculus intercostalis) yang mempengaruhi gerak iga serta
menjaga supaya tidak terjadi tonjolan maupun lekukan sela-sela antar iga yang
dikarenakan selalu berubah-ubah sesuai dengan fungsinya. Selain itu musculus
intercostalis juga berguna untuk menyempurna dinding thorax. Otot-otot leher
terentang antara pinggir atas tulang dada dan tulang lidah, ada pula yang
melekat pada pangkal tulang tengkorak. Otot tersebut penting artinya untuk
gerakan kepala dan leher, juga gerak pangkal tengkorak dan tulang lidah untuk
menelan. Otot-otot leher yang lain terletak didepan da di sisi tulang belakang
dan sebagian melekat pada tulang rusuk atas.
d. Otot pelvis (otot gelang
panggul)
Terdiri dari :
–
Otot bokong besar (m gluteus maximus).
–
Otot bokong tengah ( m gluteus medius).
–
Otot bokong kecil ( m gluteus minimus)
–
Otot psoas yang melekat pada os coxa.
–
Otot penegak selaput otot lebar ( m tensor fasciae alata).
M gluteus ketiganya berfungsi dalam
gerakan extensi dari extremitas inferior, sedang otot psoas dan m tensor fasciaealata
berfungsi untuk gerakan fleksi dari extremitas inferior.
3. Otot-otot anggota tubuh
(extremitas)
a. Extremitas superior
Untuk gerakan anggota atas, maka
diperlukan otot-otot :
–
Otot gelang bahu
–
Otot lengan tas
–
Otot lengan bawah
–
Otot tangan
Sebagian otot gelang bahu terentang
antara rangka badan, tengkorak dan gelang bahu. Otot-otot tersebut adalah
:
–
Otot belah ketupat ( m rhomboideus)
–
Otot gergaji depan ( m serratus anterius)
–
Otot kerudung ( m trapeizeus)
–
Otot silang leher ( m sternocleidomastoideus)
Selain itu untuk menggerakan lengan atas
terhadap gelang bahu adalah :
–
Otot deltoid terdapat di sebelah superior lengan atas.
–
Otot bulat kecil ( m caput breve bicep brachii) terdapat dibawah lengan atas.
–
Otot bulat besar ( m caput longum bicep brachii) yang erada di posterior m
caput breve bicep brachii.
Otot yang terentang antara rangka badan
dengan lengan juga penting untuk gerakan abduksi dan adduksi extremitas
superior diantaranya :
–
Otot dada besar ( m pectoralis mayor)
–
Otot punggung lebar ( m latissium dorsi)
Sedangkan otot yang membentuk lengan
atas adalah :
–
Otot flexor yang terletak didepan bidang :
–
Otot bicep brachii
–
Otot brachialis ( m coracobrachialis)
–
Otot extensor, terletak di bidang belakang lengan atas :
–
Otot tricep brachii
Otot fleksor (ketul) dan otot extensor
(kedang) tersebut juga dapat menggerakkan lengan di sendi siku dan sebagian
sendi bahu.
Otot penyusun lengan bawah berlekatan
dengan telapak tangan dan jari-jari dengan perantaraan urat-urat panjang yang
disebut urat pergelangan tangan yang melintang di daerah pergelangan tangan
(sponeurosis Palmaris) untuk menggerakkan pergelangan pergelangan tangan dan jari-jari,
sedang otot yang melekat pada os radius bertanggung jawab menggerakkan lengan
bawah. Menurut letak otot dalam hubunganya satu sama lain maka otot lengan
bawah denganpembatas os ulna dan os radius dengan membrane osseanya juga dapat
dibagi :
–
Otot ventral senagai otot flexor
–
Otot dorsal sebagai otot extensor.
b. Extremitas inferior
Dapat dibedakan :
- 1. Otot
pangkal paha
Otot pangkal paha disusun oleh otot yang
sama dengan otot pelvis dan otot yang melekat pada os femoris dan gelang
panggul, diantaranya :
- Otot
extensor terletak
dibidang depan :
– Otot kuadrisep paha ( m
quadrisep femoris)
– Otot silang paha ( m
Sartorius)
- Optot
fleksor terletak
dibidang belakang :
–
Otot ramping ( m gracilis)
–
Otot separuh selaput paha ( m semimembranus femoris)
–
Otot bisep paha ( m bisep femoris)
- 2. Otot
tungkai atas dan bawah
Otot tungkai semuanya melekat pada kai
dan jari-jari kaki dengan perantara tendon (urat-urat panjang), yang semuanya
diikat didaerah pergelangan kai. Terdapat tendo yang terbesar yaitu tendo
akhiles. Otot yang terdapat di tungkai :
- Golongan
depan :
– Otot tulang kering
depan (m tibialis anterior)
– Otot kedang jari (m
extensor digitorium manus)
- Golonganterletak
dibidang luar
–
Otot sisi betis panjang dan pendek ( m peroneus longus dan brevis fibularis
2. Golongan
belakang
–
Otot tricep betis ( m trisep fibularis)yang terdiri dari :
- Perut
betis (m gastronemius)
- Otot betis
(m soleus)
- Urat
kering (tendo akhiles)
3. Golongan
bawah:
– Otot ketul dalam pada kaki dan
jari-jari kaki ( m flexor profundipedis et digitorium pedis). Keempat daerah
otot tersebut mempunyai fungsi tertentu.
– Golongan depan untuk mengngkat
ujung kaki dan meregangkan jari-jari.
– Golongan bidang luar (sisi)
untuk menggerakan kaki keluar dari sendi loncat bawah.
– Golongan belakan untuk menurunkan
ujung kaki, pada serabut otot tersebut kontraksi, juga untuk mengengkat tubuh
di atas jari-jari kaki.
– Golongan bawah berfungsi untuk
menurunkan ujung kaka, membengkokan jari kaki dan menggerakan kak ke dalam.
3. Otot
kaki
Otot-otot kaki pendek dan telapak kaki
melekat pada jari-jari kaki.
E. FISIOLOGI
OTOT
Karakteristik ototnya adalah sebagai
berikut :
- Exitabilitas yaitu kemampuan dari jaringan otot untuk
menggadakan jawaban jika dirangsang atau dipacu.
- Conductivitas yaitu sifat jaringan otot untuk
menghantarkan suatu rangsang.
- Elastisitas yaitu sifat jaringan otot untuk kembali ke
bentuk semula jika kekuatan yang ada padanya berhenti.
- Viscositas yaitu sifat dari jaringan otot mempunyai tahanan
/ tekanan.
- Contraktilitas yaitu sifat jaringan otot untuk memendek
atau berubah teganganya jika mendapat suatu rangsang.
Sehubungan dengan fungsi otot sebagai
gerak aktif, maka sifat yang terakhir adalah terpenting yaitu dapat kontraksi
bila mendapatkan stimulus.
Otot sehubungan dengan fungsinya sebagai
alat gerak maupun penghasil panas, melakukan kerjanya dengan kontraksi yaitu
memendekkan otot, kontraksi otot akan terjadi bila mendapatkan rangsang dengan
kekuatan tertentu yang dikenal dengan nilai ambang. Agar terjadi respon, maka
besarnya pacu minimal sama dengan nilai ambang. Rangsang yang pacunya sama
dengan nilai ambang disebut pacu luminal, sedang yang kurang dari nilai ambang
disebut subminimal, kalu lebih dari nilai ambang dinamakan supraliminal. Hokum
“All or nothing” berlaku untuk kontraksi otot tersebut yang artinya bila sel
otot kontraksi maka akan melakukan kontraksi secara penuh, jika nilai ambang
telah tercapai, walaupun ditambah rangsang maka kontraksi tak akan bertambah,
sebaliknya jika rangsang kurang dari nilai ambang, maka sama sekali otot tidak
kontraksi. Namun demikian kondisi pada waktu stimulus berubah maka kekuatan
kontraksipun berubah, misalnya sel otot yang baru diregangkan, diberi suplay
makanan cukup, dioksigenasi dengan baik maka kontraksinya lebih kuat
dibandingkan dengan makan dan oksigenasi yang kurang. Prinsip all or nothing
tersebut hanya berlaku pada sel otot tunggal tetapi berlaku pada segumpal otot
ataupun organ otot (kecuali otot jantung), pada segumpal otot rangsang yang
kuat, juga akan menimbulkan kontraksi yang lebih kuat. Perbedaan tersebut
terjadi karena serabut syaraf motoris yang didistribusikan ke otot. Setiap
serabut otot tunggal dicabangkan menjadi seratus cabang kecil yang
masing-masing berakhir pada ujung otot tertentu yang disebut motor and plate
dan myoneural junction (hubungan otot-syaraf). Jadi satu serabut syaraf
menginervasi seratus serabut otot. Serabut syaraf motor tunggal bersama seratus
cabang serabut otot membentuk suatu motor unit pada terminalnya. Suatu stimulus
yang lebih kuat mengaktifkan beberapa motor unit, dengan demikian menghasilkan
kontraksi yang lebih kuat bila dibandingkan dengan stimulus yang lebih lemah.
Jantung meruppakan suatu organ yang mengikuti prinsip all or nothing karena
struktur percobaan sel otot jantung, maka setiap stimulus menyebar keseluruh
sel, mengaktifkan semua setiap waktu, sehingga dapat dihasilkan kontraksi
maksimum setiap waktu pada kondisi tertentu. Kekuatan setiap kontraksi otot
bervariasi dari waktu ke waktu tergantung beberapa factor :
–
Intensitas stimulus
–
Lemah kuatnya stimulus
–
Besarnya beban yang diterima otot
–
Panjang serabut pada awal kontraksi
–
Panjang serabut pada awal relaksasi
–
Kondisi metabolic yang menyertainya.
a. Dasar molekuler kontraksi
Proses yang menyebabkan pemendekan
unsure-unsur kontrasi otot adalah pergeseran filament halus dan filament tebal.
Sewaktu kontraksi, filament halus dari ujung berlawanan dari sarcomer akan
saling mendekati, kadang-kadang filament tersebut saling menetupi.
Pergeseran pada waktu otot kontraksi
dihasilkan dengan pemutusan dan pembentukan kembali ikatan silang antara myosin
dan aktin. Kepala molekul myosin terikat aktin secara menyudut, menggeser
myosin terhadap aktin secara memutar, melepaskan ikatan dan menyambung kembali
pada titik-titik yang selanjutnya. Tiap siklus pengikatan, penutaran dan
pemutusan memendekkan otot 1%.
b. Langkah-langkah kontaksi
1.
Pelepasan
muatan dari neuron motorik
2.
Pelepasan
transmitter/asetilkholin pada lempeng ujung motorik/motor end plate.
3.
Pembangkitan
potensial lempeng ujung
4.
Pembangkitan
potensial aksi pada serabut otot
5.
Penyebaran
depolarisasi ke dalam sepanjang saluran
6.
Pembebasan
ion Ca+ dari reticulum sarkoplasma dan difusi Ca++ ke filament kasar dan halus.
7.
Pengikatan
Ca++ pada troponin C membebaskan daerah pengikatan myosin pada aktin.
8.
Pembentukan
ikatan melintang antara aktin dan myosin dan pergeserkan pada filament kasar,
yang menyebabkan pemendekkan.
c. Langkah-langkah
relaksasi
1.
Ca++ dipompa kembali masuk ke dalam reticulum
sarcoplasma.
2.
Pembebasan
Ca++ dari tropin
3.
Penghentian
interaksi antara aktin dan myosin
d. Jenis-jenis
kontraksi
Adanya
kontraksi otot dapat dilihat dan dicatat dengan alat yang dinamakan kymograph
atau electromyograf sedang hasil gambarnya berupa kymogram (grafik),
yang mempunyai 3 fase :
– Fase kontraksi,
memendekkan serabut otot
– Fase relaksasi,
kembali memanjang seperti semula.
– Fase laten merupakan
fase sebelum kontrasi, perubahan ini belum terlihat dari luar.
e. Secara sistematis ketiga fase
tersebut seperti dibawah ini
- Fase laten
- Fase
kontraski
- Fase
relaksasi
Rangsangan biasanya dating pada otot
secara berturut-turut. Pacu tersebut tergantung pada fase tertentu, dating pada
kedua selanjunya pacu ketiga dan seterusnya. Berdasarkan proses tersebut,
dikenal beberapa tipe grafik :
–
Bentuk tunggal
–
Bentuk tetanus tak sempurna (klonus)
–
Bentuk tetanus sempurna
Jenis kontraksi otot :
- Kontraksi
isotonis yaitu kontraksi yang melawan beban tetap dengan mendekatkan kedua
ujung otot. Sehingga ke dua otot sama-sama menghasilkan tonus (otot
menggadakan pemendekkan).
- Kontraksi
isometric, yaitu kontraksi tanpa pemendekkan yang nyata tetapi terjadi penembahan
tonus.
e. Energi
untuk kontraksi otot
Energy untuk pengaktifan otot diperoleh
dari ATP yang tersedia didalam serabut otot. ATP dipecah oleh enzim ATP-ase
menjadi ADP+P dan akibat pemecahan tersebut akan menghasilkan energy. Serabut
otot menyusun ATP dari reaksi:
ADP + P + E——à ATP
Serabut otot mempunyai mekanisme dasar
untuk menghasilkan ATP secara berkelanjutan. Proses tersebut memerlukan
beberapa molekul tinggi :
Phosphooreatin yang terdapat dalam serabut
otot dalam kondisi sentrasi 5 kalinya ATP. Phosphocreatin dipecah menjadi
creatin dan phosphat.
Creatin + P + E ——- > ATP—–
> kontraksi otot
Pemecahan glikogen
Glikolisis merupakan sederetan reaksi
kimia dalam sel untuk mengubah glikon menjadi asam piruvat. Selama perubahan
energy kimia glikogen diubah menjadi ikatan phosphate tenaga tinggi (ATP) yang
dapat disimpan dalam otot.
Glikolisis terdiri dari :
–
Glikolisis aerobic (siklus kreb)
Glikogen O2——–Co2 + H2O +E
–
Glikogen anaerobic
Glikogen ——à asam laktat +E
Energy hasil pemecahan tersebut kemudian
digunakan untuk menyusun ATP melalui pembentukan kembali phosphocreatin. Oksigen
yang berperan dalam oksidasi seperlima asam laktat menghasilkan energy yang
penting dalam perubahan empat perlima bagian asam lektat menjadi glycogen.
Demikian seterusnya.
f. Kelelahan
otot
Bila otot mendapat rangsangan luminal
atau supraliminal terus menerus maka pada menchanomygram akan tampak bahwa fase
latent menjadi labih lama, begitu pula fase kontraksi dan relaksasi, amplitude
atau tinggi kontraksi lebih rendah yang berarti kerja otot semakin berkurang.
Keadaan tersebut memperlihatkan adanyaa kelelahan otot.
Kelelahan otot dapat diakibatkan karena
:
- Habisnya
bahan atau zat sebagai sumber energy untuk kontraksi otot, seperti
glokogen dan sejenisnya.
- Akumulasi
hasil metabolism karena kontraksi otot, seperti asam laktat. Asam laktat
menghambat motor endplate akibatnya hantaran impuls dari saraf ke otot
terganggu, tetapi bila masih terdapat cadangan glikogen, maka otot
tersebut masih dapat mengadakan kontrasi.
SIFAT
KERJA OTOT
Sifat kerja otot dibedakan atas 2, yaitu:
1. Antagonis
2. Sinergis
Sifat kerja otot dibedakan atas 2, yaitu:
1. Antagonis
2. Sinergis
1. Antagonis
Otot antagonis yaitu dua otot atau lebih yang bekerja pada suatu sendi dan saling berlawanan arahnya sehingga gerakannya saling menghambat. Jika salah satu otot berkontraksi maka otot yang lainnya relaksasi.
Contoh: otot lengan atas yang berfungsi menggerakkan lengan bawah. Untuk mengangkat lengan bawah atau menurunkannya diperlukan dua otot rangka, yaitu otot bisep dan otot trisep. Otot bisep berada pada lengan atas bagian depan sedangkan otot trisep berada pada lengan atas bagian belakang. Jika otot bisep berkontraksi, maka otot trisep akan relaksasi sehingga lengan bawah terangkat. Jika otot trisep berkontraksi maka otot bisep akan relaksasi sehingga lengan bawah turun dan lurus kembali.
Otot antagonis yaitu dua otot atau lebih yang bekerja pada suatu sendi dan saling berlawanan arahnya sehingga gerakannya saling menghambat. Jika salah satu otot berkontraksi maka otot yang lainnya relaksasi.
Contoh: otot lengan atas yang berfungsi menggerakkan lengan bawah. Untuk mengangkat lengan bawah atau menurunkannya diperlukan dua otot rangka, yaitu otot bisep dan otot trisep. Otot bisep berada pada lengan atas bagian depan sedangkan otot trisep berada pada lengan atas bagian belakang. Jika otot bisep berkontraksi, maka otot trisep akan relaksasi sehingga lengan bawah terangkat. Jika otot trisep berkontraksi maka otot bisep akan relaksasi sehingga lengan bawah turun dan lurus kembali.
Efek kerja otot antagonis dibedakan
menjadi:
1. Fleksi dan ekstensi (membengkokkan dan meluruskan). Contohnya pada sendi siku dan lutut.
2. Abduksi dan adduksi (mendekati dan menjauhi badan)seperti pada sendi lengan atas dan sendi paha.
3. Pronasi dan supinasi (menengadah dan menelungkup), seperti ketika menengadah dan menelungkupkan telapak tangan.
4. Depresi dan elevasi (kebawah dan ke atas), misalnya gerak kepala menunduk dan menengadah.
1. Fleksi dan ekstensi (membengkokkan dan meluruskan). Contohnya pada sendi siku dan lutut.
2. Abduksi dan adduksi (mendekati dan menjauhi badan)seperti pada sendi lengan atas dan sendi paha.
3. Pronasi dan supinasi (menengadah dan menelungkup), seperti ketika menengadah dan menelungkupkan telapak tangan.
4. Depresi dan elevasi (kebawah dan ke atas), misalnya gerak kepala menunduk dan menengadah.
2. Sinergis
Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja pada satu sendi dan saling membantu sehingga memberikan gerakan searah. Contohnya gerak otot pronator teres dan kuadratus yang menimbulkan gerakan menelungkup dan menengadah pada telapak tangan, Otot bisep lengan atas dan otot pengangkat lengan atas yang menyebabkan gerakan membengkokkan lengan bawah.
Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja pada satu sendi dan saling membantu sehingga memberikan gerakan searah. Contohnya gerak otot pronator teres dan kuadratus yang menimbulkan gerakan menelungkup dan menengadah pada telapak tangan, Otot bisep lengan atas dan otot pengangkat lengan atas yang menyebabkan gerakan membengkokkan lengan bawah.
A. OTOT KERANGKA
Otot merupakan suatu organ/alat yang
memungkinkan tubuh dapat bergerak. Ini adalah suatu sifat penting bagi
organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma mengubah bentuk (lihat cara
pergerakan amuba). Pada sel-sel, sitoplasma ini merupakan benang-benang halus
yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot mendapat rangsangan maka
miofibril akan memendek. Dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya ke
arah tertentu (berkontraksi).
B. JENIS OTOT
B. JENIS OTOT
1. Otot motoritas, disebut juga otot serat lintang oleh karena di dalamnya protoplasma mempunyai garis-garis melintang. Pada umumnya otot ini melekat pada kerangka sehingga disebut juga otot kerangka. Otot ini dapat bergerak menurut kemauan kita (otot sadar), pergerakannya cepat tetapi lekas lelah, rangsangan dialirkan melalui saraf motoris.
2. Otot otonom, disebut juga otot polos karena protoplasmanya licin tidak mempunyai garis-garis melintang. Otot-otot ini terdapat di alat-alat dalam seperti ventrikulus, usus, kandung kemih, pembuluh darah dan lain-lain, dapat bekerja di luar kemauan kita (otot tak sadar) oleh karena rangsangannya melalui saraf otonom.
3. Otot jantung, bentuknya menyerupai otot serat lintang di dalam sel protoplsmanya terdapat serabut-serabut melintang yang bercabang-cabang tetapi kalau kita melihat fungsinya seperti otot polos, dapat bergerak sendiri secara otomatis oleh karena ia mendapat rangsangan dari susunan otonom. Otot semacam ini hanya terdapat pada jantung yang mempunyai fungsi tersendiri.
Sebagian besar otot tubuh ini melekat pada kerangka, dapat bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakkan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak yang tertentu. Jadi Otot kerangka merupakan sebuah alat yang menguasai gerak aktif dan memelihara sikap tubuh. Dalam keadaan istriahat, keadaannya tidak kendur sama sekali, tetapi mempunyai ketegangan sedikit yang disebut tonus. Ini pada masing-masing orang berlainan bergantung pada umur, jenis kelamin, dan keadaan tubuh.
C. BAGIAN-BAGIAN DARI OTOT YAITU :
1. Kepala otot (muskulus kaput)
2. Empal otot (muskulus venter)
3. Ekor otot (muskulus kaudal)
Kepala dan ekor otot merupakan jaringan ikat yang kuat disebut tendo, yaitu tempat melekatnya otot pada tulang. Tempat melekatnya kepala otot pada pangkal tulang disebut origo, dan tempat melekatnya ekor otot dinamakan insersi. Di bagain tengah bentuknya gembung terdiri dari berkas-berkas otot yang merupakan bagian aktif dalam berkontraksi yaitu muskulus venter.
2. Empal otot (muskulus venter)
3. Ekor otot (muskulus kaudal)
Kepala dan ekor otot merupakan jaringan ikat yang kuat disebut tendo, yaitu tempat melekatnya otot pada tulang. Tempat melekatnya kepala otot pada pangkal tulang disebut origo, dan tempat melekatnya ekor otot dinamakan insersi. Di bagain tengah bentuknya gembung terdiri dari berkas-berkas otot yang merupakan bagian aktif dalam berkontraksi yaitu muskulus venter.
D. KONTRAKSI OTOT
Otot dapat mengadakan kontraksi dengan
cepat, apabila ia mendapat rangsangan dari luar berupa rangsangan arus listrik,
rangsangan mekanis panas, dingin dan lain-lain. Dalam keadaan sehari-hari otot
ini bekerja atau berkontraksi menurut pengaruh atau perintah yang datang dari
susunan saraf mototris.
Selaput pembungkus. Tiap otot dikelilingi oleh jaringan yang merupakan selaput pembungkus yang disebut perimisum/fasia. Fasia ini selain sebagai pembungkus otot juga berfungsi:
1. Menahan dan melindungi otot supaya otot tetap pada tempatnya
2. Tempat asal/origo dari beberapa otot
3. Tempat letaknya pembuluh darah dan saraf untuk jaringan otot
Di antara urat otot dan tulang terdapat kandung lendir yang disebut juga mukosa bursa yang di dalamnya berisi lendir yang berguna untuk melicinkan urat tersebut terhadap pergeseran dengan tulang. Di samping itu juga memudahkan gerak otot terhadap kedudukan tulang.
Retikulum, adalah bagian yang padat dari fasia dalam dan mengikat tendo, yang berjalan melalui pergelangan mata kaki dan pergelangan tangan.
Diafragma, struktur muskulus tendonium yang memisahkan rongga toraks dengan rongga abdomen dan membentuk lantai dari rongga toraks atau rongga abdomen. Diafragma, muncul dari vertebra lumbalis melalui dua ruang kurvautra dari permukaan dalam prosesus xifoid dan permukaan dalam dari 6 pasang iga terbawah.
E. MACAM-MACAM OTOT
1. Menurut bentuk dan serabutnya, meliputi otot serabut sejajar atau bentuk kumparan, otot bentuk kipas, otot bersirip dan otot melingkar/sfingter
2. Menurut jumlah kepalanya, meliputi otot berkepala dua, otot berkepala tiga/triseps dan otot berkepala empat/quadriseps
3. Menurut pekerjaannya, meliputi:
Selaput pembungkus. Tiap otot dikelilingi oleh jaringan yang merupakan selaput pembungkus yang disebut perimisum/fasia. Fasia ini selain sebagai pembungkus otot juga berfungsi:
1. Menahan dan melindungi otot supaya otot tetap pada tempatnya
2. Tempat asal/origo dari beberapa otot
3. Tempat letaknya pembuluh darah dan saraf untuk jaringan otot
Di antara urat otot dan tulang terdapat kandung lendir yang disebut juga mukosa bursa yang di dalamnya berisi lendir yang berguna untuk melicinkan urat tersebut terhadap pergeseran dengan tulang. Di samping itu juga memudahkan gerak otot terhadap kedudukan tulang.
Retikulum, adalah bagian yang padat dari fasia dalam dan mengikat tendo, yang berjalan melalui pergelangan mata kaki dan pergelangan tangan.
Diafragma, struktur muskulus tendonium yang memisahkan rongga toraks dengan rongga abdomen dan membentuk lantai dari rongga toraks atau rongga abdomen. Diafragma, muncul dari vertebra lumbalis melalui dua ruang kurvautra dari permukaan dalam prosesus xifoid dan permukaan dalam dari 6 pasang iga terbawah.
E. MACAM-MACAM OTOT
1. Menurut bentuk dan serabutnya, meliputi otot serabut sejajar atau bentuk kumparan, otot bentuk kipas, otot bersirip dan otot melingkar/sfingter
2. Menurut jumlah kepalanya, meliputi otot berkepala dua, otot berkepala tiga/triseps dan otot berkepala empat/quadriseps
3. Menurut pekerjaannya, meliputi:
a. Otot sinergis, otot bekerja
bersama-sama
b. Otot antagonis, yaitu otot yang bekerjanya berlawanan
c. Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota menjauhi tubuh
d. Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota mendekati tubuh
e. Otot fleksor, yaitu otot yang membengkokkan sendi tulang atau melipat sendi
f. Otot ekstensor, otot yang meluruskan kembali sendi tulang kedudukan semula
g. Otot pronator, ketika ulna dan radial dalam keadaan sejajar
h. Otot suponator, ulna dan radial dalam keadaan menyilang
i. Endorotasi, memutar ke dalam
j. Eksorotasi, memutar ke luar
k. Dilatasi, memanjangkan otot
l. Kontraksi, memendekkan otot
b. Otot antagonis, yaitu otot yang bekerjanya berlawanan
c. Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota menjauhi tubuh
d. Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota mendekati tubuh
e. Otot fleksor, yaitu otot yang membengkokkan sendi tulang atau melipat sendi
f. Otot ekstensor, otot yang meluruskan kembali sendi tulang kedudukan semula
g. Otot pronator, ketika ulna dan radial dalam keadaan sejajar
h. Otot suponator, ulna dan radial dalam keadaan menyilang
i. Endorotasi, memutar ke dalam
j. Eksorotasi, memutar ke luar
k. Dilatasi, memanjangkan otot
l. Kontraksi, memendekkan otot
4. Menurut letaknya otot-otot tubuh dibagi dalam beberapa golongan yaitu:
a. Otot bagian kepala
b. Otot bagian leher
c. Otot bagian dada
d. Otot bagian perut
e. Otot bagain punggung
f. Otot bahu dan lengan
g. Otot panggul
h. Otot anggota gerak bawah
a. Otot Kepala
Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:
1. Otot pundak kepala, funsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menajdi 2 baigan:
Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:
1. Otot pundak kepala, funsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menajdi 2 baigan:
a. Muskulus frontalis, funsinya
mengerutkan dahi dan menarik dahi mata
b. Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang
b. Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang
2. Otot wajah terbagi atas:
a. Otot mata (muskulus rektus okuli) dan
otot bola mata sebanyak 4 buah
b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata
c. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata, funsinya sebagai penutup mata atau otot sfingter mata
d. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata
b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata
c. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata, funsinya sebagai penutup mata atau otot sfingter mata
d. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata
3. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi
atas:
a. Muskulus triangularis dan
muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut, fungsinya menarik sudut mulut ke
bawah
b. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo penggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidung
c. Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke bawah
d. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan makanan waktu mengunyah.
e. Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas waktu senyum.
b. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo penggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidung
c. Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke bawah
d. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan makanan waktu mengunyah.
e. Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas waktu senyum.
4. Otot pengunyah/otot yang bekerja
waktu mengunyah, teerbagi atas:
a. Muskulus maseter, fungsinya
mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka
b. Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang
c. Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah ke depan.
5. Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk menunyah, terbagi atas:
b. Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang
c. Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah ke depan.
5. Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk menunyah, terbagi atas:
a. Muskulus genioglosus, fungsinya
mendorong lidah ke depan
b. Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang
b. Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang
b.
Otot Leher
Bagian otot ini dibagi menjadi 3 bagian:
1. Muskulus platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada. Fungsinya menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan kulit bibir.
2. Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kanan leher ada suatu tendo sangat kuat. Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan, memutar kepala dan kalau keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke depan disamping itu sebagai alat bantu pernapasan..
3. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala.
1. Muskulus platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada. Fungsinya menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan kulit bibir.
2. Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kanan leher ada suatu tendo sangat kuat. Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan, memutar kepala dan kalau keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke depan disamping itu sebagai alat bantu pernapasan..
3. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala.
c.
Otot Bahu
Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan dan tulang belikat akromion yang teraba dari luar.
1. M. deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal di bagian sisi tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise tulang pangkal lengan. Di antara otot ini dan taju besar tulang pangkal lengan terdapat kandung lendir. Fungsinya mengangkat lengan sampai mendatar.
2. M. subskapularis (otot depan tulang belikat) Otot ini mulai dari bagian depan tulang belikat, menuju taju kecil tulang pangkal lengan, di bawah uratnya terdapat kandung lendir. Fungsinya menengahkan dan memutar tulang humerus ke dalam.
3. M. supraspinatus (otot atas balung tualang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan.
4. M. infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.
5. M. teres mayor (ototo lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah tulang belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Di antara otot lengan bulat kecil dan otot lengan bulat besar terdapat kepala yang panjang dari muskulus triseps brakii. Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.
6. M. teres minor (otot lengan belikat kecil). Otot ini berpangakal di siku sebelah luar tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang ke pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.
Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan dan tulang belikat akromion yang teraba dari luar.
1. M. deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal di bagian sisi tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise tulang pangkal lengan. Di antara otot ini dan taju besar tulang pangkal lengan terdapat kandung lendir. Fungsinya mengangkat lengan sampai mendatar.
2. M. subskapularis (otot depan tulang belikat) Otot ini mulai dari bagian depan tulang belikat, menuju taju kecil tulang pangkal lengan, di bawah uratnya terdapat kandung lendir. Fungsinya menengahkan dan memutar tulang humerus ke dalam.
3. M. supraspinatus (otot atas balung tualang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan.
4. M. infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.
5. M. teres mayor (ototo lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah tulang belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Di antara otot lengan bulat kecil dan otot lengan bulat besar terdapat kepala yang panjang dari muskulus triseps brakii. Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.
6. M. teres minor (otot lengan belikat kecil). Otot ini berpangakal di siku sebelah luar tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang ke pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.
d.
Otot Dada
Terdiri atas:
1. Otot dada besar (muskulus pektoralis mayor). Pangkalnya terdapat di ujung tengah selangka, tulang dada dan rawan iga. Fungsinya dapat memutar lengan ke dalam dan menengahkan lengan, menarik lengan melalui dada, merapatkan lengan ke dalam.
2. Otot dada kecil (muskulus pektoralis minor). Terdapat di bawah otot dada besar, berpangkal di iga III, IV dan V menuju ke prosesus korakoid. Fungsinya menaikkan tulang belikat dan menekan bahu.
3. Otot bawah selangka (muskulus subklavikula). Terdapat di antara tulang selangka dan ujung iga I, bagian dada atas sebelah bawah os klavikula. Fungsinya menetapkan tulang selangka di sendi sebelah tulang dada dan menekan sendi bahu ke bawah dan ke depan.
4. Otot gergaji depan(muskulus seratus anterior). Berpangkal di iga I sampai IX dan menuju ke sisi tengah tulang belikat, tetapi yang terbanyak menuju ke bawah.
5. Otot dada sejati yaitu otot-otot sela iga luar dan otot-otot sela iga dalam. Fungsinya mengangkat dan menurunkan iga waktu bernapas. Otot dada bagian dalam disebut juga otot dada sejati, yaitu otot dada yang membantu pernapasan terdiri dari:
– Muskulus interkostalis eksternal dan internal terdapat di antara tulang-tulang iga. Fungsinya mengangkat dan menurunkan tulang iga ke atas dan ke bawah pada waktu bernapas.
– Muskulus diaragmatikus, merupakan alat istimewa yang di tengahnya mempunayi aponeurosis yang disebut sentrum tendineum. Bentuknya melengkung ke atas mengahadap ke rongga toraks, mempunyai lobang tempat lalu aorta vena kava dan esofagus. Fungsinya menjadi batas antara rongga dada dan rongga perut. Kontraksi dan relaksinya memperkecil serta memperbesar rongga dada waktu bernapas.
Terdiri atas:
1. Otot dada besar (muskulus pektoralis mayor). Pangkalnya terdapat di ujung tengah selangka, tulang dada dan rawan iga. Fungsinya dapat memutar lengan ke dalam dan menengahkan lengan, menarik lengan melalui dada, merapatkan lengan ke dalam.
2. Otot dada kecil (muskulus pektoralis minor). Terdapat di bawah otot dada besar, berpangkal di iga III, IV dan V menuju ke prosesus korakoid. Fungsinya menaikkan tulang belikat dan menekan bahu.
3. Otot bawah selangka (muskulus subklavikula). Terdapat di antara tulang selangka dan ujung iga I, bagian dada atas sebelah bawah os klavikula. Fungsinya menetapkan tulang selangka di sendi sebelah tulang dada dan menekan sendi bahu ke bawah dan ke depan.
4. Otot gergaji depan(muskulus seratus anterior). Berpangkal di iga I sampai IX dan menuju ke sisi tengah tulang belikat, tetapi yang terbanyak menuju ke bawah.
5. Otot dada sejati yaitu otot-otot sela iga luar dan otot-otot sela iga dalam. Fungsinya mengangkat dan menurunkan iga waktu bernapas. Otot dada bagian dalam disebut juga otot dada sejati, yaitu otot dada yang membantu pernapasan terdiri dari:
– Muskulus interkostalis eksternal dan internal terdapat di antara tulang-tulang iga. Fungsinya mengangkat dan menurunkan tulang iga ke atas dan ke bawah pada waktu bernapas.
– Muskulus diaragmatikus, merupakan alat istimewa yang di tengahnya mempunayi aponeurosis yang disebut sentrum tendineum. Bentuknya melengkung ke atas mengahadap ke rongga toraks, mempunyai lobang tempat lalu aorta vena kava dan esofagus. Fungsinya menjadi batas antara rongga dada dan rongga perut. Kontraksi dan relaksinya memperkecil serta memperbesar rongga dada waktu bernapas.
e.
Otot Perut
Terdiri atas:
1. Muskulus abdominis internal (dinding perut). Garis di tengah dinding perut dinamakan linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis eksternal). Otot yang tebal dinamakan aponeurosis, membentuk kandung otot yang terdapat di sebelah kiri dan kanan linea itu.
2. Lapisan sebelah luar sekali dibentuk otot miring luar (muskulus obliqus eskternus abdominis). Berpangkal pada igaV sampai iga yang bawah sekali. Serabut ototnya yang sebelah belakang menuju ke tepi tulang panggul (kristailiaka). Serabut yang depan menuju linea alba. Serabut yang tengah membentuk ikat yang terbentang dari spina iliaka anterior superior ke simfisis.
3. Lapisan kedua di bawah otot dibentuk oleh otot perut dalam(M. obliqus internus abdominis). Serabut miring menuju ke atas dan ke tengah. Aponeurosis terbagi 2 dan ikut membentuk kandung otot perut lurus sebelah depan dan belakang muskulus rektus abdominis, otot perut lurus mulai dari pedang rawan iga III di bawah dan menuju ke simfisi. Otot ini mempunyai 4 buah urat melintang.
4. Muskulus transversus abdominis, merupakan xifoid menuju artikule ke kosta III terus ke simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang bentuknya melintang dibungkus oleh muskulus rektus abdominis dan otot vagina.
Otot yang masuk ke dalam formasi bagian bawah dinding perut atau dinding abdominal posterior :
1. Muskulus psoas, terletak di belakang diafragma bagain bawah mediastinum, berhubungan dengan quadratus lumborum di dalamnya terdapt arteri, vena dan kelenjar limfe
2. Muskulus iliakus terdapat pada sisi tulang ilium, sebelah belakang berfungsi menopang sekum, dan sebelah depan menyentuh kolon desendens
Terdiri atas:
1. Muskulus abdominis internal (dinding perut). Garis di tengah dinding perut dinamakan linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis eksternal). Otot yang tebal dinamakan aponeurosis, membentuk kandung otot yang terdapat di sebelah kiri dan kanan linea itu.
2. Lapisan sebelah luar sekali dibentuk otot miring luar (muskulus obliqus eskternus abdominis). Berpangkal pada igaV sampai iga yang bawah sekali. Serabut ototnya yang sebelah belakang menuju ke tepi tulang panggul (kristailiaka). Serabut yang depan menuju linea alba. Serabut yang tengah membentuk ikat yang terbentang dari spina iliaka anterior superior ke simfisis.
3. Lapisan kedua di bawah otot dibentuk oleh otot perut dalam(M. obliqus internus abdominis). Serabut miring menuju ke atas dan ke tengah. Aponeurosis terbagi 2 dan ikut membentuk kandung otot perut lurus sebelah depan dan belakang muskulus rektus abdominis, otot perut lurus mulai dari pedang rawan iga III di bawah dan menuju ke simfisi. Otot ini mempunyai 4 buah urat melintang.
4. Muskulus transversus abdominis, merupakan xifoid menuju artikule ke kosta III terus ke simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang bentuknya melintang dibungkus oleh muskulus rektus abdominis dan otot vagina.
Otot yang masuk ke dalam formasi bagian bawah dinding perut atau dinding abdominal posterior :
1. Muskulus psoas, terletak di belakang diafragma bagain bawah mediastinum, berhubungan dengan quadratus lumborum di dalamnya terdapt arteri, vena dan kelenjar limfe
2. Muskulus iliakus terdapat pada sisi tulang ilium, sebelah belakang berfungsi menopang sekum, dan sebelah depan menyentuh kolon desendens
f.
Otot Punggung
Otot punggung (bagian belakang tubuh), otot ini dibagi menjadi 3 bagian:
a. Otot yang ikut menggerakkan lengan
1. Trapezius (otot kerudung). Terdapat di semua ruas-ruas tulang punggung. Berpangkal di tulang kepala belakang. Fungsinya: mengangkat dan menarik sendi bahu. Bagian atas menarik skapula ke bagian medial dan yang bawah menarik ke bagian lateral.
2. Muskulus latisimus dorsi (otot pungung lebar), berpangkal pada ruas tulang punggung yang kelima dari bawah fasia lumboid, tepi tulang punggung dan iga III di bawah, gunanya menutupi ketiak bagian belakang, menengahkan dan memutar tulang pangkal lengan ke dalam.
3. Muskulus rumboid (otot belah ketupat), berpangkal dari taju duri, dari tulang leher V, ruas tulang punggung V, di sisni menuju ke pinggir tengah tulang belikat. Gunanya menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke tengah.
Otot punggung (bagian belakang tubuh), otot ini dibagi menjadi 3 bagian:
a. Otot yang ikut menggerakkan lengan
1. Trapezius (otot kerudung). Terdapat di semua ruas-ruas tulang punggung. Berpangkal di tulang kepala belakang. Fungsinya: mengangkat dan menarik sendi bahu. Bagian atas menarik skapula ke bagian medial dan yang bawah menarik ke bagian lateral.
2. Muskulus latisimus dorsi (otot pungung lebar), berpangkal pada ruas tulang punggung yang kelima dari bawah fasia lumboid, tepi tulang punggung dan iga III di bawah, gunanya menutupi ketiak bagian belakang, menengahkan dan memutar tulang pangkal lengan ke dalam.
3. Muskulus rumboid (otot belah ketupat), berpangkal dari taju duri, dari tulang leher V, ruas tulang punggung V, di sisni menuju ke pinggir tengah tulang belikat. Gunanya menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke tengah.
b.
Otot antara ruas tulang belakang dan iga
Otot yang bekerja menggerakkan tulang iga atau otot bantu pernapasan, terdir dari dua otot yaitu:
1. Muskulus seratus posterior inferior (otot gergaji belakang bawah). Terletak di bawah otot pungung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke iga V dari bawah. Gunanya menarik tulang iga ke bawah pada waktu bernapas.
2. Muskulus seratus posterior superior, terletak di bawah otot belah ketupat dan berpangkal di ruas tulang leher keenam dan ketujuh dari ruas tulang punggung yang kedua. Gunanya menarik tulang iga ke atas waktu inspirasi.
c. Otot punggung sejati
1. Muskulus interspinalis transversi dan muskulus semispinalis, terdapat di antara kiri-kanan prosesus transversus dan prosesus spina. Fungsinya untuk sikap dan pergerakan tulang belakang.
2. Muskulus sakrospinalis (muskulus eraktor spina) terletak di samping ruas tulang belakang kiri dan kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga kedudukan kolumna vertebra dan pergerakan dari ruas tulang belakang
3. Mukulus quadratus lumborum, terletak antara krista iliaka dan os kosta, terdiri dari 2 lapisan; fleksi dari vertebra lumbalis dan di samping itu juga merupakan dinding bagian belakang rongga perut.
Otot yang bekerja menggerakkan tulang iga atau otot bantu pernapasan, terdir dari dua otot yaitu:
1. Muskulus seratus posterior inferior (otot gergaji belakang bawah). Terletak di bawah otot pungung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke iga V dari bawah. Gunanya menarik tulang iga ke bawah pada waktu bernapas.
2. Muskulus seratus posterior superior, terletak di bawah otot belah ketupat dan berpangkal di ruas tulang leher keenam dan ketujuh dari ruas tulang punggung yang kedua. Gunanya menarik tulang iga ke atas waktu inspirasi.
c. Otot punggung sejati
1. Muskulus interspinalis transversi dan muskulus semispinalis, terdapat di antara kiri-kanan prosesus transversus dan prosesus spina. Fungsinya untuk sikap dan pergerakan tulang belakang.
2. Muskulus sakrospinalis (muskulus eraktor spina) terletak di samping ruas tulang belakang kiri dan kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga kedudukan kolumna vertebra dan pergerakan dari ruas tulang belakang
3. Mukulus quadratus lumborum, terletak antara krista iliaka dan os kosta, terdiri dari 2 lapisan; fleksi dari vertebra lumbalis dan di samping itu juga merupakan dinding bagian belakang rongga perut.
g.
Otot pangkal lengan atas
a. Otot-otot ketul (fleksor):
1. Muskulus biseps braki (otot lengan berkepala 2). Otot ini meliputi 2 buah sendi dan mempunyai 2 buah kepala (kaput). Kepala yang panjang melekat di dalam sendi bahu, kepala yang pendek melekatnya di sebelah luar dan yang kedua di sebelah dalam. Otot itu ke bawah menuju ke tulang pengumpil. Di bawah uratnya terdapat kandung lendir. Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat lengan.
2. Muskulus brakialis (otot lengan dalam). Otot ini berpangkal di bawah otot segitiga di tulang pangkal lengan dan menuju taju di pangkal tulang hasta. Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku.
3. Muskulus korakobrakialis. Otot ni berpangkal di prosesus korakoid dan menju ke tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan.
a. Otot-otot ketul (fleksor):
1. Muskulus biseps braki (otot lengan berkepala 2). Otot ini meliputi 2 buah sendi dan mempunyai 2 buah kepala (kaput). Kepala yang panjang melekat di dalam sendi bahu, kepala yang pendek melekatnya di sebelah luar dan yang kedua di sebelah dalam. Otot itu ke bawah menuju ke tulang pengumpil. Di bawah uratnya terdapat kandung lendir. Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat lengan.
2. Muskulus brakialis (otot lengan dalam). Otot ini berpangkal di bawah otot segitiga di tulang pangkal lengan dan menuju taju di pangkal tulang hasta. Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku.
3. Muskulus korakobrakialis. Otot ni berpangkal di prosesus korakoid dan menju ke tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan.
b. Otot-otot kedang (ekstensor):
Muskulus triseps braki (otot lengan berkepala 3)
1. Kepala luar berpangkal di sebelah belakang tulang pangkal lengan dan menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang lain.
2. Kepala dalam dimulai di sebelah dalam tulang pangkal lengan.
3. Kepala panjang dimulai pada tulang di bawah sendi dan ketiganya mempunyai sebuah urat yang melekat di olekrani
Muskulus triseps braki (otot lengan berkepala 3)
1. Kepala luar berpangkal di sebelah belakang tulang pangkal lengan dan menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang lain.
2. Kepala dalam dimulai di sebelah dalam tulang pangkal lengan.
3. Kepala panjang dimulai pada tulang di bawah sendi dan ketiganya mempunyai sebuah urat yang melekat di olekrani
h.
Otot lengan bawah
1. Otot-otot kedang yang memainkan peranannya dalam pengetulan di atas sendi siku, sendi-sendi tangan, sendi-sendi jari, dan sebagian dalam terak silang hasta:
a. Muskulus ekstensor karpi radialis longus
b. Muskulus ekstensor karpi radiais brevis
c. Muskulus ekstensor karpi ulnaris. Ketiga otot ini fungsinya sebagai ekstensi lengan (menggerakkan lengan)
d. Digitonum karpi radialis, fungsinya ekstensi jari tangan kecuali ibu jari
e. Muskulus ekstensor policis longus, fungsinya ekstensi ibu jari
1. Otot-otot kedang yang memainkan peranannya dalam pengetulan di atas sendi siku, sendi-sendi tangan, sendi-sendi jari, dan sebagian dalam terak silang hasta:
a. Muskulus ekstensor karpi radialis longus
b. Muskulus ekstensor karpi radiais brevis
c. Muskulus ekstensor karpi ulnaris. Ketiga otot ini fungsinya sebagai ekstensi lengan (menggerakkan lengan)
d. Digitonum karpi radialis, fungsinya ekstensi jari tangan kecuali ibu jari
e. Muskulus ekstensor policis longus, fungsinya ekstensi ibu jari
2. Otot-otot ketul yang mengedangkan
siku dan tangan serta ibu jari dan meratakan hasta tangan. Otot-otot ini
berkumpul sebagai berikut.
a. Otot-otot di sebelah tapak tangan. Otot-otot ini ada 4 lapis. Lapis yang ke-2 di sebelah luar berpangkal di tulang pangkal lengan. Di dalam lapis yang pertama terdapat otot-otot yang meliputi sendi siku, sendi antara hasta dan tulang pengumpil sendi di pergelangan. Fungsinya dapat membengkokkan jari tangan. Lapis ke-4 ialah otot-otot untuk sendi-sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil. Di antara otot-otot ini disebut:
– Otot silang hasta bulat (muskulus pronator teres). Fungsinya dapat mengerjakan silang hasta dan membengkokkan lengan bawah siku
– Otot-otot ketul untuk tangan dan jari tangan: muskulus palmaris ulnaris, berfungsi mengetulkan lengan; muskulus palmaris longus; muskulus fleksor karpi radialis, muskulus fleksor digitor sublimis, fungsinya fleksi jari kedua dan kelingking; muskulus fleksor digitorum profundus, fungsinya fleksi jari 1,2,3,4; muskulus fleksor poicis longus, fungsinya fleksi ibu jari
– Otot yang bekerja memutar radialis (pronator dan supinator) terdiri dari: muskulus pronator teres equadratus, fungsinya pronasi tangan; muskulus spinator brevis, fungsinya supinasi tangan
b. Otot-otot di sebelah tulang pengumpil, berfungsi membengkokkan lengan di siku, membengkokkan tangan ke arah tulang pengumpil atau tulang hasta.
c. Otot-otot di sebelah punggung atas, disebut otot kedang jari bersama yang meluruskan jari tangan. Otot yang lain meluruskan ibu jari (telunjuk). Otot-otot lengan bawah mempunyai urat yang panjang di bagaian bawah di dekat pergelangan dan di tangan. Urat-urat tersebut mempunyai kandung urat.
a. Otot-otot di sebelah tapak tangan. Otot-otot ini ada 4 lapis. Lapis yang ke-2 di sebelah luar berpangkal di tulang pangkal lengan. Di dalam lapis yang pertama terdapat otot-otot yang meliputi sendi siku, sendi antara hasta dan tulang pengumpil sendi di pergelangan. Fungsinya dapat membengkokkan jari tangan. Lapis ke-4 ialah otot-otot untuk sendi-sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil. Di antara otot-otot ini disebut:
– Otot silang hasta bulat (muskulus pronator teres). Fungsinya dapat mengerjakan silang hasta dan membengkokkan lengan bawah siku
– Otot-otot ketul untuk tangan dan jari tangan: muskulus palmaris ulnaris, berfungsi mengetulkan lengan; muskulus palmaris longus; muskulus fleksor karpi radialis, muskulus fleksor digitor sublimis, fungsinya fleksi jari kedua dan kelingking; muskulus fleksor digitorum profundus, fungsinya fleksi jari 1,2,3,4; muskulus fleksor poicis longus, fungsinya fleksi ibu jari
– Otot yang bekerja memutar radialis (pronator dan supinator) terdiri dari: muskulus pronator teres equadratus, fungsinya pronasi tangan; muskulus spinator brevis, fungsinya supinasi tangan
b. Otot-otot di sebelah tulang pengumpil, berfungsi membengkokkan lengan di siku, membengkokkan tangan ke arah tulang pengumpil atau tulang hasta.
c. Otot-otot di sebelah punggung atas, disebut otot kedang jari bersama yang meluruskan jari tangan. Otot yang lain meluruskan ibu jari (telunjuk). Otot-otot lengan bawah mempunyai urat yang panjang di bagaian bawah di dekat pergelangan dan di tangan. Urat-urat tersebut mempunyai kandung urat.
i.Otot-otot
tangan
Di tangan terdapat otot-otot tangan pendek terdapat diantara tulang-tulang tapak tangan atau membantu ibu jantung tangan (thener) dan anak jantung tangan(hipothener).
Di tangan terdapat otot-otot tangan pendek terdapat diantara tulang-tulang tapak tangan atau membantu ibu jantung tangan (thener) dan anak jantung tangan(hipothener).
j.
Otot-otot sekitar panggul
Otot ini berasal dari tulang panggul atau kolumna vertebralis menuju ke pangkal paha.
1. Sebelah depan bagian dalam dari panggul terdapat:
a. Muskulus psoas mayor, terbentang dari prosesus transversi lumbalis menuju trokanter minor dan iliakus
b. Muskulus iliakus, berasal dari fosa iliaka menuju trokanter minor
c. Muskulus psoas minor, yang terletak di muka psoas mayor. Ketiga otot ini disebut juga otot iliopsoas, fungsinya mengangkat dan memutar tungkai ke bagian luar
2. Sebelah belakang bagian luar terdapat:
a. Muskulus gluteus maksmius merupakan otot yang terbesar yang terdapat di sebelah luar panggul membentuk bokong. Fungsinya, antagonis dari iliopsoas yaitu rotasi fleksi dan endorotasi femur.
b. Muskulus gluteus medius dan minimus. Fungsinya, abduksi dan endoratasi dari femur dan bagian medius eksorotasi femur.
Otot ini berasal dari tulang panggul atau kolumna vertebralis menuju ke pangkal paha.
1. Sebelah depan bagian dalam dari panggul terdapat:
a. Muskulus psoas mayor, terbentang dari prosesus transversi lumbalis menuju trokanter minor dan iliakus
b. Muskulus iliakus, berasal dari fosa iliaka menuju trokanter minor
c. Muskulus psoas minor, yang terletak di muka psoas mayor. Ketiga otot ini disebut juga otot iliopsoas, fungsinya mengangkat dan memutar tungkai ke bagian luar
2. Sebelah belakang bagian luar terdapat:
a. Muskulus gluteus maksmius merupakan otot yang terbesar yang terdapat di sebelah luar panggul membentuk bokong. Fungsinya, antagonis dari iliopsoas yaitu rotasi fleksi dan endorotasi femur.
b. Muskulus gluteus medius dan minimus. Fungsinya, abduksi dan endoratasi dari femur dan bagian medius eksorotasi femur.
k.
Otot-otot tungkai atas
Otot tungkai atas (otot pada paha), mempunyai selaput pembungkus yang sangat kuat dan disebut fasia lata yang dibagi atas 3 golongan yaitu:
1. Otot abduktor terdiri dari:
a. Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam
b. Muskulus adduktor brevis sebelah tengah
c. Muskulus abduktor longus sebelah luar
Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus abduktor femoralis. Fungsinya menyelenggarkan gerakan abduksi dari femur.
2. Muskulus ekstensor (quadriseps femoris) otot berkepala empat. Otot ini merupakan otot yang terbesar terdiri dari:
1. Muskulus rektus femoris
2. Muskulus vastus lateralis eksternal
3. Muskulus vastus medialis internal
4. Muskulus vastus intermedial
5. Otot fleksor femoris, yang terdapat di bagian belakang paha terdiri dari:
a. Biseps femoris, otot berkepala dua. Fungsinya membengkokkan paha dan meluruskan tungkai bawah.
b. Muskulus semi membranosus, otot seperti selaput. Fungsinya membengkokkan tungkai bawah.
c. Muskulus semi tendinosus, otot seprti urat. Fungsinya membengkokkan urat bawah serta memutarkan ke dalam.
d. Muskulus sartorius, otot penjahit. Bentuknya panjang seperti pita, terdapat di bagain paha. Fungsi: eksorotasi femur memutar ke luar pada waktu lutut mengetul, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan ke luar.
Otot tungkai atas (otot pada paha), mempunyai selaput pembungkus yang sangat kuat dan disebut fasia lata yang dibagi atas 3 golongan yaitu:
1. Otot abduktor terdiri dari:
a. Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam
b. Muskulus adduktor brevis sebelah tengah
c. Muskulus abduktor longus sebelah luar
Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus abduktor femoralis. Fungsinya menyelenggarkan gerakan abduksi dari femur.
2. Muskulus ekstensor (quadriseps femoris) otot berkepala empat. Otot ini merupakan otot yang terbesar terdiri dari:
1. Muskulus rektus femoris
2. Muskulus vastus lateralis eksternal
3. Muskulus vastus medialis internal
4. Muskulus vastus intermedial
5. Otot fleksor femoris, yang terdapat di bagian belakang paha terdiri dari:
a. Biseps femoris, otot berkepala dua. Fungsinya membengkokkan paha dan meluruskan tungkai bawah.
b. Muskulus semi membranosus, otot seperti selaput. Fungsinya membengkokkan tungkai bawah.
c. Muskulus semi tendinosus, otot seprti urat. Fungsinya membengkokkan urat bawah serta memutarkan ke dalam.
d. Muskulus sartorius, otot penjahit. Bentuknya panjang seperti pita, terdapat di bagain paha. Fungsi: eksorotasi femur memutar ke luar pada waktu lutut mengetul, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan ke luar.
l.
Otot tungkai bawah
Terdiri dari:
1. Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior. Fungsinya mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki.
2. Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya meluruskan jari telunjuk ke tengah jari, jari manis dan kelingking kaki.
3. Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki. Urat-urat tersebut dipaut oleh ikat melintang dan ikat silang sehingga otot itu bisa membengkokkan kaki ke atas. Otot-otot yang terdapat di belakang mata kaki luar dipaut oleh ikat silang dan ikat melintang. Fungsinya dapat mengangkat kaki sebelah luar.
4. Urat akiles (tendo achlilles). Fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai bawah lutut (muskulus popliteus). Yang:
a. Berpangkal pada kondilus tulang kering.
b. Melintang dan melekat di kondilus lateralis tulang paha. Fungsinya memutar fibia ke dalam (endorotasi). Otot ketul jari (muskulus fleksor falangus longus). Berpangkal pada tulang kering dan uratnya menuju telapak kaki dan melekat pada ruas jari kaki. Fungsinya membengkokkan jari dan menggerakkan kaki ke dalam
5. Otot ketul empu kaki panjang (muskulus falangus longus). Berpangkal pada betis, uratnya melewati tulang jadi dan melekat pada ruas empu jari. Fungsinya membengkokkan empu kaki.
6. Otot tulang betis belakang (muskulus tibialis posterior). Berpangkal pada selaput antara tulang dan melekat pada pangkal tulang kaki. Fungsinya dapat membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki di sebelah ke dalam.
7. Otot kedang jari bersama. Letaknya di punggung kaki, fungsinya dapat meluruskan jari kaki (muskulus ekstensor falangus 1-5).
Terdiri dari:
1. Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior. Fungsinya mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki.
2. Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya meluruskan jari telunjuk ke tengah jari, jari manis dan kelingking kaki.
3. Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki. Urat-urat tersebut dipaut oleh ikat melintang dan ikat silang sehingga otot itu bisa membengkokkan kaki ke atas. Otot-otot yang terdapat di belakang mata kaki luar dipaut oleh ikat silang dan ikat melintang. Fungsinya dapat mengangkat kaki sebelah luar.
4. Urat akiles (tendo achlilles). Fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai bawah lutut (muskulus popliteus). Yang:
a. Berpangkal pada kondilus tulang kering.
b. Melintang dan melekat di kondilus lateralis tulang paha. Fungsinya memutar fibia ke dalam (endorotasi). Otot ketul jari (muskulus fleksor falangus longus). Berpangkal pada tulang kering dan uratnya menuju telapak kaki dan melekat pada ruas jari kaki. Fungsinya membengkokkan jari dan menggerakkan kaki ke dalam
5. Otot ketul empu kaki panjang (muskulus falangus longus). Berpangkal pada betis, uratnya melewati tulang jadi dan melekat pada ruas empu jari. Fungsinya membengkokkan empu kaki.
6. Otot tulang betis belakang (muskulus tibialis posterior). Berpangkal pada selaput antara tulang dan melekat pada pangkal tulang kaki. Fungsinya dapat membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki di sebelah ke dalam.
7. Otot kedang jari bersama. Letaknya di punggung kaki, fungsinya dapat meluruskan jari kaki (muskulus ekstensor falangus 1-5).
Otot-otot yang lain antara lain:
a. Otot ketul
b. Otot penengah empu kaki, telapak di telapak kaki
c. Otot penepsi, terletak di sebelah punggung kaki. Aponeurosis plantaris, tapak kaki yang ditutupi oleh selaput
a. Otot ketul
b. Otot penengah empu kaki, telapak di telapak kaki
c. Otot penepsi, terletak di sebelah punggung kaki. Aponeurosis plantaris, tapak kaki yang ditutupi oleh selaput
Sesi Tanya Jawab
Pertanyaan Kelompok penyanggah
1.
Apakah ada dampak
dalam mempletekan jari? Sumber bunyi terdapat dari mana?
Dengan membunyikan tulang leher, gerakan membunyikan buku-buku
atau sendi di jari merupakan kebiasaan yang salah karena menyalahi aturan
persendian normalnya dan dapat menghancurkan tulang-tulang rawan di
dalamnya.Jika kebiasaan ini dilakukan terus menerus maka dapat menimbulkan
penyakit sendi yang kronis di kemudian hari.
Sendi kita mengandung sesuatu yang disebut sinovia, yang
membantu melumasi sendi. Cairan sinovia mengandung gas oksigen, nitrogen, dan
karbondioksida Cairan yang berpindah ini menciptakan ruang kosong, yang dengan
cepat terisi dengan gas lagi. Perpindahan gas yang cepat inilah yang
memunculkan bunyi letupan.
2.
Apakah tulang wajah
tiap individu berbeda?
Tidak,Kerangka
tengkorak pada manusia itu sama satu sama lain,yang membedakannya itu adalah
bentuk muka seperti hidung,mata,mulut yang membedakannya.Perbedaan wajah pada
tiap individu dilandasi faktor Gen atau keturunan.
3.
Bagaimana proses
penyembuhan patah tulang? Waktunya berapa lama?
Tahap 1 : Peradangan
(inflammation) Tulang patah baik terbuka atau tertutup akan menimbulkan
perdarahan sekecil apapun itu dan membuat jaringan di sekitarnya
meradang yang ditandai dengan bengkak, memerah dan teraba hangat serta tentunya
terasa sakit. Tahap ini dimulai pada hari ketika patah tulang terjadi dan
berlangsung sekitar 2 sampai 3 minggu
Tahap 2 : Pembentukan kalus
halus (soft callus) Antara 2 sampai 3 setelah cedera, rasa sakit dan
pembengkakan akan mulai hilang. Pada tahap penyembuhan patah tulang ini,
terbentuk kalus yang halus di kedua ujung tulang yang patah sebagai cikal bakal
yang menjembatani penyambungan tulang namun kalus ini belum dapat terlihat
melalui rongsen. Tahap ini biasanya berlangsung hingga 4 sampai 8 minggu
setelah cedera.
Tahap
3: Pembentukan kalus keras (hard callus) Antara 4 sampai 8 minggu, tulang baru
mulai menjembatani fraktur (soft callus berubah menjadi hard callus) dan dapat
dilihat pada x-rays atau rongsen. Dengan waktu 8 sampai 12 minggu setelah
cedera, tulang baru telah mengisi fraktur.
Tahap
4: Remodeling tulang Dimulai sekitar 8 sampai 12 minggu setelah cedera, sisi
fraktur mengalami remodeling (memperbaiki atau merombak diri) memperbaiki
setiap cacat yang mungkin tetap sebagai akibat dari cedera. Ini tahap akhir
penyembuhan patah tulang yang dapat bertahan hingga beberapa tahun
Bersumber dari: Penyembuhan Patah Tulang | Mediskus.com
Bersumber dari: Penyembuhan Patah Tulang | Mediskus.com
4.
Nutrisi apa yang
bagus untuk mencegah pengapuran tulang, dan pengkroposan tulang?
Untuk mencegah pengapuran
dan pengeroposan tulang yaitu dengan mengkonsmsi bahan makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D. Vitamin D bisa mudah kita
dapatkan juga dengan cara berjemur pada sinar matahari pagi. Vitamin D juga
bisa diperoleh dari makanan antara lain telur, ikan, susu dan keju.
5.
Bagaimana cara
kerja tulang sesamoid untuk melindungi tendo terhadap kausan?
Contoh tulang
sesamoid yaitu tulang patella,yaitu berfungsi melindungi tendo dari kausan atau
benturan dan mengurangi
pergeseran dan perubahan arah dari tendo.
http://ilmuveteriner.com/pengelompokan-tulang-berdasarkan-bentuknya/
(12 November 2015 pukul 13:00)
6.
Sistem rangka
hidrostatik, pengertian sistem rangka hidrostatik adalah?
kerangka
cairan. Artinya, bukannya mendukung tubuh dengan zat keras, baik di dalam atau
di luar, dukungan terdiri dari cairan bertekanan tertutup dalam kompartemen
tubuh. The hidrostatik kerangka memberikan dukungan dan gerakan untuk berbagai hewan,
termasuk sebagian cnidaria, cacing pipih, nematoda, dan Annelida. Hewan ini
bergerak dengan mengerahkan tekanan otot mereka pada kompartemen cairan.
http://hikmat.web.id/biologi-klas-xi/pengertian-kerangka-hidrostatik/
(12 November 2015 \pukul 13:45 )
Pertanyaan kelompok lain
1.
Shinta : Apakah
Tulang Mempengaruhi Tinggi Pendek Seseorang? Penyebab Dan Kandungan Yang Dapat
Mempengaruhi Tinggi Dan Pendek Seseorang?
Ya,Karena
Tulang adalah patokan untuk pengukuran tinggi badan seseorang yang dapat
diukur.
Kandungan Yang
Mempengaruhi
Bahan Yang
Mengandung Kalsium Contohnya Keju,yogurt,ikan,brokoli,almond,tahu Dan Susu
Kedelai.
Bahan Yang
Mengandung Vitamin D Contohnya . Udang Jamur,telur.
Bahan Makanan
Yang Mengandung Magnesium Contohnya Kacang Kacangan,bayam,sereal,gandum,kentang
http://manfaatnyasehat.com/sumbervitamin-d/ (12 November 2015 pukul 13:55)
2.
Ikrimah : proses
terjadinya pengapuran?
Osteoarthritis
atau pengapuran sendi adalah penyakit yang terjadi pada sendi yang ditandai
dengan adanya penipisan atau pengikisan tulang rawan sendi sehingga bantalan
sendi makin lama akan menjadi semakin tipis yang akhirnya akan menghilang
ataupun gundul sehingga sendi akan merasa nyeri saat sedang digerakkan.Terjadi
karena faktor usia,kelebihan berat badan,dan melakukan pekerjaan yang berat.
3.
Halimah : bagaimana
cara tulang menyerap nutrisi ?
Tulang
menyerap nutrisi yang di bawa oleh darah melalui pembuluh darah.Boron dan adalah dua nutrisi akan meningkatan penyerapan
kalsium dalam darah dan tulang.
(13 November
2015 pukul 14:15)
4.
Yayah : penyembuhan
tulang kering bila terbentur ?
Mengkompres
dingin pada benjolan
Mengoleskan
trombopop pada benjolan
Mencegah
benturan terulang pada tempat yang sama.
Http://www.alodokter.com/komunitas/topic/bengkak-di-kaki-bagian-tulang-kering/ (13 November 2015
pukul 14:43)
5.
Yunita : pemberian
tegak adakah dampak bagi ruas-ruas tulang belakang pada kasus paskibra?
Tidak ada
pengaruh,karna sikap tegap pada paskibra malah mengurangi dampak kerusakan pada
tuang belakang.Karena bungkuk adalah sikap tubuh yang buruk. Dan sikap tubuh
yang buruk dapat membuat sakit punggung dan sakit pinggang.
http://dokita.co/blog/14-tips-menghilangkan-sakit-punggung/
(13 November 2015 pukul 15:48)
6.
Rotua : efek high
heels pada tulang?
High Heels
akan mengakibatkan tekanan yang tinggi pada permukaan telapak kaki anda
sehingga akan memicu metatarsalgia yaitu kondisi sakit yang parah atau kram
yang ditimbulkan oleh bagian anterior tulang telapak, biasanya anda akan
mengalami nyeri pada bagian tumit dan mata kaki.
Bunions
Ini adalah pertumbuhan tulang yang terjadi di sekitar pangkal jempol kaki dan dapat menyebabkan jempol kaki bengkok dan mengarah ke jari-jari kaki lainnya yang menimbulkan rasa nyeri.
Ini adalah pertumbuhan tulang yang terjadi di sekitar pangkal jempol kaki dan dapat menyebabkan jempol kaki bengkok dan mengarah ke jari-jari kaki lainnya yang menimbulkan rasa nyeri.
http://doktersehat.com/dampak-menggunakan-sepatu-hak-tinggi-terhadap-kesehatan/ (
13 November 2015 pukul 15:58 )
7.
Destia : manfaaat
alat penyangga bagi korban kecelakaan patah tulang
Penggunaan
gips, korset, dan bahan logam memiliki satu tujuan yang sama, yaitu untuk
mengembalikan posisi tulang atau patahan tulang ke semula. Gips, korset,
dan bahan logam yang berfungsi untuk membantu mempertahankan bentuk tulang,
salah satunya adalah karena ditakutkan apabila tidak ada penyangga yang
menahan, bentuk tulang akan mengalami kelainan bentuk, misalnya bengkok atau
tidak seperti keadaan semula.
https://yamachiyo.wordpress.com/2009/03/23/fungsi-penggunaan-gips-korset-dan-bahan-logam-pada-penderita-patah-tulang/ (13 November 2015 pukul 14:13 )
8.
Agita : Kenapa
tulang ekor sangat rawan terhadap benturan yang dapat menimbulkan kebutaan ?
Ahli
bedah tulang belakang dari Ramsay Spine Center Rumah Sakit Premier Bintaro, dr
Luthfi Gatam, SpOT, meluruskan anggapan keliru ini. Menurutnya, posisi jatuh
terduduk memang berbahaya, tetapi bukan memiliki korelasi terhadap kebutaan,
melainkan pada kelumpuhan.
0 komentar:
Posting Komentar